Dengan kasar Arga melepas manik-manik yang menghiasi kepala istrinya, melepas kasar jilbab beserta ikatan rambutnya. Banyak helaian rambut yang tercabut membuat Mawar meringis kesakitan.
“hentikan aku mohon!! Hiks hiks”
Allih-alih memperdulikan Mawar yang menangis ketakutan Arga lebih memilih meneruskan perbuatannya memaksa melepaskan kebaya putih yang menutupi tubuh mawar. Sekuat apapaun mawar melawan jelas tenaganya tak sebanding dengan Arga yang kini telah tersulut emosi. Perkataan mamahnya mengiang jelas difikirannya bukan pernikahan seperti ini yang mawar harapkan, memang dengan Arga ia ingin membangun rumah tangga tapi tidak seperti ini. Dirinya dipaksa melepas pakaian dengan kasar oleh suaminya sendiri hingga kini ia sudah pasrah karna kebaya yang menutupi tubuh atasnya telah terlepas menyisakan bra hitam yang dengan setia menutupi gunung kembarnya. Arga menghentikan aktivitasnya menatap manik mata sang istri yang segera menunduk ketakutan.
“ini pilihanmu Mawar, jangan salahkan aku”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon afrabaik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Madu Untuk Mawar Komentar