Gunung Putri, Danau Patenggang

Sein memandang berkeliling sambil menggendong Mentari..

gunung ini sangat lebat...!! batin Sein..

berjalanlah kearah pohon mahoni besar disana itu..!! tunjuk Mentari.

Sambil terus menggendong Mentari, Sein berkelebat kearah pohon mahoni yang ditunjuk Mentari...

Belok ke arah batu besar berlumut disana itu...!! kata Mentari...

Sein segera menuju batu sebesar tiga buah rumah yang berlumut itu...ia berdiri di atas bongkahan batu besar itu memandang berkeliling...

Turunkan aku...!! pinta Mentari..

Sein pun menurunkan Mentari dari gendongannya...

Kita harus melewati bukit Harimau Putih di depan sana...!! kata Mentari..

siapa saja yang akan ke Danau Patenggang melalui jalan ini harus mengalahkan Harimau Putih...!! jelas Mentari..

Berarti kau pernah mengalahkannya karena setahun lalu kau ke Danau Petenggang..? tanya Sein..

Bukan aku yang mengalahkannya..waktu itu kami satu rombongan dengan seorang pendekar, murid Datuk Delapan..jadi dia yang mengalahkannya...beber Mentari..

bukannya Datuk Delapan adalah kerajaan, apakah kerajaan punya murid...?? atau ia murid akademi kerajaan?? cecar Sein.

Ya kerajaan punya akademi..

tapi ia bukan murid akademi, ia murid langsung salah satu dari delapan datuk penasehat kerajaan..jelas Mentari..

Ooo...pantas saja ilmunya hebat...timpal Sein.

Kita sudah sampai di bukit Harimau Putih..!

Seru Sein..

Hati hati..ia biasa muncul tiba tiba...!! ingat Mentari.

Goaaaarrrrggghhh.....!! suara geraman menggelegar...

Mentari yang kaget melompat kedalam pelukan Sein...

Sein memandang di samping mereka berjarak lima tombak berdiri seorang berbadan manusia berkulit dan wajah seperti harimau berwarna putih...

i..itu harimau putihnya...!!

Sein ingat dalam kitab segala tahu,...mengusir Hewan buas ataupun ilmu pengendali hewan buas yang biasanya digunakan pendekar golongan hitam...atau siluman hewan sekalipun dapat di kalahkan dengan pengerahan tenaga dalam tinggi menggunakan ilmu Seruling Kematian...

Segera Sein memetik daun dan menutup telinga mentari dengan gulungan kain yang lumuri tenang dalam..kau duduklah disini..!! perintah Sein..menyuruh Mentari duduk disampingnya..

Sein mulai meniup daun ditangannya menggunakan ilmu Seruling Kematian...

Seketika Harimau Putih mundur ketakutan dan melesat neninggalkan tempat itu...

Wahhh...suamiku..kau hebat sekali..!!

e..e...e..kamu mau mulai lagi ya...?tantang Sein..

eh .tidak tidak tidak...aku keceplosan..hihihi...

tawa Mentari riang...

Sein dan Mentari kembali melanjutkan perjalanan, melintasi bukit harimau putih..

cukup lama juga mereka berjalan, karena mereka berjalan biasa,

Sein ingin mengamati lebih teliti daerah yang dilaluinya...ia merasakan ada sesuatu yang aneh sejak memasuki daerah gunung putri ini..

Sekarang medan jalan mereka sangat terjal, namun mereka mendaki dengan sangat santai...

Setelah mendaki sekitar seribu tombak nampak di depan mereka sebuah dataran yang cukup luas...mereka beristirahat di dataran itu cukup lama, makan dan minum bekal yang mereka bawa sambil saling bercanda..setelah puas beristirahat meeka hendak melangkah memutari sisi gunung namun ada sosok pria paruh baya menghadang di depan mereka..

Anak muda.. !! kalian kembalilah..jangan teruskan lagi...sergah lelaki itu..

Eh..apa tahun lalu ia juga ada disini..??tanya Sein kepada Mentari..

Tidak ada..!! jawab Mentari berbisik..

tahun lalu cuma harimau putih yang tadi itu saja...

Mmmm....baik lah..kau duduk dulu tunggu aku...!!

Sein melangkah mendekat kearah lelaki itu dan berhenti lima tombak di depannya..

Maaf paman..! kami berniat ke Danau Patenggang...apa tidak boleh..!!?tanya Sein sopan..

Tidak boleh..!! tempat ini tertutup sampai tahun depan...siapapun tidak diijinkan lewat...!! seru Lelaki itu.

Tapi paman aku ingin bertemu Daeng Salajangki..!!

Mulut lelaki itu melongo membetuk huruf O..

Siapa kau..mengapa bisa tahu nama asli kekek guruku...?

Aku bahkan tahu istri nya..Nenek Serba Tahu...!! tambah Sein.

Wajah lelaki semakin kelihatan bodoh..

a..apaa...?? kau tahu semua ini...!!?

Ya...aku ingin bertemu Dewa Sedih dan menyampaikan pesan dari kakek guruku...!!

Siapa kakek gurumu...?.

Kaisar Kelana..dari kerajaan Lampeapi...!! jawab Sein...

lelaki itu langsung bersikap ramah...

Owh..rupanya saudara sendiri...!!

Kaisar Kelana adalah saudara seperguruan guruku..ayo ikut aku..ajak Lelaki itu...

Sein menarik tangan Mentari mengikuti lelaki itu, mereka berputar mengelilingi puncak Gunung Putri..

Memasuki kawasan Danau Patenggang..mereka bertiga menuju tepi danau sebelah timur..

ada sebuah goa kecil disisi Danau..

lelaki itu berjalan memasuki goa...

Sein dan Mentari mengikuti dari belakang..

setelah memasuki goa, ternyata di bagian dalam goa begitu luas..terdapat lorong lorong menuju beberapa bilik disisi kiri dan kanan goa..mereka berjalan ke lorong sebelah kanan..memasuki sebuah bilik goa yang cukup luas..permisi Guru..!!sapa lelaki itu..

Siapa yang kau bawa kemari Wirot...!?

aku membawa murid Kaisar Kelana guru..!jawab Wirot penuh hormat...

Mmmm...Kaisar Kelana..!!

sebuah cahaya putih keperakan memimbulkan hawa yang sangat panas yang dapat melelehkan besi, tiba tiba menyambar kearah kepala Sein..

Sein yang tadi memang sudah bersiap dan mengetahui pendekar di dalam goa di ranah Grand Master Suci segera membuka mulut mengerahkan jiwa pelahap energi..sebuah pusaran tenaga berwarna putih kabut menelan sambaran cahaya putih keperakan tadi...lenyap tak berbekas....

Wirot terperangah melihat kesaktian Sein..demikian juga guru nya..Ki Masmon..

Ki Masmon terlihat terkesima bagaimana serangan hebatnya di lahap begitu saja oleh Sein..

Sosok Ki Masmon melesat dan berdiri dua tombak didepan Sein..

anak muda kau cukup hebat..bisa menahan pukulan Cahaya Surya milikku...

ah...itu karena tetua menahan kekuatan untukku...hehehe..timpal Sein...sambil terkekeh..

Anak muda, kau sangat mengesankan...

punya murid sepertimu, Kaisar Kelana sungguh beruntung...kata Ki Masmon senang dengan sikap Sein yang simpatik..

Ikut aku, Ki Masmon berjalan memasuki ruangan yang dia tempati sebelumnya dan terus menuju pintu kecil di ujung ruangan..Sein dan Mentari mengikuti, Sedangkan Wirot kembali ke tempat semula dimana ia berjaga.

Ternyata ada jalan kecil di balik ruangan itu, mereka terus menyusuri jalan kecil itu hingga melihat ratusan anak tannga menuju ke bawah, di bawah sana terlihat ada dua buah Telaga...

Ketiganya menuruni tangga baru itu, sekitar tujuh ratus anak tangga..semakin kebawah maka tekanan energi semakin berat..

Satu demi satu anak tangga mereka turuni..

di anak tangga Keseratus satu Mentari tidak kuat lagi menahan energi, sehingga terpaksa Sein mendekapnya dalam gendongan..

Kini beban Sein semakin berat karena harus menahan tekanan energi dua kali lipat...

Ki Masmon yang menyaksikan hanya manggut manggut kecil...

mmm...anak ini cukup hebat..sampai tangga ke seratus tujuh puluh masih terlihat sangat bugar bahkan ia bisa menggendong orang..!!

Memasuki anak tangga ke tigaratus lima, Ki Masmon mulai berkeringat dengan langkah mulai berat,.. Ki Masmon mengerahkan tenaga dalamnya menahan tekanan yang semakin besar..

Tangga ke empat ratus tiga, keringat bercucuran membasahi wajah nya..

Anak muda..bagaimana apa kau masih sanggup lanjut..? heh eh..ehhh..tanya Ki Masmon dengan nafas terengah engah..

Masih paman..!! jawab Sein..

Bagaimana dengan dia?tanya Ki Masmon lagi menunjuk Mentari..

tenang saja paman..aku akan melindunginya...timpal Sein...

Mmmm...di anak tangga ke lima ratus satu energi yang menekan ini akan berubah drastis menjadi energi penghisap..hati hati..!!Kata Ki Masmon memperingati..

Aku belum pernah melewati anak tangga ke limaratus tujuh puluh..kata Ki Masmon..

Jadi paman..bagaimana kita melewati tangga ini..?

kita bertahan saja semampu kita..nanti guru akan keluar menjemput..beber Ki Masmon..

Mmm..baik lah paman...!!

Ayo kita turun lagi..kata Ki Masmon..

semakin turun mereka tanpa terasa sudah di anak tangga lima ratus dan masuk ke anak tangga lima ratus satu..saat itu benar saja seperti yang di jelaskan Ki Masmon, energi menekan berubah menjadi energi penghisap...

Kimasmon Terus mempertahankan tenaga dalamnya..namun lama kelamaan dia sudah mencapai batasnya di anak tangga lima ratus tujuh puluh..

Kini Sein terpaksa memanggul Ki Masmon di punggungnya dan Menggendong Mentari di depannya..

Sein sejak tadi di anak tangga lima ratus satu mengerahkan jiwa pelahap energi..sehingga saling tarik menarik dengan energi penghisap..dimana jiwa pelahap energi Sein berhasil menyedot energi penghisap dari tiap anak tangga ini...sehingga Sein terlihat masih sangat segar...sampai ia menyelesaikan anak tangga ke tujuh ratus pun ia masih terlihat bugar...

Sein melompat dua tombak setelah menginjak tangga ke tujuh ratus..kini ia dihadapkan dengan pemandangan yang menakjubkan...

dua buah telaga kecil berada didepannya satunya berisi lahar panas dan satunya lagi berisi air yang sangat dingin dan hampir membeku,

"TELAGA HIDUP MATI"

Ia menurunkan tubuh Ki Masmon dan Mentari,

menyadarkan Ki Masmon yang sejak tadi pingsan akibat hisapan energi.....

Dua sosok tiba tiba sudah berdiri dua tombak didepannya..satu pria sangat sepuh dan satu wanita juga sangat sepuh..

Anak muda, kau sungguh hebat..!!sapa seorang dari kedua sosok itu..

Salam tetua, Sein menjura.

ya nak..kau siapa nak..dan kenapa mencari kami..!!

Aku Sein, aku dipeintah guruku menemui Daeng Salajangki..!!

Eem..kau tahu nama asliku??di dunia persilatan, sejak dulu hingga kini sedikit orang yang tahu..!!

Siapa gurumu..tanya pria sepuh yang tak lain adalah Daeng Salajangki.

Guru saya, Kaisar Kelana..tetua..jawab Sein.

Ah...Beba..!!dimana muridku itu sekarang..?

tanya Daeng Salajangki..

Beliau di ..Sein berbicara dengan suara yang sangat halus mengarahkan energinya ke telinga Daeng Salajangki..sehingga perkataan Sein hanya dapat didengar olehnya..

Mentari yang ada di sampinganya juga tidak dapat Mendengarnya..

Daeng Salajangki manggut manggut tanda mengerti..

Sein kemudian mengeluarkan surat yang dititipkan Kaisar Kelana dan memberikannya pada Daeng Salajangki..

Daeng Salajangki..membuka lembaran surat itu dan membacanya dengan serius..mimik wajahnya berubah ubah..takjub..heran dan gembira bergantian...hahahahaha....

Rupanya kau murid paling berbakat yang kami miliki....hahahah...baiklah aku akan membantumu mudah mudahan kamu bisa melebihi pencapaianku ....

Sati, ..ayo kita gembleng mereka...!! kata Daeng Salajangki pada wanita sepuh disebelahnya, yang tak lain adalah Nenek Serba Tahu..

Mm..Nenek Serba Tahu mengangguk pelan tanda setuju...

Sein dan mentari mengikuti Daeng Salajangki dan nenek Serba Tahu dari belakang...

masuklah..perintah Daeng Salajangki..menyuruh Sein dan Mentari memasuki ruang batu berukuran tiga tombak kali tiga tombak..

Ruang ni adalah ruang latihan...sekuat apapun tenaga dalammu tidak akan mampu merusak dinding dinding ruangan ini...

Nak..kemarilah..kata Nenek Serba Tahu..kepada Mentari..

akan kuturunkan semua kesaktian ku padamu..gunakan sebaik baiknya...

baik nek...jawab Mentari hormat.

Kau..pemuda ganteng..mari sini...kata Daeng Salajangki..

Ya kek...!!

Aku tahu kau sudah grand master semesta tingkat tiga, tapi aku ingin lihat seberapa bersar lingkaran tenaga dalammu...

kerahkan seluruhnya...

Baik kek...!!

Sein meulaiengerahkan tenaga dalamnya sampai pada energi puncak..disertai dengan jiwa pelahap energi...

Seketika energi di ruangan itu tersedot...

terpaksa Nenek Serba Tahu memasang energi pelindung untuk membentengi Mentari dari jiwa pelahap energi Sein..

Energi Sein terus meningkat seiring makin besarnya lahapan energi yang dilakukan jiwa bela dirinya...

Daeng Salajangki terperanjat takpercaya Sein mampu melakukan kombinasi seperti itu...sepuluh ribu,..sebelas ribu..terus naik hingga,...

empat belas ribu lingkaran..!!apaaa...anak ini punya...suara Daeng Salajangki tertahan,..tapi Sein belum berakhir..

Lima belas ribu lingkaran..enam belas ribu lingkaran...

hentikan...!!!sergah Nenek Serba Tahu...

Sein segera menurunkan perlahan energinya dan menghentikan jiwa pelahap energi...

hup....ahhhh....gumam Sein..

Kalau kau teruskan maka kami akan mati lemas....gerutu Nenek Serba Tahu...

eh..maap nek..Jawab Sein dengan rasa bersalah...

Daeng Salajangki memandang Sein dengan takjub...kekuatan tanpa batas....!!

Sepertinya kau memang bisa melampaui Grand Master Semesta...

Apa masih ada lagi tingkatan di atasnya kek??tanya Sein.

Ya..ada..Grand Master Abadi..

Grand Master Abadi??apakah tidak bisa mati kakek guru..??tanya Sein.

Mana ada mahluk yang tidak bisa mati..

Abadi itu maksudnya daya bertahan hidupnya sangat kuat..

ia mampu bertahan hidup dalam kondisi kritis yang sangat ekstrim sekalipun..disamping itu kekuatannya juga sangat dahsyat...

Kalau dari besar kekuatan, kau sudah bisa, karena kekuatan tenaga dalammu yang tanpa batas itu..

kau tinggal meningkatkan roh pelahap yang kau punya dengan roh asalmula..

Roh asalmula??Tanya Sein.

Ya roh bela diri asalmula adalah roh bela diri tertinggi..dengan roh bela diri ini tubuh kamu akan bisa regenerasi dengan cepat dari luka ataupun cidera sebeapapun parahnya..

jika kekuatanmu sudah mencapai kesempurnaan maka kau akan dapat memperbaiki atau memulihkan alam sekitarmu yang rusak dengan cepat..Beber Daeng Salajangki..

Aku sudah beberapa kali mencoba membentuk roh asal mula tapi tidak berhasil..sekarang aku tahu..itu karena aku tidak memiliki roh pelahap energi sepertimu...tambahnya.

Sekarang kau cobalah membentuk roh bela diri asalmula..perintah Daeng Salajangki.

tapi sebelumnya kami akan keluar dulu dari ruangan ini..kami bisa mati lemas nanti....

Mentari beserta nenek Serba Tahu dan Daeng Salajangki segera keluar dari ruangan itu.

Sein mulai duduk bersila dan berkonsentrasi..ia mengerahkan semua roh bela diri nya sekaligus...bulir bulir keringat mulai membasahi wajahnya yang tampan...

Dengan kekuatan penuh, ia melakukan olah tenaga dalam,..segala energi disekitarmya tersedot...dentuman dentuman energi silih berganti melonjak dari tubuhnya..

Ia menggabungkan semua roh beladiri nya

penggabungan roh beladiri ini adalah yang kedua kalinya ia lakukan..

Setengah hari berlangsung ia melakukan olah tenaga dalam, ia merasakan semua rohnya beladirinya saling bertaut..dan tiba tiba ia merasakan pusat tenaga dalamnya membesar dan melahap setiap energi yang ada hingga berjarak ratusan tombak disekitarnya...

Daeng Salajangki, nenek Serba Tahu dan Mentari semakin menjauh karena merasakan sedotan energi yang sangat besar..

seluruh energi yang dilahap oleh roh beladirinya berkumpul dan meng. dalam pusat bela dirinya

membuat tubuh Sein bergetar hebat..ia merasakan sakit yang teramat sangat di pusat bela dirinya..tiba tiba.

BHAMMMM!!!

Terjadi ledakan besar dalam roh bela dirinya ia merasakan sekujur tubuhnya seperti terbakar, membeku secara bergantian..Sein tidak bisa menggerakkan tubuhnya ia tergeletak tak berdaya dengan pusat beladiri yang hancur...

Ia memejamkan mata dan mencoba mengolah tenaga dalam dan roh bela dirinya...

Tidak bisa..!!arkkhhh...!!

Pusat bela dirinya yang tadi hancur karena ledakan..terserak dalam tubuhnya...

ia mengatur nafas, berusaha menjernihkan pikirannya...setelah berapa lama, karena ia merasakan panas dalam tubuhnya terus mengganas...ia kemudian berfikir untuk mencoba mendinginkan dirinya..ia merayap kearah telaga dingin yang berada diluar ruang batu tempat ia berada...

cukup lama ia merayap karena untuk merangkak ia tak bisa..

setelah sampai ditepi telaga beku ia kembali berfikir.

Akhh..!! sebaiknya aku menambah panas ini aku akan mencoba menahannya sampai batas akhirku..ia kemudian merangkak berbalik kearah telaga api..yang berisi lahar panas..tanpa ragu ia membenamkan dirinya kedalam telaga lahar panas ...seketika tubuhnya meleleh...

Aaaaarrrrggghhhhh....!!

lengkingan suara Sein menggema di seantero daerah itu..

Nek, apa yang terjadi pada kak Sein..?tanya Mentari.

Tidak ada yang bisa kita lakukan untuknya saat ini..kita bisa musnah jika mendekatinya saat ini..energinya terlalu besar..jelas Daeng Salajangki..

Lahar api berusaha melelehkan tubuh Sein lebih parah namun reaksi dari dalam tubuhnya malah melawan dan memperbaiki tubuhnya yang meleleh...cukup lama sampai roh bela dirinya yang berserakan kembali bertaut dan dengan cepat memperbaiki segala kerusakan tubuh Sein...

Pusat roh bela dirinya kini terbentuk kembali namun lebih besar dibanding sebelumnya..

dengan nafas memburu..

Sein menahan dorongan yang terjadi dalam pusat roh bela dirinya...kini roh bela dirinya memiliki perubahan..

yang tadinya bulat dan memiliki tujuh akar roh kini menjadi lonjong polos tanpa akar roh...namun akar akar itu telah menyatu kepermukaan pusat roh bela dirinya sehingga nampak sembilan guratan pada permukaan pusat roh bela dirinya...jiwa kayu, jiwa api, jiwa tanah, jiwa air , jiwa angin, jiwa petir, jiwa suara, jiwa pelahap energi,.dan jiwa atau roh asalmula..gabungan dari semua jiwa beladirinya...

Sein memejamkan mata dalam telaga api...ia kembali mengolah tenaga dalam dan roh bela dirinya..

ia merasakan kekuatannya semakin meningkat ...ia merasa dirinya nyaris tanpa batas....

Terlihat api di telaga membentuk pusaran mengelilingi Sein....

Sein membuka matanya dan mengerahkan energinya mengendalikan api telaga...

setelah puas bermain dengan api telaga..ia menghentikan latihannya...

ia keluar dari telaga api tapi seluruh badannya seakan menyala...membakar setiap yang dipijak dan dilaluinya...

+++

Terpopuler

Comments

Sandi Fahlevi

Sandi Fahlevi

wah wiro sableng rupanya

2022-07-26

1

Agung Baskoro

Agung Baskoro

mantap.....

2022-07-06

0

Aswita Y Yessa

Aswita Y Yessa

hehe....ini baru benar pendekar semua aliran.

2022-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Bangsawan Taha
2 Keadaan Sein
3 Berlatih 1
4 Kembali Kerumah
5 Ke Kota Pandan 1
6 Ke Kota Pandan 2
7 Kekota Pandan 3
8 Dikota Pandan
9 Air Terjun Bantimurung
10 Kaisar Kelana
11 Pertemuan Dedengkot Golongan Hitam
12 Mentari
13 Perguruan Cahaya Sakti
14 Gunung Putri, Danau Patenggang
15 Grand Master Abadi
16 Putri Yasmin
17 INTRIK KERAJAAN LAMPEAPI
18 Penyelidikan
19 Taktik Sein dan Karaeng Doloking
20 Aula Pertemuan
21 Kehebatan Dua Gadis Sein
22 Sosok Rahasia Dibelakang Pemberontak
23 Perjalanan Ke Pulau Batu Atas
24 Munculnya Orang Perguruan Lembah Biluluk
25 Sein Mengatur Strategi
26 Kemampuan Mengerikan Sein
27 Raja Doloking Tertawan
28 Pemberontakan diatas Pemberontakan
29 Istana Dikuasai Pemberontak
30 Mengambil Kembali Kekuasaan
31 Undangan Pertandingan Antar Kerajaan
32 Mempersiapkan Diri Untuk Pertandingan
33 Istana Kerajaan Rappocini
34 Hari Pertandingan Persahabatan
35 Pertandingan Tak Terduga
36 Misteri Istana Kalompoang
37 Misteri Istana Kalompoang 2
38 Menyusul Sein Ke Medan Magnet Istana Kalompoang
39 Rahasia Hidup Karaeng Gantarang
40 Misi Ke Benua Barat
41 Desa Gamping
42 Menikahi Mentari
43 Ke Istana Kesultanan Datuk Delapan
44 Malam Pengantin Di Sore Hari
45 Melamar Dua Gadis
46 Memenangkan Restu Baginda Sultan
47 Pernikahan Kedua
48 Melatih Nona Muda Jurus Pedang Perak
49 Penyelidikan Sein
50 Tewasnya Raja Kumbang Api
51 Munculnya Daeng Moncobalang dan Nenek Bonggoeya
52 Permintaan Laila
53 Rencana Sultan Membentuk Aliansi Lima Benua
54 Ilmu Rahasia Keluarga Datuk Malingka Alam
55 Salwa
56 Kedatangan Sesepuh Golongan Putih
57 Pertarungan Laila
58 Tapak Gajah Langit dan Pertemuan Aliansi
59 Kisah Keluarga Datuk Perpatih
60 Rencana Tipu Daya dan Akal Licik Nenek Bonggoeya
61 Bergabungnya sebelas Pendekar Bintang
62 Kekuatan Markas Kegelapan dan Terlukanya Alap Alap Biru
63 Menangkap Angku Raja Sati
64 Tewasnya Raja Sati dan Lima Pendekar Bintang
65 Strategi Penyerangan Ke Markas Kegelapan
66 Penyerangan ke Markas Kegelapan dan Tewasnya Cucen
67 Hilangnya Seruling Neraka dan Dimulainya Pertarungan
68 Kemenangan Aliansi Golongan Putih dan Larinya Dedengkot Golongan Hitam
69 Misteri Hilangnya Utari dan Pelarian Ratu Kegelapan
70 Klan Kuno Keturunan dari Benua Congko
71 Interogasi Kasim Hae
72 Masalah Seruling Neraka dan Rencana Jahat Permaisuri
73 Serangan Dari Kelompok Gagak Iblis
74 Wong Kai dan Tetua Ketiga Klan Wong tertangkap
75 Keluarga Jalanara
76 Misteri Klan Wong dan Menemukan Utari
77 Menyelidiki Klan Wong dan tibanya Laila di tanjung Petir Hitam
78 Laila Penerus Tanjung Petir Hitam dan Hasutan Permaisuri
79 Kisah Lama Klan Wong dan Terpilihnya Penerus Dewi Gelap Neraka Hitam
80 Kisah Singkat Tentang Sang Utusan
81 Lelaki Misterius
82 Hilangnya Kitab Santa Lima
83 Rahasia Kedai Timur Ibukota dan Menyelidiki Liontin Merah
84 Penyelidikan
85 Sedikit Petunjuk Mulai Terkuak
86 Pemilik Liontin Merah dan Serangan Permaisuri
87 Tewasnya anggota Hantu Bayangan dan Persidangan Jendral Surali
88 Gao Ling, Pedang Kilin Api di Jurang Gunung Tujuh
89 Sosok Penghubung, Sang Penghianat
90 Sosok Penghubung, Sang Penghianat
91 Biru Merah Kesengsaraan dan Hitam Pitih Kematian
92 Karang Merah Penjara Langit
93 Pertarungan Para Pendekar Tingkat Legenda
94 Dikalahkannya Legenda Benua Parsi
95 Dua Anjing Parsi
96 Tusukan Pedang Kilin Api dari Utari
97 Catatan Alap Alap Biru
98 Taktik Sein, Munculnya Pasukan Biru
99 Maut Bersenandung Di Kediaman Jalanara
100 Tiga Nenek Aneh Dari Parsi
101 Rahasia Besar Baginda dan Kematian Ibu Yasmin
102 Ke Hutan Bambu Kuning
103 Di Jemput Lelaki Bercahaya
104 Dasar Hamparan Lumpur Hisap Hitam, Buah Semangka Emas Dua Alam
105 Ranah Kekal Sejati, dan Serangan Balik Untuk Permaisuri
106 Strategi Tempur Pasukan Berani Mati
107 Aji Dasa Indra Tak Berkutik Di Hadapan Sein
108 Para Sepuh Bersedia Melatih Pasukan Biru
109 Pasukan Biru Mulai Berlatih
110 Bertemu Petarung Gila
111 Kiah Hidup Si Petarung Gila
112 Tetua Gu, Si Petarung Gila turut melatih Pasukan Biru.
113 Tugas Ki Blirik dan Jendral Rambun
114 Selir Atikah Pewaris Energi Merah Yang dan Jurang Gunung Tujuh
115 Selir Atikah Pindah Ke Jurang Gunung Tujuh
116 Persiapan Ki Blirik Menjalankan Tugas dan Kisah Tan Atai
117 Persiapan Para Musuh Sein
118 Persiapan Para Petarung Klan Wong
119 Wong Mu Menuju Danau Singkarak, Sein Bertemu Prabakara
120 Taktik Sein, Pertarungan Kelompok Ki Blirik Dan Wong Mu
121 Tewasnya Ki Blirik bersama Pengikutnya dan Tiga Pemuda Klan Wong.
122 Jangan Sia Siakan Kesempatan Saat Ini..Tidak Akan Ada Yang Kedua..!!
123 Akar Roh Pelahap Energi Sein Tidak Dapat Membantu
124 Tamu Tanjung Petir Hitam, Dan Tibanya Pangeran Kelima Di Jurang Gunung Tujuh
125 Kubah Pelindung Tak Kasat Mata
126 Persiapan Istana dan Jurang Gunung Tujuh
127 Api Asal Mula
128 Serangan Pembunuh Misterius
129 Kelompok Topeng Darah
130 Utari dan Kenanga Selesai berlatih, Sein Mulai Menyerap Api Asala Mula
131 Tujuh Api Asal Mula, Tingkat Alam Kalimat Mistis
132 Berita Penting Dari Alap Alap Biru untuk Sultan Malik
133 Kisra menyerang Kediaman Sutan Batu Ameh
134 Kecerobohan Kisra
135 Suasana Akan Semakin Memanas
136 Ep. 135 Berita Mengejutkan
137 Ep.136. Munculnya Tan Atai dan Pedang Azazil
138 Ep. 137 Kematian Gao Ling Dan Bantuan Jurang Gunung Tujuh
139 Ep. 138. Pembunuh Misterius Kembali Berulah Di Ibukota
140 Ep.139 Ketiga Kubu Menyusun Persiapan
141 Ep.140 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Ikut Campur
142 Ep.141 Kekuatan Rahasia Sein
143 Ep.142 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Bermunculan
144 143. Sein Mulai Mengerahkan Kekuatan Hutan Bamabu
145 Ep. 144. Perang Sebentar Lagi Akan Pecah
146 Ep. 145 Pecahnya Perang
147 Ep. 146. Pembersihan Pembersihan Kecil
148 Ep. 147. Jurang Gunung Tujuh Markas Pasukan Berani mati
149 148. Perang Perbatasan
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Tragedi Bangsawan Taha
2
Keadaan Sein
3
Berlatih 1
4
Kembali Kerumah
5
Ke Kota Pandan 1
6
Ke Kota Pandan 2
7
Kekota Pandan 3
8
Dikota Pandan
9
Air Terjun Bantimurung
10
Kaisar Kelana
11
Pertemuan Dedengkot Golongan Hitam
12
Mentari
13
Perguruan Cahaya Sakti
14
Gunung Putri, Danau Patenggang
15
Grand Master Abadi
16
Putri Yasmin
17
INTRIK KERAJAAN LAMPEAPI
18
Penyelidikan
19
Taktik Sein dan Karaeng Doloking
20
Aula Pertemuan
21
Kehebatan Dua Gadis Sein
22
Sosok Rahasia Dibelakang Pemberontak
23
Perjalanan Ke Pulau Batu Atas
24
Munculnya Orang Perguruan Lembah Biluluk
25
Sein Mengatur Strategi
26
Kemampuan Mengerikan Sein
27
Raja Doloking Tertawan
28
Pemberontakan diatas Pemberontakan
29
Istana Dikuasai Pemberontak
30
Mengambil Kembali Kekuasaan
31
Undangan Pertandingan Antar Kerajaan
32
Mempersiapkan Diri Untuk Pertandingan
33
Istana Kerajaan Rappocini
34
Hari Pertandingan Persahabatan
35
Pertandingan Tak Terduga
36
Misteri Istana Kalompoang
37
Misteri Istana Kalompoang 2
38
Menyusul Sein Ke Medan Magnet Istana Kalompoang
39
Rahasia Hidup Karaeng Gantarang
40
Misi Ke Benua Barat
41
Desa Gamping
42
Menikahi Mentari
43
Ke Istana Kesultanan Datuk Delapan
44
Malam Pengantin Di Sore Hari
45
Melamar Dua Gadis
46
Memenangkan Restu Baginda Sultan
47
Pernikahan Kedua
48
Melatih Nona Muda Jurus Pedang Perak
49
Penyelidikan Sein
50
Tewasnya Raja Kumbang Api
51
Munculnya Daeng Moncobalang dan Nenek Bonggoeya
52
Permintaan Laila
53
Rencana Sultan Membentuk Aliansi Lima Benua
54
Ilmu Rahasia Keluarga Datuk Malingka Alam
55
Salwa
56
Kedatangan Sesepuh Golongan Putih
57
Pertarungan Laila
58
Tapak Gajah Langit dan Pertemuan Aliansi
59
Kisah Keluarga Datuk Perpatih
60
Rencana Tipu Daya dan Akal Licik Nenek Bonggoeya
61
Bergabungnya sebelas Pendekar Bintang
62
Kekuatan Markas Kegelapan dan Terlukanya Alap Alap Biru
63
Menangkap Angku Raja Sati
64
Tewasnya Raja Sati dan Lima Pendekar Bintang
65
Strategi Penyerangan Ke Markas Kegelapan
66
Penyerangan ke Markas Kegelapan dan Tewasnya Cucen
67
Hilangnya Seruling Neraka dan Dimulainya Pertarungan
68
Kemenangan Aliansi Golongan Putih dan Larinya Dedengkot Golongan Hitam
69
Misteri Hilangnya Utari dan Pelarian Ratu Kegelapan
70
Klan Kuno Keturunan dari Benua Congko
71
Interogasi Kasim Hae
72
Masalah Seruling Neraka dan Rencana Jahat Permaisuri
73
Serangan Dari Kelompok Gagak Iblis
74
Wong Kai dan Tetua Ketiga Klan Wong tertangkap
75
Keluarga Jalanara
76
Misteri Klan Wong dan Menemukan Utari
77
Menyelidiki Klan Wong dan tibanya Laila di tanjung Petir Hitam
78
Laila Penerus Tanjung Petir Hitam dan Hasutan Permaisuri
79
Kisah Lama Klan Wong dan Terpilihnya Penerus Dewi Gelap Neraka Hitam
80
Kisah Singkat Tentang Sang Utusan
81
Lelaki Misterius
82
Hilangnya Kitab Santa Lima
83
Rahasia Kedai Timur Ibukota dan Menyelidiki Liontin Merah
84
Penyelidikan
85
Sedikit Petunjuk Mulai Terkuak
86
Pemilik Liontin Merah dan Serangan Permaisuri
87
Tewasnya anggota Hantu Bayangan dan Persidangan Jendral Surali
88
Gao Ling, Pedang Kilin Api di Jurang Gunung Tujuh
89
Sosok Penghubung, Sang Penghianat
90
Sosok Penghubung, Sang Penghianat
91
Biru Merah Kesengsaraan dan Hitam Pitih Kematian
92
Karang Merah Penjara Langit
93
Pertarungan Para Pendekar Tingkat Legenda
94
Dikalahkannya Legenda Benua Parsi
95
Dua Anjing Parsi
96
Tusukan Pedang Kilin Api dari Utari
97
Catatan Alap Alap Biru
98
Taktik Sein, Munculnya Pasukan Biru
99
Maut Bersenandung Di Kediaman Jalanara
100
Tiga Nenek Aneh Dari Parsi
101
Rahasia Besar Baginda dan Kematian Ibu Yasmin
102
Ke Hutan Bambu Kuning
103
Di Jemput Lelaki Bercahaya
104
Dasar Hamparan Lumpur Hisap Hitam, Buah Semangka Emas Dua Alam
105
Ranah Kekal Sejati, dan Serangan Balik Untuk Permaisuri
106
Strategi Tempur Pasukan Berani Mati
107
Aji Dasa Indra Tak Berkutik Di Hadapan Sein
108
Para Sepuh Bersedia Melatih Pasukan Biru
109
Pasukan Biru Mulai Berlatih
110
Bertemu Petarung Gila
111
Kiah Hidup Si Petarung Gila
112
Tetua Gu, Si Petarung Gila turut melatih Pasukan Biru.
113
Tugas Ki Blirik dan Jendral Rambun
114
Selir Atikah Pewaris Energi Merah Yang dan Jurang Gunung Tujuh
115
Selir Atikah Pindah Ke Jurang Gunung Tujuh
116
Persiapan Ki Blirik Menjalankan Tugas dan Kisah Tan Atai
117
Persiapan Para Musuh Sein
118
Persiapan Para Petarung Klan Wong
119
Wong Mu Menuju Danau Singkarak, Sein Bertemu Prabakara
120
Taktik Sein, Pertarungan Kelompok Ki Blirik Dan Wong Mu
121
Tewasnya Ki Blirik bersama Pengikutnya dan Tiga Pemuda Klan Wong.
122
Jangan Sia Siakan Kesempatan Saat Ini..Tidak Akan Ada Yang Kedua..!!
123
Akar Roh Pelahap Energi Sein Tidak Dapat Membantu
124
Tamu Tanjung Petir Hitam, Dan Tibanya Pangeran Kelima Di Jurang Gunung Tujuh
125
Kubah Pelindung Tak Kasat Mata
126
Persiapan Istana dan Jurang Gunung Tujuh
127
Api Asal Mula
128
Serangan Pembunuh Misterius
129
Kelompok Topeng Darah
130
Utari dan Kenanga Selesai berlatih, Sein Mulai Menyerap Api Asala Mula
131
Tujuh Api Asal Mula, Tingkat Alam Kalimat Mistis
132
Berita Penting Dari Alap Alap Biru untuk Sultan Malik
133
Kisra menyerang Kediaman Sutan Batu Ameh
134
Kecerobohan Kisra
135
Suasana Akan Semakin Memanas
136
Ep. 135 Berita Mengejutkan
137
Ep.136. Munculnya Tan Atai dan Pedang Azazil
138
Ep. 137 Kematian Gao Ling Dan Bantuan Jurang Gunung Tujuh
139
Ep. 138. Pembunuh Misterius Kembali Berulah Di Ibukota
140
Ep.139 Ketiga Kubu Menyusun Persiapan
141
Ep.140 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Ikut Campur
142
Ep.141 Kekuatan Rahasia Sein
143
Ep.142 Kekuatan Luar Benua Barat Mulai Bermunculan
144
143. Sein Mulai Mengerahkan Kekuatan Hutan Bamabu
145
Ep. 144. Perang Sebentar Lagi Akan Pecah
146
Ep. 145 Pecahnya Perang
147
Ep. 146. Pembersihan Pembersihan Kecil
148
Ep. 147. Jurang Gunung Tujuh Markas Pasukan Berani mati
149
148. Perang Perbatasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!