Seorang wanita paruh baya sibuk menyirami bunga kesayangannya di pekarangan rumah yang sangat luas. Sambil bernyanyi ia menggoyang goyangkan selang air selaras dengan pinggulnya yang sudah semakin kaku. Sambil duduk menyeruput teh hangat seorang pria paruh baya ikut tersenyum melihat aksi istrinya yang menggemaskan. Deru mobil Ferrari spider memecah kebahagiaan pasangan lansia di pagi hari. Sang wanita segera mematikan aliran air dan berlari kecil mendekati asal suara. Keluarlah seorang pria tampan berkebangsaan campuran Indonesia turki dengan tubuh tinggi gagah dan rahang wajah yang tegas membuatnya semakin di incar kaum hawa. Pria tampan itu segera memeluk sang wanita erat, menicumi setiap kuliat wajahnya yang keriput dimakan usia.
“Anne sehat?? Alif kangen” kata pertama yang diucapkan setelah pelukan eratnya.
Alif menuntun ibunya menuju teras, seorang pria menyambut pelukan hangat anaknya. Menepuk bahu kekarnya menumpahkan rindu antar pria, antara seorang ayah dan anak laki-lakinya.
“anak ibu semakin kurus, apa kamu kelelahan mengurus rumah sakit ayahmu??” pertanyaan sang ibu mengakhiri pelukan mereka
“sedikit”
“makanya segera cari istri agar ada yang ngurus kamu”
“anne mulai lagi” dengan malas Alif meninggalkan kedua orang tuanya memasuki rumah dan segera duduk di meja makan.
“ibu nih sabar dulu bu, Alif kan baru pulang”
“apa sih baba, dukung ibu saja kalo ingin cepat punya cucu”
Kini mereka berkumpul di satu meja makan. Ibu menuangkan beberapa lauk kesukaan anaknya sambil terus bercerita gadis ini, gadis itu, gadis teman ibunya sampai gadis teman dari teman adik ibunya. Karna terus mendengar ibunya promosi, Alif segera menghabiskan makanannya
“alif mau ke rumah sakit lgi ne”
“hmmmm!! Turunan siapa sikap dinginmu itu lif lif” ibu menatap tajam baba. Yang ditatap segera mengalihkan pandangan sambil mengelus elus tengkuknya.
“anne menjadi wanita hebat karna mampu menaklukan pria sedingin baba” balas sang pria kini menatap sorotan mata istrinya menggoda
“ish… tua-tua gombal!” tersenyum sang ibu dibuatnya
“ALIF BERANGKAT!!!”
“ibu belum selesai bicara nak”
“kirim kan saja biodata semua gadis yang belum ibu sebutkan”
“ibu harap akan segera ada wanita hebat yang mampu menaklukan hatimu”
***
Arga mengacak ngacak rambutnya frustasi, selalu saja bayangan Mawar terlintas di fikirannya. Seperti menonton film, adegan dimana Arga selalu membuat mawar menangis terus berputar dengan jelas. Ada rasa menyesal karna memperlakukan wanita yang menjadi sahabatnya dari kecil dengan kasar, namun di sisi lain Arga terus saja menyalahkan Mawar karna menerima permintaan keluarganya ‘*tidak seharusnya dia menyetujui pernikahan itu, mawar harus tau akibat dari keputusan gegabahnya*’
Sekertarisnya berulang kali memasuki ruangan dan memberitahunya akan tamu yang keras kepala ingin menemui Bos.
“maaf pak, wanita itu tetap akan menunggu bapak”
“kamu di pecat jika tidak bisa menangani benalu seperti dia. Sudah kubilang aku tidak tertarik dengan tawaran rendahan seperti itu”
“melinda, Namanya melinda. Dia menyuruh saya menyebutkan nama itu jika bapak sudah tidak bisa di ajak diskusi”
“siapa??”
“melinda pak”
Arga tak percaya dengan pendengarannya. Melinda, wanita yang amat ia cintai yang meninggalkannya di hari pernikahannya. ‘mau apa dia kembali?? Haruskah aku menemuainya??’ arga amat marah mendengar nama melinda terlebih dia datang dengan tanpa tau malu. Menerobos masuk ruangannya.
“aku tidak bisa terus menunggu persetujuanmu” ucapnya mendobrak pintu ruangan
“kamu boleh keluar sil”
“baik pak”
Arga terus menatap nyalak melinda yang kini menangis bersimpuh di kakinya.
“mau apa datang kemari??”
“kamu tidak menanyakan kenapa aku kabur di hari pernikahan itu??”
“tidak perlu, hubungan kita sudah berakhir” Arga menepis pelukan Melinda dengan kasar, kembali ke meja kerja dan merapihkan beberapa dokumen untuk di kerjakan di rumah.
“tidak arga!! Aku menyesal telah meninggalkanmu, aku menyesal telah mendengarkan ucapan mawar”
Gerakan tangannya terhenti setelah mendengar kata mawar
“di hari itu mawar mendatangi kamarku dia memberitauku bahwa dia telah lama menyukaimu dia sangat terpukul karna kamu akan menikahiku. Aku melihatnya menangis terisak dan hal itu yang membuat hatiku goyah. Tapi sekeras apapun aku berusaha melupakanmu, aku tetap mencintaimu arga. Aku mencintaimu”
“benarkah?? Mawar bukan wanita seperti itu”
“tidak kah kamu melihat dialah satu-satunya wanita yang terlihat sedih di pernikahan kita??”
Arga kembali mengingat hari dimana ia melihat mawar menangis dipelukan mamahnya dan sempat ia mendengar Namanya disela-sela percakapan mereka.
“beri aku kesempatan untuk menebus salahku arga, aku mohon… menikahlah denganku”
Author...
"wah wah wah, kira kira Arga masih mau gk yah sama Melinda?? terus sebenarnya apa sih alasan Melinda kabur saat pernikahannya?? skuy tunggu up selanjutnya yah teman. mohon dukungannya 🙏🙏🥰🥰"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Arnijum
arga bodoh
2021-01-14
0
Nur Zihane
jdi penasaran😀
alif dokter yg mau di kenalin
temen nya kn???
2020-12-08
1
Diaz Bimbim
uwaah siapa tuh Alif??
2020-10-27
2