Arga bingung membaca pesan dari istrinya ‘kenapa aku harus ke bandung?’. Ia kembali menghubungi melinda namun tak kunjung ada jawaban.
Lebih baik ia mengabaikannya dan kembali fokus pada kerjaan, ingin ia kembali menata hidup baru sesuai wejangan dari mawar. Hari itu, hari dimana mawar akan menikah dengan alif, hari dimana ia menyadari bahwa mawar lebih dulu menyukainya, hari dimana ia ingin memiliki mawar lagi. namun dengan tegas mawar menolaknya, mengizinkannya untuk sekedar bercerita agar tidak terjadi kesalah fahaman lagi. hari itu dia memberitahunya untuk menata kembali, memperbaiki sesuatu yang sudah ia rusak. yang hilang biarlah hilang karna itu yang terbaik ‘tidak selamanya tuhan mengirim kebahagiaan untuk menolong kita, adakalanya tuhan mengirim kesedihan untuk menyelamatkan kita, itulah kenapa kita harus bersyukur dalam segala hal’ ucapnya pada arga dan setelah itu mawar kembali mendatangi alif untuk mendengar ijab yang akan alif lontarkan untuknya. Melinda kembali mengirim pesan singkat pada arga.
Drezzzzett
“mas, mawar ingin menemui mas. Dia bilang padaku bahwa ada sesuatu yang ingin dia sampaikan. Temui dia di Kafe Bahagia, sebrang RS Sucipto Bandung pukul 2 siang”
“menemuiku??”
Drezeeet
“iya, mas langsung datang saja kesana, jangan lupa minum vitaminnya mas dan sampaikan salamku pada Mawar”
“baiklah”
Setelah membuat laporan palsu bahwa mawar ingin menemui arga di RS di bandung, tepatnya di sebuah kafe sebrang RS. Melinda lebih dulu menukar vitamin yang biasa Arga minum dengan obat perangsang, rekasi obat tersebut akan berlangsung 2 jam setelah di minum. Kini melinda tengah bersiap-siap untuk menemui alif di RS, melancarkan serangannya yang kedua dengan berpenampilan lebih seksi.
Satu jam yang lalu, melinda menghubungi mawar dan memintanya untuk menunggu Arga di kafe sebrang RS. Melinda bilang bahwa ada sesuatu yang ingin Arga sampaikan sebelum keberangkatannya dinas luar negri. Beberapa kali ia menghubungi Alif untuk meminta izin tapi ponselnya tidak aktif. Kini mawar dengan gelisah menanti Arga, sambil terus berusaha menghubungi suaminya. Sementara itu melinda dengan akting lugunya memasuki kantor Alif.
“mas?”
“cha? Kenapa pakaianmu…”
Melinda tersenyum melihat reaksi Alif ‘mungkin obatnya sudah bekerja’ batinnya. Hal yang sama ia lakukan pada Alif dengan menyuruh salah satu staff OB menaburkan obat perangsang di minumannya.
“ak aku harus segera pulang, aku merasa tidak enak badan”
“aku antar yah mas” melinda melancarkan aksinya, membelai lembut dada bidang alif, membuatnya kembali merasakan rangsangan.
Alif tidak berkutik, untuk sekedar menyingkirkan tangan melinda saja ia tak mampu. Tangannya mulai menuntut lebih, mengusap sensual telinga alif. Alif mengerang yang menimbulkan seringai puas melinda. Alif kembali menggelengkan kepalanya, memukul mukul pelan dan dengan cekatan menangkis tangan sialan itu dari tubuhnya.
“mas… lakukan saja padaku, aku kan sudah bilang akan menjadi istri keduamu”
Alif berjalan menuju pintu yang kembali di hentikan oleh melinda namun gagal.
“hal ini akan membuat hubungan kita semakin jauh cha, aku tau apa yang kamu rencanakan”
Sebelum keluar, alif lebih dulu memakai kacamata hitam berharap tidak melihat wanita seksi lagi di perjalanan. Alif mencari ponselnya, dan ia ingat ketika OB mengantarkan teh pagi itu, ponselnya tak sengaja tersenggol hingga jatuh terendam air pel-an. Birahinya kian memuncang, ia tidak tau dimana istrinya berada, menghubunginya pun susah ‘ya ampun, ini sangat menyiksa. Bersabarlah ku mohon’
Arga telah sampai di tempat tujuan, mencari mawar yang kini melambaikan tangan padanya. Entah apa yang ia rasa, tiba-tiba saja tubuhnya terasa panas, melihat mawar yang tersenyum membuat otaknya berfikir mesum ‘tolonglah, ini bukan saatnya’ mawar kembali melambaikan tangan, membuat arga tersadar dari lamunannya dan menghampiri mawar.
“sudah lama menunggu??” tanyanya
“tidak juga” mawar tersenyum
‘kenapa bibirnya berkali kali lipat seksi hari ini’ Arga terus mengenyahkan fikirannya. Sesuatu telah mendesak di bawah sana. Entah ia bisa menahannya atau tidak, ia tak tau. Melihat arga yang terdiam menunduk, mawar membuka percakapan.
“mas Arga mau dinas ke luar negri?”
“hah?”
Arga bingung dengan apa yang mawar ucapkan ‘aku tidak ada jadwal dinas luar negri’ batinnya
“melinda bilang, mas Arga mau nemuin aku karna mau dinas lama di luar negri. Memangnya mas arga mau bilang apa? Aku belum izin sama mas Alif jadi aku gk punya waktu lama. Maaf”
Kini Arga mengerti apa yang melinda rencanakan, kesempatan emas yang tidak akan datang dua kali. ‘tapi kenapa melinda melakukan ini?? Bukankah dia rakus dengan diriku hingga berani memfitnah mawar agar aku mencerainya’. Tepat sebelum hari pernikahan mawar, Arga mengetahui bahwa melindalah dalang di balik foto-foto yang terkesan mesum milik mawar. Sebenarnya mawar tidak melakukan apapun dengan Alif, tpi karna pengambilan foto yang di ambil dari angle berbeda membuatnya terkesan mesum. Semenjak itu, Arga sedikit menjauh dari melinda untuk mengetahui kebenaran apa saja yang telah melinda sembunyikan.
“mas??”
“hmmm? Oh iya aku aku akan dinas lama ke luar negri”
“lalu apa yang akan mas bicarakan hingga jauh-jauh menemuiku??”
“oh itu aku ingin mengajakmu ke suatu tempat”
“tempat? Tempat apa mas? Aku belum minta izin pada mas Alif”
Arga meminginginkan mawar kembali kepelukannya, selama ini dia salah menilai mawar. Wanita yang bisa mengurusnya lahir batin namun disia-siakan demi wanita seperti melinda. Arga membenci cara licik melinda tapi ini memberinya kesempatan.
“aku sudah menemui Alif, dan dia mengizinkannya”
“bernarkah mas??”
“dia juga akan ada di sana, jdi ikutlah bersamakau sekarang”
“oh… tapi aku harus memastikannya dulu. Sebentar yah…”
Mawar kembali meraih ponselnya, mengetikan nama ‘hubbi’ dan tak lama terdengar nada tuuut tuut tuut!!
“aku janji dia akan menemuimu di sana, cepatlah ikut denganku” tegas arga meyakinkan
Mawar mengikuti Arga, duduk di samping kemudi dan beberapa kali memperhatikannya yang sibuk dengan telepon genggam.
“sebenarnya kita mau kemana mas?”
“ke tempat yang indah. Aku tidak tau berapa banyak yang ia taburkan tapi ini sangat menyiksa, bersabarlah”
“hah?”
“jangan pedulikan aku!!”
Arga melajukan mobilnya dengan kencang. Dan sampailah mereka di sebuah vila mewah di puncak bogor.
“ini vila mas Arga? Waaaah makin bagus ajh. Terakhir kali kita kesini sewaktu masih kecil kan??”
“iya, cepat mawar. Aku tak tahan”
Dengan kasar arga menyeret mawar memasuki villa, keringat membasahinya karna sekian lama menahan gejolak biarahi yang kini sudah memuncak. Mawar ketakutan melihat ekspresi Arga yang seakan ingin menerkamnya.
“mas mas Arga mau ngapain??”
“masuk kamar itu sekarang”
perintahnya, wajah arga kembali memerah. ‘aku sungguh tak tahan’
“aku akan melakukannya sekarang, kamu tunggulah di kamar itu. Aku mohon, aku tak tahan”
Arga kembali menyeret paksa mawar, menutup mulutnya dengan kasar dan mebantingnya di ranjang, lalu keluar dan mengunci pintu. Ruangan yang gelap membuatnya semakin takut ‘apa yang akan mas arga lakukan padaku??’. Bebeapa menit kemudian, pintu terbuka. Mawar ketakutan setengah mati, ia lebih memilih mundur, menggapai benda apa saja di sebelahnya untuk perlindungan diri. Pria itu mendekati mawar dengan ganas, membanting benda yang mawar pegang, perlahan membelai pipinya.
“ini aku sayang”
“mas mas alif? Hiks hiks hiks” ia memeluk alif erat “kenapa mas Alif ada di sini?”
“aku tidak punya waktu bercerita karena keadaan mendesak di bawah sana, aku mohon lakukan itu sekarang”
“hemmmmmmm!”
Tanpa basa basi ia melahap bibir mawar dengan ganas, birahinya sudah di puncak dan tidak bisa di tahan lagi. berterimaksaih pada Arga yang mengiriminya seorang bodyguard penunjuk jalan. Arga sangat mencintai mawar tapi ia tau bahwa mawar bukan miliknya, ia tidak ingin menyakiti seseorang yang ia cintai hanya karna nafsu semata. Arga lebih memilih melampiaskannya dengan seorang PSK di kamar sebelah. ‘setelah ini, kami akan memberi melinda pelajaran’ batin (Alif dan Arga).
Kegiatan panas telah berakhir beberapa jam yang lalu, tapi Alif masih enggan membuka mata ‘kali ini sangat melelahkan’.
“mas? Mas alif banguun” mawar menggoyang goyangkan bahu Alif kencang.
“iya iya sayang, aku bangun”
Alif beranjak dari tempat tidur kemudian mandi dan bersiap untuk pulang.
“kemana Arga?” tanya alif pada salah satu penjaga vila
“tuan muda sudah kembali ke Jakarta, beliau bilang ada urusan yang mendesak”
“ohhh… kalau begitu kami pamit, terimakasih”
“iya, tuan, nyonya”
----
“ingat yah pesanku, jangan makan ataupun minum sesuatu yang bukan buatanmu”
“iya Mas Alifku sayang”
“ya sudah, hati-hati. Jangan lupa solat”
Seharusnya setelah Alif berkata begitu, mawar akan turun dari mobil dan kembali ke RS untuk penelitian. Tapi yang terjadi adalah dia tetap diam di tempat dan memandangi alif yang kini sedang kebingungan.
“kenapa?? Ada yang… ketinggalan?"
Mawar mengangguk
“hmmm?? apa yang ketinggalan?”
“ini” mawar menunjuk dahinya dan Alif mengusap wajahnya sambil tersenyum
Alif meraih tengkuk sang istri dan bukannya kening tapi malah bibir seksi istrinya yang ia kecup.
“iiiiih Mas Alif, kan aku minta cium di sini”
“ohhh maaf”
Cuuup!
“sudah kan??”
“suami modus”
Mawar mencium kembali punggung tangan Alif dan keluar dari mobil menuju RS.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Sari
alurnya gak beraturan
2021-03-03
0
Wita Baktir
alurnya terlalu cepat tor
2020-12-09
1
Nur Zihane
ada kejutan
2020-12-08
2