Kisah Sang Penakluk Dunia (Geger Di Lima Benua

Kisah Sang Penakluk Dunia (Geger Di Lima Benua

Tragedi Bangsawan Taha

Seorang wanita paruh baya memasuki kediaman bangsawan taha dan menemui tuan taha..

Biar aku bawa anakmu itu..kau akan kerepotan mengurusnya..!! ah bibi..sebenarnya aku memang agak bingung menemukan orang yg tepat mengasuh bayi ini..beban Tuan Taha sedikit berkurang dengan datanganya bibi dari mendiang istrinya yg baru saja meninggal beberapa hari yg lalu setelah melahirkan bayi laki laki.. bibi..! walaupun aku berat melepaskan Sein, kami baru saja kehilangan ibunya..tapi disini memang tidak ada yg bisa mengurus nya ..dia butuh orang seperti bibi atau ibu mertua yg mengurusnya..dia lahir prematur..butuh kesabaran dan kerja ekstra keras mengurus nya..

ya..karna itulah ibu mertuamu memintaku datang untuk membawa anakmu..biar kami yg mengurusnya..

bibi! seberapa besar kemungkinan Sein akan bertahan hidup dan tumbuh?tanya Tuan Taha yg tidak begitu yakin putranya akan bisa bertahan hidup dengan kondisi yg jauh dibawah normal menurut tabib Wong, tabib langganan keluarga Taha..yahhh..kita hanya bisa berusaha merawatnya..semoga saja anak ini bisa melewati semua ini..kata bibi Una sambil menatap wajah Sein yg terus saja menangis dengan kencang dalam gendongannya..

+++

Bibi Una terus berlari dengan ilmu ringan tubuhnya sambil menggendong Sein...kadang kadang ia singgah di desa atau kota yang ia lalui untuk membeli kebutuhan sein..

lima hari berikutnya sampailah ia di kota gaharu...kakek Dai dan nek Asih menyambut dengan bahagia bercampur sedih...

+++

Tanpa terasa kedatangan bibi Una membawa Sein ke kota gaharu sudah sepuluh tahun berlalu...

tuan Taha sdh aktif kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang pejabat di kerajaan Palamerah..tuan taha adalah kepala akademi kekaisaran..tuan Taha juga sudah menikah lagi dengan seorang wanita dari keluarga bangsawan di kota pandan bernama Misty Rada, anak saudara perdana mentri juga masih merupakan keluarga kerajaan dan telah dikaruniai dua anak dari istri barunya, satu laki laki dengan nama Can Taha dan satu perempuan dengan nama Sin Taha...

+++

Tiga bulan lagi adalah penerimaan murid baru, penerimaan murid baru akademi dilaksanakan setiap tahun..sehingga saat ini kota Pandan sebagai ibukota Palamerah terlihat ramai..seperti biasanya saat seperti ini banyak orang berdatangan dari berbagai daerah bahkan ada juga dari luar kerajaan palamerah..

akademi kerajaan palamerah terkenal akan kualitasnya, banyak yang ingin menjadi murid disini, karena selain diajari ilmu sastra, tata negara murid murid juga diajari beladiri tingkat tinggi..

Para pengajar di akademi ini juga cukup terkenal didunia persilatan benua selatan..tuan Taha didunia persilatan terkenal dengan si Sembilan Pena Keadilan...guru Kai terkenal dengan tendangan maut..guru Lili terkenal dengan kipas matahari..guru Daka dikenal dengan 19 Boneka Kuno..dan pengajar lain yang tak kalah terkenalnya....

Para calon peserta yang telah datang, menyewa penginapan untuk tinggal di kota Pandan sebelum penerimaan dimulai..

diantara calon peserta yang datang tidak sedikit yang kasak kusuk mencari dukungan orang akademi maupun kerajaan untuk memuluskan mereka masuk ke akademi..tapi tuan Taha yang terkenal begitu disiplin tidak akan membiarkan hal seperti ini merusak akademi...

S### ementara itu, di kota gaharu tepatnya di luar kota gaharu di luar sebuah desa terpencil di tepi hutan larangan..sein terus di tempa oleh kakeknya dengan latihan keras..kini sein telah menguasai pondasi dasar beladiri yang diajarkan kakeknya..

+++

Pondasi dasarnya telah terbentuk dengan sempurna karena selama lima tahun ini kakeknya memang hanya melatihnya untuk membentuk dan menyempurnakan pondasi beladirinya..

Sein, pondasi beladirimu telah sempurna..selanjutnya kakek akan mengajarimu ilmu ringan tubuh..!

kakek, kenapa aku belum diajari jurus jurus beladiri..?hmmm belum nak..nanti setelah kau menguasai ilmu ringan tubuh dengan sempurna..sehingga nanti gerakan jurusmu selain lebih bertenaga karena pondasimu sudah Sempurna, juga jurus dan gerakanmu akan lebih cepat karena ilmu ringan tubuh mu sudah cukup baik..

aih..istirahat dulu, sudah dari hari masih gelap kalian sdh berlatih..ayo sarapan dulu kata nenek asih..yang merupakan ibu nyonya Taha ibu Sein..

nek, kakek akan mengajariku ilmu ringan tubuh..kata kakek nanti aku bisa bergerak dan berlari cepat , kalau aku berlari dengan ilmu ringan tubuh yg diajarkan kakek apa aku bisa berlari mengalahkan tuan wang?oh tuan wang, kepala prajurit patroli? kalau kamu bisa menguasai ilmu ringan tubuh kakek sampai tingkat 5 dengan sempurna maka tuan Wang tidak akan bisa menyusul larimu...

wahh..ilmu ringan tubuh kakek ternyata hebat ya nek

..iya,.sudah sudah..ayo makan cepat..nanti latihan lagi...iya nek...

Sudah satu bulan sein dilatih ilmu ringan tubuh oleh kakeknya..latihan tahap pertama ialah meatih keseimbanagan berjalan diatas balok balok kayu..dan sekarang sein harus berjalan diatas tali..yang dibentangkan..

bagus Sein...pertahankan konsentrasimu...iya kek..berjalan diatas tali ini agak susah..soalnya tali yg lentur itu menyulitakan untuk menjaga keseimbangan..terus sein, kau harus lebih cepat melintasinya...setelah ini kau harus mampu berdiri tanpa bergerak diatas tali itu...iya kek.

kata Sein dengan.penuh semangat..

Haripun berganti malam..kini sein dan kakek dai beserta nenek asih sdh selesai makan malam dan bercengkrama di meja makan...kek, apa ibu tidak belajar beladiri?knp ibu bisa meninggal kek?

Dengan wajah prihatin kakek dai mengelus kepala Sein, ibumu tidak mau berlatih beladiri..ibumu juga terlahir dengan fisik yang lemah...dia tidak sama seperti ayahmu..ayahmu selain gemar ilmu beladiri juga suka membaca buku buku sastra, buku buku tata negara dan menjadi sarjana...wajah kakek Dai menjadi murung..kembali mengenang putrinya...

sudah lah..nanti kita ke kota pandan menengok ayahmu dan berziarah ke makam ibumu..iya kek..

nenek asih hanya tersenyum lembut pada Sein..ayo..tidur sana, besok latihannya lebih keras lagi..kata nenek asih..

Keesokan harinya,..

Sein, kau berlatihlah berdiri diatas tali itu jangan bergerak sampai waktu makan siang..setelah itu lanjutkan lagi sampai sore, mengerti?!! iya kek...

kakek. akan pergi dulu ada sedikit urusan nanti besok menjelang makan siang kakek akan kembali..

Sein langsung menuju kebelakang rumah tempat mereka biasanya latihan...

sementara kakek Dai berangkat menuju kota...

belum lama berjalan kakek Dai berbelok ke arah yang tidak biasanya dilalui..ia menuju hutan dan masuk sampai jauh kedalam hutan..rupanya didalam hutan banyak berkeliaran hewan buas..kakek Dai menangkap dan membunuh beberapa hewan buas dan memgambil bagian bagian tubuhnya yang bisa dijual dikota...setelah itu kakek Dai keluar hutan dan menuju kota untuk menjual hasil tangkapannya...

Memasuki kota, kakek Dai menuju rumah sederhana di pinggiran kota, ketika melangkah masuk ke halan rumah, nenek Una melihat kakek Dai segera menyambutnya..eh..kakak ipar Dai, sdh sepuluh tahun kak Dai dan kak Asih meninggalkan rumah ini pindah ke tepi hutan larangan, tiap datang ke kota hanya mampir sebentar..tidakkah kalian ingin kembali ke sini lagi..?aku bosan, suasana sepi tak ada kalian..

Kakek Dai hanya tersenyum, nanti setelah Sein selesai berlatih ilmu ringan tubuh kami akan kemari..

ah iya bagaimana kabar anak itu sdh sampai mana pelatihannya..?pondasi nya sdh sempurna..sekarang aku melatihnya dasar dasar ilmu ringan tubuh...haa ..pondasi beladiri nya sudah sempurna dengan umur yang baru sepuluh tahun!!?tanya nenek una dengan tercengang..yahh kupikir anak ini memang cukup berbakat dalam beladiri...

+++

Tepi hutan larangan,..

Di halaman belakang rumah,.Sein terus berdiri dan menjaga keserimbangan diatas tali yg terus bergelayut sehingga memerlukan konsentrasi yang tinggi bagi sein untuk tetap bisa mempertahankan posisinya..

Setelah hari menjelang sore, Sein berhenti berlatih..dan duduk santai dibawah pohon tempat meengikat tali yg digunakannya untuk latihan..karena rumah yg dia tinggali bersama kakek dan neneknya berada di tepi hutan larangan maka tak jarang ditempat yg itu sering terlihat hewan hewan yg melintas atau yang memang sengaja datang karena nalurinya mengatakan ada kehidupan disekitar tempat itu...

Seperti pada saat ini, Sein melihat seekor kucing liar dengan bulu yang sangat menarik bermain main didekatnya..sein berusaha mengelus kepala kucing itu, kucing itu tampaknya jinak dan menggesekkan badannya ke kaki Sein yg sedang duduk bersandar dibatang pohon..namun saat sein berusaha menggendong kucing itu, kucing itu melompat menghindar dan menjaga jarak dari Sein..karena penasaran Sein terus mendekati dan berusaha menangkapnya, kucing itu terus menghindar dan menjaga jarak sampai tak terasa karena penasaran sein sudah jauh memasuki hutan larangan..

Sein terus saja mengejar kucing yang terus menghindar sambil membuat Sein terus penasaran untuk menangkapnya..tanpa terasa hari sudah agak gelap, Sein melihat kucing itu terus menjauh dan tiba tiba Sein terjatuh kedalam lubang yang cukup dalam..

Beberapa kali tubuh Sein membentur dinding dinding lubang yang memang berlekuk lekuk..cukup lama Sein merasakan dirinya terbentur sampai akhirnya ia tiba didasar lubang, tubuhnya terasa begitu sakit dan ia pun pingsan...

+++

Di rumah,...

nenek Asih mulai gelisah..sdh gelap tapi Sein belum kelihatan...haduhhh kemana perginya anak ini...batin nenek Asih..dia pun berkeliling di tempat latihan dan menyusuri tepi hutan dan masuk agak jauh larangan nenek Asih mengerahkan tenaga dalamnya ke mata untuk melihat lebih tajam lagi.., tapi karena hari sudah malam nenek Asih tidak dapat menemukan jejak Sein..

Setelah hampir semalaman mencari, dengan perasaan sedih dan gelisah nenek Asih kembali kedalam rumah sambil berharap Sein akan pulang..dia duduk ditengah ruangan sambil bertelekan dagu diatas meja,.memikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya..dan karena kelelahan tubuh dan pikirannya....diapun tertidur ..

Keesokan harinya,

nenek Asih terbangun, eh..Sein..Sein..Seinn.. teruak nek Asih memanggil manggil Sein..yang belum juga pulang..haduhhh kemana bocah ini..!?

Mata hari mulai meninggi saat kakek Dai sudah kembali..dia melangkah masuk ke halaman rumah menyaksikan raut wajah istrinya yg cemas..eh, kau sdh pulang..Sein dia..nenek Asih dengan suara tertahan..Sein kenapa ?tanya kakek Dai..dia semalam hilang..apaa???bagaimana kejadiannya, ceritakan pelan pelan ..nenek Asih menceritakan kejadiannya seadanya karena dia juga tidak begitu jelas kemana Sein menghilang..

aku akan ke hutan larangan mencarinya

..kemungkinan dia masuk kesana atau ada yang membawanya masuk..!!

jangan jangan..pemgauasa hutan larangan yang membawanya..lirih nek Asih..mudah mudahan bukan, pendekar aneh itu sudah lama tidak muncul, bahkan ketika golongan hitam memasuki pesangrahan larangan tempat pendekar aneh itu biasa tinggal dia tidak ada disana ...tapi kalau itu benar dia yang membawanya maka sulit bagi kita membawa kembali Sein..

tidak tahu, sekarang sdh berapa hebat kesaktiannya..dulu dia sudah mencapai grand master tingkat dua..dan itu sudah tiga puluh tahun silam...emm baiklah..aku akan mencarinya dulu...

Kakek Dai segera berjalan kebelakang rumah dan melesat dengan cepat menggunakan ilmu ringan tubuhnya..kakek Dai juga mengerahkan tenaga dalamnya mempertajam pandangannya menyisir setiap daerah yg dilaluinya..setelah hampir tengah hari tanpa terasa ia susah berada di kawasan dalam hutan larangan..jika ia masuk lagi maka ia akan masuk dalam kawasan kabut hitam hutan larangan..kakek dai tidak menghentikan larinya ia terus saja masuk menembus kabut hitam hutan larangan..kakek Dai mengerahkan tenaga dalamnya guna melindungi pernafasannya dari kabut hitam yg beracun tidak banyak pendekar yang bisa bertahan di kawasan kabut hitam hutan larangan...

Kakek Dai terus melesat masuk sampai pada kawasan peasanggerahan larangan...

setibanya disana, kakek Dai mencari kedalam goa yg terdapat kuburan penguasa hutan larangan yang jadi legenda dunia persilatan 300 tahun yang lalu..

cukup lama kakek Dai menyusuri area makam, namun tidak ada tanda tanda orang pernah ketempat itu, sdh cukup lama tempat itu tidak.pernah didatangi orang..setelah mengamati tempat itu cukup lama,.kakek Dai memutuskan meninggalkan tempat itu dan berkelebat kembali menuju rumahnya di luar hutan larangan...dengan ilmu ringan tubuhnya kakek Dai tiba kembali dirumahnya menjelang subuh..terlihat istrinya yang masih menunggu dengan cemas..

bagaimana??kamu tidak menemukan nya?

.ahhh..iya..tidak ada tanda tanda Sein disana..aku sampai ke makam tua itu tapi tidak ada tanda tanda orang pernah kesana..

jadi..apakah cucu kita diculik orang lain??tanya nek Asih...yaa mungkin saja, dan jika kamu sendiri tidak bisa merasakan kehadiran orang itu maka orang itu pasti berada di ranah grand master ..aihhh...sambil mengela nafas, kakek Dai duduk dikursi..kita hanya bisa menunggu ..siapa tau Sein segera pulang, aku akan mengirim surat ke ayahnya kiranya dia bisa mengerahkan bantuan istana untuk mencari keberadaan Sein...selain itu tidak ada yg bisa kita lakukan saat ini..

+++

Di kota pandan,..

tuan Taha yang baru saja menerima kabar kalau Sein hilang, perasannya amat terpukul...kesedihan kembali terpancar dari wajahnya...aihhh..anak ini benar benar malang..nyonya Taha diam terpaku menatap wajah sedih suaminya..suamiku, minta saja bantuan kepala lembaga penyelidik Jendral Usen..siapa tau dia bisa membantu menemukan Sein...

yaahh...aku pergi dulu..aku akan menemui kepala lembaga..hmmmmh..bocah Sein ini merepotkan saja!! batin nyonya Taha..dia kemudian berjalan tidak kembali kekamarnya tapi keperpustakaan kediaman Taha...kemudian mengeluarkan sesuatu dari rak di balik tumpukan buku buku...

Terpopuler

Comments

🌟Sugali🌟

🌟Sugali🌟

harusnya setiap percakapan pake tanda baca " " jadi lebih ringkas di bacanya percakapan juga jelas

2022-10-18

1

Jantje Gandaria

Jantje Gandaria

lanjut

2022-06-28

0

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

muLai membaca...sein ya yg jd Lakonnya

2022-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Bangsawan Taha
2 Keadaan Sein
3 Berlatih 1
4 Kembali Kerumah
5 Ke Kota Pandan 1
6 Ke Kota Pandan 2
7 Kekota Pandan 3
8 Dikota Pandan
9 Air Terjun Bantimurung
10 Kaisar Kelana
11 Pertemuan Dedengkot Golongan Hitam
12 Mentari
13 Perguruan Cahaya Sakti
14 Gunung Putri, Danau Patenggang
15 Grand Master Abadi
16 Putri Yasmin
17 INTRIK KERAJAAN LAMPEAPI
18 Penyelidikan
19 Taktik Sein dan Karaeng Doloking
20 Aula Pertemuan
21 Kehebatan Dua Gadis Sein
22 Sosok Rahasia Dibelakang Pemberontak
23 Perjalanan Ke Pulau Batu Atas
24 Munculnya Orang Perguruan Lembah Biluluk
25 Sein Mengatur Strategi
26 Kemampuan Mengerikan Sein
27 Raja Doloking Tertawan
28 Pemberontakan diatas Pemberontakan
29 Istana Dikuasai Pemberontak
30 Mengambil Kembali Kekuasaan
31 Undangan Pertandingan Antar Kerajaan
32 Mempersiapkan Diri Untuk Pertandingan
33 Istana Kerajaan Rappocini
34 Hari Pertandingan Persahabatan
35 Pertandingan Tak Terduga
36 Misteri Istana Kalompoang
37 Misteri Istana Kalompoang 2
38 Menyusul Sein Ke Medan Magnet Istana Kalompoang
39 Rahasia Hidup Karaeng Gantarang
40 Misi Ke Benua Barat
41 Desa Gamping
42 Menikahi Mentari
43 Ke Istana Kesultanan Datuk Delapan
44 Malam Pengantin Di Sore Hari
45 Melamar Dua Gadis
46 Memenangkan Restu Baginda Sultan
47 Pernikahan Kedua
48 Melatih Nona Muda Jurus Pedang Perak
49 Penyelidikan Sein
50 Tewasnya Raja Kumbang Api
51 Munculnya Daeng Moncobalang dan Nenek Bonggoeya
52 Permintaan Laila
53 Rencana Sultan Membentuk Aliansi Lima Benua
54 Ilmu Rahasia Keluarga Datuk Malingka Alam
55 Salwa
56 Kedatangan Sesepuh Golongan Putih
57 Pertarungan Laila
58 Tapak Gajah Langit dan Pertemuan Aliansi
59 Kisah Keluarga Datuk Perpatih
60 Rencana Tipu Daya dan Akal Licik Nenek Bonggoeya
61 Bergabungnya sebelas Pendekar Bintang
62 Kekuatan Markas Kegelapan dan Terlukanya Alap Alap Biru
63 Menangkap Angku Raja Sati
64 Tewasnya Raja Sati dan Lima Pendekar Bintang
65 Strategi Penyerangan Ke Markas Kegelapan
66 Penyerangan ke Markas Kegelapan dan Tewasnya Cucen
67 Hilangnya Seruling Neraka dan Dimulainya Pertarungan
68 Kemenangan Aliansi Golongan Putih dan Larinya Dedengkot Golongan Hitam
69 Misteri Hilangnya Utari dan Pelarian Ratu Kegelapan
70 Klan Kuno Keturunan dari Benua Congko
71 Interogasi Kasim Hae
72 Masalah Seruling Neraka dan Rencana Jahat Permaisuri
73 Serangan Dari Kelompok Gagak Iblis
74 Wong Kai dan Tetua Ketiga Klan Wong tertangkap
75 Keluarga Jalanara
76 Misteri Klan Wong dan Menemukan Utari
77 Menyelidiki Klan Wong dan tibanya Laila di tanjung Petir Hitam
78 Laila Penerus Tanjung Petir Hitam dan Hasutan Permaisuri
79 Kisah Lama Klan Wong dan Terpilihnya Penerus Dewi Gelap Neraka Hitam
80 Kisah Singkat Tentang Sang Utusan
81 Lelaki Misterius
82 Hilangnya Kitab Santa Lima
83 Rahasia Kedai Timur Ibukota dan Menyelidiki Liontin Merah
84 Penyelidikan
85 Sedikit Petunjuk Mulai Terkuak
86 Pemilik Liontin Merah dan Serangan Permaisuri
87 Tewasnya anggota Hantu Bayangan dan Persidangan Jendral Surali
88 Gao Ling, Pedang Kilin Api di Jurang Gunung Tujuh
89 Sosok Penghubung, Sang Penghianat
90 Sosok Penghubung, Sang Penghianat
91 Biru Merah Kesengsaraan dan Hitam Pitih Kematian
92 Karang Merah Penjara Langit
93 Pertarungan Para Pendekar Tingkat Legenda
94 Dikalahkannya Legenda Benua Parsi
95 Dua Anjing Parsi
96 Tusukan Pedang Kilin Api dari Utari
97 Catatan Alap Alap Biru
98 Taktik Sein, Munculnya Pasukan Biru
99 Maut Bersenandung Di Kediaman Jalanara
100 Tiga Nenek Aneh Dari Parsi
101 Rahasia Besar Baginda dan Kematian Ibu Yasmin
102 Ke Hutan Bambu Kuning
103 Di Jemput Lelaki Bercahaya
104 Dasar Hamparan Lumpur Hisap Hitam, Buah Semangka Emas Dua Alam
105 Ranah Kekal Sejati, dan Serangan Balik Untuk Permaisuri
106 Strategi Tempur Pasukan Berani Mati
107 Aji Dasa Indra Tak Berkutik Di Hadapan Sein
108 Para Sepuh Bersedia Melatih Pasukan Biru
109 Pasukan Biru Mulai Berlatih
110 Bertemu Petarung Gila
111 Kiah Hidup Si Petarung Gila
112 Tetua Gu, Si Petarung Gila turut melatih Pasukan Biru.
113 Tugas Ki Blirik dan Jendral Rambun
114 Selir Atikah Pewaris Energi Merah Yang dan Jurang Gunung Tujuh
115 Selir Atikah Pindah Ke Jurang Gunung Tujuh
116 Persiapan Ki Blirik Menjalankan Tugas dan Kisah Tan Atai
117 Persiapan Para Musuh Sein
118 Persiapan Para Petarung Klan Wong
119 Wong Mu Menuju Danau Singkarak, Sein Bertemu Prabakara
120 Taktik Sein, Pertarungan Kelompok Ki Blirik Dan Wong Mu
121 Tewasnya Ki Blirik bersama Pengikutnya dan Tiga Pemuda Klan Wong.
122 Jangan Sia Siakan Kesempatan Saat Ini..Tidak Akan Ada Yang Kedua..!!
123 Akar Roh Pelahap Energi Sein Tidak Dapat Membantu
124 Tamu Tanjung Petir Hitam, Dan Tibanya Pangeran Kelima Di Jurang Gunung Tujuh
125 Kubah Pelindung Tak Kasat Mata
126 Persiapan Istana dan Jurang Gunung Tujuh
127 Api Asal Mula
128 Serangan Pembunuh Misterius
129 Kelompok Topeng Darah
130 Utari dan Kenanga Selesai berlatih, Sein Mulai Menyerap Api Asala Mula
131 Tujuh Api Asal Mula, Tingkat Alam Kalimat Mistis
132 Berita Penting Dari Alap Alap Biru untuk Sultan Malik
133 Kisra menyerang Kediaman Sutan Batu Ameh
134 Kecerobohan Kisra
135 Suasana Akan Semakin Memanas
136 Ep. 135 Berita Mengejutkan
137 Ep.136. Munculnya Tan Atai dan Pedang Azazil
138 Ep. 137 Kematian Gao Ling Dan Bantuan Jurang Gunung Tujuh
139 Ep. 138. Pembunuh Misterius Kembali Berulah Di Ibukota
140 Ep.139 Ketiga Kubu Menyusun Persiapan
141 Ep.140 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Ikut Campur
142 Ep.141 Kekuatan Rahasia Sein
143 Ep.142 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Bermunculan
144 143. Sein Mulai Mengerahkan Kekuatan Hutan Bamabu
145 Ep. 144. Perang Sebentar Lagi Akan Pecah
146 Ep. 145 Pecahnya Perang
147 Ep. 146. Pembersihan Pembersihan Kecil
148 Ep. 147. Jurang Gunung Tujuh Markas Pasukan Berani mati
149 148. Perang Perbatasan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Tragedi Bangsawan Taha
2
Keadaan Sein
3
Berlatih 1
4
Kembali Kerumah
5
Ke Kota Pandan 1
6
Ke Kota Pandan 2
7
Kekota Pandan 3
8
Dikota Pandan
9
Air Terjun Bantimurung
10
Kaisar Kelana
11
Pertemuan Dedengkot Golongan Hitam
12
Mentari
13
Perguruan Cahaya Sakti
14
Gunung Putri, Danau Patenggang
15
Grand Master Abadi
16
Putri Yasmin
17
INTRIK KERAJAAN LAMPEAPI
18
Penyelidikan
19
Taktik Sein dan Karaeng Doloking
20
Aula Pertemuan
21
Kehebatan Dua Gadis Sein
22
Sosok Rahasia Dibelakang Pemberontak
23
Perjalanan Ke Pulau Batu Atas
24
Munculnya Orang Perguruan Lembah Biluluk
25
Sein Mengatur Strategi
26
Kemampuan Mengerikan Sein
27
Raja Doloking Tertawan
28
Pemberontakan diatas Pemberontakan
29
Istana Dikuasai Pemberontak
30
Mengambil Kembali Kekuasaan
31
Undangan Pertandingan Antar Kerajaan
32
Mempersiapkan Diri Untuk Pertandingan
33
Istana Kerajaan Rappocini
34
Hari Pertandingan Persahabatan
35
Pertandingan Tak Terduga
36
Misteri Istana Kalompoang
37
Misteri Istana Kalompoang 2
38
Menyusul Sein Ke Medan Magnet Istana Kalompoang
39
Rahasia Hidup Karaeng Gantarang
40
Misi Ke Benua Barat
41
Desa Gamping
42
Menikahi Mentari
43
Ke Istana Kesultanan Datuk Delapan
44
Malam Pengantin Di Sore Hari
45
Melamar Dua Gadis
46
Memenangkan Restu Baginda Sultan
47
Pernikahan Kedua
48
Melatih Nona Muda Jurus Pedang Perak
49
Penyelidikan Sein
50
Tewasnya Raja Kumbang Api
51
Munculnya Daeng Moncobalang dan Nenek Bonggoeya
52
Permintaan Laila
53
Rencana Sultan Membentuk Aliansi Lima Benua
54
Ilmu Rahasia Keluarga Datuk Malingka Alam
55
Salwa
56
Kedatangan Sesepuh Golongan Putih
57
Pertarungan Laila
58
Tapak Gajah Langit dan Pertemuan Aliansi
59
Kisah Keluarga Datuk Perpatih
60
Rencana Tipu Daya dan Akal Licik Nenek Bonggoeya
61
Bergabungnya sebelas Pendekar Bintang
62
Kekuatan Markas Kegelapan dan Terlukanya Alap Alap Biru
63
Menangkap Angku Raja Sati
64
Tewasnya Raja Sati dan Lima Pendekar Bintang
65
Strategi Penyerangan Ke Markas Kegelapan
66
Penyerangan ke Markas Kegelapan dan Tewasnya Cucen
67
Hilangnya Seruling Neraka dan Dimulainya Pertarungan
68
Kemenangan Aliansi Golongan Putih dan Larinya Dedengkot Golongan Hitam
69
Misteri Hilangnya Utari dan Pelarian Ratu Kegelapan
70
Klan Kuno Keturunan dari Benua Congko
71
Interogasi Kasim Hae
72
Masalah Seruling Neraka dan Rencana Jahat Permaisuri
73
Serangan Dari Kelompok Gagak Iblis
74
Wong Kai dan Tetua Ketiga Klan Wong tertangkap
75
Keluarga Jalanara
76
Misteri Klan Wong dan Menemukan Utari
77
Menyelidiki Klan Wong dan tibanya Laila di tanjung Petir Hitam
78
Laila Penerus Tanjung Petir Hitam dan Hasutan Permaisuri
79
Kisah Lama Klan Wong dan Terpilihnya Penerus Dewi Gelap Neraka Hitam
80
Kisah Singkat Tentang Sang Utusan
81
Lelaki Misterius
82
Hilangnya Kitab Santa Lima
83
Rahasia Kedai Timur Ibukota dan Menyelidiki Liontin Merah
84
Penyelidikan
85
Sedikit Petunjuk Mulai Terkuak
86
Pemilik Liontin Merah dan Serangan Permaisuri
87
Tewasnya anggota Hantu Bayangan dan Persidangan Jendral Surali
88
Gao Ling, Pedang Kilin Api di Jurang Gunung Tujuh
89
Sosok Penghubung, Sang Penghianat
90
Sosok Penghubung, Sang Penghianat
91
Biru Merah Kesengsaraan dan Hitam Pitih Kematian
92
Karang Merah Penjara Langit
93
Pertarungan Para Pendekar Tingkat Legenda
94
Dikalahkannya Legenda Benua Parsi
95
Dua Anjing Parsi
96
Tusukan Pedang Kilin Api dari Utari
97
Catatan Alap Alap Biru
98
Taktik Sein, Munculnya Pasukan Biru
99
Maut Bersenandung Di Kediaman Jalanara
100
Tiga Nenek Aneh Dari Parsi
101
Rahasia Besar Baginda dan Kematian Ibu Yasmin
102
Ke Hutan Bambu Kuning
103
Di Jemput Lelaki Bercahaya
104
Dasar Hamparan Lumpur Hisap Hitam, Buah Semangka Emas Dua Alam
105
Ranah Kekal Sejati, dan Serangan Balik Untuk Permaisuri
106
Strategi Tempur Pasukan Berani Mati
107
Aji Dasa Indra Tak Berkutik Di Hadapan Sein
108
Para Sepuh Bersedia Melatih Pasukan Biru
109
Pasukan Biru Mulai Berlatih
110
Bertemu Petarung Gila
111
Kiah Hidup Si Petarung Gila
112
Tetua Gu, Si Petarung Gila turut melatih Pasukan Biru.
113
Tugas Ki Blirik dan Jendral Rambun
114
Selir Atikah Pewaris Energi Merah Yang dan Jurang Gunung Tujuh
115
Selir Atikah Pindah Ke Jurang Gunung Tujuh
116
Persiapan Ki Blirik Menjalankan Tugas dan Kisah Tan Atai
117
Persiapan Para Musuh Sein
118
Persiapan Para Petarung Klan Wong
119
Wong Mu Menuju Danau Singkarak, Sein Bertemu Prabakara
120
Taktik Sein, Pertarungan Kelompok Ki Blirik Dan Wong Mu
121
Tewasnya Ki Blirik bersama Pengikutnya dan Tiga Pemuda Klan Wong.
122
Jangan Sia Siakan Kesempatan Saat Ini..Tidak Akan Ada Yang Kedua..!!
123
Akar Roh Pelahap Energi Sein Tidak Dapat Membantu
124
Tamu Tanjung Petir Hitam, Dan Tibanya Pangeran Kelima Di Jurang Gunung Tujuh
125
Kubah Pelindung Tak Kasat Mata
126
Persiapan Istana dan Jurang Gunung Tujuh
127
Api Asal Mula
128
Serangan Pembunuh Misterius
129
Kelompok Topeng Darah
130
Utari dan Kenanga Selesai berlatih, Sein Mulai Menyerap Api Asala Mula
131
Tujuh Api Asal Mula, Tingkat Alam Kalimat Mistis
132
Berita Penting Dari Alap Alap Biru untuk Sultan Malik
133
Kisra menyerang Kediaman Sutan Batu Ameh
134
Kecerobohan Kisra
135
Suasana Akan Semakin Memanas
136
Ep. 135 Berita Mengejutkan
137
Ep.136. Munculnya Tan Atai dan Pedang Azazil
138
Ep. 137 Kematian Gao Ling Dan Bantuan Jurang Gunung Tujuh
139
Ep. 138. Pembunuh Misterius Kembali Berulah Di Ibukota
140
Ep.139 Ketiga Kubu Menyusun Persiapan
141
Ep.140 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Ikut Campur
142
Ep.141 Kekuatan Rahasia Sein
143
Ep.142 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Bermunculan
144
143. Sein Mulai Mengerahkan Kekuatan Hutan Bamabu
145
Ep. 144. Perang Sebentar Lagi Akan Pecah
146
Ep. 145 Pecahnya Perang
147
Ep. 146. Pembersihan Pembersihan Kecil
148
Ep. 147. Jurang Gunung Tujuh Markas Pasukan Berani mati
149
148. Perang Perbatasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!