Grand Master Abadi

Api yang terus berkobar akibat tubuhnya yang merah membara...membuat Sein khawatir akan membuat kerusakan besar...

ia berfikir untuk memadamkannya..ia segera menceburkan diri ke telaga dingin...

cusssshhh!!! suara seeprti besi panas dicelup kan ke air menggema...

ahhhh.....seger....gumam Sein...

Namun beberapa saat selanjutnya ia merasa ada yang aneh....

kakinya terasa membeku menjalar dengan cepat ke pinggang...sebelum mencapai perut..Sein buru buru mengerahkan roh asalmula...perlahan tubuhnya sampai ke kaki kembali normal...ia mengulangi cara seperti di telaga api...namun ia kali merasakan sensasi dingin yang luar biasa...seluruh tubuhnya menggigil...terjadi pembekuan pada roh bela dirinya...sekan seluruh tubuhnya terhenti..namun masih ada kesadaran pada dirinya..

ia berusaha melawan...tapi pembekuan pusat roh bela dirinya membuatnya tidak bisa apa apa...

Sein memejamkan mata dan mencoba menyatu dengan keadaan...ia mencoba bertahan dari hawa dingin yang kini sudah membekukan seluruh tubuhnya...

perlahan lahan kristal kristal es menyelimutinya...kini ia bagaikan patung dalam bongkahan es....

ia masih menyadari segalanya, namun tidak dapat bergerak...

Bongkahan es makin tebal menutupi tubuhnya seperti bola salju yang makin membesar ditengah telaga....

air berputar membetuk pusaran besar, mengelilingi bongkahan es yang menyelimuti tubuh Sein..sehingga tubuhnya tak kelihatan lagi....

Dibalik bukit,

Daeng Salajangki dan Nenek Serba Tahu terdiam melihat fenomena alam yang terjadi disekitar gunung putri...

Anak ini masih berusaha keras...batin Nenek Serba Tahu..

Daeng Salajangki, masih duduk bersila memejamkan mata berusaha menyelami keadaan Sein..

ia akan memutuskan untuk kembali kedalam ruang pelatihan jika terasa energi Sein sudah stabil..

Kabut tebal tiba tiba menyelimuti daerah telaga bermanfaat dengan terbungkusnya tubuh Sein dengan kristal es...

Ayo kita periksa keadaan Sein..aku tidak merasakan energinya..!!kata Daeng Salajangki panik..kemudian ia berkelebat menuju telaga dua energi...

Nenek Serba Tahu dan Mentari mengikuti dari belakang...

Mentari dan nenek Serba tahu memandang berkeliling mencari sosok Sein...

tidak usah mencarinya..

ia ada dalam bongkahan es itu...kata Daeng Salajangki..

Kita menunggu saja disini..ia sedang dalam pelatihan di tingkat yang sangat kritis...!!

kata Daeng Salajangki.

Mentari...!

Sebaiknya kau juga segera berlatih..

ayo...ajak Nenek Serba tahu..

Baik nek...sahut Mentari

Mentari mulai mengikuti pelatihan yang diberikan nenek Serba Tahu dengan tekun...

ia bertekad menjadi sepasang pendekar bersama Sein seperti Dewa Sedih dan Nenek Serba Tahu...

Satu persatu jurus dan ajian yang diajarkan nenek serba tahu ia pelajari dengan serius.

peningkatan tenaga dalamnya juga dilatih dengan teknik tinggi dan praktis oleh nenek Serba Tahu..

+++

Tanpa terasa,

sembilan bulan telah berlalu..

kini tenaga dalam Mentari sudah mencapai ranah Grand Master tingkat dua..

ia sudah banyak peningkatan teknik bertarung dari jurus jurus dan ajian yaang diajarkan Nenek Serba Tahu Kepadanya..

Mentari,...

Kau meningkat dengan pesat selama sembilan bulan ini...

kau sudah menguasai hampir semua ajian dan jurus yang kumiliki..kata Nenek Serba Tahu.

Terima kasih nek,..kata Mentari sambil memeluk manja Nenek Serba Tahu.

ah kamu ini seperti anak kecil Saja..

Nek, kenapa jurus jurus dan ajian yang nenek ajarkan padaku seperti yang pernah di gunakan kak Sein..!?tanya Mentari, penasaran.

Aku pernah menulis semua ilmuku dan penjelasannya dalam sebuah kitab..

waktu itu aku sudah putus asa karena tidak menemukan Suamiku Daeng Salajangki..

yang ternyata ia sedang mengembara ke benua jauh...

Aku kemudian menulis kitab itu dan memberikannya pada seorang pendekar wanita dari hutan larangan..Dewi Kenari Biru..

tapi kitab itu malah menjadi rebutan dunia persilatan..golongan putih maupun golongan hitam berusaha merebutnya ...

akhirnya Dewi Kenari Biru membagi kitab itu, bagian depannya ia simpan untuknya..dan bagian belakang ia kirim ke Kerajaan Lampeapi kepada Raja Lampeapi saat itu..

Raja Lampeapi tidak tahu siapa yang mengiriminya kitab itu..tetapi aku tahu..karena Dewi Kenari Biru mengirim surat padaku dan menceritakan semuanya...ia takut aku menyalahkannya karena kitab pemberianku dibagi olehnya...

ah sudahlah..ini sudah lama berlalu..kata Nenek Serba Tahu mengakhiri ceritanya.

Mungkin Sein mempelajarinya dari Kaisar Kelana yang juga kakek gurunya..simpul Nenek Serba Tahu..

Mentari mengangguk mengerti...

Nenek..kapan kak Sein akan selesai...?rengeknya manja.

aku juga tidak tahu...kita hanya bisa menunggu..

Sebaiknya sambil menunggu Sein selesai, kamu berlatihlah lagi..sedikit lagi kau bisa menerobos ke Grand Master tingkat tiga..kata Nenek Serba Tahu.

Tiga bulan berlalu,..

total sudah setahun Sein berada dalam bongkahan es..

Mentari pun sudah mencapai ranah Grand Master Raja..

Tiga hari setelah Mentari menghentikan pelatihannya..

Surara gemeratak terdengar dari dalam danau dingin...

rupanya bongkahan es yang menyelimuti tubuh Sein, perlahan retak...dan sedikit demi sedikit menjalar keseluruhan bongkahan..

tak lama berselang..

BHAMMM!!!

Ledakan besar menggelegar..serpihan serpihan es berhamburan ke seluruh area telaga.

nampak Sein berdiri dengan tubuh merah gelap kebiruan ...

perlahan warna tubuhnya yang merah gelap kebiruan itu menjadi memudar dan tampak seperti biasa..

Sein melangkah perlahan keluar dari Telaga Dingin...

Melihat kedua sesepuh dihadapnnya, Sein memberi hormat..

salam kakek dan nenek guru..!!

Hahahaha....Sein, kau memang istimewa..

Grand master Abadi dalam usia dua puluh tahun...hahahahaha...tawa Daeng Salajangki gembira..

Terimakasih kakek guru,...kata Sein penuh hormat.

apakah aku benar benar telah melampaui Grand Master Semesta? tanya Sein.

ya..kau berada di ranah Grand Master Abadi..

aku tidak bisa lagi mengukur lingkaran tenaga dalammu..kata Daeng Salajangki.

sekarang aku punya hampir lima puluh ribu lingkaran tenaga dalam guru...timpal Sein.

berarti saat ini hanya ada kau seorang...simpul Daeng Salajangki.

Kakek Guru, katanya ada seorang lagi Grand Master yang misterius di Benua Timur...apa kakek guru tahu siapa dia?

aku kurang tahu pasti..tapi aku pernah dengar kalau ia bertarung dengan Delapan Datuk dari Kerajaan Datuk Delapan..

Delapan Datuk?? tanya Sein penasaran.

Ada delapan orang datuk yang menjadi penasehat di Kerajaan Datuk Delapan,

merekalah yang menjadi orang kepercayaan. Raja..

Datuk Ago merupakan pimpinan dari Delapan Datuk itu..

itulah sebabnya kerajaan itu disebut Kerajaan Datuk Delapan...

Grand Master misterius itu di kepung delapan datuk sekaligus...mereka bertarung berhari hari..dan tidak ada yang menang...

jika sendiri sendiri pastilah dengan mudah ia mengalahkan mereka satu persatu...

wahhh...hebat...!puji Sein.

Jika Grand Master Misterius itu berhadapan dengan Kakek guru, apa kakek guru bisa menang? tanya Sein.

aku tidak tahu..tapi kemungkinan aku menang sangat kecil..jawab Daeng Salajangki.

waaaahhh..sakti sekali pendekar misterius itu.

Kata Sein kagum.

Kak Sein, kau tak menyapaku?

Protes Mentari, menggembungkan pipinya.

Sein menoleh dan menyapa,..

Salam Istriku...!!hahahahaha

iiihhh...kakak...awas ya...Mentari segera berlari kearah Sein dan mencubit perutnya..Sein yang masih tertawa...meringis menahan sakit..adawww..ahhh..Mentari cukup...!!

aduhhhh...

hihihi..makanya jangan suka usil padaku...rajuk Mentari..

Selamat Mentari, kau sudah mencapai ranah Grand Master Raja

Ah..kakak..ini tidak ada apa apanya dibanding kakak...

timpal Mentari...

Mereka berempat terus bercengkrama di tepi telaga,

Sein..aku punya adik namanya Daeng Moncobalang di tinggal di Benua Tengah...dulu ia berada di ranah Grand Master Langit..

Sekarang mungkin sudah mencapai Grand Master Semesta tingkat sembilan sepertiku..

jika berhadapan dengannya kau harus berhati hati..ia sangat licik...kata Daeng Salajangki memperingatkan..

Baik kekek guru...terimakasih, nasehat kakek guru akan selalu Sein ingat.

Tanpa terasa dua peminuman teh berlalu..

Sein merasa sangat mengantuk..karena sambil mengobrol ia memakan daun dingin..

Setelah setahun dalam bongkahan es Sein sangat lapar selain itu juga

ini adalah kebiasaan nya memakan daun dingin setelah berlatih keras.

ia menguap..sembari menutup mulutnya, Nenek guru,..kakek guru, aku mengantuk berat...serta merta ia pun tertidur..

Mmh..dasar kak Sein...batin Mentari sambil menggeleng.

Mentari, ..jurus jurus mu sudah sempurna, dengan teknik bertarung yang sudah kau pelajari setahun ini kau dapat mengalahkan sampai dua tingkat diatas Grand Master Raja..namun jika kau ingin mengerahkan beberapa ajian tingkat tinggi yang kuajarkan, kau mesti meningkatkan tenaga dalammu keranah yang lebih tinggi..mintalah pada suami gilamu itu untuk mengajarimu,..sekarang tingkat tanaga dalamnya tidak ada lagi yang menandingi...

jelas Nenek Serba Tahu...

iya nek...jawab Mentari menaruh kepalanya di pangkuan Nenek Serba Tahu..

+++

Di Benua Selatan,..

Kerajaan Tanatojeng..

di samping sebuah penginapan..

tujuh orang duduk dalam sebuah kedai..

kita sudah setahun mencari pemuda itu,..

belum ada hasilnya...

kemana lenyapnya pemuda itu? gerutu Mpu Hanta.

Bagaimana,.?? apa ada informasi dari murid murid mu? tanya Ki Soca pada Dewi Jimba.

belum...tapi sudah dua bulan ini aku meminta bantuan kelompok TIKUS TANAH untuk melacaknya...jawab Dewi Jimba...

yang lainnya mengangguk pelan...

tidak ada yang meragukan kehebatan Tikus Tanah dalam melacak..

Tikus Tanah adalah kelompok yang tidak netral yang kan melakukan pekerjaan dari siapapun yang membayarnya..tidak perduli dari golongan hitam atau pun putih...

Dua hari berselang,

Dewi Jimba berjalan tergesa gesa ke kedai..disana sudah ada Ki Soca, Ki dompe dan Tuan Guta..

dia berpapasan dengan Mpu Hanta..ahhh ..Dewi Jimba..tampaknya telah terjadi sesuatu yang penting..sapa Mpu Hanta..

Aku mendapatkan informasi dari Tikus Tanah, pemuda itu ada di Benua Barat..jawab Dewi Jimba..

ayo kita beritahu yang lainnya..

mereka berdua bergegas ke kedai...

Benua barat..!!?

Ki Soca dan Tuan Guta berseru bersamaan..

Ki Dompe hanya diam memperhatikan mereka semua...

Setahun lalu ia terlihat di perguruan Cahaya Sakti..Kata Dewi Jimba.

Sebaiknya kita segera bertanya ke perguruan itu, kalau mereka menyembunyikan informasi..kita ratakan saja perguruan itu..kata Mpu Hanta

jangan gegabah..peruguran Cahaya Sakti adalah aliansi Kerajaan Datuk Delapan...

kita tidak boleh bentrok dengan Delapan Datuk yang sangat sakti itu.. cegah ki Soca..

kita lakukan cara senyap...usul Mpu Hanta..

jika pemuda itu pernah kesana pasti hampir semua murid Cahaya Sakti mengetahuinya..kita korek saja keterangan dari salah satu murid utama mereka...usul Tuan Guta licik..

mm...gumam yang lain, sepakat.

Apa kita kesana sekarang..?tanya Mpu Hanta..

tidak perlu..biar kuperintahkan murid Kalajengking Hantu yang mengurusnya,

jangan sampai kita tiba disana ia sudah berada lagi di benua lainnya, kata Ki Soca..

Ki Soca segera mengeluarkan sebuah batu bulat bercahaya..

cahaya batu itu setelah di aliri tenaga dalam..memancar tajam ke atas sehingga dapat dilihat dari kejauhan...

cahaya hijau kehitaman meenyorot tinggi diangkasa....

itu adalah cahaya dari batu pemanggil,..

yang dimiliki tetua ataupun ketua perguruan Kalajengking Hantu..murid murid yang berada dalam jangkauan pandangan dapat melihat ini dan segera akan menuju sumber cahaya..

Beberapa saat kemudian datang dua orang berpakaian hitam hitam, wajah nya tertutup kain..

hormat tetua..seru keduanya menjura.

Ki Sica menagngguk, ..

kalian sebarkan ke semua murid kita yang ada, terutama di Benua Barat..cari informasi seorang pemuda, murid rumah obat ke perguruan Cahaya Sakti..dan jika menemukannya jangan gegabah buntuti saja terus dan laporkan,..segera, aku ingin hasilnya secepatnya,..perintah Ki Soca...

baik tetua..!!

kedua orang murid Perguruan Kalajengking Hantu segera pergi...

beberapa jauhnya dari rombongan Ki Soca, keduanya melakukan komunikasi rahasia dengan mengirimkan pesan melalui kalajengking peliharaan mereka...

+++

Di benua Barat..

Hah...ada pesan dari Benua Selatan..seru salah seorang dari tiga orang yang sedang duduk di bawah pohon pinus dalam sebuah hutan..

owh..pesan apa..timpal satu orang lainnya.

kita disuruh mencari informasi tentang seorang pemuda, murid rumah obat ke perguruan Cahaya Sakti,..kalau ketemu kita disuruh membuntuti jangan sampai kehilangan jejak dan segera melapor ke tetua utama..

ingat ..ini harus dilakukan secara rahasia..beber penerima pesan.

Ketiganya saling pandang dan mengangguk...kemudian segera bangkit dan bekelebat menuju Perguruan Cahaya Sakti..

Ditempat lain, Sein dan Mentari yang Sudah berpamitan pada Daeng Salajangki dan Nenek Serba Tahu, sedang berjalan menuju Benua Selatan.

Mereka mengambil jalan pintas seperti sebelumnya waktu menuju benua Barat..melalui hutan Sungai Cerekang..

penjahat penguasa hutan itu pun sudah lama tidak meneror orang orang atau pedagang yang mengambil jalan pintas melalui sungai cerekang karena telah dibereskan oleh Sein setahun yang lalu.

Mereka setahun lalu menempuh jalur sisi luar hutan, kali ini menempuh jalur tepi sungai,..

terlihat banyak kereta pedagang yang juga menyusuri tepian sungai menuju Benua Selatan..

Seorang gadis berkulit putih, tinggi semampai, penampilannya sangat menawan..

meski gadis itu memakai pakaian pendekar, namun tidak menutupi pesonanya sebagai wanita..

dengan rambut sisi kiri dan kanannya terikat kebelakang sementara rambut bagian belakangnya digerai menampakkan lehernya yang putih jenjang..

berjalan sangat anggun dengan dua kakinya yang panjang..

jari jari tangan yang lentik..memegang sebuah tongkat giok berwarna hijau sepanjang lengan orang dewasa..

raut wajahnya seolah selalu tersungging senyum yang sangat memikat...

Mentari merasa wanita ini lebih cantik darinya..

Sein yang berjalan santai, memandang sosok wanita yang berjarak sepuluh tombak darinya itu dengan terkesima..

waoww...sempurna..!! batin Sein...

Mentari yang berjalan di sampingnya melirik dan diam diam memperhatikan tingkah Sein...

dasar mata keranjang..!! batin Mentari.

Wanita itu menoleh dan melihat Sein..

karena melihat Sein juga memandang kearahnya..ia senyum dan membungkuk hormat menyapa Sein..

Sein pun membalas dengan sikap serupa dari jarak sepuluh tombak.

Mentari yang menyaksikan keduanya saling sapa dengan hormat, mulai merasa kesal..

huh..berani beraninya kalian saling menggoda di depanku..awass ya..!! batinnya..

Beberapa rombongan beristirahat, sekedar ingin melepas dahaga menikmati sejuknya air sungai...ada yang menceburkan diri mandi untuk menyegarkan badan..ada juga yang hanya sekedar minum dan mengisi perbekalan air minum..

Gadis itu juga berhenti,

ia mengeluarkan sebuah botol perbekalan air, dan meneguk isinya dengan anggun...

Diam diam Mentari punya rencana,..

kakak..kita istirahat dulu...pinta Mentari.

mm baiklah..kabul Sein.

Mereka berdua berhenti tiga tombak dari gadis anggun itu..

namun belum saja mereka duduk, dua orang pria berpakaian hitam telah berdiri tak jauh dari rombongan para pedagang..

Sein dan Mentari serta gadis itu memandang kedua orang itu dengan santai dari tempat mereka..

Sepertinya mereka dari golongan hitam...bisik Mentari.

Hahahahah...tak disangka disini kita menemukan dua gadis cantik...hahahahaha...kata salah seorang dari pria berbaju hitam..

hush..!! kita hanya diperintah memeriksa setiap pendekar pemuda...apakah ia dari rumah obat..kalau benar dari rumah obat maka kita harus membuntuti..jangan mengacaukan rencana tetua...paham..!!bentak seorang dari mereka yang merupakan murid yang lebih senior.

temannya hanya besungut kesal, kemudian diam..

Maaf tuan tuan kami mau bertanya apa ada diantara tuan tuan mengetahui dimana rumah obat!?kami butuh pil pengobatan..tanya salah satu lelaki berbaju hitam dengan meyakinkan seolah olah sungguhan mencari..

Rumah obat ada di benua selatan, di Kota Gaharu..kata salah seorang dari beberapa rombongan yang beristirahat..

Mereka jelas jelas bersandiwara..

akan aku ikuti permainan kalian...batin Sein.

Mm..Terimakasih tuan, kata pemuda berbaju hitam itu.

kemudian mereka hendak berlalu ..

tunggu tuan..!!

Sein mengehentikan mereka..

aku punya teman,.kami berkenalan enam hari yang lalu di Kota Kandai, ia hampir seumuran denganku..dia mengaku dari rumah obat..

tapi,..aku tidak tahu apa yang tuan butuhkan di rumah obat..kata Sein bersandiwara.

Owh..kau pernah bertemu dengan pemuda dari rumah obat??tanya lelaki itu penuh selidik..

iya..orangnya berpakaian hijau bergaris putih...ia selalu terwa tawa...ia menamakan dirinya Dewa Ketawa...beber Sein..

wajah kedua lelaki itu berseri mendengar informasi dari Sein..ciri cirinya sama dengan yang disebut kan Ki Soca.

sekarang kemana dia!!?tanya lelaki bepakaian hitam.

katanya ia akan ke perguruan kelabang hijau..mencari salah seorang tetua disana dan memberi penlajaran padanya..aku tidak ikut ..aku takut pada orang orang perguruan kelabang hijau..kata Sein mengarang.

Kedua lelaki itu saling berpandangan dan mengangguk penuh arti..

segera salah satu dari keduanya melesat kebalik pohon dan mengeluarkan seekor kelabang hantu untuk mengirim pesan...

Gadis yang anggun dan Mentari memperhatikan percakapan Sein dengan kedua lelaki berbaju hitam itu..

gadis anggun itu kembali menatap Sein lekat lekat..

mmh...perasaanku, ia Sepertinya yang diceritakan orang orang di Kota Gaharu..ciri cirinya sesuai..

aaa...mungkin ialah orangnya..!!

batin gadis anggun.

Lelaki yang tadi pergi kebalik pohon kini sudah kembali lagi ke samping temannya..

heh..aku sudah mengirim pesan..!!

apa kita harus membuntuti pemuda ini..??bisik temannya yang sejak tadi berdiri menunggu.

ya..tapi biar aku yang mengikutinya..kau pergilah selidiki ke perguruan Kelabang Hijau..

baiklah...jawab temannya dan segera berkelebat pergi.

Terpopuler

Comments

jago

jago

cap cup

2022-08-26

1

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

bermain main....

2022-04-12

0

Supandi

Supandi

Makin Seru Ceritanya Thor.. 👍👍 Yang baca juga Kasih Vote biar Makin Mantul.. Lanjutkan Thor ✍️ dan 💪💪💪💪

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Bangsawan Taha
2 Keadaan Sein
3 Berlatih 1
4 Kembali Kerumah
5 Ke Kota Pandan 1
6 Ke Kota Pandan 2
7 Kekota Pandan 3
8 Dikota Pandan
9 Air Terjun Bantimurung
10 Kaisar Kelana
11 Pertemuan Dedengkot Golongan Hitam
12 Mentari
13 Perguruan Cahaya Sakti
14 Gunung Putri, Danau Patenggang
15 Grand Master Abadi
16 Putri Yasmin
17 INTRIK KERAJAAN LAMPEAPI
18 Penyelidikan
19 Taktik Sein dan Karaeng Doloking
20 Aula Pertemuan
21 Kehebatan Dua Gadis Sein
22 Sosok Rahasia Dibelakang Pemberontak
23 Perjalanan Ke Pulau Batu Atas
24 Munculnya Orang Perguruan Lembah Biluluk
25 Sein Mengatur Strategi
26 Kemampuan Mengerikan Sein
27 Raja Doloking Tertawan
28 Pemberontakan diatas Pemberontakan
29 Istana Dikuasai Pemberontak
30 Mengambil Kembali Kekuasaan
31 Undangan Pertandingan Antar Kerajaan
32 Mempersiapkan Diri Untuk Pertandingan
33 Istana Kerajaan Rappocini
34 Hari Pertandingan Persahabatan
35 Pertandingan Tak Terduga
36 Misteri Istana Kalompoang
37 Misteri Istana Kalompoang 2
38 Menyusul Sein Ke Medan Magnet Istana Kalompoang
39 Rahasia Hidup Karaeng Gantarang
40 Misi Ke Benua Barat
41 Desa Gamping
42 Menikahi Mentari
43 Ke Istana Kesultanan Datuk Delapan
44 Malam Pengantin Di Sore Hari
45 Melamar Dua Gadis
46 Memenangkan Restu Baginda Sultan
47 Pernikahan Kedua
48 Melatih Nona Muda Jurus Pedang Perak
49 Penyelidikan Sein
50 Tewasnya Raja Kumbang Api
51 Munculnya Daeng Moncobalang dan Nenek Bonggoeya
52 Permintaan Laila
53 Rencana Sultan Membentuk Aliansi Lima Benua
54 Ilmu Rahasia Keluarga Datuk Malingka Alam
55 Salwa
56 Kedatangan Sesepuh Golongan Putih
57 Pertarungan Laila
58 Tapak Gajah Langit dan Pertemuan Aliansi
59 Kisah Keluarga Datuk Perpatih
60 Rencana Tipu Daya dan Akal Licik Nenek Bonggoeya
61 Bergabungnya sebelas Pendekar Bintang
62 Kekuatan Markas Kegelapan dan Terlukanya Alap Alap Biru
63 Menangkap Angku Raja Sati
64 Tewasnya Raja Sati dan Lima Pendekar Bintang
65 Strategi Penyerangan Ke Markas Kegelapan
66 Penyerangan ke Markas Kegelapan dan Tewasnya Cucen
67 Hilangnya Seruling Neraka dan Dimulainya Pertarungan
68 Kemenangan Aliansi Golongan Putih dan Larinya Dedengkot Golongan Hitam
69 Misteri Hilangnya Utari dan Pelarian Ratu Kegelapan
70 Klan Kuno Keturunan dari Benua Congko
71 Interogasi Kasim Hae
72 Masalah Seruling Neraka dan Rencana Jahat Permaisuri
73 Serangan Dari Kelompok Gagak Iblis
74 Wong Kai dan Tetua Ketiga Klan Wong tertangkap
75 Keluarga Jalanara
76 Misteri Klan Wong dan Menemukan Utari
77 Menyelidiki Klan Wong dan tibanya Laila di tanjung Petir Hitam
78 Laila Penerus Tanjung Petir Hitam dan Hasutan Permaisuri
79 Kisah Lama Klan Wong dan Terpilihnya Penerus Dewi Gelap Neraka Hitam
80 Kisah Singkat Tentang Sang Utusan
81 Lelaki Misterius
82 Hilangnya Kitab Santa Lima
83 Rahasia Kedai Timur Ibukota dan Menyelidiki Liontin Merah
84 Penyelidikan
85 Sedikit Petunjuk Mulai Terkuak
86 Pemilik Liontin Merah dan Serangan Permaisuri
87 Tewasnya anggota Hantu Bayangan dan Persidangan Jendral Surali
88 Gao Ling, Pedang Kilin Api di Jurang Gunung Tujuh
89 Sosok Penghubung, Sang Penghianat
90 Sosok Penghubung, Sang Penghianat
91 Biru Merah Kesengsaraan dan Hitam Pitih Kematian
92 Karang Merah Penjara Langit
93 Pertarungan Para Pendekar Tingkat Legenda
94 Dikalahkannya Legenda Benua Parsi
95 Dua Anjing Parsi
96 Tusukan Pedang Kilin Api dari Utari
97 Catatan Alap Alap Biru
98 Taktik Sein, Munculnya Pasukan Biru
99 Maut Bersenandung Di Kediaman Jalanara
100 Tiga Nenek Aneh Dari Parsi
101 Rahasia Besar Baginda dan Kematian Ibu Yasmin
102 Ke Hutan Bambu Kuning
103 Di Jemput Lelaki Bercahaya
104 Dasar Hamparan Lumpur Hisap Hitam, Buah Semangka Emas Dua Alam
105 Ranah Kekal Sejati, dan Serangan Balik Untuk Permaisuri
106 Strategi Tempur Pasukan Berani Mati
107 Aji Dasa Indra Tak Berkutik Di Hadapan Sein
108 Para Sepuh Bersedia Melatih Pasukan Biru
109 Pasukan Biru Mulai Berlatih
110 Bertemu Petarung Gila
111 Kiah Hidup Si Petarung Gila
112 Tetua Gu, Si Petarung Gila turut melatih Pasukan Biru.
113 Tugas Ki Blirik dan Jendral Rambun
114 Selir Atikah Pewaris Energi Merah Yang dan Jurang Gunung Tujuh
115 Selir Atikah Pindah Ke Jurang Gunung Tujuh
116 Persiapan Ki Blirik Menjalankan Tugas dan Kisah Tan Atai
117 Persiapan Para Musuh Sein
118 Persiapan Para Petarung Klan Wong
119 Wong Mu Menuju Danau Singkarak, Sein Bertemu Prabakara
120 Taktik Sein, Pertarungan Kelompok Ki Blirik Dan Wong Mu
121 Tewasnya Ki Blirik bersama Pengikutnya dan Tiga Pemuda Klan Wong.
122 Jangan Sia Siakan Kesempatan Saat Ini..Tidak Akan Ada Yang Kedua..!!
123 Akar Roh Pelahap Energi Sein Tidak Dapat Membantu
124 Tamu Tanjung Petir Hitam, Dan Tibanya Pangeran Kelima Di Jurang Gunung Tujuh
125 Kubah Pelindung Tak Kasat Mata
126 Persiapan Istana dan Jurang Gunung Tujuh
127 Api Asal Mula
128 Serangan Pembunuh Misterius
129 Kelompok Topeng Darah
130 Utari dan Kenanga Selesai berlatih, Sein Mulai Menyerap Api Asala Mula
131 Tujuh Api Asal Mula, Tingkat Alam Kalimat Mistis
132 Berita Penting Dari Alap Alap Biru untuk Sultan Malik
133 Kisra menyerang Kediaman Sutan Batu Ameh
134 Kecerobohan Kisra
135 Suasana Akan Semakin Memanas
136 Ep. 135 Berita Mengejutkan
137 Ep.136. Munculnya Tan Atai dan Pedang Azazil
138 Ep. 137 Kematian Gao Ling Dan Bantuan Jurang Gunung Tujuh
139 Ep. 138. Pembunuh Misterius Kembali Berulah Di Ibukota
140 Ep.139 Ketiga Kubu Menyusun Persiapan
141 Ep.140 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Ikut Campur
142 Ep.141 Kekuatan Rahasia Sein
143 Ep.142 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Bermunculan
144 143. Sein Mulai Mengerahkan Kekuatan Hutan Bamabu
145 Ep. 144. Perang Sebentar Lagi Akan Pecah
146 Ep. 145 Pecahnya Perang
147 Ep. 146. Pembersihan Pembersihan Kecil
148 Ep. 147. Jurang Gunung Tujuh Markas Pasukan Berani mati
149 148. Perang Perbatasan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Tragedi Bangsawan Taha
2
Keadaan Sein
3
Berlatih 1
4
Kembali Kerumah
5
Ke Kota Pandan 1
6
Ke Kota Pandan 2
7
Kekota Pandan 3
8
Dikota Pandan
9
Air Terjun Bantimurung
10
Kaisar Kelana
11
Pertemuan Dedengkot Golongan Hitam
12
Mentari
13
Perguruan Cahaya Sakti
14
Gunung Putri, Danau Patenggang
15
Grand Master Abadi
16
Putri Yasmin
17
INTRIK KERAJAAN LAMPEAPI
18
Penyelidikan
19
Taktik Sein dan Karaeng Doloking
20
Aula Pertemuan
21
Kehebatan Dua Gadis Sein
22
Sosok Rahasia Dibelakang Pemberontak
23
Perjalanan Ke Pulau Batu Atas
24
Munculnya Orang Perguruan Lembah Biluluk
25
Sein Mengatur Strategi
26
Kemampuan Mengerikan Sein
27
Raja Doloking Tertawan
28
Pemberontakan diatas Pemberontakan
29
Istana Dikuasai Pemberontak
30
Mengambil Kembali Kekuasaan
31
Undangan Pertandingan Antar Kerajaan
32
Mempersiapkan Diri Untuk Pertandingan
33
Istana Kerajaan Rappocini
34
Hari Pertandingan Persahabatan
35
Pertandingan Tak Terduga
36
Misteri Istana Kalompoang
37
Misteri Istana Kalompoang 2
38
Menyusul Sein Ke Medan Magnet Istana Kalompoang
39
Rahasia Hidup Karaeng Gantarang
40
Misi Ke Benua Barat
41
Desa Gamping
42
Menikahi Mentari
43
Ke Istana Kesultanan Datuk Delapan
44
Malam Pengantin Di Sore Hari
45
Melamar Dua Gadis
46
Memenangkan Restu Baginda Sultan
47
Pernikahan Kedua
48
Melatih Nona Muda Jurus Pedang Perak
49
Penyelidikan Sein
50
Tewasnya Raja Kumbang Api
51
Munculnya Daeng Moncobalang dan Nenek Bonggoeya
52
Permintaan Laila
53
Rencana Sultan Membentuk Aliansi Lima Benua
54
Ilmu Rahasia Keluarga Datuk Malingka Alam
55
Salwa
56
Kedatangan Sesepuh Golongan Putih
57
Pertarungan Laila
58
Tapak Gajah Langit dan Pertemuan Aliansi
59
Kisah Keluarga Datuk Perpatih
60
Rencana Tipu Daya dan Akal Licik Nenek Bonggoeya
61
Bergabungnya sebelas Pendekar Bintang
62
Kekuatan Markas Kegelapan dan Terlukanya Alap Alap Biru
63
Menangkap Angku Raja Sati
64
Tewasnya Raja Sati dan Lima Pendekar Bintang
65
Strategi Penyerangan Ke Markas Kegelapan
66
Penyerangan ke Markas Kegelapan dan Tewasnya Cucen
67
Hilangnya Seruling Neraka dan Dimulainya Pertarungan
68
Kemenangan Aliansi Golongan Putih dan Larinya Dedengkot Golongan Hitam
69
Misteri Hilangnya Utari dan Pelarian Ratu Kegelapan
70
Klan Kuno Keturunan dari Benua Congko
71
Interogasi Kasim Hae
72
Masalah Seruling Neraka dan Rencana Jahat Permaisuri
73
Serangan Dari Kelompok Gagak Iblis
74
Wong Kai dan Tetua Ketiga Klan Wong tertangkap
75
Keluarga Jalanara
76
Misteri Klan Wong dan Menemukan Utari
77
Menyelidiki Klan Wong dan tibanya Laila di tanjung Petir Hitam
78
Laila Penerus Tanjung Petir Hitam dan Hasutan Permaisuri
79
Kisah Lama Klan Wong dan Terpilihnya Penerus Dewi Gelap Neraka Hitam
80
Kisah Singkat Tentang Sang Utusan
81
Lelaki Misterius
82
Hilangnya Kitab Santa Lima
83
Rahasia Kedai Timur Ibukota dan Menyelidiki Liontin Merah
84
Penyelidikan
85
Sedikit Petunjuk Mulai Terkuak
86
Pemilik Liontin Merah dan Serangan Permaisuri
87
Tewasnya anggota Hantu Bayangan dan Persidangan Jendral Surali
88
Gao Ling, Pedang Kilin Api di Jurang Gunung Tujuh
89
Sosok Penghubung, Sang Penghianat
90
Sosok Penghubung, Sang Penghianat
91
Biru Merah Kesengsaraan dan Hitam Pitih Kematian
92
Karang Merah Penjara Langit
93
Pertarungan Para Pendekar Tingkat Legenda
94
Dikalahkannya Legenda Benua Parsi
95
Dua Anjing Parsi
96
Tusukan Pedang Kilin Api dari Utari
97
Catatan Alap Alap Biru
98
Taktik Sein, Munculnya Pasukan Biru
99
Maut Bersenandung Di Kediaman Jalanara
100
Tiga Nenek Aneh Dari Parsi
101
Rahasia Besar Baginda dan Kematian Ibu Yasmin
102
Ke Hutan Bambu Kuning
103
Di Jemput Lelaki Bercahaya
104
Dasar Hamparan Lumpur Hisap Hitam, Buah Semangka Emas Dua Alam
105
Ranah Kekal Sejati, dan Serangan Balik Untuk Permaisuri
106
Strategi Tempur Pasukan Berani Mati
107
Aji Dasa Indra Tak Berkutik Di Hadapan Sein
108
Para Sepuh Bersedia Melatih Pasukan Biru
109
Pasukan Biru Mulai Berlatih
110
Bertemu Petarung Gila
111
Kiah Hidup Si Petarung Gila
112
Tetua Gu, Si Petarung Gila turut melatih Pasukan Biru.
113
Tugas Ki Blirik dan Jendral Rambun
114
Selir Atikah Pewaris Energi Merah Yang dan Jurang Gunung Tujuh
115
Selir Atikah Pindah Ke Jurang Gunung Tujuh
116
Persiapan Ki Blirik Menjalankan Tugas dan Kisah Tan Atai
117
Persiapan Para Musuh Sein
118
Persiapan Para Petarung Klan Wong
119
Wong Mu Menuju Danau Singkarak, Sein Bertemu Prabakara
120
Taktik Sein, Pertarungan Kelompok Ki Blirik Dan Wong Mu
121
Tewasnya Ki Blirik bersama Pengikutnya dan Tiga Pemuda Klan Wong.
122
Jangan Sia Siakan Kesempatan Saat Ini..Tidak Akan Ada Yang Kedua..!!
123
Akar Roh Pelahap Energi Sein Tidak Dapat Membantu
124
Tamu Tanjung Petir Hitam, Dan Tibanya Pangeran Kelima Di Jurang Gunung Tujuh
125
Kubah Pelindung Tak Kasat Mata
126
Persiapan Istana dan Jurang Gunung Tujuh
127
Api Asal Mula
128
Serangan Pembunuh Misterius
129
Kelompok Topeng Darah
130
Utari dan Kenanga Selesai berlatih, Sein Mulai Menyerap Api Asala Mula
131
Tujuh Api Asal Mula, Tingkat Alam Kalimat Mistis
132
Berita Penting Dari Alap Alap Biru untuk Sultan Malik
133
Kisra menyerang Kediaman Sutan Batu Ameh
134
Kecerobohan Kisra
135
Suasana Akan Semakin Memanas
136
Ep. 135 Berita Mengejutkan
137
Ep.136. Munculnya Tan Atai dan Pedang Azazil
138
Ep. 137 Kematian Gao Ling Dan Bantuan Jurang Gunung Tujuh
139
Ep. 138. Pembunuh Misterius Kembali Berulah Di Ibukota
140
Ep.139 Ketiga Kubu Menyusun Persiapan
141
Ep.140 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Ikut Campur
142
Ep.141 Kekuatan Rahasia Sein
143
Ep.142 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Bermunculan
144
143. Sein Mulai Mengerahkan Kekuatan Hutan Bamabu
145
Ep. 144. Perang Sebentar Lagi Akan Pecah
146
Ep. 145 Pecahnya Perang
147
Ep. 146. Pembersihan Pembersihan Kecil
148
Ep. 147. Jurang Gunung Tujuh Markas Pasukan Berani mati
149
148. Perang Perbatasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!