Kisah ini lanjutan dari kisah ku yang berjudul TRANSMIGRASI WANITA LICIK KE TUBUH MENANTU TAK DIINGINKAN versi kisah cinta Leon.
Dimana ada seorang gadis cantik sangat menyukai pria yang penuh tantangan. Dan akhirnya ia bertemu dengan Leon. Membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Penasaran?!
Ayo langsung mampir saja dan baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCTL~10
...🔥🔥🔥...
...Dalam perjalanan pulang, Leticia dan Tuan Takur tak henti-henti beradu argumen, hingga tak sadar mereka pun tiba di mansion....
"Kamu harus diberi hukuman agar tau caranya menjadi anak yang patuh, dan tidak memalukan," ucap Tuan Takur membuka pintu mobil dengan kasar, lalu turun.
"Patuh? Seperti putrimu, Tasya?!" jerit Leticia marah.
"Kau!" geram Tuan Takur meraih meraih kembali lengan Leticia, kemudian menariknya keluar dari dalam mobil dengan kasar.
"Lepaskan aku! Aku tidak mau masuk!" teriak Leticia meronta.
...Tuan Takur yang marah tak memperdulikan teriakan Leticia, ia terus menarik Leticia menuju ruang tengah, membuat Nyonya Arina yang tengah asik berenang menikmati dinginnya air kolam renang, terkejut mendengar suara teriakan Leticia....
"Ada apa lagi sih?" desis Nyonya Arina bergegas keluar dari dalam kolam renang, berjalan meraih handuknya."Pasti anak sial itu melakukan hal konyol lagi," gumam Nyonya Arina berjalan memasuki mansion menuju ruang tengah.
...Ia terus berjalan menatap ke arah ruang tengah dengan penasaran, dan melihat Leticia berdiri dengan air mata yang terus mengalir deras menatap Tuan Takur yang marah berdecak pinggang membalas menatapnya dengan tatapan marah....
"Kenapa kamu melakukan itu Leticia? Apa kamu tidak memikirkan resiko atas aksi bodoh mu itu?!" bentak Tuan Takur.
"Peduli apa aku?! Lagian Papa tidak pernah ada untukku! Jadi untuk apa Papa peduli dengan apa yang aku lakukan?!" teriak Leticia.
"Leticia apa yang kamu bicarakan?" selah Nyonya Arina mendekati mereka.
...Tuan Takur dan Leticia pun melirik ke arahnya, dan amarah Leticia pun seketika meledak melihat keberadaan Nyonya Arina yang selalu muncul, setiap dia dan sang Ayah berdebat, dan pastinya ia akan ikut campur dan membuat situasi semakin runyam....
"Kau dengar itu? Aku seperti ini karena kamu?! Kamu dan anak sial mu itu mengambil semua perhatian Papa! Saat Tasya melakukan sesuatu, Papa pasti akan memberinya selamat dan hadiah. Sedangkan aku? Aku diabaikan oleh Papa, bahkan hanya mengucapkan selamat pun Papa tidak mau! Padahal aku lebih pintar dan selalu mendapatkan nilai terbaik di sekolah!" jerit Leticia mengeluarkan semua unek-uneknya.
"Leticia! Jangan sekali-kali kamu menyebut putriku adalah anak sial! Karena yang sial itu kamu! Seandainya kamu tidak nakal dan bodoh, pastinya ibumu saat ini masih hidup," balas Nyonya Arina ikut berteriak, menatap Leticia penuh amarah.
"Apa...?" lirih Leticia mematung di tempat menatap Nyonya Arina.
"Iya, itu semua gara-gara kamu Leticia. Apa kamu masih ingat kejadian dimana kenakalan mu hampir membuat dirimu meninggal akibat kecelakaan, tapi ibumu menyelamatkan mu?" ungkap Nyonya Arina.
...Leticia terdiam di tempat, pikirannya melayang jauh membawanya ke kejadian beberapa tahun yang lalu dimana ia masih berumur 12 tahun. Saat itu terjadi hujan deras melanda kota A. Malam itu ia berada di sebuah acara ulang tahun salah satu teman sekolahnya yang di rayakan dengan heboh, akan tetapi ia di jemput paksa oleh sang ibu karena hari mulai sore dan hujan pun semakin deras dan tidak menunjukkan kapan berhenti....
...Akibat hal itu, Leticia yang kesal mulai beradu argumen dengan sang ibu dan melempar barang-barang yang ada di dalam mobil, menyebabkan tumbler air miliknya melayang ke arah sang ibu, mengenai kening sang ibu dan terjatuh tepat di bawa rem mobil....
...Sang ibu yang terkejut tak sengaja membanting setir mengakibatkan laju mobil tak stabil, dan saat ia mencoba untuk mengendalikan setir mobil, ia sangat terkejut saat kedua matanya melihat di depan mobil terdapat sebuah truk besar mengangkut peralatan bangunan berisi besi beton ulir. Saat ia mencoba menginjak rem mobil, tidak bisa karena tumbler milik Leticia menghalanginya....
...Merasa akan terjadi kecelakaan, sang ibu segera melepaskan sabuk pengaman dan melompat ke arah Leticia. Mengunakan tubuhnya sebagai perisai melindungi Leticia, dan kecelakaan pun terjadi....
"Mama..." lirih Leticia menitikkan air mata. Suara hantaman keras itu masih terdengar begitu nyata di telinganya.
"Sekarang kamu tau kan, apa penyebab kematian ibumu? Ibumu mati karena ia mengalami luka parah akibat tusukan besi beton ulir karena melindungi kamu," ucap Nyonya Arina menatap Leticia dengan kesal.
"Papa..." lirih Leticia lagi menoleh ke arah sang ayah."Kenapa Papa tidak memberitahuku? Kenapa, Pa...?" tanya Leticia air matanya terus mengalir deras.
"Karena ibumu yang memintanya. Dan Papa disuruh melakukan sumpah, karena ia tak ingin kamu menyalahkan dirimu sendiri setelah mengetahui faktanya," ungkap Tuan Takur ikut menitikkan air mata, dan cepat-cepat membalikan tubuhnya membelakangi Leticia.
Leticia tersenyum getir menatap punggung sang ayah."Jadi karena hal itu Papa membenciku?" tanya Leticia.
...Tuan Takur tak menjawab, ia memilih berjalan pergi tanpa mengucapkan apapun menuju ruang kerjanya, meninggalkan Leticia dan Nyonya Arina di ruang tengah. Awalnya ia ingin menghukum Leticia, tapi setelah istri kedua membongkar semuanya, ia rasa, ia tidak perlu memukul Leticia, karena Leticia sudah terpukul oleh kenyataan pahit yang akan menyadarkannya....
"Sekarang kamu tau kan, kenapa Ayah mu lebih menyayangi putriku ketimbang kamu. Itu karena kamu anak pembawa sial," tekan Nyonya Arina mendesis sinis berbalik pergi meninggalkan Leticia.
...Hati Leticia seketika hancur berkeping-keping, ia menangis sesenggukan hingga terduduk lemas di atas lantai sambil memanggil sang ibu, akan tetapi semuanya sudah terlambat, kini yang tertinggal hanyalah penyesalan....
(Bersambung)