Senja

Setelah membeli beberapa cendera mata mereka masuk kedalam kapal lagi. Antrian sudah mulai terlihat tapi belum begitu panjang.

Beberapa crew entertainment dan supervisor berjejer menyambut tamu yang akan masuk ke kapal karena itu adalah pendaratan terakhir. Musik reggae dengan dentuman musik yang cukup keras untuk di dengar dari jauh dapat dinikmati setiap tamu yang hendak masuk ke kapal.

Ada dua tenda yang menyediakan minuman dingin untuk para tamu yang akan masuk.

Sampai di depan security, mereka melepas semua atribut yang dikenakan. Dari kacamata, sendal, tas yang mereka bawa, sabuk, hingga handphone.

***

Sore menjelang malam, Anjani menikmati pemandangan matahari tenggelam. Bayu duduk di kursi santai tak jauh dari tempat Anjani berdiri.

Sementara Andrew dan Reia memilih untuk bermain di casino.

Bayu menggunakan kacamata dengan lensa gelap sebenarnya mengamati Anjani. Ada yang ingin dia sampaikan. Namun ada juga keraguan, bagaimana nanti kalau dia tidak sama lagi atau mungkin berubah dan menjauh.

Setelah berpikir, akhirnya Bayu memilih untuk diam dan tidak mengutarakan isi hatinya saat ini.

Anjani membalikkan badannya tersenyum melihat Bayu. Anjani tidak tahu bahwa sedari tadi Bayu memperhatikannya.

Perlahan Anjani mendekat kearah Bayu. Bayu yang sadar Anjani semakin dekat berpura - pura memejamkan kedua matanya.

Setelah hampir dekat Anjani mengurungkan niatnya untuk mengagetkan Bayu yang sedang tertidur. Dia duduk di kursi panjang di samping Bayu.

Anjani menatap Bayu dengan seksama lalu seulas senyuman terpancar di wajah ayu nya.

Keren juga dia kalo lagi tidur, dan selama beberapa hari ini dia menjagaku dan melayani dengan sangat baik.

Bayu yang sedari tadi berpura - pura memejamkan kedua matanya menunggu apa yang akan dilakukan Anjani.

Setelah dirasa tidak ada pergerakan apa - apa, Bayu menggerakkan tubuhnya dan membuka matanya. Bayu menaikkan kacamatanya ke atas kepalanya.

Bayu mengernyitkan kedua alisnya dan menatap sekitar lalu menoleh kearah Anjani yang sedari tadi duduk disampingnya dan saat ini sedang menatapnya.

" Eh, kamu masih disini? "

" Masih, lihatlah langit sudah mulai gelap. "

" Iya aku tahu. Apa kamu lapar? Mau makan ke diningroom atau disini saja di restaurant ? "

" Kita makan Pizza yuk " Anjani menarik tangan Bayu untuk memesan Pizza.

Bayu hanya mengikuti permintaan Anjani tanpa berkata apa-apa. Antrian Pizza tidak terlalu panjang, Anjani dan Bayu memilih Pizza mereka masing - masing.

Anjani hanya memesan Pepperoni with cheese sedangkan Bayu memesan quattro ( 4 Varian dalam 1 Pizza ).

"Aku pasti akan merindukan Pizza disini." Anjani menggigit Pizza dengan potongan Pepperoni di ujungnya.

Bayu menyunggingkan senyumnya, " Hanya Pizza? "

Berharap mendapatkan jawaban lebih, wajah Bayu penuh harap.

" Tentu saja semua hal yang sudah terjadi disini." Anjani sekilas melihat ekspresi Bayu. Lalu menghabiskan potongan Pizza di tangannya. Setelah semua tertelan. Anjani kembali menjelaskan.

" Ini pertama kalinya untukku berada diatas kapal pesiar mewah dengan pelayanan VVIP. Aku tidak akan pernah melupakannya seumur hidupku ". Anjani kembali mengambil potongan Pizza nya.

" Kau benar, sesuatu yang pertama kali itu istimewa untuk beberapa orang. Bahkan special. Seperti cinta pertama." Anjani yang sedang mengunyah Pizza tiba - tiba tersedak.

" Apa kau baik - baik saja? " Anjani yang menggeleng dengan pertanyaan Bayu membuat Bayu segera mengambil minum. Bayu mengambil minum di mesin terdekat. Bayu memencet logo jeruk dan setelah penuh dalam cangkir segera berlari kearah Anjani.

" Minumlah. " Bayu memberikan secangkir minuman jeruk ke tangan Anjani. " Aku akan mengambilkan lagi untukmu. Tunggulah disini. " Bayu mengambil dua cangkir lagi untuk mereka. Berharap Anjani minum lebih banyak.

" Minumlah lagi. " Bayu meletakkan kedua cangkir es jeruk di meja. Lalu kembali duduk dihadapan Anjani.

Anjani menggeleng karena merasa cukup hanya segelas saja yang dia butuhkan. Anjani meneguk minuman sampai habid dan meletakkan gelas kosong di meja.

" Maaf, rasanya aku salah bicara atau mungkin waktunya tidak tepat sehingga membuat mu tersedak. " Anjani menggelengkan kepalanya.

" Tidak apa - apa Bay, tadi ada pepperoni yang nyangkut di tenggorokanku. " Anjani masih menahan tenggorokan nya yang tersedak.

Kenapa dia tiba - tiba ngomongin cinta pertama sih. Sampe aku kaget.

" Anjani bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu ? Aku harap kamu tidak keberatan untuk menjawabnya. " Bayu berusaha mengumpulkan keberaniannya dan mulai mengatur nafasnya.

Anjani sedikit bingung dengan pertanyaan Bayu, meskipun sudah bisa menebak arah pembicaraan mereka selanjutnya.

" Apa kau punya cinta pertama ? " Tanya Bayu sedikit gugup. Anjani tersenyum , " Sejak kecil prioritas utamaku adalah keluargaku. Aku selalu ingin menikmati banyak waktu bersama keluargaku. Jadi semua teman yang datang aku anggap sebagai teman saja. Aku anak perempuan satu - satunya jadi aku mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orangtua. "

" Ah, syukurlah. " Bayu tanpa sadar berucap dan bernafas lega.

" Maksudnya ? " Tanya Anjani heran.

" Em maksudku syukurlah kalau kamu lebih memiliki banyak waktu dengan keluargamu. " Jawab Bayu sekenanya.

" Tapi banyak juga teman sekolah laki - laki yang datang kerumah. Entah untuk sekedar menanyakan tugas ataupun berusaha untuk lebih dari sekedar teman. " Anjani mengambil potongan Pizza terakhirnya.

Wah, bakal banyak saingan nih. Gumam Bayu dalam hati.

" Bagaimana denganmu Bayu ? Punya kedudukan di perusahaan bukankah sangat mudah mendapatkan wanita manapun yang kamu mau ? " Anjani masih mengunyah dan menelan potongan Pizza terakhirnya sampai habis.

" Kamu benar. Tapi justru disitu aku mau melihat siapa yang benar - benar mencintaiku. Bukan posisiku dan apa yang aku miliki saat ini. " Bayu mengambil gelas di depannya dan meminumnya setengah.

Sisanya dia letakkan kembali diatas meja.

" Dan biarlah nanti hatiku yang memilih. " Bayu melanjutkan kata - katanya.

" Oke, kita mau kemana lagi sekarang ? " Bayu memakai kembali kacamatanya yang sedari tadi dia naikkan keatas kepala.

" Kita jalan - jalan lagi ke deck bawah sambil menemui Reia dan Andrew. " Anjani beranjak berdiri di ikuti Bayu. Dan berjalan menuju lift turun ke deck 5.

***

Di tempat lain Andrew dan Reia yang sudah bosan bermain di casino berjalan menuju video archade tempat anak - anak kecil hingga remaja bermain.

Mereka mencoba satu per satu permainan disana. Sampai akhirnya Reia mulai merasa lapar.

" Sayang, perutku lapar. Ayo kita ke tempat makan. Siapa tahu bertamu Anjani dan Bayu. " Reia memegang lengan Andrew.

" Baiklah, kamu mau makan apa ? " Andrew mulai berjalan keluar dari video archade berjalan beriringan bersama Reia.

" Kita lihat dulu di atas ada stand makanan apa yang buka. " Mereka bergegas berjalan menuju lift untuk naik ke deck atas.

Di perjalanan mereka bertemu Anjani dan Bayu. " Lho, kalian disini ? Ini mau kemana? Kita mau makan ke atas. Kalian mau gabung? " Andrew bertanya pada Bayu dan Anjani yang ada dihadapannya.

***

Hallo Readers, maaf Mei Ren baru sempat menyapa. Terimakasih atas like nya.

Cerita ini akan dilanjutkan atau tidak tergantung like dan komen dari kalian. 😁

Terimakasih 🙏🏼

Terpopuler

Comments

Wiwin Maemunah

Wiwin Maemunah

lanjut thor

2020-09-11

1

Kristina

Kristina

lanjutkan Thor....gak sabar nunggu kisah Bayu dan Anjani....
jangan kelamaan up nya

2020-05-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!