Anjani dan Bayu memilih galangan kapal ala film Titanic untuk berfoto. " Simpan ini untuk kenang - kenangan. " Kata Bayu sambil mengembalikan ponsel Anjani. Bayu sempat meminta tukang photo untuk mengambil foto dari ponsel Anjani.
Andrew dan Rheia pergi ke Casino untuk menukarkan koin Casino yang tersisa dengan uang cash. Setelahnya mengambil sisa saldo di dalam kartu penumpang. Malam itu semuanya mengemasi barang - barang, meskipun masih ada waktu satu hari lagi.
Pagi harinya mereka mengunjungi Guest Service untuk menyelesaikan beberapa administrasi.
Selesai dengan urusan administrasi, mereka memanfaatkan hari terakhir di kapal untuk bersama - sama dalam setiap moment.
Menjelang malam, Anjani dan Bayu duduk di deck terbuka. Teman - teman yang lain memilih masuk ke kamar untuk beristirahat karena besok adalah hari yang melelahkan. Harus check out dari kapal dan menunggu antrian dari ribuan pengunjung.
Bayu dan Anjani mengambil foto yang mereka ambil saat formal night malam sebelumnya. Sebagai kenang - kenangan Bayu membayar biaya foto. Yang sudah Bayu pesan agar cetak dua kali.
Anjani membawa satu set photo, begitupun Bayu. Mereka kembali ke kamar untuk menyimpannya rapi di dalam tumpukan baju - baju di dalam koper.
Kemudian melanjutkan merayakan malam terakhir bersama Bayu di deck terbuka.
Bayu sempat mengambil dua piring Pizza dan Anjani membawa dua cangkir kopi untuk mereka nikmati.
" Bagaimana perasaanmu ? " Bayu mulai melontarkan pertanyaan. " Perasaanku ? " Anjani mengernyitkan dahinya, mencari maksud pertanyaan Bayu.
" Perasaan selama berlibur disini? " Bayu mengambil satu potong pizza dan mulai mengunyahnya. " Oh, itu. Iya aku bahagia sekali. " Balas Anjani yang mulai menyesap kopi.
" Moment apa yang akan selalu kamu ingat nanti ? " Lanjut Bayu. " Saat kita melihat dari dekat lumba - lumba. " Anjani meletakkan kopinya dan mulai mengambil potongan pizza.
" Aku tahu, aku bisa melihat itu dari senyummu. Dan dari sorot matamu. Saat kita kesana. " Bayu mengunyah habis pizza di mulutnya dan menelannya.
Bayu meraih kopi dan meminumnya sedikit lalu meletakkannya kembali. " Aku harap kamu tidak akan pernah melupakannya. "
Anjani tersenyum dan menatap Bayu, " Terimakasih Bayu, selama aku disini kamu selalu ada disampingku. Nanti saat kamu berkunjung ke ke tempatku. Aku akan menjamu kamu. "
Bayu setuju dengan tawaran Anjani. " Mungkin beberapa bulan ke depan aku akan sangat sibuk. Tapi nanti kalau ada kesempatan saat aku ada disana. Aku akan menghubungimu. "
Malam itu adalah malam perpisahan mereka. Mereka habiskan dengan mengenang moment - moment selama mereka bersama.
" Ngomong - ngomong, kenapa kekasihmu tidak ikut bersamamu disini? " Tanya Anjani dengan santainya. " Saat ini aku sedang tidak menjalin hubungan dengan seorang kekasih. Aku sedang fokus dengan usahaku. " Jawab Bayu datar.
" Kamu sendiri ? " Bayu balik tanya. Anjani menggeleng , " Sama. " Aku fokus kuliahku dulu.
Bayu dan Anjani saling bertatapan. Wajah Bayu semakin mendekat. Anjani merasakan desiran di hatinya. Bayu menyentuh bibir Anjani dengan ibu jarinya. " Masih ada saus pizza di bibirmu. " Anjani tersipu malu.
Sudah tengah malam Anjani dan Bayu memutuskan untuk masuk ke kamar. Sampai di depan pintu kamar Bayu menghentikan langkahnya. Menunggu Anjani masuk kedalam kamar.
" Selamat malam, Bayu. " Bayu mendekat dan mencium pipi kanan Anjani. " Selamat malam Anjani. " Anjani membulatkan kedua matanya. Kaget dengan yang Bayu lakukan.
Dengan salah tingkah Anjani masuk ke kamar dan mengunci pintunya. Bayu masih tersenyum di tempat dia berdiri. Tak lama, Bayu masuk ke kamar. Dibalik pintu. Anjani memegang pipinya, dan bertanya dalam hati.
Apa maksud Bayu? Kenapa tiba - tiba dia mencium pipiku? Di deck atas tadi, dia tidak bilang apapun. Ah, aneh sekali. Di deck atas tadi sempat aku berfikir dia akan menciumku. Ternyata Bayu membersihkan saus pizza di bibirku. Tapi baru saja dia mencium pipiku. Ahhh..
Melihat Rheia sudah tertidur lelap. Anjani membersihkan dirinya dan merebahkan tubuhnya disamping Rheia.
Rheia membuka sedikit matanya karena merasakan ada orang disampingnya. " Kamu baru pulang ? Cepatlah tidur, besok adalah hari yang melelahkan. " Kemudian Rheia menutup matanya kembali.
Ke esokan pagi kapal menyandar dengan baik. Kapten sudah memberikan informasi kepada para penumpang untuk dapat teratur keluar dari kapal.
Anjani dan Bayu saling menatap satu sama lain. Karena situasi yang ramai. Mereka tidak bisa leluasa ngobrol.
Anjani dan teman - temannya sudah berhasil keluar dari kapal. Mobil Bayu sudah siap mengantar mereka ke bandara. Karena perjalanan yang akan ditempuh lumayan lama.
Mereka berangkat lebih awal untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan di perjalanan menuju bandara. Bayu ikut mengantar mereka semua.
Bayu memilih duduk di depan. Agar bisa melihat Anjani dari kaca spion. Selama perjalanan sesekali pandangan Bayu melihat kearah Anjani.
Anjani merasa ada yang memperhatikannya. Anjani menoleh kearah kaca spion. Bayu yang terlambat menghindar akhirnya tersenyum. Meskipun Anjani hanya diam tidak tahu harus berbuat apa.
Anjani duduk di belakang Bayu, Rheia di tengah dan Andrew duduk di belakang supir.
" Kamu kenapa daritadi aku perhatikan diam saja. Kamu sakit ? " Tanya Rheia yang duduk disamping Anjani. " Coba periksa keningnya. " Tangan Rheia menempel di dahi Anjani.
" Aku tidak apa - apa Rheia. " Anjani menurunkan tangan Rheia. " Andrew yang duduk di samping Rheia ikut bersuara. " Apa yang kamu lakukan kepada Anjani, Bay? Kemarin dia baik - baik saja. Kenapa sekarang tiba - tiba dia murung? " .
" Oh itu.... " Belum sempat Bayu menjelaskan. Anjani sudah menyahut, " Aku hanya lelah. Karena semalam tidur terlalu larut. Dan hari ini kita harus check out dari kapal. " Andrew dan Rheia saling bertatapan, " Oh begitu. " Jawab mereka kompak.
Perjalanan sangat lancar karena mungkin hari itu hari Minggu. Tak butuh waktu lama untuk sampai di bandara. Mereka menyempatkan makan siang di lounge bandara. Beberapa anak buah Bayu membantu menjaga koper - koper mereka selama mereka santap siang.
Selesai bersantap siang, rombongan hendak masuk ke gate yang sudah dibuka untuk melakukan boarding.
Bayu mendekati Anjani, " Apa kamu marah karena kejadian semalam? " Anjani menggeleng menghadap kearah tubuh tegap dibelakangnya. " Tidak, hanya saja kamu tidak pernah berkata apapun namun tiba - tiba kamu menciumku malam itu. Aku tidak mengerti sama maksud kamu. "
Bayu menghela nafasnya. Benar kata Andrew, dia polos sekali urusan hati dan perasaan. " Saat ini, kita tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan satu sama lain. Tunggu kedatanganku disana. " Kedua tangan Bayu memegang kedua pundak Anjani. Memusatkan perhatian penuh untuk meyakinkan Anjani.
" Baiklah. Aku akan menunggu kedatanganmu. " Anjani membalas tatapan Bayu penuh keyakinan.
" Baiklah, tunggulah. Nanti aku akan menghubungimu. " Bayu melepaskan pundak Anjani. Anjani segera melakukan boarding. Andrew, Rheia, dan teman - teman lainnya mengucapkan terimakasih kepada Bayu.
Sebelum melewati pintu, Anjani kembali menoleh kearah Bayu. Bayu tersenyum dan melambaikan tangannya. Kali ini Anjani membalas senyuman Bayu.
Setelah mereka sudah tidak terlihat lagi. Bayu segera pulang ke rumahnya.
.......
#Terimakasih sudah menunggu kelanjutan cerita Bayu dan Anjani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Rachma Wikanti29
up thor
2020-07-31
1
rika
lama nean lanjutannya kirain sudah finish kayak beberapa novel yang tiba tiba hilang dari peredaran 😥😥😥
2020-07-29
1
Kristina
lanjutkan Thor.....roman Anjani dan bayu
2020-07-29
1