NovelToon NovelToon
Suamiku Selingkuh Dengan Gadis SMP

Suamiku Selingkuh Dengan Gadis SMP

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Pelakor / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sansan Irawan

Anindita (40), seorang istri yang berdedikasi, menjalani kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna bersama Bima, suaminya, seorang insinyur. Namun, semua ilusi itu runtuh ketika ia mencium aroma sirih dan parfum vanila murahan yang melekat di pakaian suaminya.
Bima ternyata menjalin hubungan terlarang dengan Kinanti, seorang siswi SMP yang usianya jauh di bawahnya dan merupakan teman sekolah putra mereka. Pengkhianatan ini bukan hanya merusak pernikahan yang sudah berjalan delapan belas tahun, tetapi juga melukai harga diri Anindita secara telak, karena ia dibandingkan dengan seorang anak remaja.
Dipaksa berhadapan dengan kenyataan pahit ini, Anindita harus memilih: berjuang mempertahankan kehormatan keluarganya yang tercoreng, atau meninggalkan Bima dan memulai hidup baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansan Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Balik

Darah Bima terasa dingin, mengalir seperti es di nadinya. Ia menatap Kinanti, mencoba membaca kedalaman ancaman di mata gadis itu. Ini bukan lagi Kinanti yang polos dan mudah terpengaruh; ini adalah seseorang yang terluka parah dan siap membalas.

"Rahasia apa yang kau bicarakan, Kinanti?" Bima berbisik, suaranya nyaris hilang. "Aku sudah menjagamu. Aku berikan apa pun yang kau minta."

Kinanti tertawa sinis, tawa yang menusuk telinga Bima. "Kau memberiku mainan dan janji-janji, Mas Bima. Tapi kau tidak pernah memberiku perlindungan. Anindita menjatuhkanku dalam sehari. Dan kau, kau hanya bisa panik."

Ia menyandarkan punggungnya, matanya menajam. "Kau ingat dulu aku sering bolos sekolah? Bukan karena aku malas, Mas. Itu karena kau sering memintaku membantumu dengan proyek ganda di kantor. Kau bilang itu 'riset pasar rahasia'."

Bima merasakan kepalanya sakit. Proyek yang dimaksud Kinanti adalah side job yang ia kerjakan untuk mengalihkan dana kecil dari perusahaan supplier demi menambah kekayaannya tanpa diketahui Anindita—sebuah praktik penggelapan dana yang disamarkan sebagai biaya konsultasi.

"Aku cuma minta kau menandatangani beberapa dokumen, Kinanti. Itu bukan apa-apa—"

"Bukan apa-apa?" Kinanti memotongnya tajam. "Aku bukan hanya tanda tangan. Aku yang membuat faktur palsu, Mas. Kau menggunakan identitas palsu yang kau buatkan untukku, dan aku yang berkomunikasi dengan vendor-vendor itu, mengklaim bahwa aku adalah konsultan independen senior dari perusahaanmu."

Kinanti menghela napas. "Aku simpan semua rekamannya, Mas. Semua pesan, semua email, semua transfer bank yang masuk ke rekening 'konsultan' yang kemudian kau tarik tunai. Kau melibatkan anak di bawah umur dalam skema penipuan dan penggelapan uang perusahaan. Pengacara Purbaya bilang, itu bukan hanya pelanggaran moral. Itu kejahatan pidana."

Bima ambruk kembali ke kursinya. Anindita hanya menjatuhkannya di meja mediasi, tetapi Kinanti... Kinanti memegang kunci menuju jeruji besi. Jika rahasia ini terbongkar, Bima akan kehilangan segalanya: pekerjaan, reputasi, dan kemungkinan besar, kebebasannya.

Aliansi yang Tak Terduga

"Mengapa... mengapa kau memberitahuku ini sekarang?" tanya Bima, suaranya gemetar.

"Karena aku sudah bicara dengan Anindita dan Purbaya," Kinanti mengumumkan, suaranya tenang dan final. "Aku menghubungi mereka segera setelah wali kelasku menelepon. Aku katakan pada mereka bahwa aku tidak ingin dihancurkan oleh perceraian kalian."

"Dan apa yang mereka tawarkan?"

"Perlindungan penuh," jawab Kinanti, seringai kemenangan muncul di bibirnya. "Anindita bilang, jika aku bekerja sama dengannya dan memberikan semua bukti yang kumiliki tentang penggelapan dan penipuanmu, dia akan memastikan nama baikku dilindungi dari pengadilan, dan yang lebih penting, mereka akan melindungiku dari tuduhan kriminal karena aku melakukannya di bawah tekananmu, sebagai anak di bawah umur."

Kinanti kini berdiri, meninggikan diri di hadapan Bima yang terpuruk.

"Anindita dan Purbaya siap memutarbalikkan narasi. Kau tidak lagi hanya dituduh selingkuh, Mas Bima. Kau sekarang adalah seorang kriminal yang memanfaatkan siswi di bawah umur untuk penggelapan. Mereka akan menjamin aku bebas dan melindungiku dari skandal sosial, asalkan kau dihukum seberat-beratnya."

"Kau mengkhianatiku, Kinanti," Bima berbisik, rasa pengkhianatan dari wanita muda ini terasa jauh lebih menyakitkan daripada dari Anindita.

"Tidak, Mas Bima," Kinanti menggeleng. "Aku bertahan hidup. Kau memilih perang melawan istrimu, dan aku menolak menjadi korban kolateral."

Kinanti meletakkan sebuah map tipis di atas meja, di samping cangkir kopi dingin Bima.

"Purbaya memintaku memberikannya padamu. Itu adalah pernyataan pengakuan, Mas. Tanda tanganilah, atau aku akan serahkan semua bukti penipuan dan penggelapanmu ke Kejaksaan besok pagi."

Isi map itu adalah surat pengakuan Bima atas penggelapan dana perusahaan, yang ditukar dengan janji Kinanti untuk tidak melanjutkan tuntutan pidana terhadap Bima terkait perselingkuhan, dan jaminan Anindita bahwa ia akan menyelesaikan perceraian dengan cepat tanpa mengungkap skandal Kinanti di media.

Bima kini terpojok total. Ia harus memilih: kehilangan semua hartanya dan menerima stigma sebagai ayah yang buruk, atau menghadapi penjara karena kejahatan finansial, yang pasti akan menghancurkan Rayhan dan ibunya.

Perhitungan Akhir

Bima meraih map itu, tangannya gemetar hebat. Ia menatap Kinanti, yang kini tampak seperti agen Anindita.

"Apa yang kau dapatkan dari semua ini?" tanyanya, mencoba mencari celah terakhir.

"Kebebasanku," Kinanti menjawab lugas. "Dan aku ingin satu hal lagi darimu: apartemen studio itu, yang kau beli untukku. Aku ingin kau berikan hak milik penuh kepadaku, sebagai kompensasi atas kerusakan psikologis yang kau timbulkan. Itu yang diminta Purbaya, sebagai 'uang damai' sebelum dia menyetujui kesepakatan rahasia ini."

Bima menutup matanya. Anindita tidak hanya menjatuhkan semua bomnya; dia juga menggunakan Kinanti sebagai senjata biologis untuk memastikan kekalahan total Bima.

"Berikan aku waktu," kata Bima, suaranya lelah, hancur. "Aku akan memikirkannya."

"Tentu saja," Kinanti tersenyum kecil, meraih tasnya. "Tapi jangan terlalu lama, Mas Bima. Bom itu mulai menghitung mundur."

Kinanti pergi, meninggalkan Bima sendirian di kafe itu, terperangkap di antara dua wanita yang kini bersekutu untuk menghancurkannya.

1
Dewi Fuzi
kok jadi ngelantur ke mna" ? seru tp gak nyambung
Isranjono Jono
bima gendeng karena kesalahan mu anak jadi korban
Isranjono Jono
kok melebar kemana2 thor
Isranjono Jono
pelajaran untuk pedofil
Isranjono Jono
good job dita 👍👍
Isranjono Jono
ya tuhan ngeri aku bacanya pelajaran untuk para orang tua yang punya anak gadis
Isranjono Jono
waduh pedofil laki nya gaees🤭
kalea rizuky
looh anin meninggal apa gmana
kalea rizuky
kasian anin kehilangan anak harusnya jalang ini yg kehilangan anak kehilangan rahim sumpah benci liatnya q jalang kecil menjijikkan
kalea rizuky
sejauh itu jalang kecil sama Bima berhubung
kalea rizuky
makan itu selingkuh an mu kamu kira qm. akan bahagia Bima hahahah mimpi
kalea rizuky
kn bner jalang sok korban pdhl aslinya licik
kalea rizuky
jalang kecil lacur
kalea rizuky
suka liat cwek g menye2
kalea rizuky
gila si Bima
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!