Miami Malam Itu

Malam itu selesai santap malam mereka mulai berpencar. Teman - teman yang lain merebahkan badannya untuk istirahat. Sementara Andrew dan Reia di ruang tamu. Anjani baru saja keluar dari kamarnya dan berjalan ke ruang tivi.

Ruang tivi yang nyaman dan cukup lebar. Bayu sedang diatas balkon menikmati pemandangan hendak turun untuk mengambil secangkir kopi.

Ketika melewati ruang tivi dia melihat Andrew dan Reia yang duduk bersebelahan dengan tangan Andrew melingkar di pundak Reia.

Anjani duduk sendiri, mereka bertiga menikmati channel tivi. Andrew yang melihat Bayu menyeduh secangkir kopi bertanya, " Mau kemana Bay ? "

" Di balkon atas. " Jawab Bayu singkat dan mengambil tas kerja yang berisi laptop. Andrew melihat ke arah Reia yang asik menikmati tayangan tivi hendak berdiri mengikuti Bayu. Namun Reia menggelengkan kepala. Tanda tetap duduk disitu.

Anjani melihat kearah Bayu, " Apa aku boleh ikut ?" Bayu menoleh kearah Anjani, " Boleh saja." Anjani bangkit dari kursi dan berjalan mengikuti Bayu yang sudah menaiki tangga.

Setelah sampai di balkon atas, Anjani terkagum - kagum melihat hamparan luas samudra. " Waw, beautiful." Di hadapannya ada satu kapal pesiar yang sedang bersandar dan menyalakan lampunya yang gemerlapan.

Anjani begitu terpukau. " Bayu, apakah kapal ini yang besok kita tumpangi? " Tanya Anjani menatap kapal pesiar tanpa menoleh kearah Bayu.

" Bukan, kapal itu sebentar lagi akan berlabuh. Kapal kita akan tiba besok pukul 9 pagi. Dan kita bisa masuk setelah jam 12 siang. Ketika semua tamu sudah turun. " Sesekali Bayu menyeruput kopinya lalu membuka tasnya berisi laptop.

" Oh begitu rupanya. " Anjani menoleh kearah Bayu yang sedang menyalakan laptop nya. Di balkon itu ada beberapa kursi santai. Anjani mendekat kearah Bayu.

" Apa kamu sibuk sekali? Sampai liburan pun kamu tetap bekerja? " Tanya Anjani. " Memang apa urusan mu? " Tanya Bayu sinis.

Anjani hanya diam. Lalu berjalan kembali mendekati bibir balkon. Namun suara Bayu menghentikan langkahnya, " Aku juga sebenarnya ingin menikmati liburan seperti kalian disini. Sehari sebelum kita berangkat, kantor menelponku untuk memeriksa berkas - berkas yang harus aku tanda tangani. Dan bertemu klien penting. Makanya aku pulang sebentar ke Indonesia. " Jawab Bayu.

" Iya, aku juga berpikir. Bukankah kamu ada disini. Lalu kami juga akan kesini. Untuk apa kamu susah - susah pulang ke Indonesia? Bukankah sebaiknya kamu menunggu kami disini? " Anjani ternyata berpikir sejauh itu juga.

" Dan juga, aku pulang ingin bertemu dengan seseorang." Bayu melirik Anjani.

" Siapa? " Anjani penasaran. Bayu hanya tersenyum. " Sudahlah. " Bayu kembali focus ke arah laptop nya.

" Ah kamu, ga asik. " Anjani menatap kembali lautan. Suara kapal berbunyi 3 kali tanda kapal akan berlabuh.

" Iya, kapalnya sudah berlabuh. " Indah sekali batin Anjani.

" Kamu masih lama disini? " Anjani menoleh kearah Bayu.

" Kenapa? " Bayu menaikkan satu alisnya.

" Aku mau bikin kopi susu untuk diriku sendiri dan kubawa kemari. " Anjani berlalu setelah Bayu mengangguk.

Anjani turun dan sudah tidak melihat Andrew dan Reia lagi di ruang tivi. Anjani membuat kopi susu dan ditambah creamer lalu naik keatas lagi.

Bayu masih sibuk dengan laptop nya. Anjani datang dan berjalan ke tepian pembatas balkon. Bayu hanya melihatnya sekilas lalu kembali focus pada laptop nya lagi.

" Kamu betah disini berlama - lama ? " Anjani melihat Bayu dari arahnya berdiri. " Ya betah ga betah. Ada kerjaan. Ah, akhirnya selesai juga. Beres sekarang. " Bayu menutup laptop nya.

" Sudah selesai. " Kini Anjani mendekat kearah Bayu. Bayu sedang merapikan laptop nya.

" Masih mau disini? Atau mau turun kebawah? " Tanya Bayu.

" Dibawah sudah sepi. Mungkin mereka semua sudah tidur. " Anjani menghabiskan kopi susunya. " "Ya sudah mending kamu tidur. Besok kita udah jalan. " Bayu hendak berlalu dari balkon. Tapi Anjani tak bergeming. Dia masih berdiri disitu.

" Kamu masih suka disini? " Bayu memastikan sebelum turun ke bawah. Anjani menatap kearah Bayu sambil menganggukan kepalanya.

" Baiklah kau tunggu disini. Aku akan meletakkan laptop ke ruang kerjaku sebentar. " Tanpa menoleh kearah Anjani Bayu menuruni tangga.

Bayu berpapasan dengan Auntie Jenn, Auntie Jenn membuatkan segelas coklat hangat untuk Anjani. Bayu hanya tersenyum lalu melangkah lagi turun tangga.

" Hai Auntie, may I help you? (Hai Bibi, ada yang bisa saya bantu?) " Sapa Anjani yang melihat Auntie Jenn berjalan ke arahnya. " No, Baby. Take this hot chocolate, I'll make it for you. (Tidak, Sayang. Ambil cokelat panas ini, aku membuatnya untukmu.)" Auntie Jenn menyodorkan gelasnya.

" Thank you so much Auntie. But .....(Terimakasih banyak Bibi. Tapi...) " Belum sempat Anjani menyelesaikan kalimatnya Auntie Jenn sudah mengangguk," It's oke Baby. Drink it letter, you still here right? ( Tidak apa - apa Sayang. Minum itu nanti, kamu masih disini kan) " Auntie Jenn memastikan. " Of course Auntie. It's so beautiful. So that way Bayu always here right? ( Tentu Bibi. Ini sungguh indah. Makanya Bayu selalu disini kan ? ) " Tanya Anjani.

" Yes, Baby. Bayu is a good man. Responsible for everything in his life. He can manage his father companies and still be a nice son for her mother. Only unconditional love can touch his heart. Many ladies try to take his heart, but no one be success. From the first side I see you and Bayu. I have a big hope you can be friend for Bayu to kill his loneliness. Actually Bayu is feeling lonely. But he keep everything alone." Auntie Jenn menatap sayu ke arah samudera malam itu. Tak terasa air mata Auntie Jenn menetes di sudut matanya.

" (Ya , Sayang. Bayu adalah lelaki yang baik. Bertanggungjawab untuk semua hal dalam hidupnya. Dia bisa mengatur perusahaaan ayahnya dan tetap menjadi anak yang baik untuk ibunya. Hanya ketulusan cinta yang dapat menyentuh hatinya. Banyak wanita datang mencoba mendapatkan hatinya, tapi tidak satu pun berhasil.

Sejak pertama aku lihat kamu dan Bayu. Aku melihat harapan besar kamu bisa jadi teman buat Bayu untuk membunuh kesepiannya. Sebenarnya Bayu merasa kesepian. Tapi dia menyimpan semuanya sendiri. )

Anjani memegang pundak Auntie Jenn, " Why you tell me anything Auntie ? ( Kenapa kamu memberitahuku semuanya Bibi ?) "

" Because I know Bayu from he child until now. I've never seen Bayu's eyes shinny after his father passed away. But today I see it when he saw your eyes. (Karena aku tahu Bayu sejak dia kecil sampe sekarang. Aku tidak pernah melihat matanya bersinar setelah ayahnya meninggal. Tapi hari ini aku melihatnya. Ketika dia menatap matamu. " Auntie Jenn memeluk Anjani.

Suara langkah seseorang terdengar mendekat kearah mereka. Auntie Jenn segera melepaskan pelukannya, menyeka air matanya. Dan segera pergi dari sana tanpa menatap Anjani.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ilham Rasya

Ilham Rasya

aku mampir sini kak, semangat up nya.. boomlike nya sampai sini dulu ya, 😅 mari kita saling dukung ya, jika berkenan aku tunggu feedback nya ya kakak mksih 🙏🙏🙏😇😅

2020-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!