Hari yang dinanti akhirnya tiba. Sehari sebelumnya, mereka mempersiapkan segala sesuatu untuk berangkat. Makanan ringan, dan juga mie praktis siap saji.
Mereka diwajibkan berkumpul di bandara pukul 10 pagi. Untuk keperluan bagasi juga boarding. Setelah semua teman- teman mereka lengkap, segera menuju ke bagian bagasi.
Karena masih ada waktu satu jam Bayu hendak membeli kopi di stand bandara. Andrew yang melihat Bayu memisahkan diri dari rombongan mengikuti Bayu dari belakang. Diikuti Reia dan Anjani.
" Mau kemana Bay ?" Andrew menepuk pundak Bayu dari belakang. Meskipun sebenernya Andrew sudah feeling juga kalau Bayu pasti mau ngopi. Karena dia bosan menunggu.
Reia dan Anjani terlihat menghampiri Andrew dan Bayu sementara yang lain ada yang sibuk memberi kabar ke orangtuanya karena tadi belum sempet pamit. Ada yang meneliti kembali hand carry yang dibawa. Yang lain, sibuk mainan handphone membuat statuz medsos.
Sampai di stand, Bayu memesan Hot Americano Coffee sama dengan Andrew. Sementara Anjani dan Reia, Avocado Coffee with Ice.
Mereka duduk sebentar di kursi yang telah disediakan. Karena tempatnya cukup luas. Tempat kopi yang sudah mendunia dan sangat terkenal ini adalah tempat favorit ke empat orang itu. Bahkan mereka punya kartu anggota.
" Udah yuk. Dah tinggal 15 menit lagi nih. " Anjani menyingkirkan gelas kosong di depannya. Menempatkan jadi satu dengan yang lain agak ketengah.
" Ya kamu pikir kita nungguin siapa? " Reia hendak berdiri. Anjani hanya tersenyum dan ikut beranjak mengikuti Reia dari belakang.
Andrew dan Bayu hanya diam dan mengikuti kedua wanita tadi. Melihat kedatangan mereka dari jauh. Teman - teman mereka membereskan barang bawaannya dan bergegas meninggalkan tempat itu.
Andrew dan Bayu meraih hand carry yang sedari tadi diletakkan dekat dengan teman - temannya. Anjani dan Reia juga mengambil milik mereka masing - masing. Mereka segera boarding dan naik bus ke arah tangga pesawat. Turun tak jauh dari pesawat.
Setelah pintu pesawat ditutup, pramugari memberikan petunjuk keselamatan selama berada di dalam pesawat. Anjani duduk di dekat jendela di sampingnya ada Bayu dan satu penumpang lain. Andrew dan Reia duduk sejajar dengan mereka di barisan tengah dan satu penumpang yang perawakannya bule.
Teman - teman lain duduk di barisan belakang mereka. Anjani terlihat sangat senang sekali melihat pemandangan. Tak lama, pesawat yang mereka tumpangi lepas landas.
Mereka memasang sabuk pengaman. Anjani memejamkan mata dan berdo'a dalam hati. Menetralkan sejenak ketakutannya. Begitu pesawat sudah netral diatas awan. Anjani membuka mata.
Anjani menatap Bayu, Bayu menaikkan tangannya yang dicengkeram Anjani. Anjani tidak sadar sedari tadi tangannya mencengkeram lengan Bayu. Sesegera Anjani menarik kembali tangannya.
" Maaf, aku tidak sadar tadi. " Anjani menundukkan kepalanya. " Lupakanlah. " Jawab Bayu ringan, mengambil earphone di kursi penumpang dan mulai mencari beberapa film di layar yang menempel pada kursi. Karena mereka kursi pertama dan depan mereka adalah pembatas kelas bisnis.
Kursi di belakang mereka dapat menonton layar pada monitor yang menempel pada kepala kursi penumpang di depannya.
Anjani mengikuti Bayu mengotak atik monitor di kursinya. Kemudian menemukan film kartun animasi. Dia mengklik tombol play. Dibelakang Andrew dan Reia memilih tidur. Dan teman - teman lainnya sibuk dengan aktifitas masing - masing.
Bayu sendiri memilih film action, film barat. Setelah sekitar satu jam perjalanan Pramugari lewat dan menanyakan minuman untuk mereka. Bayu memilih jus apel. Sementara Anjani memilih jus jeruk.
Setelah memberikan pesanan mereka, pramugari melayani barisan Andrew dan Reia. Setelah selesai mereka terus mundur ke belakang.
Bosan melihat film, Anjani menutup monitor meneguk sisa jus jeruk. Dan beranjak ke toilet setelah melepas sabuk pengaman. Bayu membenarkan posisi kakinya agar Anjani bisa lewat.
Bayu selesai menonton satu film, dan ganti ke film lain. Sambil menekan tombol next untuk mempercepat film agar cepat selesai.
Anjani sudah kembali dari kamar mandi. Kini Bayu gantian mau ke kamar mandi dan melepas sabuk pengamannya. Ternyata Andrew juga hendak ke kamar mandi. Mereka berjalan menuju kamar mandi.
Setelah bergantian menggunakan kamar mandi, mereka kembali ke tempat duduk masing - masing.
Bayu hendak duduk namun sempat melihat Anjani sedang memejamkan mata hendak tidur.
Bayu merapikan mejanya dan ikut memejamkan mata sebelum mereka sampai. Tak lama pesawat mengumumkan bandara sudah dekat. Dan akan segera landing. Para penumpang diharapkan memasang sabuk pengamannya.
Anjani dan Bayu segera memasang sabuk pengaman yang setelah dari toilet mereka letakkan. Pesawat mulai turun. Setelah pesawat landing dengan mulus, pesawat memarkirkan sesuai terminal kedatangan pesawat. Mengikuti aba - aba awak bandara.
Pintu pesawat dibuka, rombongan Anjani dan Bayu keluar dari pesawat. Mereka hendak menuju terminal berikutnya. Tempat transit selanjutnya adalah Los Angeles. Setelah empat jam baru sampai di Miami.
Total perjalanan dua puluh jam. Mereka capek sebenarnya. Namun ketika mereka tiba di bandara Miami. Mereka melonjak kegirangan. " Yeeeeaaaa,,, Negeri Paman Sam. " Teriak salah satu teman mereka.
" Teriaknya harusnya tadi donk, pas di LA. Huu... " Sahut Andrew. Temanya menggaruk kepala dan nyengir.
Di bandara sudah ada teman Bayu yang hendak menjemput. Ada dua cowok bule dan dua mobil jeep untuk Bayu dan teman-temannya.
Bayu, Anjani, Reia dan Andrew ada dalam satu mobil dan beberapa koper masuk ke mobil ini sisanya ikut mobil di belakangnya.
Bayu membawa mereka ke rumahnya yang mirip apartemen yang dekat dengan pelabuhan. Ke esokan harinya barulah kapal siap berangkat.
Di apartement Bayu terdapat beberapa kamar. Anjani dan Reia tidur satu kamar. Andrew tidur di kamar Bayu. Yang lain sudah diatur sesuai kamar masing - masing.
Selama mereka mandi ada Auntie Jenn memasak spaghetti untuk mereka semua. Auntie Jenn juga menyiapkan roti tawar, telur mata sapi, juga buah - buahan segar. Susu, creamer, madu, jem atau selai. Coffee maker ada di sudut ruang makan sudah disiapkan.
Siapa saja bisa langsung mengambilnya karena sudah disediakan.
Setelah mereka semua berkumpul di meja makan, mereka menyantap makanan. Di belakang Auntie Jenn masih menyiapkan Pizza Pepperoni yang lezat dengan taburan keju diatasnya.
Pizza telah matang, Auntie Jenn membuat empat loyang. Dengan berbagai toping dan varian rasa. Begitu selesai menyantap spaghetti, mereka mengambil per potong pizza yang disediakan.
Auntie Jenn adalah asisten rumah tangga di tempat Bayu. Sejak Auntie Jenn masih muda, dan Bayu masih kecil Auntie Jenn sudah bekerja di kediaman keluarga Bayu di Miami.
Auntie Jenn punya seorang anak lelaki di titipkan di asrama. Setelah dewasa dan punya pekerjaan tak lama putranya menikah dan sudah mulai jarang sekali mengunjungi ibunya. Beberapa tahun ini bahkan ketika Hari Natal putranya sama sekali sudah tidak menengok Auntie Jenn.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments