Sein memandang berkeliling sambil menggendong Mentari..
gunung ini sangat lebat...!! batin Sein..
berjalanlah kearah pohon mahoni besar disana itu..!! tunjuk Mentari.
Sambil terus menggendong Mentari, Sein berkelebat kearah pohon mahoni yang ditunjuk Mentari...
Belok ke arah batu besar berlumut disana itu...!! kata Mentari...
Sein segera menuju batu sebesar tiga buah rumah yang berlumut itu...ia berdiri di atas bongkahan batu besar itu memandang berkeliling...
Turunkan aku...!! pinta Mentari..
Sein pun menurunkan Mentari dari gendongannya...
Kita harus melewati bukit Harimau Putih di depan sana...!! kata Mentari..
siapa saja yang akan ke Danau Patenggang melalui jalan ini harus mengalahkan Harimau Putih...!! jelas Mentari..
Berarti kau pernah mengalahkannya karena setahun lalu kau ke Danau Petenggang..? tanya Sein..
Bukan aku yang mengalahkannya..waktu itu kami satu rombongan dengan seorang pendekar, murid Datuk Delapan..jadi dia yang mengalahkannya...beber Mentari..
bukannya Datuk Delapan adalah kerajaan, apakah kerajaan punya murid...?? atau ia murid akademi kerajaan?? cecar Sein.
Ya kerajaan punya akademi..
tapi ia bukan murid akademi, ia murid langsung salah satu dari delapan datuk penasehat kerajaan..jelas Mentari..
Ooo...pantas saja ilmunya hebat...timpal Sein.
Kita sudah sampai di bukit Harimau Putih..!
Seru Sein..
Hati hati..ia biasa muncul tiba tiba...!! ingat Mentari.
Goaaaarrrrggghhh.....!! suara geraman menggelegar...
Mentari yang kaget melompat kedalam pelukan Sein...
Sein memandang di samping mereka berjarak lima tombak berdiri seorang berbadan manusia berkulit dan wajah seperti harimau berwarna putih...
i..itu harimau putihnya...!!
Sein ingat dalam kitab segala tahu,...mengusir Hewan buas ataupun ilmu pengendali hewan buas yang biasanya digunakan pendekar golongan hitam...atau siluman hewan sekalipun dapat di kalahkan dengan pengerahan tenaga dalam tinggi menggunakan ilmu Seruling Kematian...
Segera Sein memetik daun dan menutup telinga mentari dengan gulungan kain yang lumuri tenang dalam..kau duduklah disini..!! perintah Sein..menyuruh Mentari duduk disampingnya..
Sein mulai meniup daun ditangannya menggunakan ilmu Seruling Kematian...
Seketika Harimau Putih mundur ketakutan dan melesat neninggalkan tempat itu...
Wahhh...suamiku..kau hebat sekali..!!
e..e...e..kamu mau mulai lagi ya...?tantang Sein..
eh .tidak tidak tidak...aku keceplosan..hihihi...
tawa Mentari riang...
Sein dan Mentari kembali melanjutkan perjalanan, melintasi bukit harimau putih..
cukup lama juga mereka berjalan, karena mereka berjalan biasa,
Sein ingin mengamati lebih teliti daerah yang dilaluinya...ia merasakan ada sesuatu yang aneh sejak memasuki daerah gunung putri ini..
Sekarang medan jalan mereka sangat terjal, namun mereka mendaki dengan sangat santai...
Setelah mendaki sekitar seribu tombak nampak di depan mereka sebuah dataran yang cukup luas...mereka beristirahat di dataran itu cukup lama, makan dan minum bekal yang mereka bawa sambil saling bercanda..setelah puas beristirahat meeka hendak melangkah memutari sisi gunung namun ada sosok pria paruh baya menghadang di depan mereka..
Anak muda.. !! kalian kembalilah..jangan teruskan lagi...sergah lelaki itu..
Eh..apa tahun lalu ia juga ada disini..??tanya Sein kepada Mentari..
Tidak ada..!! jawab Mentari berbisik..
tahun lalu cuma harimau putih yang tadi itu saja...
Mmmm....baik lah..kau duduk dulu tunggu aku...!!
Sein melangkah mendekat kearah lelaki itu dan berhenti lima tombak di depannya..
Maaf paman..! kami berniat ke Danau Patenggang...apa tidak boleh..!!?tanya Sein sopan..
Tidak boleh..!! tempat ini tertutup sampai tahun depan...siapapun tidak diijinkan lewat...!! seru Lelaki itu.
Tapi paman aku ingin bertemu Daeng Salajangki..!!
Mulut lelaki itu melongo membetuk huruf O..
Siapa kau..mengapa bisa tahu nama asli kekek guruku...?
Aku bahkan tahu istri nya..Nenek Serba Tahu...!! tambah Sein.
Wajah lelaki semakin kelihatan bodoh..
a..apaa...?? kau tahu semua ini...!!?
Ya...aku ingin bertemu Dewa Sedih dan menyampaikan pesan dari kakek guruku...!!
Siapa kakek gurumu...?.
Kaisar Kelana..dari kerajaan Lampeapi...!! jawab Sein...
lelaki itu langsung bersikap ramah...
Owh..rupanya saudara sendiri...!!
Kaisar Kelana adalah saudara seperguruan guruku..ayo ikut aku..ajak Lelaki itu...
Sein menarik tangan Mentari mengikuti lelaki itu, mereka berputar mengelilingi puncak Gunung Putri..
Memasuki kawasan Danau Patenggang..mereka bertiga menuju tepi danau sebelah timur..
ada sebuah goa kecil disisi Danau..
lelaki itu berjalan memasuki goa...
Sein dan Mentari mengikuti dari belakang..
setelah memasuki goa, ternyata di bagian dalam goa begitu luas..terdapat lorong lorong menuju beberapa bilik disisi kiri dan kanan goa..mereka berjalan ke lorong sebelah kanan..memasuki sebuah bilik goa yang cukup luas..permisi Guru..!!sapa lelaki itu..
Siapa yang kau bawa kemari Wirot...!?
aku membawa murid Kaisar Kelana guru..!jawab Wirot penuh hormat...
Mmmm...Kaisar Kelana..!!
sebuah cahaya putih keperakan memimbulkan hawa yang sangat panas yang dapat melelehkan besi, tiba tiba menyambar kearah kepala Sein..
Sein yang tadi memang sudah bersiap dan mengetahui pendekar di dalam goa di ranah Grand Master Suci segera membuka mulut mengerahkan jiwa pelahap energi..sebuah pusaran tenaga berwarna putih kabut menelan sambaran cahaya putih keperakan tadi...lenyap tak berbekas....
Wirot terperangah melihat kesaktian Sein..demikian juga guru nya..Ki Masmon..
Ki Masmon terlihat terkesima bagaimana serangan hebatnya di lahap begitu saja oleh Sein..
Sosok Ki Masmon melesat dan berdiri dua tombak didepan Sein..
anak muda kau cukup hebat..bisa menahan pukulan Cahaya Surya milikku...
ah...itu karena tetua menahan kekuatan untukku...hehehe..timpal Sein...sambil terkekeh..
Anak muda, kau sangat mengesankan...
punya murid sepertimu, Kaisar Kelana sungguh beruntung...kata Ki Masmon senang dengan sikap Sein yang simpatik..
Ikut aku, Ki Masmon berjalan memasuki ruangan yang dia tempati sebelumnya dan terus menuju pintu kecil di ujung ruangan..Sein dan Mentari mengikuti, Sedangkan Wirot kembali ke tempat semula dimana ia berjaga.
Ternyata ada jalan kecil di balik ruangan itu, mereka terus menyusuri jalan kecil itu hingga melihat ratusan anak tannga menuju ke bawah, di bawah sana terlihat ada dua buah Telaga...
Ketiganya menuruni tangga baru itu, sekitar tujuh ratus anak tangga..semakin kebawah maka tekanan energi semakin berat..
Satu demi satu anak tangga mereka turuni..
di anak tangga Keseratus satu Mentari tidak kuat lagi menahan energi, sehingga terpaksa Sein mendekapnya dalam gendongan..
Kini beban Sein semakin berat karena harus menahan tekanan energi dua kali lipat...
Ki Masmon yang menyaksikan hanya manggut manggut kecil...
mmm...anak ini cukup hebat..sampai tangga ke seratus tujuh puluh masih terlihat sangat bugar bahkan ia bisa menggendong orang..!!
Memasuki anak tangga ke tigaratus lima, Ki Masmon mulai berkeringat dengan langkah mulai berat,.. Ki Masmon mengerahkan tenaga dalamnya menahan tekanan yang semakin besar..
Tangga ke empat ratus tiga, keringat bercucuran membasahi wajah nya..
Anak muda..bagaimana apa kau masih sanggup lanjut..? heh eh..ehhh..tanya Ki Masmon dengan nafas terengah engah..
Masih paman..!! jawab Sein..
Bagaimana dengan dia?tanya Ki Masmon lagi menunjuk Mentari..
tenang saja paman..aku akan melindunginya...timpal Sein...
Mmmm...di anak tangga ke lima ratus satu energi yang menekan ini akan berubah drastis menjadi energi penghisap..hati hati..!!Kata Ki Masmon memperingati..
Aku belum pernah melewati anak tangga ke limaratus tujuh puluh..kata Ki Masmon..
Jadi paman..bagaimana kita melewati tangga ini..?
kita bertahan saja semampu kita..nanti guru akan keluar menjemput..beber Ki Masmon..
Mmm..baik lah paman...!!
Ayo kita turun lagi..kata Ki Masmon..
semakin turun mereka tanpa terasa sudah di anak tangga lima ratus dan masuk ke anak tangga lima ratus satu..saat itu benar saja seperti yang di jelaskan Ki Masmon, energi menekan berubah menjadi energi penghisap...
Kimasmon Terus mempertahankan tenaga dalamnya..namun lama kelamaan dia sudah mencapai batasnya di anak tangga lima ratus tujuh puluh..
Kini Sein terpaksa memanggul Ki Masmon di punggungnya dan Menggendong Mentari di depannya..
Sein sejak tadi di anak tangga lima ratus satu mengerahkan jiwa pelahap energi..sehingga saling tarik menarik dengan energi penghisap..dimana jiwa pelahap energi Sein berhasil menyedot energi penghisap dari tiap anak tangga ini...sehingga Sein terlihat masih sangat segar...sampai ia menyelesaikan anak tangga ke tujuh ratus pun ia masih terlihat bugar...
Sein melompat dua tombak setelah menginjak tangga ke tujuh ratus..kini ia dihadapkan dengan pemandangan yang menakjubkan...
dua buah telaga kecil berada didepannya satunya berisi lahar panas dan satunya lagi berisi air yang sangat dingin dan hampir membeku,
"TELAGA HIDUP MATI"
Ia menurunkan tubuh Ki Masmon dan Mentari,
menyadarkan Ki Masmon yang sejak tadi pingsan akibat hisapan energi.....
Dua sosok tiba tiba sudah berdiri dua tombak didepannya..satu pria sangat sepuh dan satu wanita juga sangat sepuh..
Anak muda, kau sungguh hebat..!!sapa seorang dari kedua sosok itu..
Salam tetua, Sein menjura.
ya nak..kau siapa nak..dan kenapa mencari kami..!!
Aku Sein, aku dipeintah guruku menemui Daeng Salajangki..!!
Eem..kau tahu nama asliku??di dunia persilatan, sejak dulu hingga kini sedikit orang yang tahu..!!
Siapa gurumu..tanya pria sepuh yang tak lain adalah Daeng Salajangki.
Guru saya, Kaisar Kelana..tetua..jawab Sein.
Ah...Beba..!!dimana muridku itu sekarang..?
tanya Daeng Salajangki..
Beliau di ..Sein berbicara dengan suara yang sangat halus mengarahkan energinya ke telinga Daeng Salajangki..sehingga perkataan Sein hanya dapat didengar olehnya..
Mentari yang ada di sampinganya juga tidak dapat Mendengarnya..
Daeng Salajangki manggut manggut tanda mengerti..
Sein kemudian mengeluarkan surat yang dititipkan Kaisar Kelana dan memberikannya pada Daeng Salajangki..
Daeng Salajangki..membuka lembaran surat itu dan membacanya dengan serius..mimik wajahnya berubah ubah..takjub..heran dan gembira bergantian...hahahahaha....
Rupanya kau murid paling berbakat yang kami miliki....hahahah...baiklah aku akan membantumu mudah mudahan kamu bisa melebihi pencapaianku ....
Sati, ..ayo kita gembleng mereka...!! kata Daeng Salajangki pada wanita sepuh disebelahnya, yang tak lain adalah Nenek Serba Tahu..
Mm..Nenek Serba Tahu mengangguk pelan tanda setuju...
Sein dan mentari mengikuti Daeng Salajangki dan nenek Serba Tahu dari belakang...
masuklah..perintah Daeng Salajangki..menyuruh Sein dan Mentari memasuki ruang batu berukuran tiga tombak kali tiga tombak..
Ruang ni adalah ruang latihan...sekuat apapun tenaga dalammu tidak akan mampu merusak dinding dinding ruangan ini...
Nak..kemarilah..kata Nenek Serba Tahu..kepada Mentari..
akan kuturunkan semua kesaktian ku padamu..gunakan sebaik baiknya...
baik nek...jawab Mentari hormat.
Kau..pemuda ganteng..mari sini...kata Daeng Salajangki..
Ya kek...!!
Aku tahu kau sudah grand master semesta tingkat tiga, tapi aku ingin lihat seberapa bersar lingkaran tenaga dalammu...
kerahkan seluruhnya...
Baik kek...!!
Sein meulaiengerahkan tenaga dalamnya sampai pada energi puncak..disertai dengan jiwa pelahap energi...
Seketika energi di ruangan itu tersedot...
terpaksa Nenek Serba Tahu memasang energi pelindung untuk membentengi Mentari dari jiwa pelahap energi Sein..
Energi Sein terus meningkat seiring makin besarnya lahapan energi yang dilakukan jiwa bela dirinya...
Daeng Salajangki terperanjat takpercaya Sein mampu melakukan kombinasi seperti itu...sepuluh ribu,..sebelas ribu..terus naik hingga,...
empat belas ribu lingkaran..!!apaaa...anak ini punya...suara Daeng Salajangki tertahan,..tapi Sein belum berakhir..
Lima belas ribu lingkaran..enam belas ribu lingkaran...
hentikan...!!!sergah Nenek Serba Tahu...
Sein segera menurunkan perlahan energinya dan menghentikan jiwa pelahap energi...
hup....ahhhh....gumam Sein..
Kalau kau teruskan maka kami akan mati lemas....gerutu Nenek Serba Tahu...
eh..maap nek..Jawab Sein dengan rasa bersalah...
Daeng Salajangki memandang Sein dengan takjub...kekuatan tanpa batas....!!
Sepertinya kau memang bisa melampaui Grand Master Semesta...
Apa masih ada lagi tingkatan di atasnya kek??tanya Sein.
Ya..ada..Grand Master Abadi..
Grand Master Abadi??apakah tidak bisa mati kakek guru..??tanya Sein.
Mana ada mahluk yang tidak bisa mati..
Abadi itu maksudnya daya bertahan hidupnya sangat kuat..
ia mampu bertahan hidup dalam kondisi kritis yang sangat ekstrim sekalipun..disamping itu kekuatannya juga sangat dahsyat...
Kalau dari besar kekuatan, kau sudah bisa, karena kekuatan tenaga dalammu yang tanpa batas itu..
kau tinggal meningkatkan roh pelahap yang kau punya dengan roh asalmula..
Roh asalmula??Tanya Sein.
Ya roh bela diri asalmula adalah roh bela diri tertinggi..dengan roh bela diri ini tubuh kamu akan bisa regenerasi dengan cepat dari luka ataupun cidera sebeapapun parahnya..
jika kekuatanmu sudah mencapai kesempurnaan maka kau akan dapat memperbaiki atau memulihkan alam sekitarmu yang rusak dengan cepat..Beber Daeng Salajangki..
Aku sudah beberapa kali mencoba membentuk roh asal mula tapi tidak berhasil..sekarang aku tahu..itu karena aku tidak memiliki roh pelahap energi sepertimu...tambahnya.
Sekarang kau cobalah membentuk roh bela diri asalmula..perintah Daeng Salajangki.
tapi sebelumnya kami akan keluar dulu dari ruangan ini..kami bisa mati lemas nanti....
Mentari beserta nenek Serba Tahu dan Daeng Salajangki segera keluar dari ruangan itu.
Sein mulai duduk bersila dan berkonsentrasi..ia mengerahkan semua roh bela diri nya sekaligus...bulir bulir keringat mulai membasahi wajahnya yang tampan...
Dengan kekuatan penuh, ia melakukan olah tenaga dalam,..segala energi disekitarmya tersedot...dentuman dentuman energi silih berganti melonjak dari tubuhnya..
Ia menggabungkan semua roh beladiri nya
penggabungan roh beladiri ini adalah yang kedua kalinya ia lakukan..
Setengah hari berlangsung ia melakukan olah tenaga dalam, ia merasakan semua rohnya beladirinya saling bertaut..dan tiba tiba ia merasakan pusat tenaga dalamnya membesar dan melahap setiap energi yang ada hingga berjarak ratusan tombak disekitarnya...
Daeng Salajangki, nenek Serba Tahu dan Mentari semakin menjauh karena merasakan sedotan energi yang sangat besar..
seluruh energi yang dilahap oleh roh beladirinya berkumpul dan meng. dalam pusat bela dirinya
membuat tubuh Sein bergetar hebat..ia merasakan sakit yang teramat sangat di pusat bela dirinya..tiba tiba.
BHAMMMM!!!
Terjadi ledakan besar dalam roh bela dirinya ia merasakan sekujur tubuhnya seperti terbakar, membeku secara bergantian..Sein tidak bisa menggerakkan tubuhnya ia tergeletak tak berdaya dengan pusat beladiri yang hancur...
Ia memejamkan mata dan mencoba mengolah tenaga dalam dan roh bela dirinya...
Tidak bisa..!!arkkhhh...!!
Pusat bela dirinya yang tadi hancur karena ledakan..terserak dalam tubuhnya...
ia mengatur nafas, berusaha menjernihkan pikirannya...setelah berapa lama, karena ia merasakan panas dalam tubuhnya terus mengganas...ia kemudian berfikir untuk mencoba mendinginkan dirinya..ia merayap kearah telaga dingin yang berada diluar ruang batu tempat ia berada...
cukup lama ia merayap karena untuk merangkak ia tak bisa..
setelah sampai ditepi telaga beku ia kembali berfikir.
Akhh..!! sebaiknya aku menambah panas ini aku akan mencoba menahannya sampai batas akhirku..ia kemudian merangkak berbalik kearah telaga api..yang berisi lahar panas..tanpa ragu ia membenamkan dirinya kedalam telaga lahar panas ...seketika tubuhnya meleleh...
Aaaaarrrrggghhhhh....!!
lengkingan suara Sein menggema di seantero daerah itu..
Nek, apa yang terjadi pada kak Sein..?tanya Mentari.
Tidak ada yang bisa kita lakukan untuknya saat ini..kita bisa musnah jika mendekatinya saat ini..energinya terlalu besar..jelas Daeng Salajangki..
Lahar api berusaha melelehkan tubuh Sein lebih parah namun reaksi dari dalam tubuhnya malah melawan dan memperbaiki tubuhnya yang meleleh...cukup lama sampai roh bela dirinya yang berserakan kembali bertaut dan dengan cepat memperbaiki segala kerusakan tubuh Sein...
Pusat roh bela dirinya kini terbentuk kembali namun lebih besar dibanding sebelumnya..
dengan nafas memburu..
Sein menahan dorongan yang terjadi dalam pusat roh bela dirinya...kini roh bela dirinya memiliki perubahan..
yang tadinya bulat dan memiliki tujuh akar roh kini menjadi lonjong polos tanpa akar roh...namun akar akar itu telah menyatu kepermukaan pusat roh bela dirinya sehingga nampak sembilan guratan pada permukaan pusat roh bela dirinya...jiwa kayu, jiwa api, jiwa tanah, jiwa air , jiwa angin, jiwa petir, jiwa suara, jiwa pelahap energi,.dan jiwa atau roh asalmula..gabungan dari semua jiwa beladirinya...
Sein memejamkan mata dalam telaga api...ia kembali mengolah tenaga dalam dan roh bela dirinya..
ia merasakan kekuatannya semakin meningkat ...ia merasa dirinya nyaris tanpa batas....
Terlihat api di telaga membentuk pusaran mengelilingi Sein....
Sein membuka matanya dan mengerahkan energinya mengendalikan api telaga...
setelah puas bermain dengan api telaga..ia menghentikan latihannya...
ia keluar dari telaga api tapi seluruh badannya seakan menyala...membakar setiap yang dipijak dan dilaluinya...
+++
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Sandi Fahlevi
wah wiro sableng rupanya
2022-07-26
1
Agung Baskoro
mantap.....
2022-07-06
0
Aswita Y Yessa
hehe....ini baru benar pendekar semua aliran.
2022-06-27
0