"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.
"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
Episode 2 : Jebakan sang Kakek.
***
"Tolong jangan lakukan itu Bu, saya akan kesana secepatnya, tolong jangan memecat saya ..."
Seru Anna panik dan dengan nafas berat, tapi kepala pelayan itu tak membalasnya lagi dan langsung mematikan panggilan.
Karena itu dengan nafas berat dan wajah panik dia segera berlari keluar ruangan, "Ayah, Anna pergi bekerja dulu ya, nanti Anna akan datang lagi kesini."
Anna berlari secepat yang ia bisa, dalam situasi ini dia tidak bisa kehilangan pekerjaan, dia sangat membutuhkan uang dan jika dia kehilangan pekerjaan maka tamatlah hidupnya.
Dengan menggunakan busway yang ada di depan rumah sakit, Anna sangat berharap dia cepat sampai di mansion itu.
Dan untunglah karena usahanya berlari secepat mungkin, dia tiba di mansion megah tempat ia bekerja.
Dengan cepat dia ke ruangan kepala pelayan dan langsung menundukkan tubuhnya.
"Bu Sher, tolong maafkan saya, Ayah saya jatuh dan koma di rumah sakit, saya tidak akan terlambat lagi, saya janji ..."
"Jadi tolong jangan pecat saya, saya butuh pekerjaan ini Bu Sher, tolong ..."
Anna memohon dengan suara bergetar, nafas yang masih berat karena dia berlari dari jalan besar di depan sana dan jaraknya sangat jauh menuju lokasi mansion.
"Haaah?"
Bu Sher, kepala pelayan yang sedang mengurusi gaji para pelayan menghela nafasnya panjang, dia mengurut keningnya, "Baiklah, aku tidak akan memecat mu, tapi ini yang terakhir kalinya, anggap saja sebagai belas kasih karena aku mengenal baik Ibumu."
"Jangan salahkan aku bersikap seperti ini Anna, aku tahu hidupmu sangat berat, tapi pekerjaan adalah pekerjaan, jadi aku sangat ingin kau bersikap profesional."
Suara Bu Sher, kepala pelayan di kediaman Graham sangat tegas, Anna mengerti ucapan Bu Sher dan dia tidak menyalahkannya bersikap seperti ini.
"Iya Bu, terimakasih atas kesempatannya, aku janji tidak akan terlambat lagi ..."
Anna akhirnya mengangkat wajahnya dan wajah pucat nya terlihat dengan jelas.
"Baiklah, kalau begitu cepat selesaikan pekerjaan mu, tapi pertama-tama gantilah pakaianmu dulu, kau terlihat menyedihkan sekali."
Bu Sher melihat jika Anna nampaknya belum mengganti pakaian pelayannya yang kemarin, jadi baiknya Anna mengganti pakaiannya dulu.
"Baik Bu, terimakasih sekali lagi."
Anna menundukkan tubuhnya sekali lagi dan dia masuk ke dalam ruangan para pelayan, dia mandi dengan cepat dan mengganti pakaiannya.
Setelah itu, dia menuju ruangan yang diperintahkan Tuan Arthur Graham, Kakek Alexander Graham untuk dibersihkan sebagai tempat untuk Alexander.
***
Setelah tiba di ruangan yang sangat mewah namun cukup berdebu, Anna dengan semangat mulai membersihkan ruangan.
"Tuan Alexander ya ..." Gumam Anna pelan, dia mengenal Alexander sejak kecil.
Ibunya dulu adalah pelayan di kediaman ini dan Anna sering ikut membantu Ibunya saat kecil, dia sering memperhatikan Tuan muda yang begitu tampan itu dan hanya bisa melihat nya dari kejauhan.
Alexander adalah cinta pertamanya, tapi tentu saja Anna sadar diri, dia hanyalah anak seorang pelayan sungguh tak pantas menyukai seorang Tuan muda yang bagai bintang di langit baginya.
Jadi Anna, memendam dan mengubur perasaan itu jauh sekali, dia sadar diri dan merasa memiliki perasaan seperti itu terhadap seorang Tuan Alexander sudah tidak pantas.
Tapi Anna senang, lelaki itu pulang karena Kakek Arthur sudah merindukan cucunya itu.
Keluarga Graham memang hanya tersisa Kakek Arthur dan Alexander, Ayah Alexander telah tiada sejak ia kecil dan Ibu Alexander, Anna tidak tahu apa yang terjadi dengannya.
Yang Anna tahu, dia tidak pernah melihat fotonya di rumah ini dan tak pernah ada yang menyinggung nya.
***
Ketika Anna bekerja seharian untuk membersihkan ruangan, di tempat yang lain di dalam mansion Arthur sedang menghubungi suruhannya.
"Jangan lupa bawa wanita itu ke rumah malam ini." Arthur tersenyum, dia duduk di kursi goyangnya di balkon kamarnya.
Wajahnya yang sudah keriput dan tua nampak sangat berseri karena cucunya akan segera pulang.
Di atas meja dekatnya ada beberapa profil wanita yang ingin dijadikan Arthur sebagai istri cucunya, selama ini Alexander menolak untuk dijodohkan karena memang sudah memiliki kekasih.
Akan tetapi setelah menyelidiki informasi kekasih Alexander, Arthur tidak ingin meninggalkan cucunya dengan wanita seperti itu.
Jadi Arthur akan memilih cara ekstrim sekarang, mengatur wanita baik-baik untuk bersama cucunya malam ini, istilah keren nya adalah one night stand dan dengan itu Arthur akan memiliki alasan untuk menikahkan paksa cucunya.
"Maafkan Kakekmu ini Alex, tapi umur Kakek sudah tidak panjang lagi, Kakek ingin kau bersama wanita baik-baik yang bisa menjagamu nanti, bukan dengan wanita seperti itu ..."
"Dengan begitu Kakek bisa pergi dengan tenang nanti, jika diberikan kesempatan untuk memiliki cicit secepatnya maka mungkin aku akan menjadi orang terbahagia di dunia."
Arthur menghela nafasnya panjang, dia menyesal harus melakukan itu sejauh ini, tapi dia yakin inilah yang terbaik untuk cucunya, Alexander Graham.
***
Setelah beberapa saat ...
Saking kayanya, keluarga Graham bahkan memiliki pangakalan udara sendiri, Alexander baru saja tiba dan assiten pribadinya yang juga bersamanya selama ini di Inggris nampak langsung memandu nya masuk ke dalam mobil.
"Gale, besok aku akan mengambil libur karena aku akan menghabiskan waktu bersama Kakek, sedangkan kau besok langsung masuk ke perusahaan saja ya, siapkan ruangan kerja untukku."
Perintah Alexander kepasa Gale yang ada di luar mobil, Gale menundukkan kepalanya dan menyanggupi perintah Tuannya.
"Baik Tuan, akan langsung aku laksanakan, saat Tuan masuk ke kantor semuanya pasti sudah siap Tuan gunakan."
Balas Gale dengan sangat yakin, karena memang dia sangat bisa diandalkan dan mampu melakukan apa saja sesuai keinginan Tuannya.
"Baiklah, aku menantikan kinerja baikmu."
Balas Alexander kemudian menutup jendela mobil, di melihat jam sudah jam 7 malam, dia juga sudah merindukan Kakeknya.
Alasan kedatangan nya tentu saja bukan hanya karena rindu kepada Kakek, tapi Kakeknya mengatakan agar Alexander mulai mengambil alih seluruh perusahaan, Kakeknya merasa sudah terlalu tua untuk mengurus sebagian bisnis mereka.
Jadi sudah saatnya Alexander menjadi CEO utama di perusahaan Graham, dan bekerja dari kantor pusat perusahaan Graham.
Tentu saja sebagai cucu satu-satunya dan pewaris utama perusahaan Graham, Alexander tidak bisa menolak walaupun karena hal itu dia akan meninggalkan kekasihnya, Selena di Inggris.
"Tring ..." Saat termenung terdengar pesan masuk ke ponsel Alexander, saat ia melihat ada pesan dari Selena.
"Sayang, sudah sampai? Kalau sudah sampai kabari aku ya, hari ini aku akan melakukan show di Paris, aku akan bersenang-senang disini dan semoga kau juga ya sayang."
Pesan dari Selena masuk yang membuat ekspresi Alexander nampak tidak senang, dia sudah berkali-kali melarang Selena menjalani model setelah melihat gaya hidup para model yang menurut Alexander tidak sehat dan liar.
Tapi Selena menolaknya karena dia sangat menyukai dunia model, dia ingin menjadi model terkenal yang dikenal banyak orang.
Hal itulah yang sering membuat mereka bertengkar.
***
Bersambung ...
Alex mbo y ngomong ny baik2 dong , jan seperti itu ,jelas Anna ketakutan karna ngomong kamu selalu membentak gda lembut2 ny 🤪