Movie Night

Anjani dan Bayu saling menatap kemudian menghadap Andrew, " Kami baru saja turun dari atas juga tadi. " Sahut Bayu.

" Baiklah kami keatas ya ? " Reia mulai berjalan bersama Andrew karena ingin segera mengisi perutnya yang terasa lapar.

Anjani dan Bayu melambaikan tangannya pada Reia dan Andrew. Ketika hendak melanjutkan berjalan Anjani melirik salah satu matanya ke tempat aksesoris dari jam tangan hingga parfum.

Bayu yang paham keinginan Anjani langsung mengulurkan tangannya mempersilahkan Anjani masuk lebih dulu.

" Bagus - bagus ya Bay ? " Anjani terpukau dengan beberapa jam tangan untuk wanita, pria, juga pasangan.

Bayu tersenyum, " Kamu suka ? " Anjani mengangguk tanpa menatap Bayu yang mengikutinya di belakang.

Lalu Anjani berhenti di salah satu jam tangan yang berwarna silver. Jam pasangan laki - laki dan perempuan. Lama Anjani berhenti disana. Ketika Anjani mencoba melihat harga. Anjani mengurungkan niatnya.

Yah, mahal sekali. Sayang sekali uang sebanyak ini hanya untuk jam tangan. Gumam Anjani.

Anjani hanya memperhatikannya lama. Lalu berlalu dari sana. Bayu dari belakang memperhatikan Anjani tahu kalo Anjani menyukai jam tangan itu.

" Kenapa ga dibeli ? " Tanya Bayu dari belakang. " Ah, aku kurang begitu suka. Di langgananku juga ga kalah bagus dari di sini." Anjani melanjutkan langkahnya ke bagian parfum.

Anjani menyemprotkan beberapa tester parfum ke pergelangan tangannya kemudian menciumnya memejamkan matanya dan menikmati aromanya.

" Wangi sekali, hemmmm.... " Anjani memilih parfum berwarna pink dengan isi 100 ml. Anjani membawa parfum nya lalu masih memilih wangi varian lain.

Dari belakang Bayu memperhatikan setiap tingkah laku Anjani. Dan sesekali memegang dadanya yang sejak tadi berdetak lebih cepat setiap melihat Anjani tersenyum.

Ditambah wangi parfum yang di semprotkan ke tangannya semakin membuat Bayu mengagumi wanita yang ada dihadapan nya.

Ketika Anjani hendak melangkah ke meja kasir terlihat seorang wanita bule melintas di hadapannya membuatnya harus menghentikan langkahnya secara tiba - tiba.

Sontak Bayu kaget karena tubuh Anjani membentur tubuhnya. Anjani menoleh, " Maaf. " Bayu hampir menegur wanita tadi.

Wanita itu yang sadar akan kesalahannya tersenyum kearah Anjani dan Bayu. " Sorry. " Lalu segera pergi dari sana menuju meja kasir setelah berhasil mengambil parfum yang letaknya tepat disamping Anjani.

Anjani dan Bayu menggelang - gelengkan kepala mereka. Mereka berjalan ke meja kasir setelah wanita tadi membayar.

Bayu hendak memberikan kartunya. Namun Anjani menolaknya secara halus. " Kartu ku masih ada saldo, kamu tenang saja."

Bayu tersenyum, " Baiklah kalau begitu. " Setelah selesai melakukan pembayaran Anjani melihat ke stand berlian.

Anjani melihat - lihat sebentar lalu segera pergi dari sana. " Kamu tidak ingin membeli sesuatu? " Suara Bayu di belakang Anjani, " Ah, rasanya tidak perlu. " Anjani berjalan tanpa menoleh kearah Bayu.

" Kamu mau kemana lagi ? " Bayu sedikit berlari mendahului Anjani. Dan kini mereka berhadapan. " Belum tahu. " Anjani menghentikan langkahnya.

" Diatas deck terbuka ada Movie Night kamu mau nonton? " Anjani terlihat berpikir sejenak oleh ajakan Bayu.

" Ya sudah, kita ke kamar aku taruh ini dulu. Baru kita keatas lagi. " Bayu mengangguk oleh usulan Anjani.

Mereka segera ke kamar untuk meletakkan parfum yang tadi Anjani beli di Give Shop. Bayu menunggu diluar.

Tak lama Anjani keluar. " Rasanya Rheia belum kembali. Mungkin kita akan ketemu di deck atas. " Bayu mengangguk dan segera membuntuti Anjani setelah Anjani mengunci kamarnya.

Ketika mereka sampai di deck terbuka banyak juga yang akan menonton Movie Night. Bayu dan Anjani terlebih dahulu mengambil popcorn yang dibagikan secara gratis di stan paling sudut deck terbuka tempat itu.

Setelah mendapatkan dua cup sedang Bayu meminjam sebuah selimut untuk Anjani di stand tempat biasa ia meminjam handuk sehabis berenang.

Malam itu stand towel juga menyediakan blanket. Setelah mendapatkan selimut yang lumayan tebal, Bayu dan Anjani naik satu baris dari barisan yang sudah lumayan tinggi.

Mereka mendapatkan spot terbaiknya. Sejenak Anjani melihat Rheia dan Andrew melewati area itu. Anjani sudah berusaha melambaikan tangannya dan berteriak memanggil nama Reia.

Namun sepertinya Rheia tak mendengarnya. Dan tempat Anjani duduk kurang pencahayaan jadi kurang terang untuk mengenali seseorang.

Bayu di sebelahnya mengangkat kedua bahunya dan tertawa. " Sudah, biarkan saja mereka. Nih, pake selimutnya." Bayu segera membalutkan selimut tebal itu ke tubuh Anjani.

Anjani sebenarnya sedikit kecewa karena Rheia tidak mendengar teriakannya tadi. Namun setelah Bayu membalutkan selimut ke tubuhnya. Perhatiannya teralihkan.

" Lihatlah sudah dimulai. " Bayu menatap layar besar di atap lebih tinggi dihadapan nya.

Mereka menonton sambil menikmati popcorn. " Aku akan membeli minuman disana. Kau tunggulah disini. " Bayu menunjuk bar yang ada dibawah dan dapat dilihat dari deck terbuka.

" Mau beli minuman apa di Bar ? " Anjani mengernyit. " Air mineral. Mereka sediakan kok. " Bayu meyakinkan.

" Oh baiklah. " Anjani menatap Bayu lega. Bayu segera turun dan memesan dua botol air mineral.

Ada seorang wanita bule yang menatapnya. Lalu mendekatinya, seakan hendak menggodanya. Bayu tersenyum tenang. Dan segera mengambil air mineral yang diberikan seorang Bartender kepadanya.

Bayu segera pergi dari sana setelah melambaikan tangannya kepada wanita tadi.

Bayu mendekati Anjani dan memberikan satu botol air mineral kepadanya. " Siapa wanita yang mendekatimu tadi Bay ? Apakah dia temanmu ? Kenapa tidak kau ajak saja dia disini? " Anjani membuka kemasan tutup botol dan meneguk minumannya.

Bayu menggeleng, " Entahlah, tiba - tiba saja dia mendekatiku. Dasar wanita aneh. "

Bayu segera membuka kemasan tutup botol air mineral dan meneguknya. Lalu menutupnya lagi dan meletakkan di bawah kursi tempat dia duduk.

" Bagus filmnya ? " Anjani yang masih menatap layar lebar menoleh ke arah Bayu, " Bagus. " Jawabnya singkat.

Bayu kembali menikmati popcorn dari cupnya. " Begitu bebas kehidupan disini, apa kamu tidak mengikuti gaya mereka Bay ? "

Anjani menikmati popcorn dan sesekali menoleh kearah Bayu.

" Tidak Anjani, teman - temanku disini sangat menghormati privasi ku. Kalau mereka minum aku menjaga mereka supaya mereka bisa pulang. Aku tidak minum agar tetap bisa menyetir. " Bayu menjawab santai.

" Memang terkadang yang orang lain pikir ataupun orang lain lihat. Hidup disini akan menjadi bebas dan tak terkendali. Padahal tidak selalu begitu. Semua kembali ke pribadi masing - masing. " Bayu kembali mengambil botol air mineralnya kemudian meminumnya hingga kini masih tersisa setengah botol.

" Iya sih, kamu ada benarnya. Mau tinggal di negeri sendiri sekalipun kalau dia memang tipe yang suka gaya hidup bebas ya bebaslah gaya hidup dia. " Anjani masih memfokuskan pandangannya ke layar lebar di hadapannya.

" Iya begitulah. Kita harus punya prinsip hidup agar tidak terseret arus. " Bayu melanjutkan lalu mengunyah popcorn yang ada di mulutnya.

Benar juga kata kamu Bay. Gumam Anjani.

.

Hallo Readers terimakasih untuk komen juga like nya.

Terpopuler

Comments

Kristina

Kristina

lanjutkan....jangan kelamaan Thor......kangen dgn Anjani dan mas bayu

2020-06-04

1

Indrayani Andika

Indrayani Andika

lanjut thorrrr

2020-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!