Di ruang pertemuan,
lapor tuan..pendekar Asbar telah siuman..mendengar itu
segera mereka bergegas menuju kamar Asbar..
setibanya, mereka langsung masuk kekamar Asbar..kehadiran mereka membuat tabib dan prajurit kikuk...
apa yang terjadi dengan mu kepala pengawal Asbar..tanya walikota...
Asbar hanya menggeleng...seumur hidup baru kali ini aku kalah dengan tragis..keluh Asbar...
Dai Nuhu alap alap kabut selatan yang membuatmu seperti ini!!?setahuku kemampuan kalian bisa dikatakan seimbang, butuh pertarungan yang lama untuk menentukan pemenang diantara kalian,.cecar walikota..
aku tak tahu siapa dia,..tapi dia berada di rumah obat...jawab Asbar..
dia anak muda!!?tanya walikota..
iya Tuan,..aku belum pernah melihatnya disana...jawab Asbar...
tuan, tolong kabari guruku..kalau ajian sepasang tapak gajah perak telah dikalahkan seorang pemuda..
ya aku sudah mengabari gurumu mengenai seseorang yang telah mengalahkan mu...jawab walikota..
trimakasih tuan...kata Asbar..
hari sudah malam..
kami permisi dulu, kamu istirahatlah, sembuhkan dirimu..biar kami yang akan mengurus masalah ini..
rombongan itupun beranjak meninggalkan kamar Asbar..
Dirumah Obat,
Sein berbincang dengan dua nenek dan kakeknya perihal kejadian hari ini..
Sein..rumah obat tidak akan tenang lagi setelah ini..mungkin sebaiknya ketujuh murid ini mengungsi dulu..kasihan kalau mereka harus terlibat maaalah ini..usul nek Una
tidak ada yang tahu, rumah dihutan larangan..mereka bisa kita ungsikan kesana..sambung nek Asih..
iya kalian benar..masalah ini akan tambah membesar...malam ini juga ajak semua murid meninggalkan Rumah Obat..kita ke hutan larangan..seru kakek Dai..
ah, tidak perlu kita semua..cukup aku dan Una yang membawa mereka..kau dan Sein lanjutkan saja perjalanan ke Kota Pandan..
kalau kami berangkat malam ini..besok siang kami sudah sampai dihutan larangan..potong nek Asih..
baik lah..kalian bisa berangkat malam ini..aku dan Sein akan menunggu dulu disini melihat situasi, kami akan berangkat kekota Pandan besok atau lusa..
mm..baik.lah..kata nek asih..
Tengah malam yang gelap...
hanya cahaya bulan sabit yang temaram..menerangi langkah ringan sembilan orang yang berkelabat meninggalkan Rumah Obat...mereka berlari mengerahkan ilmu ringan tubuh sehingga yang tampak hanya bayang bayang mereka yang samar melintasi hutan larangan...
hoaaamh..Sein menguap menahan kantuk...setelah lelah dengan kejadian hari ini..
Sein memakan selembar rumput dingin dan kemudian ia tertidur pulas...
kakek Dai hanya menggeleng melihat cucunya yang tertidur lelap..anak ini,..masih bisa tidur setenang ini,..setelah masalah jadi seperti ini..batin kakek Dai...
kekek Dai kemudian melangkah ke ruang tengah ke kursi goyangnya..ia tertidur dikursi goyangnya...
Keesokan harinya,
Sein terbangun ketika kakek Dai sibuk didapur menyiapkan sarapan..
kek..biar aku saja...
kakek Dai menoleh..
kau masak saja air ditunggku belakang..
biar sehabis sarapan, kita bisa minum teh...!.perintah kakek Dai..
baik kek..segera Sein kebelakang, tempat.dimana tungku pemasak air kemudian mendidihkan seteko air untuk membuat teh..
Pagi hari Dihutan larangan, kesembilan wanita yang tak lain adalah nek Asih nek Una dan ketujuh muridnya dari semalam terus berlari, belum juga menghentikan larinya...
bagi nek Asih, jarak dari rumah obat ke rumah di tepi hutan larangan bisa ditempuh setengah hari..tapi karena keberadaan ketujuh murid rumah obat, maka perjalanannya terasa cukup lamban...
ayo anak anak..! siang ini kita akan tiba di rumah hutan larangan...seru nek Asih..
baik tetua..jawab mereka serempak..
Fi rumah obat,
Sein dan kakek Dai, duduk santai dan berbincang..
kek, apa mereka akan kemari lagi..?tanya Sein..
entahlah..
tapi perasaanku mereka tidak akan begitu saja membiarkan masalah ini...jawab kakek Dai..
mmh..tak kusangka, aku membuat masalah besar bagi rumah obat..ketujuh saudari itu juga harus meninggalkan rumah obat gara gara aku...Sesal Sein...
ah sudahlah...kejadian seperti ini biasa didunia persilatan...dari semua ini, kau bisa memetik pelajaran bahwa jika kita menyelesaikan masalah dengan sedikit pengorbanan maka itu lebih baik daripada membiarkan masalah menjadi lebih besar...nasehat kakek Dai..
ia kek..jawab Sein dengan cepat..
mereka terus bercengkrama sambil menikmati secangkir teh hangat..
mm..kek, Ki Tapak Gajah itu seperti apa?
dia tetua dunia persilatan sudah puluhan tahun sebagai ketua sekte Gunung Latomojong dan juga pimpinan aliansi pendekar di Benua Selatan ini...jika ia keberatan kau melukai muridnya..maka kita akan sedikit repot..
apa Ki Tapak Gajah itu sangat sakti kek..?
yaa...dia di ranah grand master tingkat dua..
jelas kakek Dai...eh, kan kau juga paling tidak sudah grand master tingkat dua kan?tanya kakek dai, baru tersadar akan kesakitan Sein..
Sein hanya tersenyum canggung..
aku penasaran..apa kau bisa menang dari Ki Tapak Gajah...hehehehe tanya kakek dai sambil terkekeh..
Sein menggeleng..aku tidak tahu kek..tapi akan kucoba..hehehe..
Kalau tidak ada yang datang sampai besok, kita berangkat saja ke kota pandan kek..usul Sein..
iya..sebaiknya memang begitu...jawab kakek Dai ...
Kek, aku keluar sebentar,..
iya..tapi jangan buat masalah lagi!!jawab kakek Dai..
yaa aku tahu....pungkas Sein.
Sein terus melangkah keluar rumah..firasat sein, akan berbahaya bagi kedua nenek dan ketujuh murid rumah obat jika berada di hutan larangan..karena itu ia berniat membawa mereka ketempat yang lebih aman..
Dengan Kecepatannya Sein bisa menuju rumah hutan larangan hanya sperempat hari..berarti ia bisa kembali lagi di rumah obat saat malam tiba..karena itu ia segera melesat kearah hutan larangan..
di rumah,hutan larangan..
ayo anak anak..kita harus membuat beberapa kamar lagi untuk kalian...!!Seru nek Asih...
ketujuh murid dengan lincah bergegas kehutan larangan mencari kayu dan bahan lainnya untuk membangun rumah..
namun langkah kesibukan mereka terhenti,.kehadiran Sein membuat mereka serentak berlari menghampiri Sein..
kakak Sein...adik sein..serbu mereka kearah Sein..
eh..kakak.. adik..aku menemui nenek dulu ya..ayo ikut aku..!!ada yang penting..ucap sein sambil berkelabat menuju rumah..
ketujuh gadis itupun mengikuti dari belakang..
nek...nenek..!!pangil Sein
memasuki rumah, Sein mendapati kedua neneknya dengan wajah bengong menatap kearah ia datang...
Sein!!seru kedua neneknya bersamaan...
a..apa yang terjadi dengan kakekmu...!!tanya nek Asih tidak sabar..
nenek...tenang lah..kakek baik baik saja...
aku kesini akan mengajak kalian semua ketempat yang lebih tersembunyi dan seru..hehehe. jelas Sein disertai tawa terkekeh..
aaa..jangan bilang kau akan membawa kami ketempat pelatihanmu itu... seru nek Asih.
ya nek.. aku akan membawa kalian dan ketujuh murid kesana.. aku merasa lebih aman jika kalian tinggal disana..suasana dan sumber daya peningkatan tenaga dalam sangat berlimpah..jadi bisa sekalian meningkatkan tingkat tenaga dalam kalian dengan cepat..jelas Sein...
mmm.. menarik.. seru nek asih dan nek una serentak..
baik.. kita berangkat sekarang.. karena saya tidak bilang ke kakek kalau akan kesini..hehehe
bocah ini benar benar...nek Asih menjewer telinga Sein...aduuh Aduh..nek..lepaskan..sakit..!!rintih Sein..
hemh..kau akan membuat kakekmu khawatir..!!
kata nek Asih.
sudah sudah..!!potong nek Una.
eh bocah..apa disana cukup untuk kami semua tinggal..?tanyanya..
sangat cukup nek..ayo ikut aku..
segera Sein berkelebat diikuti kesembilan wanita itu..
Seine mperlambat larinya agar para wanita itu tidak tertinggal...
setelah beberapa lama berlari, Sein berhenti dan menyapu tanah dengan tenaga dalamnya, sehingga dedaunan yang menutupi area itu tersingkir..tampaklah lubang sebesar tubuh satu setengah tubuh orang dewasa..aku akan membawa kalian masuk satu per satu..tapi sebelum itu telan dulu ini..
sein mengeluarkan rumput dingin..dan membanginya pada kesembilan wanita itu..
i..ini..suara tertahan dari Meilan yang ingin bertanya..
itu penangkal racun..dinding lubang ini dipenuhi racun tingkat tinggi.. jelas sein..
merekapun menelan rumput dingin hampir bersamaan..setelah itu Sein pertama membawa nek Una kedalam...disusul ketujuh murid dan terakhir nek Asih..
sesampainya didalam, Sein menjelaskan secara rinci area itu dan menunjukkan sumberdaya latihan yang melimpah..
dengan hati senang mereka pun mulai menyukai tempat ini..
aku mengantuk..kata nek Asih..
iya aku juga sahut lainnya hampir bersamaan..
iya itu reaksi rumput dingin...kalian tidurlah, nanti setelah bangun akan lebih segar..
emm..
baiklah..aku akan pergi dulu..nanti aku akan menjemput kalian.. selamat berlatih..
mereka tidak memperdulikan apa yang diucapkan Sein lagi..kantuk mereka sudah tak tertahankan...
Sein pun berkelebat keluar, sesampainya diluar ia menutup lagi lubang seperti semula dan meninggalkan tempat itu dengan kecepatan tertinggi menuju Kota Gaharu..
+++
Baru saja hari mulai gelap, Sein sudah tiba di rumah obat..kakek Dai terlihat sedang duduk dikusi malas memejamkan mata...menyadari kehadiran seseorang ia membuka mata..kau sudah pulang, dari mana saja kau bocah..!!
ah kakek..aku berkeliling saja..
apa selama aku pergi tidak ada yang kemari mencari masalah kek?
tidak ada...jawab kakek Dai..dengan menggeleng
Di perguruan Gunung Latimojong..
sontak seluruh aula menjadi geger, sebelas tetua perguruan dan beberapa murid utama yang sedang menunggu kedatangan ketua mereka Ki Tapak Gajah, dan membahas beberapa urusan aliansi menjadi terkejut...
Berita yang disebarkan Walikota tersebar dengan cepat..
salah seorang murid yang ditugaskan sebagai mata mata bagi kepentingan perguruan Gunung Latimojong melaporkan tentang Dikalahkannya Asbar oleh seorang pemuda dari Rumah Obat..
Apa betul yang kau katakan ini..!?tanya seorang tetua..
iya tetua..berita ini juga sudah tersebar sampai ibu kota..pemuda ini juga telah menyinggung menteri acara...jawab murid mata mata..
mmm...apakah Dai Nuhu sudah sehebat itu..sampai punya murid yang dapat mengalahkan master tingkat sembilan akhir!!?tidak mungkin..! sela tetua lainnya..
sudah puluhan tahun Dai Nuhu hanya di ranah master tingkat sembilan..
apa mungkin gurunya yang sudah berumur lebih seratus tahun itu sudah kembali dari latihan panjangnya dan melatih anak muda itu..? sambung tetua pertama..ki lindu..grand master tingkat satu akhir..
diantara dua belas tetua di perguruan ini, empat diranah grand master...selebihnya di ranah master tingkat sembilan termasuk Asbar yang berada di ranah master tingkat sembilan Akhir..
iya..pendekar tua itu sudah puluhan tahun mengasingkan diri..timpal Ki Nala..
lanjutkan amati situasi ini..laporkan terus perkembangan nya..perintah Ki Lindu pada murid mata mata..baik tetua..saya mohon pamit..segera ia meninggalkan aula...
Aura yang kuat tiba tiba menekan seisi aula tempat para tetua perguruan Gunung Latimojong berada...
sesosok pria tua berumur sekitar seratus empat puluh tahun bertubuh tinggi kurus berpakaian putih berjalan memasuki aula menuju kursi di atas podium..janggutnya yang panjang dan serba putih menutupi dadanya..
sorot matanya tajam, penuh penekanan bagi siapa saja yang berada disekitarnya..
selamat datang ketua...!!
seru para tetua serempak..
orang tua itu adalah Ki tapak Gajah...
Kalian semua sdh disini...kata Ki Tapak Gajah, pandangannya menyapu seisi ruangan..
keningnya, mengernyit.. kemana Asbar!?
apa kalian tidak menyampaikan padanya bahwa aku akan keluar dari tempat latihanku hari ini, sehingga dia tidak pulang menemuiku?cecar Ti Tapak Gajah penuh penekanan..
mereka semua tertunduk...
maaf ketua,.
tetua Asbar masih berada di Kota Gaharu, saat ini sedang pemulihan..
ia beberapa hari yang lalu dikalahkan seorang pemuda..tulang tulangnya banyak yang retak bahkan patah...jelas ki lindu, sebagai mana berita dari murid mata mata mereka....
mendengar berita itu,
sekilas wajah Ki Tapak Gajah nampak tegang, manun segera normal seperti biasa...wajahnya tenang dan penuh penekanan..
dengan siapa Asbar bertarung,..?tanya Ki Tapak Gajah..
murid dari Rumah Obat, ketua..jawab Ki Lindu..
rumah obat!!? apa Kaisar Kelana sudah kembali juga!!? tanya Ki Tapak Gajah..
hal ini masih diselidiki, ketua..jawab Ki Lindu..
dua hari lagi aku akan jalan jalan ke Rumah Obat..Ki Lindu, kau temani aku..
baik, ketua...
Dua hari berlalu..
dirumah obat,
kakek, apa sepagi ini kita berangkat?
yaa..kita sudah terlalu lama menunda..jawab kakek Dai.
Selama dua hari ini, sambil menunggu reaksi dari Walikota, Sein dan kakek Dai hanya berdiam dirumah..kakek Dai berusaha berlatih tenaga dalam..sedangkan Sein membaca baca kitab segala tahu...sambil sesekali melatih jurus jurus dari Kitab Belati Senyap..
Sein semakin paham bagaimana melihat celah sebuah jurus..atau ilmu yang digunakan seseorang..ia juga paham beberapa cara mengobati luka akibat pertarungan..
kecerdasan Sein memang semakin meningkat tajam setelah setiap hari mengkonsumsi rumput dinigin..dan sesekali memakan buah kenari biru pekat..
+++
Dua kelebat bayangan dengan kecepatan tinggi melintasi desa dan hutan...
setelah hampir sehari semalam berlari dengan ilmu ringan tubuh mereka sampai di dekat gerbang kota pandan...
Kota pandan, adalah ibu kota kerajaan pala merah..penjagaannya ketat...
kakek dai dan sein sudah didepan gerbang kota ,.sekelompok prajurit jaga terlihat sedang berdiri di pintu gerbamg memeriksa orang orang yang akan keluar atau masuk kota, dua orang lainnya duduk dikursi mencatat..
silahkan sebutkan tujuan kalian, biaya masuk kota 10 koin perak..
kakek Dai yang sudah tiba di depan pengawal pemeriksa menunjukan plakat pengenal..
plakat yang pernah diberikan oleh Kepala Akademi..
sontak para penjaga memberi hormat, ..silahkan masuk tuan...!!
Kakek Dai dan Sein pun memberikan dua puluh koin perak pada penjaga dan melangkah masuk...
i.. ini tidak usah tuan..teriak petugas itu, tetapi kakek Dai tidak menoleh dan terus melangkah menuju rumah kediaman bagsawan Taha..
Di pintu kediaman, berjaga dua orang dengan senjata lengkap..
Ketika kakek Dai menghampiri pintu,.
maaf tuan tuan, ini kediaman kepala akademi..
kalian ada keperluan apa? tanya penjaga..
kakek Dai tidak bicara, hanya menunjukkan lencana yang tadi ia tunjukkan di pintu gerbang..melihat lencana ya ditunjjukkan kakek Dai, penjaga jadi kikuk...
ah..maaf tuan..mari.. silahkan masuk..
penjaga itu mengantar mereka keruang tamu, tuan tuan tunggu disini..aku akan memberitahu nyonya..jelas si penjaga..
baik..jawab kakek Dai singkat..
mereka kemudian duduk santai,..
seorang pelayan datang menuangkan teh,..silahkan diminum tehnya tuan tuan...
ah ya Terimakasih..jawab Sein..
pelayan itu membungkuk kemudian meninggalkan ruangan tamu..
tidak lama berselang,..
nyonya Taha, dan putrinya Sin ..masuk keruangan tamu..
salam ayah Dai..! nyonya Taha membungkuk hormat..
nyonya Taha tau bahwa kakek Dai adalah ayah mendiang istri tuan Taha..jadi dia juga ikut memanggilnya ayah dengan sebutan ayah Dai..
mmh..ah ya..salam nak Misty ..jawab kakek Dai hangat..
mana suamimu? tanya kakek Dai..
kak Taha masih di akademi..aku sdh menyuruh orang menyusulnya kesana..memberitahunya kalau ayah datang... jelas nyonya Taha..
mm..kau memang anak baik..tak salah aku dan ibu Asih menganggapmu seperti anak sendiri..
ah ayah, suka berlebihan...
mereka ngobrol layaknya seperti ayah dan anak kandung ...
eh,..Sin..beri hormat pada kakek Dai..
Sin Taha membungkuk,..salam kakek..
ah Sin..sudah besar..berapa umurmu nak?
lima belas tahun, kek..jawab Sin , hormat.
ah..ini siapa? tanya Misty yang melihat Sein hanya senyum senyum sambil garuk kepala..
oh aku lupa..kata kakek Dai..
Dia Sein..putra tertua kalian..
Sein..!!seru Misty...
Kau baik baik saja nak..kau dikabarkan hilang begitu saja..seru Misty sambil berjalan kearah Sein, ia kemudian memeluk Sein erat...
emm..aku baik baik saja ibu..jawab Sein, ada perasaan haru dihatinya..selama ini ia tidak merasakan kasih sayang seorang ibu...
anakku...kau sudah begitu besar,...ini pertama kalinya ibu melihatmu..kau sungguh tampan...
eh Sin..ini kakak pertamamu...Sein..!!
Sin yang sdh dari dulu mendengar bahwa ia memiliki kakak tertua, tapi hilang..kini merasa bahagia, walaupun cukup canggung...adik Sin memberi hormat pada kakak tertua..!!
ah adik..tidak usah seperti itu..jawab Sein sembari megang bahu adiknya..
mereka pun melanjutkan perbincangan dengan hangat sambil menunggu tuan Taha..
Sin..merasa sangat nyaman dengan kakak pertamanya..Sikap Sein yang jenaka dan santai membuat Sin cepat akrab dengannya...
mm kakak, kalau kakak kedua pulang kita harus bermain bersama...kalian harus mendengarkanku dan mengalah padaku ..cercos Sin...
mana ada kakak yang mendengar adiknya..kamu yang harus mendengar kakakmu, potong Nyonya Misty..
ah ibu...rajuk Sin..
Sein hanya terkekeh melihat tingkah manja adiknya..baru kali ini ia merasa sebagai seorang kakak...
baik..kami akan mendengar kamu dan mengalah padamu..tapi kalau kau membuat ibu dan ayah khawatir..maka aku ada adik kedua akan menjewer kupingmu..hahahahah...
goda Sein...
aaah..kakek...!lihat tuh kakak..menindasku...!rengek Sin kepada kakek Dai...
hahahahaha...sudah sudah cukup ya...
itu ayahmu sudah datang..sela kakek Dai..
tuan Taha yang dari tadi sudah di pintu terbengong melihat putri nya begitu akrab dengan seorang pemuda..ia menatap Sein dengan teliti...
ah...suamiku..apa kau tak mengenal pemuda ini...tanya nyonya Taha sambil tersenyum..
tuan Taha hanya menggeleng...dan melangkah kehadapan kakek Dai...salam Ayah..!!
mm...anakku..kau makin sibuk saja..
ah ya..maaf ayah, aku tidak pernah mengunjungi Rumah Obat...kata tuan Taha penuh sesal...
tidak apa apa...jawab kakek Dai singkat..
Sin dan Sein masih terus bercanda, suara cekikikan Sin membuat perhatian tuan Taha kembali kepada mereka berdua...
tuan Taha kembali memandang Sein dengan penuh selidik...
Sein yang menyadari itu, tersenyum tipis, berencana menggoda ayahnya ..
kakek Dai yang menyadari itu geleng kepala..anak ini benar benar jahil..nyonya Taha yang berniat memberi tahu suaminya kalau itu adalah Sein, terdiam setelah melihat kakek Dai tersenyum dan memberinya isyarat untuk diam..
Hei, kepala akademi tua..kenapa kau menatapku seperti itu...
jangan jangan kau tertarik menjadikan ku menantu ya...hahahahaha..jagan harap...aku tidak tertarik...hahahahah..goda Sein..
wajah Tuan Taha menjadi merah menahan amarah...anak ini benar benar tidak sopan..!!
eh..kenapa wajahmu merah??apa kau marah...??goda Sein lagi..
anak muda!! kau jangan keterlaluan..
ini kediaman Taha..Halahhh kediaman taha apanya...masa bodo....potong Sein..
Sin yang bingung, berjalan menuju ayahnya..
ayah..!!
minggir!!hardik tuan Taha....
Sin segera minggir dan pergi kearah ibunya...i la makin heran ketika ibunya malah senyum dan memberi isyarat kepadanya untuk diam...
Anak muda, pergilah..tinggalkan tempat ini...
atau kau akan..belum sempat tuan Taha menyelesaikan kalimatnya..Sein telah memotong..atau kau akan menyesal...!!itukan yang ingin kau katakan..hahahahaha.
tuan Taha tidak bisa lagi menahan kemarahannya...ia mengerahkan tenaga dalamnya..ia mengukur kemampuan Sein..Sein hanya tersenyum dan garuk kepala...
tingkat sembilan akhir..!!
seru tuan Taha takjub....tapi ia juga sudah mempersiapkan serangan...
Sein Cukup bercandanya..!!
Taha sudahlah...!!suara kakek Dai disertai tenaga dalam tinggi..
mendengar itu, tuan Taha menghentikan niatnya..
Taha..Dia Sein...!!kata kakek Dai..
a..apa??
Sein..!!
pekiknya lirih...
ya suamiku..Dia Sein...sambung Misty..
Kau....kau..bisa bisanya mengerjaiku...dasar bocah nakal...
tuan Taha segera berkelebat menonjok perut Sein..tapi tidak dengan tenaga ..
Aduhhhh..ayaaaahhhh..sakit...!!erang Sein
yang pura pura jatuh terkapar dilantai...
Sin yang melihat itu..berlari ke arah mereka dan berdiri didepan tuan Taha...
ayah...!! jangan pukul kakak...isaknya..
tuan Taha..tertawa dan kemudian membangunkan Sein...kau benar benar jahil ya...tuan Taha menjitak kepala Sein..aduh ayah..sakit..
tuan Taha kini memeluk erat Sein cukup lama..
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Hary
nyaman nya di tengah keluarga...
2024-01-25
1
Kancellotti Unholy Mbachoter
reuni keluarga...rindu
2022-04-11
3
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Keren komedinya... 👍😆👍
2022-03-27
3