Mentari

Sein berkelebat melintasi hutan purbakala menuju Benua Barat.. cuaca ekstrim dan aneh seperti biasanya di hutan purbakala akan melanda dan akan mempengaruhi pergerakan siapa saja,.

tapi bagi Sein..ini tidak berpengaruh apa apa..

terus saja ia berkelebat dengan kecepatan tinggi..

Sein tidak melalui jalur yang umumnya digunakan untuk menuju Benua Barat.. akan tetapi mengambil jalur pendek melalui sisi luar Benua Selatan, walaupun jalurnya cukup sulit dan banyak melalui daerah berbahaya, ini karena Sein berpikir untuk lebih cepat bertemu Dewa Sedih agar lebih cepat bisa ke Kerajaan Lampeapi membantu Raja Doloking..

sesekali Sein beristirahat sekedar menghilangkan jenuh perjalanan dengan manggang rusa,ataupun ayam hutan...

Suatu malam,

di dalam rimbunnya hutan, Sein yang tengah memanggang ayam hutan yang cukup besar, lamat lamat dari kejauhan terdengar suara pertarungan..

ia pun melesat ke arah suara tersebut..

Sein menyamarkan keberadaannya, dan melompat ke satu dahan pohon yang tinggi untuk mengamati sekitarnya..dengan kemampuan indra penglihatannya yang sangat tajam, ia mampu melihat jelas dalam kegelapan, apalagi saat ini cahaya temaram bulan menambah daya penglihatannya..

ia menyaksikan dibawah sana berjarak sekitar seratus tombak dari pohon tempat ia berdiri, seorang gadis dikeroyok tiga pria berusia empat puluh tahunan..

Gadis berpakaian ringkas berwarna putih itu melakukan perlawanan sengit..

hiattttt!!!

Gadis itu melompat setinggi dua tombak, serangan salah satu pria lewat dibawah kakinya, gadis itu berputar sambil mengayunkan kakinya melakukan tendangan berputar..Kibasan Ekor Naga..!!!

seorang pria pengeroyok terkena tendangan berputar, terjajar kesamping..namun kedua rekannya menyusul serangan dengan tendangan ke arah kepala gadis dan pria satunya lagi menyerang ke arah dada sigadis secara bersamaan.

si gadis nampak kelabakan..dan karena berusaha menghindari kedua serangan itu..tak pelak sebuah tendangan mengenai rusuk kirinya..ahhkkk..ia terpental ke samping menabrak pohon, sela bibirnya mengeluarkan darah...

Heheheheh..menyerah saja gadis cantik..kami akan bersikap baik padamu..

aku akan mengadu jiwa dengan kalian...!!teriak Gadis itu sengit..

ia mengambil ancang ancang siap menyerang kembali...

Tiga orang pria tua mengeroyok seorang gadis, sungguh memalukan...!!!

suara teriakan menggelegar, mengagetkan gadis dan ketiga pengeroyok..

Sein berdiri diantara gadis dan para pengeroyok

si gadis memandangi punggung Sein yang membelakanginya dengan heran..tapi ada juga rasa senang karena merasa ada yang akan membantunya menghadapi para pengeroyok itu..

namun ia juga merasa khawatir kalau pemuda dihadapannya ini tidak mampu mengalahkan para pengeroyok itu..

tuan muda, jangan ikut campur cepatlah pergi..!! mereka penjahat berbahaya..!!seru Gadis itu..

hahahahaha...gelak tawa ketiga pengeroyok,

hei bocah, gadis itu benar..tapi karena kau sdh berani ikut campur urusan kami maka kau tak bisa lagi pergi dari tempat ini..kami akan merindukanmu makanan cacing tanah di hutan ini...

Ketiga orang ini dikenal dengan julukan HANTU SUNGAI CEREKANG...

Ki Luhung, Ki Mulda, Ki Wiri..

pendekar aliran hitam yang sering melakukan kejahatan disepanjang Sungai Cerekang..

sudah banyak korban yang mati ditangan mereka, tetapi dimata Sein mereka hanya sekelompok pembuat onar yang mesti dibereskan..

Sein hanya menyunggingkan senyum khasnya, kemudian berkelebat cepat memukul wajah ketiganya dan menedang perut mereka..

ketiga pengeroyok, Ki Luhung dan Ki Mulda hanya berada di ranah master tingkat sembilan dan Ki Wiri yang berada di master tingkat delapan, cukup kelabakan menerima serangan Sein yang bagi mereka cukup membahayakan...Sementara Sein seolah tengah asyik menikmati pertarungan itu..

jika Sein mau, dapat saja memberesakan mereka dengan cepat...

Beberapa jurus berlalu,

seorang dari penngeroyok, Ki Wiri yang di ranah master tingkat delapan, terpental tiga tombak dan muntah darah...

adik..!!

adik..!!kau tidak apa apa!?seru Ki Luhung dan Ki Mulda bersamaan...

hehehe... Sein terkekeh

walau tidak menimbulkan efek yang cukup parah tapi serangan Sein membuat Ki Wiri pucat pasi dan beberapa kali muntah darah dengan nafas terengah engah...

Keparat..!!kau melukai adikku..kubunuh kau.

!!maki Ki Mulda dengan marah ..

hiaaaaaaat..!! Ki mulda menerjang kearah sein dengan beringas

dash....!! slutt....

serangan Ku Mulda tepat mengenai dada Sein..namun hanya seperti mengenai udara kosong...setengah terkejut Ki Mulda menyadari ada serangan mengarah kekepalanya..ia berbalik hendak menangkis namun tidak meliat lawan, deshhhhh..aaaarghhhhh..

lengkingan keras Ki Mulda menggema dalam hutan itu...tapak dengan tenaga dalam tinggi milik Sein telah menembus punggunya menghancurkan pusat energinya sehingga memusnahkan beladirinya..

heheheh...satu sudah beres...dua lagi...kekeh Sein sambil menatap Ki Luhung yang masihematung tidak percaya yang dilihatnya..sedangkan Ki Wiri makin bertambah pucat ketakutan...sosok Sein seakan pencabut nyawa yang sedang mengincar nyawanya..

Sein melepaskan pukulan jarak jauh ke arah ku Wiri, Ki Luhung yang kini tersadar langsung memapas serangan Sein..

BUMMMM..!!!

Ki Luhung dan Ki Wiri terlempar lima tombak kebelakang...Ki Wiri terguling memegang kepalanya yang terasa sakit akibat terkena sambaran pecahan energi pukulan jarak jauh Sein..Sedangkan Ki Luhung terduduk dengan kondisi tangan hancur...dadanya terasa sesak...

huh huh...huh..anak muda siapa kau..?tanya Ki Luhung terengah engah...

aku??Aku pendekar yang sangat terkenal..kau tak tahu..?hahahahaha

Aku dijuluki Dewa Ketawa..hahahahahah....

jawab Sein mengarang ngarang julukan dan membuat buat tawanya...

hahahahaha...karena kau suka membuat onar di tempat ini maka kau akan ku lenyapkan....ancam Sein dengan wajah yang tiba tiba serius...

kemudian ia tertawa lagi..hahahahahaha..

tsk..tsk...!! dua buah serangan energi mengarah ke dada masing masing Ki Wiri dan Ki Luhung..

deshhh....deshhhh...

aaaaaaakkkkkkkkhhh....lolongan kedua orang itu hampir bersamaan memecah heningnya hutan malam itu...musnah pulalah beladiri kedua orang penjahat itu...

hahahahaha...mulai saat ini kalian tidak akan lagi bisa mengganggu orang...

ingat..!! kalau kalian tidak juga bertobat, maka aku akan benar benar menjadikan kalian Hantu betulan...hahahahahaha...

ba..ba..baiik tuan Terimakasih....jawab mereka ketakutan dan berdiri berjalan secepatnya memapah adiknya meninggalkan tempat itu..

Sein kemudian berpaling menuju arah gadis berpakaian putih itu...

terima kasih tuan pendekar telah menolong saya...nama saya Mentari tuan..saya dari Benua Barat..beber Mentari memperkenalkan diri...

hahahahaha...Sein hanya kembali tertawa..

nona hendak kemana mengapa bisa berurusan dengan ketiga penjahat itu..

Asalku dari Benua Barat

Aku baru saja dari benua Selatan..bergegas kembali ke Benua Barat untuk melaporkan pada guruku informasi penting yang beberapa bulan lalu terjadi di Benua Selatan...aku bertemu ketiga pendekar itu disini..aku tidak tahu kalau disekitar sini adalah wilayah tempat tinggalnya..

mereka biasanya mencegat rombongan yang melalui Sungai Cerekang...

sebenarnya aku berniat menghindari penjahat penjahat seperti mereka karena itu aku melalui jalan ini, bukan jalan yang biasa di lalui oleh orang yang akan ke Benua Barat atau sebaliknya...jelas Mentari..

owh...jawab Sein singkat..

hahahahaha..nona, aku juga hendak Ke Benua Barat..aku mencari seorang pendekar bergelar Dewa Sedih...apa kau tahu dimana pendekar itu?? tanya Sein...

aku pernah pendengar namanya..tapi keberadaannya aku tidak tahu...mungkin guruku tahu...

atau begini saja..bagai mana kalau kau ikut saja keperguruanku dan menanyakannya pada guruku..gimana??tanya Mentari dengan ceria dan penuh harap...

hahahahah..nona..bilang saja kalau kau ingin aku mengantarmu pulang ke perguruanmu...hahahaha....jawab Sein dengan tawa

Mentari hanya cemberut dengan wajah memerah...ya sudah kalau tidak mau..kau cari saja sendiri...timpal Mentari, ketus.

hahahahha..iya iya...maaf..aku akan ikut denganmu untuk bertanya pada gurumu...hahahah....

ayo tunjukkan jalanya...!! Sein segera meraih tangan gadis itu dan membawanya melesat...ahhhhhh...jerit Mentari yang kaget karena tiba tiba dibawa melesat kencang oleh Sein.

+++

Ditempat lain,..

enam orang terlihat bergegas melintasi pinggiran ibu kota Kerajaan Panjang..

mereka terus berlari kencang menggunakan ilmu ringan tubuh...

mereka menerobos hutan rimba untuk sampai lebih cepat di benua selatan..

Saat hari menjelang malam..

Ki Soca..apa sebaiknya kita beristirahat dulu..pinta Tuan Guta yang mulai kelelahan..

mm baik lah...jawab Ki Soca singkat.

mereka memperlambat kemudian menghentikan laju larinya dan kemudian memandang berkeliling mencari tempat untuk istirahat yang layak..

emm..dibawah pohon asam itu sepertinya cukup baik...kata Dewi Jimba...sambil berjalan kearah pohon asam itu..

yang lainnya mengangguk dan mengikutinya...

setelah masing masing sudah mendapat tempat, Mpu Hanta tiba tiba berdiri..aku akan mencari ayam hutan...untuk kita makan..kalian siapkan api untuk memanggang...pinta Mpu Hanta, kemudian berkelebat meninggalkan pohon asam tempat istirahat mereka..

Lou Sing dan Kou Sing segera membuat api unggun....

Dewi Jimba dan Ki Soca serta Tuan Guta hanya duduk bersila memejamkan mata mengatur kembali tenaga dalam mereka...

Setelah beberapa peminuman teh,

Mpu Hanta kembali dengan beberapa ekor ayam hutan..

Lou Sing bersaudara segera memanggangnya..

beberapa saat kemudian, ayam ayam itu sudah matang..merekapun memakannya dengan lahap...

hahahahahaha....berani beraninya kalian memasuki wilayahku tanpa izin....!!

seru suara berat menggelegar...

keenam pendekar melihat kearah asal suara..

di bawah rindang pepohonan sesosok lelaki berperawakan kasar, tinggi besar tubuhnya penuh otot otot berkilat berkulit hitam...

lelaki itu hanya mengenakan celana sampai lutut dan tidak mengenakan baju...dikepalanya ia mengenakan topi caping..ditangsnnya ia menggengam sebilah golok besar..

Keenam pendekar golongan hitam itu masih duduk dengan santai...

sementara lelaki kasar itu berjalan perlahan mendekati rombongan Ki Soca...

katakan siapa kalian, biar arwah kalian tidak jadi arwah penasaran...!! bentak lelaki kasar itu..

pandangannya mengarah ke Dewi Jimba..yang walaupun sudah berumur namun masih terlihat pesonanya...lelaki kasar ini memandangi tubuh sintal Dewi Jimba yang berkulit putih dari atas kebawah seakan ingin menelannya..

Dewi Jimba yang dipandangi seperti itu hanya mengumpat dalam hati,..lihat saja nanti..akan kucongkel matamu..

hei wanita cantik..!! kau ikutlah denganku..biar teman temanmu saja yang akan kukubur disini...rayu lelaki kasar itu..

hahahah..Mpu Hanta tertawa..kau tidak akan berani mengajak wanita ini ikut denganmu kalau kau tahu siapa sebenarnya dia...hahahaha..tidak ada pria yang mau megajaknya...hahaha

Dewi Jimba melotot mendengar ucapan Mpu Hanta...apa aku semengerikan itu Mpu??

hahaha..maap map bukan maksudku..tapi kesaktianmu akan menakuti semua orang dewi...jawab Mpu Hanta..huh dasar orang tua..ketus Dewi Jimba cemberut..

Wanita cantik..siapa namamu...!!?hahahaha..tanya lelaki kasar itu disertai tawa keras...

namanya Dewi Jimba...sambar Tuan Guta...

seketika tawa lelaki kasar itu terhenti...

Dewi Jimba..?ketua perguruan Kelabang Hijau..?benarkah...?tanya lelaki kasar itu bertubi tubi...

Kalau iya kenapa...ketus Dewi Jimba...

kalau begitu aku akan mencoba kesakitanmu yang tersohor itu...!!seru lelaki kasar itu lantang...

Dewi Jimba dan lelaki kasar itu sudah bersiap untuk saling menyerang..

Hentikan..!! sergah Ki Soca...

Dewi Jimba, Raja Golok..!! hentikan...!!

Ki Soca yang sudah mengenali Raja Golok, sejak tadi hanya diam memejamkan mata kini bersuara...

Dewi Jimba dan lelaki kasar yang ternyata Ki Dompe berjuluk Raja Golok menoleh ke Ki Soca..

Baik Ki..jawab Dewi Jimba..

salam Ki Soca...sapa Raja Golok..

maaf aku tidak tahu, Ki Soca juga ada disini...

Seudahlah...! kami beristirahat disini..kami dalam perjalanan menuju benua selatan..kerajaan tanatojeng..kami mencari pemuda murid dari Rumah Obat...jelas Ki Soca...

oh..apakah pemuda yang mengalahkan Ki Kampala?tanya Ki Dompe..

ya..aku akan membalas kekalahan adikku..kata Ki Soca...

bolehkah aku ikut membantu, aku penasaran dengan anak muda itu..pinta Ki Dompe..

bagai mana!?tanya ki Soca pada kelima kawannya...makin banyak makin baik..saran Mpu Hanta...

akhirnya mereka sepakat menerima Ki Dompe bergabung kerombobgan mereka mencari Sein...

+++

Hentikan!!!

hen. ..ti...kan!! bentak Mentari..sembari berusaha melepaskan tangannya yang ditarik Sein...

kenapa!!?tanya Sein dengan wajah polosnya..

arahnya bukan kesini tau...!!maki Mentari...

hahahahah..salah ya...jawab Sein..sembari tertawa...

jadi kemana arahnya? tanya Sein.

kesana..tunjuk Mentari..

setelah melihat kearah yang ditunjuk Mentari, Sein kembali memyambar tangan Mentari dan menariknya berkelebat dengan kecepatan tinggi...hahahahah....hahahahahah.....

tawa Sein yang melihat Mentari megap megap...Sein menyalurkan tenaga dalam membentengi pernafasan mentari..kini Mentari tak lagi megap megap...dengan wajah memerah ia menatap Sein sembunyi sembunyi...

mereka melesat dengan kecepatan tinggi ke Benua Barat

+++

Tiga hari berselang,...

Rombongan berjumlah tujuh orang memasuki Benua Selatan..

Ki Soca, kita sudah memasuki Benua Selatan..apa kita langsung saja ke Kerjaan Tanatojeng?tanya Mpu Hanta..

ya..kita langsung saja..kita jangan buang waktu..jangan sampai kita kehilangan jejak anak itu...jawab Ki Soca.

Ketujuh orang itu segera berbelok kearah kanan memasuki desa..

Di tempat lain,

Sein dan Mentari..

setelah beberapa hari berjalan bersama, mereka semakin akrab dan sudah bercerita tentang banyak hal..

Kakak Pendekar..aku belum tahu namamu...

kata Mentari.

Namaku Dewa Ketawa..hahahaha...kenapa nona?

mmm....baiklah..pendekar Dewa Ketawa..

kau sungguh hebat,..aku tidak tahu kau bahkan mungkin bisa menandingi guruku..

padahal usiamu masih sangat muda...puji Mentari

hahahahaha...umur kita ini hampir sama,

dan aku ini cuma beruntung...bisa.belajar lebih cepat dari orang lain..hahahah...

Aku melihat kemampuanmu cukup bagus jarang ada gadis bisa mencapai master tingkat delapan di usia delapan belas tahun sepertimu..ujar Sein balas memuji..

ah kakak..wajah Mentari memerah..

Begini saja,..

coba peragakan jurus jurusmu...

aku akan melihatnya dan memberimu sedikit masukan..mudah mudahan berguna untukmu..

usul Sein..

mm..baiklah..mohon bimbingan kakak...

Mentari Segera melompat sejauh tiga tombak, kemudian memainkan jurus jurus andalan Perguruan Cahaya Sakti..rangkaian tujuh jurus diperagakan Mentari dengan sangat baik...

melihat itu Sein segera tahu titik titik kelemahan jurus ini...

kakak..bagaimana jurus perguruan kami..hebat kan!!? tanya Mentari.

ayo serang aku..kata Sein..

yang tiba tiba menyerang mentari denga jurus yang sama..Mentari sedikit kaget tapu kemudian segera melakukan perlawanan...

Sein.memaksa Mentari mengeluarkan segenap kemampuannya...

kakak..apa kau berniat membunuhku??

hahahaha...aku hanya inginkau melatih mengeluarkan kemampuan terbaikmu dalam setiap pertarungan yang kau hadapi...

baik lihat dan perhatikan..!! Sein merubah serangannya menggunakan jurus lain untuk menghadapi serangan jurus Mentari..

ini...hup...disini...jup...ini lagi...!! Sein terus menunjukkan titik titik..dan momen momen kelemahan jurus jurus yang digunakan Mentari..

setelah Sein menunjukkan kelemaha jurus perguruan Cahaya Sakti pada Mentari berulang ulang, akhirnya Mentari menguasainya walau belum begitu sempurna...

merasa sudah cukup memberi petunjuk pada mentari Sein melompat mundur...

bagaimana...!!?tanya Sein disertai dengan senyum khasnya...

Kakak pendekar..selama ini aku tidak pernah menang bertanding dengan Kakak pertama..nanti pasti aku tunjukkan perkembanganku ini padanya..seru Mentari dengan Senang.

aku masih akan mengajarimu lagi satu hal..kata Sein..a..apa itu kak? tanya Mentari

aku akan mengajarimu mengolah tenaga dalammu...kau sudah berapa lama berada di ranah Master Tingkat Delapan..??tanya Sein...

mm..baru sekitar tujuh bulan ini kak...jawab Mentari...

Duduklah...perintah Sein.

Mentaripun mengikutinya...

kini mentari dalam posisi duduk bersila memejamkan mata dan mulai mengolah tenaga dalamnya...

sambil ia terus melakukan apa yang diperintahkan Sein..

Setelah beberapa saat ia merasakan ada peningkatan energi dalam dirinya...

masih memejamkan mata..ia berkata kepada Sein...kakak..aku merasa ada tambahan kekuatan Baru diriku..

iya itu tenaga alam sekitar yang kau serap...ini berguna untuk meningkatkan tenaga dalammu...

Sein memang mengajari Mentari menyerap tenaga alam dan mengolahnya kemudian menyimpannya dalam pusat tenaga dalamnya...walau kekuatan penyerapannya sangat kecil dibanding Sein yang memang memiliki roh pelahap energi, tapi sudah cukup menakjubkan bagi seorang pendekar jika memiliki kemampuan mengolah tenaga dalam seperti ini...

Mentari terus saja mengolah tenaga dalamnya hingga ia merasakan sesuatu mendesak untuk menerobos...

Dhammmm!!!

ubun ubunnya mengeluarkan asap putih dan seluruh tubuhnya bergetar hebat keringat bercucuran membasahi wajah nya yang putih bersih...

perlahan Mentari membuka mata...perasaan tubuhnya begitu ringan dan segar...

Selamat..!!kau sudah menerobos ke Master Tingkat Sembilan...kata Sein memuji..

a..paa....?Master Tingkat Sembilan!?benarkah!!?

seru Mentari tidak percaya...

ya..sekarang kau adalah Master Tingkat Sembilan...

Mentari segera berdiri dan berlari menubruk tubuh Sein dan memeluknya erat...kakak pendekar..terimakasih bimbingannya...Mentari Terus Saja memeluk Sein denga hati berbunga bunga...

Hei hei....mengapa begini..!!?apa kau mau jadi istriku..!!?hahahahahah...tanya Sein sambil tertawa jahil...Mentari segera melepas pelukannya dengan wajah merah..ia segera berlari bersembunyi kebalik pohon..

Sein hanya tertawa tawa menyaksikan Mentari..baginya ini cukup menghibur, ia mengingat Sin, adiknya..

Setelah beberapa saat, Sein memanggil Mentari yang masih ada dibalik pohon..

Woiii..istriku...kemarilah...!!

tidak ada jawaban...

Mentari masih malu dengan tingkah Sein yang terus menjahilinya..

istriku...kalau kau tidak segera kemari..jangan salahkan suamimu ini akan menghukummu..

huh..dasar..awas saja..batin Mentari...

baru saja ia hendak melangkah dari balik pohon, Sein sudah ada disampingnya dan menjitak kepalanya...kau benar benar istri yang tidak berbakti ya...dipanggil panggil suami malah enak enakan dipohon ini....goda Sein...

akhirnya mentari memutuskan dalam hati mengikuti kegilaan Sein..

Baik suamiku..maafkan istrimu ini...dan kembali memeluk tangan Sein sambil berjalan keluar dari balik pohon...Sein hanya bengong mendengar jawaban Mentari yang tiba tiba ikut konyol menurutnya..

akhirnya malah Sein yang canggung...

eh..sudah lepaskan tanganku..sampai kapan kau akan terus memeluknya...!!

Siapa suruh kau menjadi suamiku..aku akan terus memegang dan memeluk tanganmu dan kemanapun aku akan mengikutimu..goda Mencari dengan jahil....

Sein hanya menepuk bisanya sendiri dan kemudian garuk garuk kepala...

hahahahaha...tidak buruk..tidak buruk...hahahaha..akhirnya aku punya istri..hahahahaha...

mereka terus.melanjutkan perjalanan menuju Benua Barat..

+++

Sein dan Mentari sudah dua hari ini berada di Benua Barat

Mereka sedang menyusuri jalan setapak menuju Perguruan Cahaya Sakti...

Suamiku..aku hanya tahu julukanmu tapi aku tida tahu namamu yang sebenarnya...apakah kau tudak akan memberi tahu istrimu ini namamu? lagi lagi Mentari menggoda Sein..

mmm..baiklah..namaku Sein. bagaimana istriku, apa kau Senang..??

Se..seinnn!!?pendekar yang mengalahkan dedengkot golongan hitam!!? cecar Mentari.

kenapa?kau tidak percaya pada suamimu ini?hahahah..

Mentari semakin senang berada disamping Sein...senyum merekah tak henti tersungging dari bibirnya yang mungil...

eh jangan bilang siapa siapa bahkan kepada gurumu..kalau aku adalah Sein..

iya suamiku..tenanglah...hihihi...goda Mentari.

+++

Terpopuler

Comments

Jantje Gandaria

Jantje Gandaria

keren

2022-06-28

0

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

dewa ketAwa...aseekkk

2022-04-12

0

Marten Koto

Marten Koto

pk

2022-03-25

1

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Bangsawan Taha
2 Keadaan Sein
3 Berlatih 1
4 Kembali Kerumah
5 Ke Kota Pandan 1
6 Ke Kota Pandan 2
7 Kekota Pandan 3
8 Dikota Pandan
9 Air Terjun Bantimurung
10 Kaisar Kelana
11 Pertemuan Dedengkot Golongan Hitam
12 Mentari
13 Perguruan Cahaya Sakti
14 Gunung Putri, Danau Patenggang
15 Grand Master Abadi
16 Putri Yasmin
17 INTRIK KERAJAAN LAMPEAPI
18 Penyelidikan
19 Taktik Sein dan Karaeng Doloking
20 Aula Pertemuan
21 Kehebatan Dua Gadis Sein
22 Sosok Rahasia Dibelakang Pemberontak
23 Perjalanan Ke Pulau Batu Atas
24 Munculnya Orang Perguruan Lembah Biluluk
25 Sein Mengatur Strategi
26 Kemampuan Mengerikan Sein
27 Raja Doloking Tertawan
28 Pemberontakan diatas Pemberontakan
29 Istana Dikuasai Pemberontak
30 Mengambil Kembali Kekuasaan
31 Undangan Pertandingan Antar Kerajaan
32 Mempersiapkan Diri Untuk Pertandingan
33 Istana Kerajaan Rappocini
34 Hari Pertandingan Persahabatan
35 Pertandingan Tak Terduga
36 Misteri Istana Kalompoang
37 Misteri Istana Kalompoang 2
38 Menyusul Sein Ke Medan Magnet Istana Kalompoang
39 Rahasia Hidup Karaeng Gantarang
40 Misi Ke Benua Barat
41 Desa Gamping
42 Menikahi Mentari
43 Ke Istana Kesultanan Datuk Delapan
44 Malam Pengantin Di Sore Hari
45 Melamar Dua Gadis
46 Memenangkan Restu Baginda Sultan
47 Pernikahan Kedua
48 Melatih Nona Muda Jurus Pedang Perak
49 Penyelidikan Sein
50 Tewasnya Raja Kumbang Api
51 Munculnya Daeng Moncobalang dan Nenek Bonggoeya
52 Permintaan Laila
53 Rencana Sultan Membentuk Aliansi Lima Benua
54 Ilmu Rahasia Keluarga Datuk Malingka Alam
55 Salwa
56 Kedatangan Sesepuh Golongan Putih
57 Pertarungan Laila
58 Tapak Gajah Langit dan Pertemuan Aliansi
59 Kisah Keluarga Datuk Perpatih
60 Rencana Tipu Daya dan Akal Licik Nenek Bonggoeya
61 Bergabungnya sebelas Pendekar Bintang
62 Kekuatan Markas Kegelapan dan Terlukanya Alap Alap Biru
63 Menangkap Angku Raja Sati
64 Tewasnya Raja Sati dan Lima Pendekar Bintang
65 Strategi Penyerangan Ke Markas Kegelapan
66 Penyerangan ke Markas Kegelapan dan Tewasnya Cucen
67 Hilangnya Seruling Neraka dan Dimulainya Pertarungan
68 Kemenangan Aliansi Golongan Putih dan Larinya Dedengkot Golongan Hitam
69 Misteri Hilangnya Utari dan Pelarian Ratu Kegelapan
70 Klan Kuno Keturunan dari Benua Congko
71 Interogasi Kasim Hae
72 Masalah Seruling Neraka dan Rencana Jahat Permaisuri
73 Serangan Dari Kelompok Gagak Iblis
74 Wong Kai dan Tetua Ketiga Klan Wong tertangkap
75 Keluarga Jalanara
76 Misteri Klan Wong dan Menemukan Utari
77 Menyelidiki Klan Wong dan tibanya Laila di tanjung Petir Hitam
78 Laila Penerus Tanjung Petir Hitam dan Hasutan Permaisuri
79 Kisah Lama Klan Wong dan Terpilihnya Penerus Dewi Gelap Neraka Hitam
80 Kisah Singkat Tentang Sang Utusan
81 Lelaki Misterius
82 Hilangnya Kitab Santa Lima
83 Rahasia Kedai Timur Ibukota dan Menyelidiki Liontin Merah
84 Penyelidikan
85 Sedikit Petunjuk Mulai Terkuak
86 Pemilik Liontin Merah dan Serangan Permaisuri
87 Tewasnya anggota Hantu Bayangan dan Persidangan Jendral Surali
88 Gao Ling, Pedang Kilin Api di Jurang Gunung Tujuh
89 Sosok Penghubung, Sang Penghianat
90 Sosok Penghubung, Sang Penghianat
91 Biru Merah Kesengsaraan dan Hitam Pitih Kematian
92 Karang Merah Penjara Langit
93 Pertarungan Para Pendekar Tingkat Legenda
94 Dikalahkannya Legenda Benua Parsi
95 Dua Anjing Parsi
96 Tusukan Pedang Kilin Api dari Utari
97 Catatan Alap Alap Biru
98 Taktik Sein, Munculnya Pasukan Biru
99 Maut Bersenandung Di Kediaman Jalanara
100 Tiga Nenek Aneh Dari Parsi
101 Rahasia Besar Baginda dan Kematian Ibu Yasmin
102 Ke Hutan Bambu Kuning
103 Di Jemput Lelaki Bercahaya
104 Dasar Hamparan Lumpur Hisap Hitam, Buah Semangka Emas Dua Alam
105 Ranah Kekal Sejati, dan Serangan Balik Untuk Permaisuri
106 Strategi Tempur Pasukan Berani Mati
107 Aji Dasa Indra Tak Berkutik Di Hadapan Sein
108 Para Sepuh Bersedia Melatih Pasukan Biru
109 Pasukan Biru Mulai Berlatih
110 Bertemu Petarung Gila
111 Kiah Hidup Si Petarung Gila
112 Tetua Gu, Si Petarung Gila turut melatih Pasukan Biru.
113 Tugas Ki Blirik dan Jendral Rambun
114 Selir Atikah Pewaris Energi Merah Yang dan Jurang Gunung Tujuh
115 Selir Atikah Pindah Ke Jurang Gunung Tujuh
116 Persiapan Ki Blirik Menjalankan Tugas dan Kisah Tan Atai
117 Persiapan Para Musuh Sein
118 Persiapan Para Petarung Klan Wong
119 Wong Mu Menuju Danau Singkarak, Sein Bertemu Prabakara
120 Taktik Sein, Pertarungan Kelompok Ki Blirik Dan Wong Mu
121 Tewasnya Ki Blirik bersama Pengikutnya dan Tiga Pemuda Klan Wong.
122 Jangan Sia Siakan Kesempatan Saat Ini..Tidak Akan Ada Yang Kedua..!!
123 Akar Roh Pelahap Energi Sein Tidak Dapat Membantu
124 Tamu Tanjung Petir Hitam, Dan Tibanya Pangeran Kelima Di Jurang Gunung Tujuh
125 Kubah Pelindung Tak Kasat Mata
126 Persiapan Istana dan Jurang Gunung Tujuh
127 Api Asal Mula
128 Serangan Pembunuh Misterius
129 Kelompok Topeng Darah
130 Utari dan Kenanga Selesai berlatih, Sein Mulai Menyerap Api Asala Mula
131 Tujuh Api Asal Mula, Tingkat Alam Kalimat Mistis
132 Berita Penting Dari Alap Alap Biru untuk Sultan Malik
133 Kisra menyerang Kediaman Sutan Batu Ameh
134 Kecerobohan Kisra
135 Suasana Akan Semakin Memanas
136 Ep. 135 Berita Mengejutkan
137 Ep.136. Munculnya Tan Atai dan Pedang Azazil
138 Ep. 137 Kematian Gao Ling Dan Bantuan Jurang Gunung Tujuh
139 Ep. 138. Pembunuh Misterius Kembali Berulah Di Ibukota
140 Ep.139 Ketiga Kubu Menyusun Persiapan
141 Ep.140 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Ikut Campur
142 Ep.141 Kekuatan Rahasia Sein
143 Ep.142 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Bermunculan
144 143. Sein Mulai Mengerahkan Kekuatan Hutan Bamabu
145 Ep. 144. Perang Sebentar Lagi Akan Pecah
146 Ep. 145 Pecahnya Perang
147 Ep. 146. Pembersihan Pembersihan Kecil
148 Ep. 147. Jurang Gunung Tujuh Markas Pasukan Berani mati
149 148. Perang Perbatasan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Tragedi Bangsawan Taha
2
Keadaan Sein
3
Berlatih 1
4
Kembali Kerumah
5
Ke Kota Pandan 1
6
Ke Kota Pandan 2
7
Kekota Pandan 3
8
Dikota Pandan
9
Air Terjun Bantimurung
10
Kaisar Kelana
11
Pertemuan Dedengkot Golongan Hitam
12
Mentari
13
Perguruan Cahaya Sakti
14
Gunung Putri, Danau Patenggang
15
Grand Master Abadi
16
Putri Yasmin
17
INTRIK KERAJAAN LAMPEAPI
18
Penyelidikan
19
Taktik Sein dan Karaeng Doloking
20
Aula Pertemuan
21
Kehebatan Dua Gadis Sein
22
Sosok Rahasia Dibelakang Pemberontak
23
Perjalanan Ke Pulau Batu Atas
24
Munculnya Orang Perguruan Lembah Biluluk
25
Sein Mengatur Strategi
26
Kemampuan Mengerikan Sein
27
Raja Doloking Tertawan
28
Pemberontakan diatas Pemberontakan
29
Istana Dikuasai Pemberontak
30
Mengambil Kembali Kekuasaan
31
Undangan Pertandingan Antar Kerajaan
32
Mempersiapkan Diri Untuk Pertandingan
33
Istana Kerajaan Rappocini
34
Hari Pertandingan Persahabatan
35
Pertandingan Tak Terduga
36
Misteri Istana Kalompoang
37
Misteri Istana Kalompoang 2
38
Menyusul Sein Ke Medan Magnet Istana Kalompoang
39
Rahasia Hidup Karaeng Gantarang
40
Misi Ke Benua Barat
41
Desa Gamping
42
Menikahi Mentari
43
Ke Istana Kesultanan Datuk Delapan
44
Malam Pengantin Di Sore Hari
45
Melamar Dua Gadis
46
Memenangkan Restu Baginda Sultan
47
Pernikahan Kedua
48
Melatih Nona Muda Jurus Pedang Perak
49
Penyelidikan Sein
50
Tewasnya Raja Kumbang Api
51
Munculnya Daeng Moncobalang dan Nenek Bonggoeya
52
Permintaan Laila
53
Rencana Sultan Membentuk Aliansi Lima Benua
54
Ilmu Rahasia Keluarga Datuk Malingka Alam
55
Salwa
56
Kedatangan Sesepuh Golongan Putih
57
Pertarungan Laila
58
Tapak Gajah Langit dan Pertemuan Aliansi
59
Kisah Keluarga Datuk Perpatih
60
Rencana Tipu Daya dan Akal Licik Nenek Bonggoeya
61
Bergabungnya sebelas Pendekar Bintang
62
Kekuatan Markas Kegelapan dan Terlukanya Alap Alap Biru
63
Menangkap Angku Raja Sati
64
Tewasnya Raja Sati dan Lima Pendekar Bintang
65
Strategi Penyerangan Ke Markas Kegelapan
66
Penyerangan ke Markas Kegelapan dan Tewasnya Cucen
67
Hilangnya Seruling Neraka dan Dimulainya Pertarungan
68
Kemenangan Aliansi Golongan Putih dan Larinya Dedengkot Golongan Hitam
69
Misteri Hilangnya Utari dan Pelarian Ratu Kegelapan
70
Klan Kuno Keturunan dari Benua Congko
71
Interogasi Kasim Hae
72
Masalah Seruling Neraka dan Rencana Jahat Permaisuri
73
Serangan Dari Kelompok Gagak Iblis
74
Wong Kai dan Tetua Ketiga Klan Wong tertangkap
75
Keluarga Jalanara
76
Misteri Klan Wong dan Menemukan Utari
77
Menyelidiki Klan Wong dan tibanya Laila di tanjung Petir Hitam
78
Laila Penerus Tanjung Petir Hitam dan Hasutan Permaisuri
79
Kisah Lama Klan Wong dan Terpilihnya Penerus Dewi Gelap Neraka Hitam
80
Kisah Singkat Tentang Sang Utusan
81
Lelaki Misterius
82
Hilangnya Kitab Santa Lima
83
Rahasia Kedai Timur Ibukota dan Menyelidiki Liontin Merah
84
Penyelidikan
85
Sedikit Petunjuk Mulai Terkuak
86
Pemilik Liontin Merah dan Serangan Permaisuri
87
Tewasnya anggota Hantu Bayangan dan Persidangan Jendral Surali
88
Gao Ling, Pedang Kilin Api di Jurang Gunung Tujuh
89
Sosok Penghubung, Sang Penghianat
90
Sosok Penghubung, Sang Penghianat
91
Biru Merah Kesengsaraan dan Hitam Pitih Kematian
92
Karang Merah Penjara Langit
93
Pertarungan Para Pendekar Tingkat Legenda
94
Dikalahkannya Legenda Benua Parsi
95
Dua Anjing Parsi
96
Tusukan Pedang Kilin Api dari Utari
97
Catatan Alap Alap Biru
98
Taktik Sein, Munculnya Pasukan Biru
99
Maut Bersenandung Di Kediaman Jalanara
100
Tiga Nenek Aneh Dari Parsi
101
Rahasia Besar Baginda dan Kematian Ibu Yasmin
102
Ke Hutan Bambu Kuning
103
Di Jemput Lelaki Bercahaya
104
Dasar Hamparan Lumpur Hisap Hitam, Buah Semangka Emas Dua Alam
105
Ranah Kekal Sejati, dan Serangan Balik Untuk Permaisuri
106
Strategi Tempur Pasukan Berani Mati
107
Aji Dasa Indra Tak Berkutik Di Hadapan Sein
108
Para Sepuh Bersedia Melatih Pasukan Biru
109
Pasukan Biru Mulai Berlatih
110
Bertemu Petarung Gila
111
Kiah Hidup Si Petarung Gila
112
Tetua Gu, Si Petarung Gila turut melatih Pasukan Biru.
113
Tugas Ki Blirik dan Jendral Rambun
114
Selir Atikah Pewaris Energi Merah Yang dan Jurang Gunung Tujuh
115
Selir Atikah Pindah Ke Jurang Gunung Tujuh
116
Persiapan Ki Blirik Menjalankan Tugas dan Kisah Tan Atai
117
Persiapan Para Musuh Sein
118
Persiapan Para Petarung Klan Wong
119
Wong Mu Menuju Danau Singkarak, Sein Bertemu Prabakara
120
Taktik Sein, Pertarungan Kelompok Ki Blirik Dan Wong Mu
121
Tewasnya Ki Blirik bersama Pengikutnya dan Tiga Pemuda Klan Wong.
122
Jangan Sia Siakan Kesempatan Saat Ini..Tidak Akan Ada Yang Kedua..!!
123
Akar Roh Pelahap Energi Sein Tidak Dapat Membantu
124
Tamu Tanjung Petir Hitam, Dan Tibanya Pangeran Kelima Di Jurang Gunung Tujuh
125
Kubah Pelindung Tak Kasat Mata
126
Persiapan Istana dan Jurang Gunung Tujuh
127
Api Asal Mula
128
Serangan Pembunuh Misterius
129
Kelompok Topeng Darah
130
Utari dan Kenanga Selesai berlatih, Sein Mulai Menyerap Api Asala Mula
131
Tujuh Api Asal Mula, Tingkat Alam Kalimat Mistis
132
Berita Penting Dari Alap Alap Biru untuk Sultan Malik
133
Kisra menyerang Kediaman Sutan Batu Ameh
134
Kecerobohan Kisra
135
Suasana Akan Semakin Memanas
136
Ep. 135 Berita Mengejutkan
137
Ep.136. Munculnya Tan Atai dan Pedang Azazil
138
Ep. 137 Kematian Gao Ling Dan Bantuan Jurang Gunung Tujuh
139
Ep. 138. Pembunuh Misterius Kembali Berulah Di Ibukota
140
Ep.139 Ketiga Kubu Menyusun Persiapan
141
Ep.140 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Ikut Campur
142
Ep.141 Kekuatan Rahasia Sein
143
Ep.142 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Bermunculan
144
143. Sein Mulai Mengerahkan Kekuatan Hutan Bamabu
145
Ep. 144. Perang Sebentar Lagi Akan Pecah
146
Ep. 145 Pecahnya Perang
147
Ep. 146. Pembersihan Pembersihan Kecil
148
Ep. 147. Jurang Gunung Tujuh Markas Pasukan Berani mati
149
148. Perang Perbatasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!