Ditempat lain,
perbatasan kerajaan..
hei..kemana perginya prajurit prajurit ini..?
dua orang yang tadinya bersama dengan Kepala Departemen Strategis kemudian menuju ke tempat perkahan prajurit nampak kebingungan...
mereka mendapat perintah untuk menginatruksikan prajurit Palamerah gadungan untuk maju lima ratus meter memasuki wilayah Lampeapi untuk memprovokasi perang...Kedua orang ini ternyata adalah tetua utama dan murid pertama perguruan Petaka Hitam
Apa mereka sudah bergerak??
Ah tidak mungkin..!! belum ada instruksi dari junjungan...!! sahut Tetua utama Petaka Hitam.
ayo...kita laporkan pada tuan Bara Sila.
besok pagi adalah pertemuan besar para pejabat itu di aula kerajaan..mereka akan memaksa raja.
dan malam hari kita ada pertemuan dengan junjungan..kuharap pejabat pejabat itu membawa berita bagus dari istana untuk junjungan..beber Tetua utama Petaka Hitam.
mereka berdua bergegas menuju kediaman Kepala Departemen Strategis..
Setelah Sein berbincang dengan Karaeng Doloking, ia segera melesat menjalankan rencananya..
Sein kini menuju hutan, menuju goa marmer..
orang yang mereka sebut junjungan itu pastilah lebih banyak tahu dari yang lainnya..
setelah berlalu beberapa lama, Sein telah tiba di goa marmer...ia segera masuk dan menemukan mereka semua yang pingsan sudah tersadar, tapi mereka sudah tidak bisa lagi menggunakan ilmu beladirinya..semuanya telah dimusnahkan oleh Sein..
Sein mendekati orang yang disebut junjungan yang diketahuinya dari Karaeng Doloking bernama Doloronda...
mmm..kau sepertinya tidak asing bagiku...pancing Sein.
aku biasa melihatmu di istana...tambah Sein.
eh..aku tidak tau siapa kau..jawab junjungan ketus.
Hahaha..sekarang kau ku tawan...
aku akan minta tebusan pada saudaramu..raja bodoh itu..hahahaha....
aku akan memotong sedikit demi sedikit bagian tubuhmu dan kukirim kepada raja bodohmu itu sampai ia memberikan apa yang kuminta...tambah Sein. berusaha memancing...
Ju..junjungan..hati hati..ia adalah orang kerajaan Palamerah..ia adalah mata mata dari Jendral Mangasa di Palamerah...sergah komandan prajurit gadungan yang juga ditangkap Sein..
Hah..? Palamerah..? Doloronda kaget..
Kenapa..?aku orang Palamerah asli..tidak seperti mereka...palsu...!! jawab Sein sambil menunjuk komandan dan prajurit gadungan yang ia tawan...
Sekarang aku akan memotong satu jari kelingkingmu..dan akan kukirim pada raja bodoh itu...hahahah...
Sein segera meraih tangan Doloronda dan memotong jari kelingkingnya...
Aaaaakkkhhh...!!
Kau tidak akan mendapatkan apa apa dari raja bodoh itu..teriak Doloronda sambil meringis kesakitan memegang tangannya yang masih mengucurkan darah...
Kau adalah saudaranya kan??ia tidak akan setega itu membiarkan keluarga kerajaan dalam bahaya..selidik Sein.
Doloronda mulai terpancing..
tapi otak liciknya juga segera bekerja..
huh...sebaiknya kau bekerjasama saja denganku...apapun yang kau inginkan dari raja, aku tidak ikut campur..tapi aku akan memberimu kekayaan dan kedudukan tinggi...kau utuslah orangmu dan katakan kau akan segera menyerang Lampeapi dan membunuh tawanan termasuk aku..
maka raja akan mengikuti permintaanmu.. beber Doloronda penuh tipu..
Mm..ia berusaha memanfaatkanku untuk menekan raja menyatakan perang dengan Palamerah..ia rupanya sangat pandai memainkan situasi..sungguh licik..batin Sein..
Baiklah...aku akan kirim jarimu ini bersama surat bahwa aku akan menyerang Lampeapi jika raja tidak menyetujui permintaanku..
Kalau baegitu kau tulislah suratnya agar raja bodoh itu lebih yakin..tutur Sein..
Ah ya..begitu lebih baik..aku akan menulisnya..
mm..kau akan masuk jebakanku pemuda tolol..dengan begini aku malah terbantu meyakinkan raja untuk perang dengan Palamerah..batin Doloronda.
Sedangkan Sein berpikir, sebaliknya..
hmm...ini akan jadi bukti persekongkolanmu dengan pemberontak...Heheh..
dengan surat ini raja dapat mengeksekusimu tanpa dapat pembelaan dari kelompokmu yang masih bercokol di istana..batin Sein.
Baik..tulislah..!!perintah Sein sambil menyerahkan alat tulis yang dikeluarkan dari cincin pemyimoanannya..
Dengan wajah berseri, Doloronda menulisnya..
Hei..mengapa kau membuat dua buah surat...?
tanya Sein..
Yang satu ini, serahkan kepada bibiku..Tuan Putri Agung..
ia akan tahu kau bisa diandalkan..!!jawab Doloronda berusaha meyakinkan..
Sein tersenyum kecil..Tuan Putri Agung..!!rupanya orang inilah biang pemberontakan..batin Sein.
Bagaimana tuan putri agung bisa percaya kalau aku mengirim surat darimu..? tanya Sein.
Sein berusaha memancing..
Ini..!! pelihatkan giok ini padanya...!! selain itu dalam surat juga telah ku bubuhi cap pribadiku..semua keluarga kerajaan punya cap masing masing..mereka akan tahu setelah melihatnya..beber Doloronda.
Baiklah..!! aku akan menemui Tuan Putri Agung dan menyerahkan surat ini.. kata Sein..
Ya..kau akan mendapatkan yang kau inginkan secepatnya..balas Doloronda..
heh..bocah idiot..kau akan masuk perangkapku..
tuan putri agung adalah orang yang sangat berpengalaman..ia akan segera tahu..kau adalah pengganggu dari rencananya..batin Doloronda..
Di bagian bawah lembar surat yang ditulis Dolorona untuk Tuan Putri Agung,.ia menambahkan beberapa kata dengan huruf rahasia keluarga kerajaan..
Sein mengerti apa yang ditulis Doloronda..karena Kaisar Kelana telah mengajarinya dan membekalinya perihal keluarga kerajaan Lampeapi..
Setelah mengambil surat yang ditulis Doloronda, Sein segera memasukkannya kedalam cincinnya.
Hehehe..ingin menjebakku ya..?aku akan memberimu kejutan...!!
akhirnya informasi terakhir sudah kudapatkan...
waktunya beres beres..! batin Sein.
Sein pun meninggalkan goa marmer..
Ia segera melesat kearah Toko Senjata..
dua orang pendekar terlihat berjaga didepan pintu masuk toko..Sein melewatinya tanpa ketahuan dan masuk menuju ruang dalam...ia berniat menangkap pemilik toko sesuai keterangan Mentari..
Tidak butuh waktu lama,
di belakang toko senjata ia menemukan anak pemilik toko sedang bersama beberapa orang pendekar..
mereka nampaknya mempersiapkan pengiriman senjata...
Mmm...ini pasti akan mereka bagikan ke perguruan perguruan dan keluarga pejabat juga pedagang yang punya murid...
mmm..rupanya mereka telah merekrut banyak prajurit..batin Sein.
Ajian Raja Penidur...!!
Sein melumpuhkan mereka dengan menidurkannya...
Seketika kantuk menyerang seisi toko dan mereka serta merta tertidur pulas...
Sein segera memusnahkan beladiri mereka...dan membawanya ke sebuah ruangan yang cukup besar dan menyekap mereka...
Sebelum pergi, Sein memasukkan semua senjata di toko itu kedalam cincin ruang miliknya..dan segera melesat pergi...
Pasar Muncen..
Pasar terbesar di ibukota..
pasar ini buka siang dan malam...
sebelum memasuki area pasar Sein menggunakan ilmu Malihrupa Seketika wajahnya berubah...
Sein berjalan sesuai petunjuk yang diberikan Yasmin..
ia mengamati pasar dari tempat yang cukup tersembunyi..
Mm...mereka rata rata adalah pendekar ranah master tingkat lima..!! batin Sein..
lebih unggul dari pendekar pendekar di perbatasan itu yang hanya master tingkat dua..
Jumlah mereka lebih sedikit.. tapi jika mereka bergabung dengan para pendekar di berbagai keluarga dan pedagang di ibukota ini untuk bergerak untuk menyerang istana, dampaknya cukup mengerikan...pikir Sein.
Sein membuka kembali catatan yang diberikan Yasmin...
emmm..pimpinan mereka adalah yang menyamar sebagai tukang pikul dengan tongkat pikulan yang lebih besar dari tongkat pikulan pada umumnya...baca Sein.
Ia segera mencari orang sesuai ciri ciri dimaksud...
cukup lama ia berkeliling,
Seseorang dengan ciri ciri yang ia cari terlihat sedang mengangkat buah dari sebuah gerobak..
Sein terus memperhatikan orang itu dari dekat...
sampai orang tersebut menyadari keberadaan Sein..
Siapa kau?? tanya orang itu...
Ki Panca...!! ucap Sein.
aku diperintah junjungan memberitahu semua anggota kita bahwa pertemuan di rumah desa dipindahkan...kata Sein sambil menunjukkan giok kuning terang pada Ki Panca..
Ah..kau orang kepercayaan junjungan...!!
baik...di mana pertemuannya akan dilaksanakan..?tanya Ki Panca..
Nanti malam kita berkumpul di perbatasan desa dan akan kutunjukkan jalannya..
Semua orang kita yang ada disini segera bergeser menuju toko senjata..bergabung dengan yang lainnya...
Di belakang toko senjata ada lapangan yang luas....
Prajurit atau pun murid Keluarga pejabat dan bangsawan serta pedagang juga akan segera bergabung ke sana..
Baik..kata Ki Panca..
Ia segera mengumpulkan orang orangnya untuk menuju toko Senjata..
mereka berkumpul di dalam sebuah gudang besar...
saudara saudara sekalian...junjungan meminta kita segera ke toko senjata untuk bergabung dengan yang lainnya...seru Ki Panca..
Baik ki Panca...balas mereka..
Tepat saat mereka akan bergerak, suasana kantuk menyerang mereka..
dan seketika mereka pun tertidur..
Sein segera memusnahkan beladiri mereka semua dan menotoknya agar mereka tidak bisa bergerak..Setelah mengunci gudang,
Sein berkelebat pergi..
Menjelang dini hari ..
Sein segera meninggalkan lapangan belakang toko senjata itu dan berkelebat hendak menuju ke tengah ibukota..
diperjalanan ia melihat ada dua orang yang berlari kencang.
emm..?ciri ciri orang ini seperti yang disebutkan Mentari..
mm..yang tua itu pasti pemilik toko senjata di ibukota..batin Sein.
Berhenti...!!Sein menghadang kedua orang itu...
siapa kau..!!? tanya Yuyu, murid pertama Petaka Hitam
semetara tetua Petaka Hitam,
Tetua Boya..memicingkan mata mengamati Sein..
Aku suruhan junjungan, tuan Doloronda,.
kata Sein setengah berbohong..
Kedua orang dihadapannya saling tatap..dan bertanya..apa buktinya..
Sein menunjukkan Giok yang diberikan Doloronda..
sembari berkata, aku adalah utusan rahasia Junjungan..!
melihat giok berwarna kuning bening itu, keduanya pun langsung percaya..
Emh..pendekar muda..saya Yuyu..
dan ini tetua kami Tetua Boya...
kami dari perguruan Petaka Hitam..sapa Yuyu.
Ah..Salam Pendekar Yuyu
salam Tetua Boya..
Aku Awing, murid akademi Kerajaan Lampeapi..balas Sein hormat..
Sein memalsukan namanya..
Oh..baiklah..
anak muda kau sungguh beruntung..junjungan menjadikanmu orang kepercayaanya...puji tetua Boya.
Ah tetua..aku banyak hutang budi pada junjungan..jawab Sein berbohong..
Ya..ya..kemana tujuan mu nak..aku di perintahkan untuk memberitahu semua anggota kita bahwa pertemuan besok malam di gubuk desa..dipindahkan ke tempat yang lebih aman...beber Sein.
oh? dipindahkan kemana? tanya tetua Boya..
didalam goa di tengah hutan ini..
malam nanti kita berkumpul disini, aku akan menunjukkan jalanya..beber Sein.
Oh baiklah..aku baru saja akan menghadap tuan Kepala Departemen Strategis..prajurit Palamerah diperbatasan menghilang..
Prajurit itu tidak hilang, prajurit itu dipindahkan secara rahasia oleh junjungan...jawab Sein
Emm..? kenapa?
Prajurit itu sebelumnya hanya pancingan untuk menekan raja agar menyatakan perang dengan Palamerah..
besok waktunya para pejabat yang tergabung dalam jaringan kita akan mendesak raja menyatakan perang..
jadi menurut junjungan keberadaan prajurit di perbatasan ini sudah tidak perlu..jelas Sein.
Jadi kemana pindahnya mereka?
Aku tidak tahu...hanya junjungan yang tahu..!! jawab Sein.
Mmm.. baiklah..!!
aku segera ke departemen strategis menemui kepala..
Baik tetua..aku akan menemui Ki Jura, Mpu Ranggong, Daeng Lallo dan tetua Jo..beber Sein.
Kedua orang perguruan petaka hitam baru saja hendak pergi, tiba tiba tidak bisa bergerak..
Sein telah menotoknya..
hei..apa yang kau lakukan..!!?
Junjungan sudah baik pada kalian berdua..
mengapa kalian menghianatinya hah..?
tanya Sein bersandiwara..
Omong kosong..!! anak muda cepat lepaskan kami..kau salah sangka..
kami tidak pernah berhianat pada junjungan..
Sein tidak perduli dengan perkataan mereka...
ia segera menangkap keduanya dan mengikatnya..kemudian membawanya ke gua marmer...
Sesampainya di goa marmer, keduanya kaget ..
i..i..ini...tetua Boya bingung.
ya..kalian semuanya adalah tawananku..
Aakhhh..!!
ughkhhhh..!!
Sein segera memusnahkan beladiri tetua Boya dan Yuyu...
Hehehe...sekarang kalian semua sudah tidak punya ilmu beladiri lagi..heheheh...
Doloronda dan tawanan lainnya bingung..ia melihat wajah berbeda tapi suara dan pakaian sama dengan orang yang menawan mereka.
Sein segera berlalu..
meninggalkan goa marmer..
Sein berusaha mencari Ki Jura, Daeng Lallo dan Mpu Ranggong.
menjelang pagi Sein menemukan ketiga orang itu sedang mencari prajurit Palamerah karena kabar pergerakan prajurit palsu itu tidak terdengar dari semalam..biasanya ada laporan setiap tengah malam...
Tunggu..!Sergah Sein menghadang...
siapa kau..!!?tanya daeng Lallo...
Aku utusan junjungan...jawab Sein sembari mengangkat giok kuning bening menunjukkan pada ketiga orang itu..
Melihat giok yang ditunjukkan Sein..mereka yakin bahwa Sein memang urusan dari junjungan mereka, Doloronda.
Kami siap menerima perintah...!! seru ketiganya kompak..
Junjungan memerintahkan padaku untuk memberitahu semua anggota kita bahwa pertemuan malam nanti dipindahkan ke tempat lain..beber Sein.
Mmm...kemana? tanya Mpu Ranggong..
Nanti malam kita akan berkumpul tepi hutan sebelah timur, aku akan menunjukkan jalannya...jawab Sein.
baiklah..!! kalau begitu kami akan memeriksa pasukan Palamerah...dari semalam tidak ada kabar dari mereka...
Oh itu..posisi mereka memang telah dipindahkan oleh junjungan..tadi tetua Boya juga menanyakannya...
tapi aku tidak tahu dipindah kemana...
hanya junjungan yang tahu tentang itu...jelas Sein..
Kalau begitu kita kembali saja ke kediaman wakil kepala departemen strategis..ajak Mpu Ranggong.
Segera ketiganya bersiap untuk melesat ke rumah wakil kepala departemen..namun tiba tiba mereka.merasakan tubuh mereka sangat berat..
Sein telah menekan mereka dengan energinya...
Kalian penghianat...!!
junjungan telah mempercayai kalian tapi kalian malah menyalah gunakannya...bentak Sein bersandiwara.
Hei...tunggu..!! kami tidak pernah menghianati junjungan..
kau pasti mendapat berita yang salah...jawab Ki Jura dengan nafas berat menahan energi Sein...
Sein tidak perduli,..ia segera memusnahkan beladiri ketiganya dan membawa mereka untuk disekap di dalam sebuah gubuk...
Setelah itu Sein berkelebat kembali ke ibukota.
Hari sudah terang,
Ketika Sein memasuki ruang kerja Raja..
Sebentar lagi pertemuan..aku harus segera melapor pada baginda..batin Sein.
Suasana istana sedikit berubah..
terlihat lebih ketat dari biasanya...
Selain para menteri,
beberapa jendral dan kepala departemen juga bergegas ke aula pertemuan..
Salam baginda...!!
Karaeng Doloking hampir saja terlonjak dari kursinya..
ah..saudara Sein..kau selalu saja membuatku terkejut...
aku sudah tidak sabar menunggumu...
informasi yang kau berikan sangat penting bagiku...
Ayo...kamarilah...
Baginda..!! Sein kemudian menceritakan bahwa pasukan bayaran, junjungan atau Doloronda, serta para penyusup sudah diamankan..
tinggal wakil kepala departemen, kepala departemen dan tuan putri agung yang belum sempat di bersekan...
Wajah Karaeng Doloking nampak terpukul..
Bibi..?? knp bisa bibi!!?...batinnya tak percaya...
Mm..saudara Sein..semalam aku sudah memerintahkan Jendral Karampuang untuk melakukan pengamanan hari ini...
Kalau begitu, aku akan mengawal baginda secara tersembunyi di ruang pertemuan...kata Sein.
ah..ya..begitu lebih baik...
aku ingin lihat, rencana apalagi yang mereka punya..jawab Karaeng Doloking.
+++
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
jago
seru seru adu strategi
2022-08-26
1
Kancellotti Unholy Mbachoter
menuju exsekusi
2022-04-12
0
Marten Koto
mantap
2022-03-25
0