Kisah Sang Penakluk Dunia (Geger Di Lima Benua
Seorang wanita paruh baya memasuki kediaman bangsawan taha dan menemui tuan taha..
Biar aku bawa anakmu itu..kau akan kerepotan mengurusnya..!! ah bibi..sebenarnya aku memang agak bingung menemukan orang yg tepat mengasuh bayi ini..beban Tuan Taha sedikit berkurang dengan datanganya bibi dari mendiang istrinya yg baru saja meninggal beberapa hari yg lalu setelah melahirkan bayi laki laki.. bibi..! walaupun aku berat melepaskan Sein, kami baru saja kehilangan ibunya..tapi disini memang tidak ada yg bisa mengurus nya ..dia butuh orang seperti bibi atau ibu mertua yg mengurusnya..dia lahir prematur..butuh kesabaran dan kerja ekstra keras mengurus nya..
ya..karna itulah ibu mertuamu memintaku datang untuk membawa anakmu..biar kami yg mengurusnya..
bibi! seberapa besar kemungkinan Sein akan bertahan hidup dan tumbuh?tanya Tuan Taha yg tidak begitu yakin putranya akan bisa bertahan hidup dengan kondisi yg jauh dibawah normal menurut tabib Wong, tabib langganan keluarga Taha..yahhh..kita hanya bisa berusaha merawatnya..semoga saja anak ini bisa melewati semua ini..kata bibi Una sambil menatap wajah Sein yg terus saja menangis dengan kencang dalam gendongannya..
+++
Bibi Una terus berlari dengan ilmu ringan tubuhnya sambil menggendong Sein...kadang kadang ia singgah di desa atau kota yang ia lalui untuk membeli kebutuhan sein..
lima hari berikutnya sampailah ia di kota gaharu...kakek Dai dan nek Asih menyambut dengan bahagia bercampur sedih...
+++
Tanpa terasa kedatangan bibi Una membawa Sein ke kota gaharu sudah sepuluh tahun berlalu...
tuan Taha sdh aktif kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang pejabat di kerajaan Palamerah..tuan taha adalah kepala akademi kekaisaran..tuan Taha juga sudah menikah lagi dengan seorang wanita dari keluarga bangsawan di kota pandan bernama Misty Rada, anak saudara perdana mentri juga masih merupakan keluarga kerajaan dan telah dikaruniai dua anak dari istri barunya, satu laki laki dengan nama Can Taha dan satu perempuan dengan nama Sin Taha...
+++
Tiga bulan lagi adalah penerimaan murid baru, penerimaan murid baru akademi dilaksanakan setiap tahun..sehingga saat ini kota Pandan sebagai ibukota Palamerah terlihat ramai..seperti biasanya saat seperti ini banyak orang berdatangan dari berbagai daerah bahkan ada juga dari luar kerajaan palamerah..
akademi kerajaan palamerah terkenal akan kualitasnya, banyak yang ingin menjadi murid disini, karena selain diajari ilmu sastra, tata negara murid murid juga diajari beladiri tingkat tinggi..
Para pengajar di akademi ini juga cukup terkenal didunia persilatan benua selatan..tuan Taha didunia persilatan terkenal dengan si Sembilan Pena Keadilan...guru Kai terkenal dengan tendangan maut..guru Lili terkenal dengan kipas matahari..guru Daka dikenal dengan 19 Boneka Kuno..dan pengajar lain yang tak kalah terkenalnya....
Para calon peserta yang telah datang, menyewa penginapan untuk tinggal di kota Pandan sebelum penerimaan dimulai..
diantara calon peserta yang datang tidak sedikit yang kasak kusuk mencari dukungan orang akademi maupun kerajaan untuk memuluskan mereka masuk ke akademi..tapi tuan Taha yang terkenal begitu disiplin tidak akan membiarkan hal seperti ini merusak akademi...
S### ementara itu, di kota gaharu tepatnya di luar kota gaharu di luar sebuah desa terpencil di tepi hutan larangan..sein terus di tempa oleh kakeknya dengan latihan keras..kini sein telah menguasai pondasi dasar beladiri yang diajarkan kakeknya..
+++
Pondasi dasarnya telah terbentuk dengan sempurna karena selama lima tahun ini kakeknya memang hanya melatihnya untuk membentuk dan menyempurnakan pondasi beladirinya..
Sein, pondasi beladirimu telah sempurna..selanjutnya kakek akan mengajarimu ilmu ringan tubuh..!
kakek, kenapa aku belum diajari jurus jurus beladiri..?hmmm belum nak..nanti setelah kau menguasai ilmu ringan tubuh dengan sempurna..sehingga nanti gerakan jurusmu selain lebih bertenaga karena pondasimu sudah Sempurna, juga jurus dan gerakanmu akan lebih cepat karena ilmu ringan tubuh mu sudah cukup baik..
aih..istirahat dulu, sudah dari hari masih gelap kalian sdh berlatih..ayo sarapan dulu kata nenek asih..yang merupakan ibu nyonya Taha ibu Sein..
nek, kakek akan mengajariku ilmu ringan tubuh..kata kakek nanti aku bisa bergerak dan berlari cepat , kalau aku berlari dengan ilmu ringan tubuh yg diajarkan kakek apa aku bisa berlari mengalahkan tuan wang?oh tuan wang, kepala prajurit patroli? kalau kamu bisa menguasai ilmu ringan tubuh kakek sampai tingkat 5 dengan sempurna maka tuan Wang tidak akan bisa menyusul larimu...
wahh..ilmu ringan tubuh kakek ternyata hebat ya nek
..iya,.sudah sudah..ayo makan cepat..nanti latihan lagi...iya nek...
Sudah satu bulan sein dilatih ilmu ringan tubuh oleh kakeknya..latihan tahap pertama ialah meatih keseimbanagan berjalan diatas balok balok kayu..dan sekarang sein harus berjalan diatas tali..yang dibentangkan..
bagus Sein...pertahankan konsentrasimu...iya kek..berjalan diatas tali ini agak susah..soalnya tali yg lentur itu menyulitakan untuk menjaga keseimbangan..terus sein, kau harus lebih cepat melintasinya...setelah ini kau harus mampu berdiri tanpa bergerak diatas tali itu...iya kek.
kata Sein dengan.penuh semangat..
Haripun berganti malam..kini sein dan kakek dai beserta nenek asih sdh selesai makan malam dan bercengkrama di meja makan...kek, apa ibu tidak belajar beladiri?knp ibu bisa meninggal kek?
Dengan wajah prihatin kakek dai mengelus kepala Sein, ibumu tidak mau berlatih beladiri..ibumu juga terlahir dengan fisik yang lemah...dia tidak sama seperti ayahmu..ayahmu selain gemar ilmu beladiri juga suka membaca buku buku sastra, buku buku tata negara dan menjadi sarjana...wajah kakek Dai menjadi murung..kembali mengenang putrinya...
sudah lah..nanti kita ke kota pandan menengok ayahmu dan berziarah ke makam ibumu..iya kek..
nenek asih hanya tersenyum lembut pada Sein..ayo..tidur sana, besok latihannya lebih keras lagi..kata nenek asih..
Keesokan harinya,..
Sein, kau berlatihlah berdiri diatas tali itu jangan bergerak sampai waktu makan siang..setelah itu lanjutkan lagi sampai sore, mengerti?!! iya kek...
kakek. akan pergi dulu ada sedikit urusan nanti besok menjelang makan siang kakek akan kembali..
Sein langsung menuju kebelakang rumah tempat mereka biasanya latihan...
sementara kakek Dai berangkat menuju kota...
belum lama berjalan kakek Dai berbelok ke arah yang tidak biasanya dilalui..ia menuju hutan dan masuk sampai jauh kedalam hutan..rupanya didalam hutan banyak berkeliaran hewan buas..kakek Dai menangkap dan membunuh beberapa hewan buas dan memgambil bagian bagian tubuhnya yang bisa dijual dikota...setelah itu kakek Dai keluar hutan dan menuju kota untuk menjual hasil tangkapannya...
Memasuki kota, kakek Dai menuju rumah sederhana di pinggiran kota, ketika melangkah masuk ke halan rumah, nenek Una melihat kakek Dai segera menyambutnya..eh..kakak ipar Dai, sdh sepuluh tahun kak Dai dan kak Asih meninggalkan rumah ini pindah ke tepi hutan larangan, tiap datang ke kota hanya mampir sebentar..tidakkah kalian ingin kembali ke sini lagi..?aku bosan, suasana sepi tak ada kalian..
Kakek Dai hanya tersenyum, nanti setelah Sein selesai berlatih ilmu ringan tubuh kami akan kemari..
ah iya bagaimana kabar anak itu sdh sampai mana pelatihannya..?pondasi nya sdh sempurna..sekarang aku melatihnya dasar dasar ilmu ringan tubuh...haa ..pondasi beladiri nya sudah sempurna dengan umur yang baru sepuluh tahun!!?tanya nenek una dengan tercengang..yahh kupikir anak ini memang cukup berbakat dalam beladiri...
+++
Tepi hutan larangan,..
Di halaman belakang rumah,.Sein terus berdiri dan menjaga keserimbangan diatas tali yg terus bergelayut sehingga memerlukan konsentrasi yang tinggi bagi sein untuk tetap bisa mempertahankan posisinya..
Setelah hari menjelang sore, Sein berhenti berlatih..dan duduk santai dibawah pohon tempat meengikat tali yg digunakannya untuk latihan..karena rumah yg dia tinggali bersama kakek dan neneknya berada di tepi hutan larangan maka tak jarang ditempat yg itu sering terlihat hewan hewan yg melintas atau yang memang sengaja datang karena nalurinya mengatakan ada kehidupan disekitar tempat itu...
Seperti pada saat ini, Sein melihat seekor kucing liar dengan bulu yang sangat menarik bermain main didekatnya..sein berusaha mengelus kepala kucing itu, kucing itu tampaknya jinak dan menggesekkan badannya ke kaki Sein yg sedang duduk bersandar dibatang pohon..namun saat sein berusaha menggendong kucing itu, kucing itu melompat menghindar dan menjaga jarak dari Sein..karena penasaran Sein terus mendekati dan berusaha menangkapnya, kucing itu terus menghindar dan menjaga jarak sampai tak terasa karena penasaran sein sudah jauh memasuki hutan larangan..
Sein terus saja mengejar kucing yang terus menghindar sambil membuat Sein terus penasaran untuk menangkapnya..tanpa terasa hari sudah agak gelap, Sein melihat kucing itu terus menjauh dan tiba tiba Sein terjatuh kedalam lubang yang cukup dalam..
Beberapa kali tubuh Sein membentur dinding dinding lubang yang memang berlekuk lekuk..cukup lama Sein merasakan dirinya terbentur sampai akhirnya ia tiba didasar lubang, tubuhnya terasa begitu sakit dan ia pun pingsan...
+++
Di rumah,...
nenek Asih mulai gelisah..sdh gelap tapi Sein belum kelihatan...haduhhh kemana perginya anak ini...batin nenek Asih..dia pun berkeliling di tempat latihan dan menyusuri tepi hutan dan masuk agak jauh larangan nenek Asih mengerahkan tenaga dalamnya ke mata untuk melihat lebih tajam lagi.., tapi karena hari sudah malam nenek Asih tidak dapat menemukan jejak Sein..
Setelah hampir semalaman mencari, dengan perasaan sedih dan gelisah nenek Asih kembali kedalam rumah sambil berharap Sein akan pulang..dia duduk ditengah ruangan sambil bertelekan dagu diatas meja,.memikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya..dan karena kelelahan tubuh dan pikirannya....diapun tertidur ..
Keesokan harinya,
nenek Asih terbangun, eh..Sein..Sein..Seinn.. teruak nek Asih memanggil manggil Sein..yang belum juga pulang..haduhhh kemana bocah ini..!?
Mata hari mulai meninggi saat kakek Dai sudah kembali..dia melangkah masuk ke halaman rumah menyaksikan raut wajah istrinya yg cemas..eh, kau sdh pulang..Sein dia..nenek Asih dengan suara tertahan..Sein kenapa ?tanya kakek Dai..dia semalam hilang..apaa???bagaimana kejadiannya, ceritakan pelan pelan ..nenek Asih menceritakan kejadiannya seadanya karena dia juga tidak begitu jelas kemana Sein menghilang..
aku akan ke hutan larangan mencarinya
..kemungkinan dia masuk kesana atau ada yang membawanya masuk..!!
jangan jangan..pemgauasa hutan larangan yang membawanya..lirih nek Asih..mudah mudahan bukan, pendekar aneh itu sudah lama tidak muncul, bahkan ketika golongan hitam memasuki pesangrahan larangan tempat pendekar aneh itu biasa tinggal dia tidak ada disana ...tapi kalau itu benar dia yang membawanya maka sulit bagi kita membawa kembali Sein..
tidak tahu, sekarang sdh berapa hebat kesaktiannya..dulu dia sudah mencapai grand master tingkat dua..dan itu sudah tiga puluh tahun silam...emm baiklah..aku akan mencarinya dulu...
Kakek Dai segera berjalan kebelakang rumah dan melesat dengan cepat menggunakan ilmu ringan tubuhnya..kakek Dai juga mengerahkan tenaga dalamnya mempertajam pandangannya menyisir setiap daerah yg dilaluinya..setelah hampir tengah hari tanpa terasa ia susah berada di kawasan dalam hutan larangan..jika ia masuk lagi maka ia akan masuk dalam kawasan kabut hitam hutan larangan..kakek dai tidak menghentikan larinya ia terus saja masuk menembus kabut hitam hutan larangan..kakek Dai mengerahkan tenaga dalamnya guna melindungi pernafasannya dari kabut hitam yg beracun tidak banyak pendekar yang bisa bertahan di kawasan kabut hitam hutan larangan...
Kakek Dai terus melesat masuk sampai pada kawasan peasanggerahan larangan...
setibanya disana, kakek Dai mencari kedalam goa yg terdapat kuburan penguasa hutan larangan yang jadi legenda dunia persilatan 300 tahun yang lalu..
cukup lama kakek Dai menyusuri area makam, namun tidak ada tanda tanda orang pernah ketempat itu, sdh cukup lama tempat itu tidak.pernah didatangi orang..setelah mengamati tempat itu cukup lama,.kakek Dai memutuskan meninggalkan tempat itu dan berkelebat kembali menuju rumahnya di luar hutan larangan...dengan ilmu ringan tubuhnya kakek Dai tiba kembali dirumahnya menjelang subuh..terlihat istrinya yang masih menunggu dengan cemas..
bagaimana??kamu tidak menemukan nya?
.ahhh..iya..tidak ada tanda tanda Sein disana..aku sampai ke makam tua itu tapi tidak ada tanda tanda orang pernah kesana..
jadi..apakah cucu kita diculik orang lain??tanya nek Asih...yaa mungkin saja, dan jika kamu sendiri tidak bisa merasakan kehadiran orang itu maka orang itu pasti berada di ranah grand master ..aihhh...sambil mengela nafas, kakek Dai duduk dikursi..kita hanya bisa menunggu ..siapa tau Sein segera pulang, aku akan mengirim surat ke ayahnya kiranya dia bisa mengerahkan bantuan istana untuk mencari keberadaan Sein...selain itu tidak ada yg bisa kita lakukan saat ini..
+++
Di kota pandan,..
tuan Taha yang baru saja menerima kabar kalau Sein hilang, perasannya amat terpukul...kesedihan kembali terpancar dari wajahnya...aihhh..anak ini benar benar malang..nyonya Taha diam terpaku menatap wajah sedih suaminya..suamiku, minta saja bantuan kepala lembaga penyelidik Jendral Usen..siapa tau dia bisa membantu menemukan Sein...
yaahh...aku pergi dulu..aku akan menemui kepala lembaga..hmmmmh..bocah Sein ini merepotkan saja!! batin nyonya Taha..dia kemudian berjalan tidak kembali kekamarnya tapi keperpustakaan kediaman Taha...kemudian mengeluarkan sesuatu dari rak di balik tumpukan buku buku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
🌟Sugali🌟
harusnya setiap percakapan pake tanda baca " " jadi lebih ringkas di bacanya percakapan juga jelas
2022-10-18
1
Jantje Gandaria
lanjut
2022-06-28
0
Kancellotti Unholy Mbachoter
muLai membaca...sein ya yg jd Lakonnya
2022-04-10
0