Ocho Rios, Jamaica

Anjani masih memperhatikan laptop Bayu setelah menandai semua fotonya. " Bayu, aku sudah menandai semua foto - foto ku. Kirim ke email ku saja. " Pinta Anjani yang menatap Bayu.

Bayu yang sedang menyeduh air panas, mengaduk kopi. " Kamu mau kopi? " Tanya Bayu kepada Anjani. Anjani hanya menggeleng.

" Coba, yang mana ? " Bayu mendekat kearah Anjani dan membawa cangkir kopi miliknya.

" Sejak kapan kamu mengambil foto ku tanpa sepengetahuanku ? " Anjani menoleh ke arah Bayu.

" Hmm.. itu,, " Bayu sedang mencari kata - kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Anjani.

Namun, disaat yang bersamaan Kapten kapal mengumumkan untuk yang ketiga kalinya kapal akan segera berlayar kembali sedangkan pemberitahuan dua kali sebelumnya saat mereka baru masuk kedalam kamar dan setelah mereka baru selesai mandi.

Pemberitahuan terakhir bahwa kapal akan segera berlabuh. Klakson panjang tiga kali berbunyi. Pertanda kapal meninggalkan pelabuhan.

" Hei kemari, lihat ada lumba - lumba loncat - loncat di samping kapal kita. " Teriak Reia kegirangan.

Anjani tak sabar langsung berjalan ke balkon. " Mana ? " Anjani melihat ke arah jari telunjuk Reia.

" Wow,, banyak banget lumba - lumbanya." Anjani takjub dengan beberapa lumba - lumba yang loncat - loncat mengiringi kapal yang berjalan menjauh dari pelabuhan

Bayu menghela nafas lega dan segera mengirim foto - foto Anjani ke email yang Anjani tulis. Setelah sebelumnya mengisi paket internet untuk seminggu diatas kapal.

Pihak kapal telah menyediakan paket internet untuk para penumpang juga harga yang tertera di setiap paketnya.

Andrew, Anjani, dan Reia masih di balkon. Bayu berjalan mendekat ke arah mereka.

Kini Bayu berdiri disamping Anjani, " Foto - foto yang kamu minta sudah aku kirim ke email kamu. "

" Orang yang difoto tanpa sadar ada kamera itu lebih natural dan akan menghasilkan gambar yang bagus. " Bayu menoleh ke arah Anjani.

" Baiklah. Aku mengerti. " Jawab Anjani dan kembali mengamati lumba - lumba sampai mereka menghilang.

Hari sudah malam, saatnya bagi mereka untuk makan malam. Setelah menikmati makan malam mereka hendak menikmati live musik di deck 5 depan casino bar.

Mereka duduk di sofa yang disediakan di sepanjang koridor. Mereka menikmati musiknya sampai selesai.

Setelah selesai mereka beranjak ke kamar karena besok tujuan kedua adalah Jamaica.

Anjani masih ingin ke deck terbuka, dia memisahkan diri dari teman - teman yang lain. Bayu yang melihat Anjani memisahkan diri dari rombongan mengikutinya dari belakang.

" Kamu mau kemana ? " Tanya Bayu yang berjalan dibelakang Anjani. Anjani menoleh ke belakang, " Kamu? " Bayu masih mengikuti Anjani, " Aku ikut. "

" Aku masih belum ngantuk, mending naik ke deck atas. " Anjani masuk ke dalam lift. Di ikuti Bayu.

Anjani menekan angka 9 dan lift tertutup. Mereka hanya saling diam didalam lift. Setelah beberapa saat lift terbuka. Anjani berjalan keluar dari lift di ikuti Bayu.

Rombongan pemuda yang tampak sedikit mabuk hampir menabrak Anjani. Bayu segera mendekap Anjani ke dadanya.

Sampai beberapa teman pemuda yang mabuk itu meminta maaf, " Oh sorry.. He was drunk. ( Oh maaf.. dia mabuk.) "

" Be careful Man, take care of your friend. (Hati - hati Bung, jaga teman kamu.) " Bayu dengan nada sedikit tinggi menatap mereka tajam.

" Bayu, aku tidak apa - apa. " Anjani menenangkan. Tiba - tiba Bayu menggenggam tangan Anjani. " Ikutlah denganku ! " Anjani hendak melepaskan genggamannya, " Lepaskan Bayu, aku tidak apa - apa. "

" Bagaimana kalau tadi aku tidak ikut denganmu? " Bayu menatapnya. Anjani hanya diam saat Bayu menarik tangannya tapi dengan lembut.

Setelah memilih tempat yang nyaman Bayu melepaskan tangan Anjani. " Duduklah. " Anjani menunduk dan duduk sesuai perintah Bayu.

" Terimakasih tadi sudah melindungiku." Anjani mendongak ke atas menatap Bayu yang masih berdiri. Bayu dengan wajah datar duduk disamping Anjani.

Bayu menghempaskan nafasnya " Sebaiknya selama di sini jangan pergi kemana - mana kalau aku tidak bersamamu. "

" Aku tidak terbiasa, maaf Bayu. " Anjani menolak. " Ini demi kebaikanmu. Ini bukan negara kita. " Bayu sedikit memaksa.

" Baiklah. Hanya selama disini. " Jawab Anjani. " Iya hanya selama disini, kenapa? Apa kamu takut pacar kamu akan cemburu jika mendengar kamu disini bersama orang asing? " Bayu tersenyum penasaran ingin mendengar langsung dari Anjani bahwa Anjani masih sendiri.

" Bukan begitu, aku hanya menjaga batas saja. " Anjani menatap Bayu. " Baiklah, aku mengerti. " Bayu mengalah. Anjani menikmati pemandangan di malam itu.

" Besok kita akan sampai di Jamaica, sebaiknya kamu tidur. Ayo." Ajak Bayu. Anjani ikut beranjak setelah Bayu berdiri dari tempat duduknya.

Pagi itu kapal bersandar pukul 9 pagi. Para penumpang keluar untuk melihat - lihat di negara yang mayoritas penduduknya mirip orang - orang Nigeria. Begitu keluar dari kapal mereka disambut oleh musik - musik reggae.

Rombongan Bayu sudah membawa pakaian renang. Mereka menuju pantai. Bayu dan Andrew serta beberapa teman yang lain berenang dan bermain air laut.

Anjani dan Reia masih sibuk mengoles sunblock satu sama lain. " Dasar perempuan. " Gumam Andrew. Bayu hanya tertawa.

Setelah siap mereka masuk kedalam air, satu teman berjaga di dekat barang - barang mereka.

Anjani dan Reia mulai masuk kedalam air. Mereka berenang mendekati rombongan Andrew dan Bayu yang sedari tadi sudah berenang terlebih dahulu. Bayu dan Andrew menyewa papan selancar.

Andrew mengajari Reia, sedangkan Bayu menatap Anjani. Anjani tersenyum dan meraih papan selancar milik Bayu. " Bisa ajaran aku ? " Bayu tersenyum , " Boleh. Sinih. "

Setelah mencoba beberapa kali akhirnya Anjani bisa menggunakan papan selancar meski belum bisa lama diatas papan.

Reia masih terus mencoba dan akhirnya berhasil. " Yes. Aku bisa Anjani. " Teriak Reia. Anjani melambaikan tangannya dan mengacungkan kedua jempol nya.

Matahari semakin menyengat, mereka memutuskan mengakhiri permainan mereka di pantai. Mereka bersiap mencari restaurant terdekat.

Setelah mendapatkan tempat makan mereka memesan beberapa menu. Dan segera santap siang sehingga bisa lebih awal masuk kedalam kapal.

Saat berjalan menuju kapal Anjani melihat pernak pernik. Ia membeli beberapa gelang, kalung, tempelan magnet kulkas yang bertuliskan Jamaica di situ.

" Untuk apa kamu beli banyak - banyak ? " Tanya Bayu. " Ada yang mau aku bagi pernak - pernik ini. " Jawab Anjani sambil tersenyum.

Reia menghampiri Anjani, " Ayok, sudah belanjaanya? " Anjani mengangguk dan membayar barang belanjaannya dan berjalan mengikuti Reia. " Ayo Bayu, kita jalan. " Ajak Anjani kepada Bayu.

Bayu berjalan dibelakang Anjani. Andrew merangkulnya dan tertawa. " Namanya juga cewek, pasti seneng belanja pernak - pernik. Kalau kita yang belanja itu baru aneh. " Andrew tertawa lagi.

Seperti biasa mereka masuk lebih awal dan antrian tidak begitu panjang. Setelah sampai di kamar masing - masing mereka segera membersihkan badan mereka sisa bermain air laut.

Setelah mandi, Anjani menata barang yang tadi dia beli kedalam kopernya.

Anak - anak pasti suka. Gumam Anjani dalam hati.

Bayu

Anjani

Andrew

Reia

Terpopuler

Comments

Mitha Anggraini

Mitha Anggraini

salam dari when i with you

2020-09-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!