Dua orang terlihat bergegas menuju Rumah Obat, didepan pintu masuk rumah obat..penghuni rumah kumuh, Keluar Kalian!!!
pengawal yang mengikutinya hanya diam melipat tangannya didepan dada, perhatiannya tak lepas dari pintu rumah..
dua orang gadis terlihat berjalan keluar menemui mereka...maap tuan..ada apa?
mengapa tuan teriak teriak ditempat kami...
Sein yang tadinya tidur, mendengar teriakan itu terbangun..ia sadar, ini pasti tuan banci itu..batinnya..
ia melangkah kehalaman depan dengan cepat...
ow ow ow...tuan banci, ada apa teriak teriak ditempat orang..apa kau masih gila!!? seloroh Sein..
siapa yang teriak ditempatmu..aku teriak dijalanan...bantah Lim ting..
oh iya..Sein menepuk jidatnya..kalau begitu silahkan teriakannya dilanjut sampai kamu sembuh..kata Sein sambil membungkuk, disusul dengan gelak tawa.. hahahahaha.
Sein berbalik berjalan menuju dipan disamping rumah..
He anak haram..!! urusan kita belum selesai!!kembali Lim ting menghardik..
Sein berhenti berjalan, dan menoleh..sekilas ter senyum jahil..kemudian berbalik, kau dari tadi teriak teriak anak haram anak haram..apa kau penjual anak haram..??berapa banyak anak haram yang kau punya..??tanya Sein sambil tersenyum mengejek..
ka...kau...aarrggh..serta merta Lim melompat menyerang Sein dengan tendangan..Kali ini Sein berniat memberikan sedikit pelajaran pada Lim ting agar jera...
Sein tidak menghindar malah menyambut tendangan Lim ting dengan sebuah pukulan, tinju dan tendangan beradu..krakkkk...seketika tedengar bunyi tulang patah disusul Lim ting yang terlempar sepuluh tombak..Aaaaaakkkkhhh..jerit kesakitan terdengar dari mulut Lim ting..
kejadiannya sangat cepat, si pengawal tidak sempat melindungi Lim ting..
kini Lim ting terbaring dengan mengerang kesakitan..merasa kecolongan si pengawal pun maju menyerang Sein..dengan
sebuah pedang..jurus pedang sungsang, pembelah beringin...!!Sein tidak menghindar tapi menahan serangan pedang dengan mengalirkan tenaga dalam ke jarinya, menjepit pedang dan mematahkannya..ting!!pedang pengawal itu patah...
kaget bercampur takjub pengawal itu mundur beberapa langkah, dan bertanya, anak muda apa kau murid rumah obat ini?
ya..ada masalah??jawab Sein..
sungguh luar biasa, murid rumah obat memang pendekar pilih tanding..saya mohon pamit...
pengawal itu pun mengangkat Lim Ting yang masih mengerang kesakitan dan membawanya pulang ke kediaman walikota..
setelah pengawal itu pergi membawa Lim ting,
Sein tidak lagi kembali ke dipannya tapi melangkah kebelakang rumah tempat para murid latihan meracik obat bersama dua gadis murid rumah obat yang tadi hanya menonton..
sedangkan ketiga kakek nenek nya atas permintaan kakek Dai, hanya menyaksikan kejadian tadi dari dalam rumah dengan senyum...
sementara itu,
diperjalanan pulang Lim ting pingsan,..berikutnya, pengawal yang membopong Lim ting pun bertemu dengan temannya yang tadi pulang melapor ke kediaman walikota..
kini temannya disertai dua orang, Dika kepala pengurus keluarga Lim dan Kepala pengawal Kota..melihat Lim ting yang di bopong, mereka menghentikan langkah..pengawal Muk..kenapa bisa seperti ini...
kepala pengawal Asbar, ini ...tuan muda bertarung dengan pemuda dari rumah obat..aku tidak sempat melindunginya..jelas pengawal Muk..
aduhhhh...jika seperti ini bisa gawat ini, Tuan besar Guta bisa murka..
tuan besar Guta adalah Mertua Walikota, juga merupakan salah satu tetua perguruan Kelabang Hijau..salah satu sekte besar dunia persialatan benua Timur..
bawa tuan muda kembali..aku akan mengurus pemuda itu..kata Kepala pengawal Asbar...
em kepala pengawal, jangan gegabah..rumah obat dihuni orang orang dunia persilatan berkesaktian tinggi...kata Dika mengingatkan..
aku tahu..disana ada murid tabib malaikat di ranah master tingkat 8..jawab Asbar..
apa kau lupa disana juga ada Dai Nuhu si Alap Alap Kabut Selatan....timpal Dika..
Alap Alap kabut Selatan ada disana??tanya Asbar sedikit terkejut...
didunia persilatan saat ini, Asbar merasa bahwa dirinya paling tidak, masuk dalam peringkat Lima puluh ....namun berhadapan dengan Dai Nuhu ia sedikit berpikir paling tidak akan menguras banyak tenaga dan masih ada kemungkinan imbang jika bertarung..pikirnya.
aku dengar ia sudah mencapai master tingkat sembilan..kata Asbar..
ia tak tahu kalau beberapa hari lalu kakek Dai sudah menerobos ke ranah Grand Master berkat bantuan Sein...
iya Dai Nuhu adalah master tingkat sembilan akhir dengan pengalaman bertarung puluhan tahun...apa kau yakin bisa mengatasinya jika ia turun tangan??tanya Dika dengan ragu..
Aku akan meminta dia tidak ikut campur agar rumah obat tidak terlibat..aku hanya ingin membawa anak muda itu kehadapan tuan walikota..
mm..baiklah..perhatikan situasi dan jangan memaksakan diri...kata Dika..
ya..Terimakasih..aku segera kesana..kata Asbar.
dengan kecepatan ilmu ringan tubuh Asbar menuju rumah obat..tak lama berselang ia pun tiba didepan halaman rumah obat..
permisi..!!
permisi!!
kakek Dai, yang sedang duduk santai dikursi goyang diruang tamu dengan mata terpejam..membuka matanya ingin menjawab..tapi sebelum itu ia mendengar suara seorang murid..
Disha, Murid pertama rumah obat yang kebetulan baru saja pulang setelah keluar beberapa hari mengantarkan obat pesanan salah satu tabib terkenal di kota pandan, menjawab..maaf tuan, ada apa??
aki ingin bertemu dengan pimpinan rumah obat ini...
mm kalau boleh tau, tuan ada keperluan apa?tanya Disha dengan sopan..
aku akan mengatakannya kepada pimpinanmu, cepat tolong panggil kan..!!
Disha yang merasa ada sesuatu yang janggal malah terdiam menyelidik..
kenapa?tidak mau panggil?aku sendiri yang akan manggil...
dengan mengerahkan tenaga dalam, Asbar memanggil dengan suara menngelagar...
tuan dan nyonya pimpinan rumah obat, harap keluar!!
seketika halaman dan ruang depan rumah bergetar...
kakek Dai hanya membuka sedikit matanya,.kemudian memejamkan kembali matanya..dan menggoyangkan kursinya dengan santai...
semetara Sein yang sedang mengamati para murid berlatih meracik obat, sebenarnya sudah dari tadi menyadari kedatangan Asbar, mendengar teriakan Asbar, ia segera berjalan kearah halaman depan dengan malas..dan setibanya di depan rumah...
smbil garuk garuk kepala, Sein menyapa Asbar..
paman, kenapa paman berisik sekali teriak teriak disini...!!?
Asbar yang melihat Sein, memicingkan mata menatap Senin...master tingkat sembilan!!serunya dalam hati...kaget bercampur takjub..
tak kusangka rumah obat ada pemuda berbakat...seumur ini sudah master tingkat sembilan...setelah merasakan tingkat tenaga dalam Sein..ia tidak tahu sebenarnya Sein jauh diatas ranah master tingkat sembilan,.ini disebabkan karena sein menekan tingkat tenaga dalamnya...
hei bocah...! apa kau yang mematahkan kaki tuan muda Lim ting..? tanya Asbar dengan penuh penekanan...
oh..pemuda banci itu ya??
iya aku tadi memberinya sedikit pelajaran agar mulutnya tidak terlalu runcing menghina orang...jawab Sein dengan wajah tanpa dosa...
anak muda...aku harus membawamu menghadap walikota..menjelaskan masalah ini...kata Asbar..
Aku tidak mau,...anak walikota dan si pengawal temanmu tadi pasti bisa menjelaskanya dengan lebih baik..jadi aku rasa tak perlu kesana..hehehe...jawab Sein terkekeh...
kalau begitu terpaksa aku akan memaksamu anak muda...
silahkan kalau paman sanggup...hehehe..goda Sein..
Asbar mengerahkan tenaga dalamnya dan mengalirkan ke kedua tangannya..
serta merta Asbar menerjang dengan kecepatan tinggi kearah Sein,..
Sein yang memiliki ilmu ringan tubuh tingkat tinggi, menghindar dengan mudah..langkah sutra,..
Sein berkelebat kesamping, dan tiba tiba sudah berada dibelakang Asbar..
ap..paa?Asbar terkejut..
kepalan tangan Sein mengarah ke tengkuknya..Asbar berusaha menghindar tapi terlambat..sabetan tangan Sein masih mengenai bahu kirinya..akkhhh..jerit tertahan dari mulut Asbar...
ia terlempar beberapa langkah kesamping dan mendarat menabrak tembok pagar....
Sein hanya membiarkannya tidak melancarkan serangan susulan...
Asbar yang tadi terlempar, kini sudah kembali berdiri dengan lutut yang gontai...eh ..eh..huh..nafasnya masih terengah engah..
anak muda..hh..heh...huh..
aku akan serius kali ini...
Sein dari jauh hanya tersenyum tipis..
ayo paman..jangan buat malu perguruan Tapak Gajah...
Sein, memang mengenali banyak ilmu dan jurus jurus di dunia persilatan kerena diantara kitab yang di bacanya di lubang pelatihannya ada kitab "Segala Tahu...'
disitu tertulis segala bentuk dan aliran serta jurus jurus beladiri yang ada didunia persilatan, dikitab itu juga cukup banyak disebutkan cara mengalahkan jurus jurus tersebut..
dari situlah Sein mulai belajar memahami dan melihat kekurangan dan celah sebuah jurus atau ilmu kesaktian...
kau..!!dari mana kau tahu aku murid Ki Tapak Gajah..Sergah Asbar..
aku yang mengajari tapak gajah ilmu ini tauk..celutuk sein,.menggoda Asbar..
anak kurang ajar..
rahang Asbar menggembung..
semua kekuatannya ia kerahkan kali ini...
dua buah tapak besar beraura keperakan muncul dihadapannya,
anak muda matilah kau..!
Asbar menyerang dengan dua tapak besar itu, Sepasang Tapak Gajah Perak!!
dua tapak menimbulkan hawa panas melesat kearah Sein semua yang dilaluinya nampak hitam hangus terbakar..kakek Dai terlonjak dari kursinya..tapi mengingat kemampuan Sein ia urung berdiri membantu..
sementara itu, melihat serangan Asbar, Sein hanya garuk kepala..kemudian duduk bersila dan mengerahkan tenaga dalamnya ke arah tapak tangan kanannya, dan menyambut serangan Asbar..Tapak Cahaya Gerhana..!!
tiga cahaya, merah kuning dan hitam memancar dari tapak Sein seketika membesar membesar mengeluarkan aura menggidikkan..cahaya tapak terus maju menyapu tapak yang dikerahkan Asbar..tidak ada benturan yang terjadi, tapak Asbar tersapu bersih..kini cahaya tapak Gerhana terus mengarah ke Asbar..dengan panik Asbar menyilangkan kedua tangannya dengan tenaga dalam penuh menahan tapak gerhana..dharrr!!!
Sein..terkekeh ringan..
sementara Asbar terlempar dua puluh tombak keluar halaman dan mendarat terseret di jalan dengan kondisi sekujur tubuh berwarna hitam merah kuning..pakaiannya pun seperti tercabik cabik..
Sein menggunakan tapak gerhana yang pernah dibacanya dalam kitab segala tahu..disana dijelaskan bahwa tapak gerhana lebih unggul dari tapak gajah...
prajurit patroli yang mendengar suara ledakan besar..segera bergegas ke asal suara..
begitu tiba, mereka melihat sesosok pria tertelungkup diatas jalan dengan kondisi mengerikan..ia.masih hidup..kata salah seorang prajurit yang memeriksanya..
Dengan kondisi sangat parah, Asbar selaku kepala pengawal ibukota hampir tidak dikenali oleh prajurit patroli..setelah beberapa saat.memandangi dan memperhatikan akhirnya mereka mengenali Asbar..ah, ini...tuan Asbar..apa yang terjadi dengannya...!??
Sein hanya menatap dari tempat ia berdiri kemudian kembalikan badan menuju kedalam rumah...
kakek...nenek..
mengapa kalian hanya menonton saja..!rajuk Sein...
halah..kamu ini..kami tidak ingin menggangu latihanmu, semakin banyak kau bertarung akan semakin menambah pemgalamanmu....desis kakek Dai..
Sein hanya.tersenyum kecut dan terus melangkah kembali kebelakang rumah..
kak Sein!!sapa Meilan..
kamu sedang apa Mei?
ini kak, Meilan sedang latihan meracik pil tingkat tiga...kata meilan sambil memcampur beberapa bahan pil...
ketika Meilan akan membakar bahan bahan itu dalam tungku..Sein menghentikannya..tunggu..!!
meilan, gunakan tenaga dalammu buat bahan bahan ini menjadi gumpalan dulu...oh ..jawab Meilan, mengurungkan membakar dan mengepal ngepal bahan bahan pil disertai pengerahan tenaga dalam...
jangan langsung mengerahkan seluruh tenaga dalammu..
perlahan saja, kau kerahkan dulu dua puluh persen..setelah bahan mulai tercampur merata ..naikkan tenaga dalammu perlahan sampai delapan puluh persen...nanti pada saat pembakaran ditungku kau stabilkan pembakarannya...jelas Sein..
baik kak...
apa seperti ini?tanya Meilan..terlihat keringat membasahi wajahnya yang polos...
ah..iya seperti itu...jelas Sein..
setelah beberapa lama,..
cukup ! sekarang waktunya pembakaran..
em..Meilan mengangguk..ia kemudian memasukkan bahan pil yang telah dikepalnya kedalam tungku..tunggu..!sergah Sein..
bagi dulub bahan ini menjadi lima kepal, ini akan menghasilkan lima pil dengan kualitas sempurna..kalau langsung memasukkannya utuh maka hasilnya maksimal hanya tiga pil yang sempurna dan yang duanya akan berkualitas rendah bahkan rusak..jelas Sein..
haaah...bisa jadi lima!!?tanya Meilan setengah percaya..
nanti kau akan lihat sendiri hasilnya...cobalah..
baik kak..jawab Meilan..
ia segera membagi bahannya menjadi lima kepal dan memasukkan nya kedalam tungku obat...
Meilan membakar tungku dengan kayu bakar dan mengerahkan tenaga dalam untuk menjaga apinya tetap stabil...
meilan belum menguasai pengendalian unsur api..jadi dia belum bisa seperti Sein membakar dengan tenaga dalamnya...
turunkan tenang dalammu ke enampuluh persen..kata Sein..
baik kak...
pertahankan terus seperti itu...perintah Sein...
hampirnlebih dari tujuh peminuman teh, Meilan mempertahankan tenaga dalamnya menjaga suhu tungku tetap stabil..
sedikit lagi..!!seru Sein...
naikkan tenaga dalammu ke tujuh puluh persen..Meilan mengikuti petunjuk Sein..
dan...
ceklek tusssss!!
lima buah pil terlempar dari dalam tungku..meilan segera menangkapnya...
emh..meilan membuka telapak tangannya dan menyaksikan lima buah pil berwarna merah jernih ..lima pil tingkat tinga kualitas sempurna...!seru Meilan dengan gembira dan mata Meilan membelalak...murid murid lain yang mendengar seruan Meilan..segera mendatangi meilan...wahhh..pil tingkat tiga kualitas sempurna..selama ini hanya guru dan ketua asih yang dapat membuatnya..Meilan..kau luar biasa..puji mereka...
ah ini karena petunjuk tuan muda...
mereka baru menyadari keberadaan Sein ..eh salam tuan muda..
eh salam kakak, salam adik...panggil nama saja...kata Sein dengan hangat...
em..baiklah adik Sein..kata Disha..tersenyum ramah..
tujuh murid rumah obat..
Disha murid pertama umur 20 tahun
Alin murid kedua umur 18 tahun
Tini murid ketiga umur 18 tahun
Marsha murid ke empat umur 18 tahun
Lenny murid ke lima umur 17 tahun
Fika murid ke enam umur 17 tahun
Meilan murid ke tujuh umur 16 tahun
em adik, adik memang hebat, bisa mengajari Meilan sampai seperti ini..??
ah kak Disha..aku hanya menunjukkan yang pernah ku alami saja..jelas Sein..
ia tak mengatakan kalau ia adalah grand master Raja di bidang pengobatan dan peracik obat ..ia bahkan dapat membuat pil tingkat sepuluh...
Sein merasakan ada yang datang, sesaat kemudian suara Nek Una membuat ketujuh murid menoleh...salam guru!!seru mereka serempak..
emm..ada apa kalian berkumpul disini..?tanya nek Una..
ini guru,..Meilan sudah mampu membuat pil tingkat tiga dengan kualitas sempurna..jawab disha..
aa?benar kah?? tanya nek Una penasaran..
ini pilnya guru..jawab meilan seraya menunjukkan lima buah pil berwarna merah cerah di telapak tangannya..
ck..ck..Nek Una melihat pil itu berdecak kagum..aku bisa membuat pil sampai tingkat enam..namun membuat pil tingkat tiga yang sempurna seperti ini aku belum bisa..ucap nek Una dalam hati..
berapa takaran yang kau buat..tanya nek Una..
Meilan menjawab dengan semangat..satu takaran guru..aku hanya mencoba coba saja membuatnya selama ini sering gagal..jadi mencoba satu takaran saja takut tidak berhasil..sayang kan bahan bakunya kalau gagal..
ini juga diajari tuan muda caranya...jadi bisa berhasil seperti ini...jelas Meilan...
o ya?? Sein..kau bisa meracik pil??
em yah..sedikit nek..aku mempelajari ditempat pelatihan waktu itu..jawab sein.
menakjubkan..sepertinya kau sangat beruntung anakku..
kalian bertujuh, ayo latihan lagi..
Sein bantu mereka, biar mereka bisa meningkatkan kemampuan mereka..
eh iya baik nek...
nek una kemudian melangkah kembali kerumah...
****
hari sudah mulai senja, saat Sein keluar dari halaman belakang dan masuk kerumah,..
ditempat lain..
para pengawal patroli telah sampai di kediaman walikota membawa tuan Asbar..
di kediaman walikota diruang pertemuan, telah berkumpul beberapa orang...
mereka sedang mendiskusikan kejadian yang menimpa tuan muda Lim ting...
wajah walikota nampak gelap...
salah seorang penjaga tergopoh gopoh mengadap..lapor tuan walikota!!
ada apa, tidakkah kau lihat kami sedang serius..!?bentak Walikota..
tuan Asbar..tuan Asbar terluka parah..!!seru penjaga..
appa..?!! Walikota dan beberapa orang diruangan itu..segera berdiri dan keluar ruangan pertemuan...
ini..apa yang terjadi..!!
kami menemukan tuan Asbar tergelatak dijalan sudah dalam kondisi seperti ini..jawab prajurit patroli..
apa kau menemukannya di depan rumah obat??tanya tuan Dika..
iya tuan..diseberang jalan depan rumah obat..jawab prajurit patroli dengan cepat..
wajah Walikota semakin gelap..tubuhnya bergetar menahan amarah..
Rumah obat!!kalian akan membayar mahal...!desisnya..
Tuan, sebaiknya kita bicarakan hal ini lebih lanjut didalam...tuan Dika mengingatkan..
em..panggilakan tabib untuk mengobati tuan Asbar, perintah Walikota..kemudian kembali masuk keruang pertemuan..
Bagai mana kita mengurus masalah ini menurut kak Dika ?tanya walikota pada kepala pengurus kediamannya itu..
tuan,...Pendekar Asbar adalah murid ki Tapak Gajah,..sudah puluhan tahun didunia persilatan sulit mencari tandingannya..tapi kini ia bisa kalah telak seperti ini..ini berarti rumah obat memang bukan isapan jempol...jelas tuan Dika...kemudian ia melanjutkan, menurut saya sebaiknya hal mengenai tuan Asbar kita sampaikan kepada KI Tapak Gajah...tetua dunia persilatan itu pasti akan mengambil tindakan pada rumah obat...selain itu Menteri Acara juga pasti akan menangani rumah obat secepatnya...
apa menurutmu kita tidak perlu membalas perlakuan rumah obat pada nak Lim Ting??tanya Walikota dengan nada tinggi..
ah, bukan.. bukan begitu tuan..jawab Dika,
rumah obat ada beberapa orang sakti berkepandaian tinggi disana..mertua kepala akademi kerajaan juga ada disana..tidak baik jika kita bentrok secara langsung tuan..kita tunggu saja ki Tapak Gajah ..biar tetua itu yang menangani orang orang rumah obat..
setelah itu barulah kita membereskan sisanya tuan...itu saran saya tuan..kata tuan Dika..
suasana hening..
em.. baiklah..sebarkan berita bahwa rumah obat menghina menteri acara dan melukai murid tapak gajah...perintah walikota...
Aku penasaran..apakah alap alap kabut selatan Dai Nuhu yang mengalahkan tuan Asbar atau pemuda itu...gumam tuan Walikota..
aku sempat bertarung dengannya tuan, kemungkinan pemuda itu hanya tingkat sembilan awal..tidak mungkin bisa mengalahkan pendekar master tingkat sembilan akhir yang sarat pengalaman seperti tuan Asbar..timpal pengawal tuan muda Lim..
walikota merenung sejenak..apa Dai Nuhu yang bertindak..batin Lim ping ci...
sebaiknya kita tanyakan langsung pada pendekar Asbar ketika dia siuman..
pengawal!! pergi lihat tuan Asbar, apa sudah siuman.!!.perintah walikota..
dikamar Tuan Asbar...
tabib sudah selesai memeriksa dan melakukan tindakan awal...
kita tunggu saja..
lukanya memang cukup parah..tapi sebentar lagi pendekar Asbar akan siuman..jelas tabib shen..
tapi untuk kemampuan beladirinya, kemungkinan ia akan butuh waktu lama berlatih untuk kembali seperti semula..
kalau boleh tahu, pendekar Asbar bentrok dengan siapa...?tanya tabib shen..
tidak tahu..kami menemukannya di depan rumah obat..kata prajurit..
Seorang pengawal kediaman walikota datang menghampiri, bagaimana keadaan tuan Asbar..
sebelum tabib menjawab..Asbar sudah siuman dan mengerang pelan...mhhhh..pandangannya menyapu ruangan dan mengenali ia berada di kamarnya sendiri...
oh..tuan Asbar sudah siuman..!!segera sang pengawal bergegas keruang pertemuan untuk melapor...
tabib Shen..sapa Asbar yang melihat tabib Shen didekatnya..terimakasih..ucapnya lirih.
ah ya..tuan,..tuan jangan banyak bergerak dulu..
banyak tulang tuan patah dan banyak yang retak..aku sudah membalut semuanya..
emh...Asbar terdiam dan mengingat ingat kejadian sebelumnya..
dia mengingat kengerian jurus yang dikeluarkan Sein untuk mengalahkannya..jurus yang belum pernah ia lihat sebelumnya..selama puluhan tahun didunia persilatan ia bahkan sama sekali belum pernah mendengar namanya...
***
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Abdul Hairul
mantap thoor ceritanya....seperti kita ikut menyaksikan kejadiannya.
2022-09-07
1
Abdul Hairul
mantap thoor ceritanya....seperti kita ikut menyaksikan kejadiannya.
2022-09-07
1
Elmo Damarkaca
ternyata cuma segitu tingkatan nya, bagaimana mau melawan Sein...ha ha ha..
2022-07-18
1