Pertemuan

Dua hari sebelum keberangkatan Anjani mulai mempersiapkan perbekalan. Handphone nya berbunyi. Anjani meraih handphone yang terletak diatas bantal. Satu pesan masuk dari sahabatnya Reia.

Reia ~ Lagi ngapain nih?

Anjani ~ Lagi packing buat berangkat. Gimana, ada kabar apa?

Reia ~ Kumpul dulu yuk, bahas nanti disana gimana. Sama anak - anak yang lainnya juga. Di coffeeshop tempat biasa.

Anjani ~ Boleh. Jam berapa?

Reia ~ Sore aja jam 3 an. Mau aku jemput?

Anjani ~ Ah, ga usah. Kita ketemu disana aja.

Reia ~ Oke. Sampai ketemu disana.

Anjani ~ Bye.....

Anjani merapikan sejenak pakaiannya kemudian menutup koper nya. Dia segera masuk ke kamar mandi karena dilihatnya sudah pukul 1 siang.

Setelah beberapa menit, Anjani keluar dari kamar mandi dan hendak mengeringkan rambutnya. Dia meraih hair dryer di meja riasnya.

-----------------------------------------

Seorang pria berbadan tinggi tegap berkulit sawo matang mengenakan kaos dan jaket jeans dengan setelan celana jeans menenteng sebuah koper dan tas jinjing sedang berdiri di bandara menunggu kedatangan seseorang.

" Bayu. " Andrew berteriak berjalan ke arah pria tadi.

" Apa kabar lo aqua man? " Andrew menyalami sambil menepuk pundaknya. Mereka sejenak berpelukan. Dan melepasnya.

" Hehe.. Gue baek. Lo sendiri apa kabar Bucin? Haha.. " Ledek Bayu. " Kabar baek. Ayok gue anterin. Abis itu kita nongkrong ngopi - ngopi bentar ya? " Ajak Andrew.

" Gue balik bentar. Bersih - bersih badan baru kita nongkrong. " Jawab Bayu sembari berjalan ke arah mobil Andrew.

" Oke. Siap. " Andrew masuk ke mobil setelah memasukkan koper ke bagasi.

Mobil Andrew segera melesat ke apartement Bayu.

Sesampainya di apartement. Bayu segera mandi membersihkan dirinya.

Setelah selesai, dia mengenakan kaos ketat berwarna hitam dan celana jeans mengambil dompet dan handphone. Segera menghampiri Andrew yang sedang memainkan handphone nya.

" Sibuk banget lo Ndrew? " Suara Bayu membuat Andrew mendongak. " Kita berangkat sekarang? "

Andrew segera mengangguk dan beranjak berdiri.

" Reia sedang dalam perjalanan. " Andrew memasukkan ponsel kedalam saku celananya.

" Baiklah. Aku bawa mobil sendiri aja Ndrew. Nanti kalo sampai larut malam aku bisa langsung dugem haha.. " Bayu segera masuk ke mobilnya. Andrew hanya tersenyum dan masuk kedalam mobilnya sendiri.

Mereka mempercepat laju mobilnya, karena sudah hampir pukul 3 sore.

----------------------------------------

Sesampainya di depan coffee shop Anjani memilih sudut yang cukup untuk beberapa orang berkumpul disana.

Anjani memesan mochacino hangat dan muffin sambil menunggu yang lain. Dia melihat Reia yang berdiri di depan pintu. Dan mencari seseorang.

Anjani melambaikan tangannya. Reia melihatnya dan mendekati Anjani. " Udah lama ? " Tanya Reia yang duduk di samping Anjani.

" Baru aja kok, ni baru mau mesen. Kamu pesen aja sekalian. " Anjani menyodorkan buku menu ke tangan Reia.

" Vanilla Latte dingin aja, sambil nunggu mereka dateng." Reia menyerahkan buku menu ke pelayan. Pelayan itu segera menyiapkan pesanan Anjani dan Reia.

Dari arah pintu Andrew masuk bersama Bayu. Reia yang sedang asik ngobrol dengan Anjani melihat Andrew dan Bayu. Andrew melihat Reia lalu berjalan ke arah meja yang di duduki Anjani. Bayu mengikuti dari belakang.

" Kalian sudah lama disini? " Tanya Andrew. " Belum lama kok sayang. " Reia meraih tangan Andrew dan menepuk kursi disampingnya. Isyarat supaya Andrew duduk disitu.

" Eh Anjani, kenalin ini Bayu temen sejak SMA aku. " Andrew memperkenalkan Bayu.

" Hai, Bayu Samudra. " Bayu mengulurkan tangannya. " Hallo, aku Raya Anjani. " Anjani mengulurkan tangannya. Mereka berjabat tangan sebentar lalu duduk bersebelahan.

Bayu terkenal dingin kalau berhadapan dengan orang yang tidak dia kenal. Anjani terlihat santai dan sesekali melirik ke arah Bayu.

Nih cowok udah alisnya tebel, bulu matanya lentik. Hidungnya mancung. Keren sih.

Hanya itu yang terlintas di pikirannya saat ini karena melihat Bayu dari samping.

Pesanan Reia dan Anjani datang. Andrew dan Bayu segera memesan minuman dan beberapa makanan ringan untuk menemani mereka ngobrol.

Ponsel Reia bergetar diatas meja. Ada pesan masuk, teman yang lain ga bisa ikut gabung karena ada urusan lain.

" Yahh.. Cuma kita doank yang dateng, mereka tidak bisa datang. " Reia sedikit kecewa.

" Yaudah kita mau atur ketemuan lagi besok atau sekarang kita bahas dan besok yang tidak datang harus ikut rencana kita? " Tanya Andrew.

Reia dengan cepat membuat grup lalu menanyakan pada yang lain. Tak lama semua pesan masuk, disepakati yang tidak hadir ikut saja rencana mereka saja.

Andrew menjelaskan semua persiapan dari keberangkatan sampai point penting apa saja yang harus dilaksanakan.

Setelahnya mereka ngobrol santai, Reia membagikan ke grup hasil yang disepakati. Mereka semua yang ada di grup setuju.

Reia mencoba mencairkan suasana antara Anjani dan Bayu yang terkesan dingin.

" Anjani ini sahabatku Bay, Mamanya belum lama meninggal. Dan dia anak satu - satunya. Dulu kalau ada satu mata pelajaran yang susah. Anjani yang ajarin aku sampai aku paham. Lama - lama dia sudah seperti kakak perempuanku sendiri. " Reia meneguk kopi dingin yang tadi dia pesan.

" Bayu juga sahabatku kok Jani, jadi kamu ga usah takut sama dia. Memang kelihatannya pendiam, tapi kalau sudah kenal, asik kok diajak ngobrol. " Andrew melirik ke arah Bayu ," Ya kan Bay ? " Bayu hanya tersenyum datar.

" Kalau tidak ada lagi yang mau dibahas aku pamit ya? " Anjani hendak pergi dari sana karena perasaanya mengatakan Reia sedang menjodohkannya dengan Bayu.

" Eh nanti donk, aku laper nih. Makan dulu yuk ? Habis itu janji deh baru boleh pulang. " Sedari tadi Reia menahan lapar.

" Baiklah, mau makan dimana ? " Tanya Jani. " Udah lama kita ga makan bakso, bakso aja yuk.. Ditempat biasa.." Ajak Reia.

" Kenapa ga deket - deket sini aja ? " Jani mulai kesal dengan tingkah Reia. " Enak disana aja. Ya? Kita kesana " Rengek Reia.

" Hemm.. Baiklah, kalian gimana? Setuju? " Anjani menoleh ke arah Bayu dan Andrew. Mereka mengangguk. Lalu mulai beranjak dari sana setelah Andrew menyelesaikan pembayarannya.

Andrew dan Bayu sempat berebut sebentar untuk membayar. Namun Andrew lebih dulu mengeluarkan kartu mirip kartu ATM. Ternyata adalah kartu keanggotaan cafe itu. Dan bisa di isi saldo didalamnya.

" Bay, aku nitip Anjani biar ikut mobil kamu ya? Ada yang mau aku omongin sama Andrew. " Anjani yang di sebelah Reia menatap Reia yang sedang berbicara kepada Bayu.

" Emang kamu ga bawa mobil ? " Anjani mulai curiga dengan ulah Reia. " Ga bawa, orang mobilnya sedang di bengkel . " Jawab Reia santai.

" Oke, gapapa. " Jawab Bayu singkat. Dan segera berjalan menghampiri mobilnya diikuti Andrew. Sebenarnya ada yang ingin Anjani bicarakan dengan Reia. Tapi Reia sudah berjalan di belakang Andrew cepat sekali.

Anjani mengikuti Bayu dan masuk kedalam mobil. Bayu mulai menyalakan mobilnya. Anjani merasakan bau harum parfum mobil mirip aromatheraphy yang menenangkan.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!