NovelToon NovelToon
Dokter Santika Kesayangan Mafia Kejam, Lumpuh Dan Dingin

Dokter Santika Kesayangan Mafia Kejam, Lumpuh Dan Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti Konglomerat / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yayuk Triatmaja

Saat berumur lima tahun orang tua Santika membuangnya namun 12 tahun kemudian orang tuanya berusaha mencarinya. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan kembali.

Namun dua tahun kemudian dirinya di paksa untuk menggantikan Adik Tirinya yang dijodohkan dengan seorang pria yang terkenal dengan kekejaman dan dingin namun lebih parahnya pria tersebut ternyata lumpuh.

Awalnya Santika menolaknya namun orang tuanya mengancamnya akan menghentikan biaya rumah sakit Nenek angkatnya membuat Santika terpaksa bersedia menikah dengan pria tersebut.

Santika sama sekali tidak menyangka kalau banyak rahasia keluarga suaminya yang selama ini tidak diketahui oleh orang luar. Rahasia apakah itu?

Apakah Santika bahagia menikah dengan suaminya atau berakhir bercerai mengingat keluarga suaminya sangat membenci suaminya dan juga dirinya? Ikuti yuk novelku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sangat Kejam

Ke lima temannya yang tidak tega melihat penderitaan ke empat temannya langsung pergi meninggalkan mereka menuju ke arah mobil.

Mereka sama sekali tidak mempedulikan nasib Bela yang masih berada di dalam peti mati. Sedangkan Santika dan Satya hanya menatap kepergian mereka hingga mobil milik keluarga Alberto tidak terlihat.

"Nyonya Muda Diego." Panggil Satya setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Ya." Jawab Santika dengan singkat sambil menatap sekilas ke arah Satya.

"Apakah Nyonya Diego ingin menunggu mereka atau kembali ke dalam rumah?" Tanya Satya.

"Aku ingin menunggu mereka." Jawab Santika.

Satya yang melihat Santika sejak tadi berdiri langsung menyuruh salah satu pelayan untuk membawa kursi agar Santika duduk.

"Bawa dua kursi ke sini!" Perintah Satya.

"Baik." Jawab ke dua anak buahnya kemudian pergi untuk mengambil kursi.

"Kak Satya tahu saja kalau Aku membutuhkan kursi." Ucap Santika yang merasakan kakinya pegal.

"Tentu saja Saya tahu kalau Nyonya Muda Diego pasti ke dua kakinya pegal karena ke dua kakiku juga sama." Jawab Satya.

Tidak berapa lama datang dua pelayan sambil membawa dua kursi lalu diletakkan dekat Santika dan Satya.

"Nyonya Diego silahkan duduk." Ucap Satya ketika melihat pelayan sudah selesai meletakkan kursi.

"Terima kasih." Ucap Santika dengan nada lembut.

"Sama-sama Nyonya." Jawab Satya.

Santika hanya tersenyum kemudian duduk di kursi sambil menatap sekelilingnya di mana orang-orang sedang berdiri menatap dirinya.

Santika dan Satya kemudian duduk di kursi dengan jarak yang tidak dekat dan tidak terlalu jauh. Hal ini dikarenakan Satya ingin menjaga jarak mengingat Santika adalah istri bosnya.

Mereka berdua menunggu kedatangan orang tua Bela dengan ditemani beberapa bodyguard yang berdiri di belakang mereka. Mereka sama sekali tidak merasa pegal karena mereka sudah terbiasa berdiri berjam-jam.

xxxxxxx

Sedangkan di tempat yang berbeda di mana Ayah Rese bersama kedua istrinya sedang mengobrol sambil sesekali tertawa bersama.

Hingga beberapa saat datang pelayan setia milik Ayah Rese dengan nafas memburu karena berlari secepat mungkin untuk menyampaikan berita penting.

"Tuan Besar, Nyonya Besar Pertama dan Nyonya Besar Kedua, ada masalah besar." Ucap pelayan tersebut sambil berdiri dan memberikan hormat ke mereka berdua.

"Ada apa?" Tanya Ayah Rese penasaran begitu pula dengan kedua istrinya.

"Nona Kedua ..." Ucapan pelayan tersebut terpotong oleh Ibu Risih.

"Nona Ke dua?" Tanya ulang Ibu Risih sambil menatap ke arah suaminya.

"Suamiku, Bela bukan putri kandungmu tapi kenapa di sebut Nona kedua? Bukankah seharusnya Nona Kedua adalah putri kita yang bernama Bela?" Tanya Ibu Risih dengan nada protes.

"Suamiku ..." panggil Ibu Veni sambil menatap ke arah Ayah Rese untuk meminta bantuan.

"Memang benar kalau Bela bukan putri kandungku tapi Aku sudah menganggapnya sebagai putri kandungku. Jadi Bertha di sebut nona ketiga." Ucap Ayah Rese.

"Tapi ..." Ucapan Ibu Risih terpotong oleh Ayah Rese.

"Jika kamu tidak setuju maka kita bercerai." Ancam Ayah Rese yang menjadi jurus andalannya agar istri pertamanya tidak berani melawannya.

Ibu Risih hanya terdiam sambil menatap ke arah Ibu Veni dengan tatapan penuh kebencian sedangkan Ibu Veni hanya tersenyum penuh kemenangan.

"Tuan ..." Panggil pelayan tersebut setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Ada apa?" Tanya Ayah Rese penasaran.

"Salah satu pengawal kita mengirim pesan kalau Nona Kedua membawa peti mati dan menerobos masuk ke tempat kediaman Tuan Muda Diego." Jawab pelayan tersebut.

"Tapi Pengawal Tuan Muda Diego menghalanginya dan memasukkan Nona ke dua ke dalam peti mati." Sambung pelayan tersebut.

"Apa?" Tanya Ayah Rese sambil menggebrak meja sambil berdiri begitu pula dengan Ibu Veni.

("Semoga saja anak si alan itu mati di bunuh sama suaminya Santika." Ucap Ibu Risih penuh harap yang tidak mungkin mengatakan hal itu di depan suaminya).

"Bukankah putriku di kawal sepuluh pengawal?" Tanya Ibu Veni dengan wajah terkejut.

"Memang benar tapi Nyonya Muda Diego mengeluarkan senjata berupa jarum perak untuk melukai empat pengawal sekaligus. Karena itulah pengawal lainnya ketakutan dan tidak berani menolong Nona Kedua." Jawab pelayan tersebut menjelaskan.

"Dasar pengawal tidak berguna, percuma saja di gaji mahal." Gerutu Ayah Rese dengan wajah kesal begitu pula dengan istrinya.

"Suamiku, lebih baik kita pergi ke rumah Tuan Muda Diego untuk menyelamatkan putri kesayangan kita." Pinta istrinya.

"Baik." Jawab suaminya dengan singkat sambil berdiri begitu pula dengan Ibu Veni.

"Tapi Nyonya Besar dan Tuan Besar harus membawa lima ratus juta untuk menebus Nona Kedua. Jika tidak maka Nona Ke dua tidak akan selamat." Ucap pelayan tersebut.

"Apa? Siapa yang berani mengatakan hal itu?" Tanya Ayah Rese dengan wajah terkejut begitu pula dengan Ibu Veni.

"Nyonya Muda Diego sekaligus Nona pertama." Jawab pelayan tersebut.

"Kurang ajar. Aku akan menghukum anak si alan itu dengan sangat kejam." Ucap Ayah Rese yang sangat membenci putri kandungnya.

Hal ini dikarenakan Ayah Rese terpengaruh dengan perkataan istri keduanya. Sedangkan Ibu Risih berusaha membela putri sulungnya namun sayangnya suaminya tetap membencinya.

Hingga sepasang suami istri tersebut sering bertengkar dan pertengkaran tersebut disaksikan oleh Bertha. Hal itu membuat Berha semakin membenci Kakak kandungnya.

Ayah Rese yang sangat kesal karena sering bertengkar akhirnya mengatakan akan menceraikan istri pertamanya jika membela Santika.

Ibu Risih yang masih menginginkan hidup enak tanpa perlu bekerja akhirnya mendiamkan saja perlakuan mereka terhadap Santika.

"Itu sudah pasti. Tapi yang terpenting sekarang Aku akan menyuruh pelayanku untuk menyiapkan uang lima ratus juta untuk berjaga-jaga jika pengawal Tuan Muda Diego membantu anak si alan itu." Ucap Ibu Veni.

"Kalau Veni dapat 500 juta berarti Aku juga dapat 500 juta." Celetuk Ibu Risih.

"Kamu ...." Ucapan Ayah Rese terpotong oleh Ibu Risih.

"Jika Aku tidak mendapatkan uang 500 juta maka Aku akan mengatakan ke menantuku agar membunuh Bela." Ancam Ibu Risih.

Ayah Rese yang ingin protes langsung membuka mulutnya namun istri keduanya memegangi tangan Ayah Rese agar tidak terpancing amarah.

"Pelayan, siapkan 1 milyar! 500 juta berikan pada Kak Risih dan 500 juta berikan padaku!" Perintah Ibu Veni.

"Baik, Nyonya Besar Kedua." Ucap pelayan tersebut dengan patuh.

Kemudian pelayan tersebut pergi meninggalkan mereka untuk mengambil uang di brangkas. Sedangkan Ibu Risih yang mendengar ucapan Ibu Veni hanya tersenyum menyeringai karena dirinya bisa belanja lagi.

Ibu Risih kemudian berdiri dan berjalan ke arah Ibu Veni hingga mereka saling berhadapan. Ibu Risih kemudian mencondongkan tubuhnya ke arah telinga Ibu Veni.

'Semoga putri kesayanganmu mati dengan cara mengenaskan.' Bisik Ibu Risih tepat di telinga Ibu Veni.

"Kamu ..." Ucapan Ibu Veni terpotong oleh suaminya.

"Ada apa?" Tanya Ayah Rese penasaran.

"Aku ...." Ucap Ibu Risih mencari jawaban yang tepat lebih tepatnya berbohong di depan suaminya.

"Aku ... Apa?" Tanya Ayah Rese penasaran dengan nada setengah oktaf.

"Semoga berjalan dengan lancar." Jawab Ibu Risih berbohong.

"Suamiku, Kak Risih ...." Ucapan Ibu Veni terpotong oleh Ibu Risih.

"Lebih baik kalian berdua pergi karena takutnya putri kesayangan kalian dilukai sama pengawal menantu kita." Jawab Ibu Risih.

Ayah Rese yang ingin berbicara tangannya langsung di genggam Ibu Veni. Hal Itu membuat Ayah Rese hanya bisa mendengus.

Hingga beberapa saat peti yang berisi emas sudah datang dan di bawa oleh dua pelayan. Barulah sepasang suami istri tersebut pergi meninggalkan tempat kediamannya dengan ditemani oleh pelayan mereka masing-masing.

xxxxxxx

Di tempat yang berbeda di mana Santika menunggu kedatangan Ayah kandungnya dan juga Ibu kandungnya serta Ibu Tirinya.

Hingga dua puluh lima menit kemudian Santika, Satya bersama orang-orang yang sedang menonton tidak sengaja melihat dari kejauhan tiga buah mobil berwarna hitam menuju ke arah mereka.

"Nyonya Diego, sepertinya orang-orang dari kediaman Keluarga Alberto bersama dua mobil lainnya sudah datang." ucap Satya sambil menatap ke arah Santika.

"Sangat menarik. Pertunjukan sebentar lagi akan di mulai." Ucap Santika sambil tersenyum jahat.

"Bawa pengeras suara agar semua orang banyak yang datang dan mengatakan kalau ada pertunjukan yang tidak boleh ketinggalan." Ucap Santika.

"Baik." Jawab Satya dengan patuh.

Satya kemudian memanggil salah satu pelayan untuk mengambil benda untuk pengeras suara. Sedangkan Santika berjalan ke arah peti mati di mana Bela masih berbaring di dalam peti mati dengan wajah masih ketakutan.

Bela tidak berani melawan karena Bela tahu kalau Diego dan Satya adalah orang yang sangat kejam. Mereka berdua tidak segan-segan untuk membunuh siapa saja tanpa memandang apakah orang itu pria atau wanita.

Hingga beberapa saat kemudian pelayan tersebut datang sambil membawa pengeras suara. Satya yang melihatnya langsung mengambil benda pengeras suara tersebut kemudian berjalan ke arah beberapa penonton yang masih setia menunggu kelanjutannya lalu mulai berbicara dengan menggunakan pengeras suara.

"Jangan sampai ketinggalan dan melihat pertunjukan kami." Ucap Satya.

Sambil berbicara Satya menatap ke para penonton secara bergantian sedangkan Santika berjalan ke arah Satya untuk ikut berbicara.

"Gadis yang berbaring di sini adalah Adik Angkatku yang tinggal di kediaman Keluarga Alberto sekaligus Ayah kandungku. Tanpa alasan yang jelas membawa peti mati mencariku di tempat kediaman Diego." Ucap Santika sambil mengambil pengeras suara tersebut.

"Selain itu Dia mengatakan kalau suamiku membunuhku dan ingin mengurus jenasahku. Ini adalah fitnah terhadap suamiku yang bernama Tuan Muda Diego." Sambung Santika sambil menatap ke arah Satya lalu memberikan pengeras suara tersebut ke Satya.

"Hamba adalah seorang asisten sekaligus pengawal pribadi Tuan Muda Diego. Hamba merasa kasihan dengan nasib Nyonya Muda Diego kami karena Ayah kandungnya lebih menyayangi anak angkatnya sekaligus Adik Angkat Nyonya Muda Diego." Ucap Satya yang mengerti arti tatapan Santika.

Serentak semua orang saling berbisik dan menjelek-jelekkan Keluarga Alberto. Sebagian orang yang sudah tahu langsung bercerita.

Di mana mereka menceritakan istri pertamanya berhasil menemukan putrinya yang sudah bertahun-tahun hilang namun diperlakukan tidak adil oleh Ibu Tirinya dan Ayah kandungnya.

Orang yang mendapatkan cerita ini berdasarkan informasi dari mulut ke mulut. Di mana sumber utama cerita ini berasal dari salah satu pelayan setianya Ibu Risih.

Di mana pelayan tersebut menceritakan betapa menderitanya Ibu Risih, Santika dan Bertha karena suaminya membawa wanita selingkuhannya bersama anak yang tidak jelas siapa Ayah kandungnya.

Ibu Risih sengaja melakukan hal itu agar orang-orang membenci Ibu Veni dan Bela yang sudah merusak rumah tangganya di tambah suaminya lebih membela wanita selingkuhannya.

Namun Ibu Risih menutupi sebagian cerita kalau Ibu Risih dan suaminya sengaja membuang Santika di tempat kelahiran Ibu Risih.

Cerita tersebut langsung tersebar dari mulut ke mulut dan Santika mengetahui hal itu. Santika saat itu memiliki hati yang sangat baik sengaja menutupi kalau Ibu kandungnya sengaja mendorong dirinya ke jurang. Selain itu Santika juga menutupi bagaimana orang tuanya pilih kasih dan dirinya selalu mengalah.

Orang-orang yang belum tahu cerita tersebut langsung menjadi tahu dan sangat membenci Keluarga Alberto beserta istri dan anak mereka yang bernama Bela.

"Nona sulung dari kediaman Keluarga Alberto yang terhormat diperlakukan seperti ini sungguh keterlaluan. " Ucap Satya.

"DIAM!" Bentak Ayah Rese dengan suara menggelegar ketika sudah sampai di tempat tersebut dan turun dari mobil bersama istrinya.

Kemudian sepasang suami istri tersebut berjalan ke arah peti mati. Mereka sangat terkejut ketika melihat Bela berbaring di peti mati dengan tatapan sendu.

"Dasar anak terkutuk! Apakah kamu tahu dosamu?" Tanya Ayah Rese dengan nada satu oktaf.

"Aku tidak tahu dosa apa yang sudah Aku lakukan?" Tanya Santika dengan nada santai.

"Kamu awalnya berasal dari pedesaan dan dengan susah payah kami membawamu kembali untuk tinggal di tempat kediamanku." Jawab Ayah Rese.

"Ayah tidak segan-segan mengeluarkan banyak uang untuk membawa mas kawin untukmu agar kamu bisa menjadi istri Nyonya Diego yang terhormat." Sambung Ayah Rese.

"Namun sayangnya kamu sangat serakah. Kamu tidak hanya menghina Ayah tapi kamu dengan kejamnya memasukkan adikmu ke dalam peti mati padahal Adikmu hanya datang menjenguk keadaanmu. Tapi dengan beraninya kamu mengancam Ayah untuk meminta uang 500 juta untuk menebus Adikmu." Sambung Ayah Rese.

Santika hanya diam dan menunggu kalimat selanjutnya dari mulut Ayah Rese. Sedangkan Ibu Tirinya hanya tersenyum jahat ketika orang-orang mulai menjelek-jelekkan Santika.

"Ayah sama sekali tidak menyangka kalau Kamu sangat serakah meminta agar Ayah memberikan kamu lima ratus juta. Inilah dosa yang sudah kamu lakukan pada Ayahmu!" teriak Ayah Rese.

"Hampir saja kita tertipu." Celetuk salah satu penonton yang melihat kejadian tersebut.

"Benar, hampir saja kita tertipu." Ucap temannya.

"Aku tidak menyangka kalau Nyonya Diego ternyata kelakuannya seperti itu. Nyonya Diego seperti pencuri namun berteriak maling." Ucap penonton lainnya.

"Benar sekali. Orang seperti ini sama sekali tidak pantas menikah dengan Tuan Muda Diego." Ucap penonton lainnya.

"Tuan Muda Diego sangat kejam terhadap musuh-musuhnya tapi mempunyai kepribadian yang ramah dan selalu membantu orang miskin. Karena itu Nyonya Diego tidak pantas menjadi istrinya." Ucap yang lainnya.

1
Yayuk Triatmaja
Betul sekali. Terima kasih atas komentarnya
Rahma Inayah
Santika di lawan mn bisa dia jauh kbh cerdik dan pintar dr musuh
Rahma Inayah
semoga aja Santika SDH meminum penawar racun yg sering dia minumin PD diego
Rahma Inayah
pasti deon mau menjebak Santika sampai dsn SDH ada ank buah Rahwana .semoga Santika BS menghadapinya
Rahma Inayah
Santika di lawan sedari kecil dia SDH dia ajari byk hal oleh kakek angkatnya dr pengenalan obat2tan ,bela diri jg tak tik licik org yg ingin mencelakainya
Rahma Inayah
ya ..pasti suruhan Dian dan rese jg bertha yg haus harta dan kekkuasaan
Yayuk Triatmaja: Terima kasih banyak atas komentar nya
total 1 replies
Rahma Inayah
pasti yg drg ibu nya dan ke dua saudara or Bu Wulan dan 2 ank nya
Rahma Inayah
semoga santika bisa membantu membuktikan klu mmg wulan wanita ular baik di dpn tp jahat diblkng
Cindy
lanjut kak
Rahma Inayah
perlahn tp pasti.sblm.kalian membunuh sanrika kalian dulu yg akan mati krn virus yg di tularkan bertha
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Rahma Inayah
semoga penghiant di bkng bs meuyusl dr wira ..mendprkn hukuman mati veni ..slnjutnya suri siap2 km akan di jatuhi hukuman mati juga klu kedoku sdh terbongkr sebagi prppokator
Rahma Inayah
bagus thor ceritanya ..
Yayuk Triatmaja: Terima kasih banyam
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Yayuk Triatmaja: siap hari ini UP lagi. Jangan lupa bintang 5, vote, komentar, bunga dan like nya ya? Terima kasih
total 1 replies
Yayuk Triatmaja
betul sekali. Terima kasih banyak atas komentarnya
Cindy
lanjut
Yayuk Triatmaja: Siap. Hari ini sudah up nunggu lulus review dulu
total 1 replies
Rahma Inayah
km salh lwn rahwana jgm mentg2 km mafia berdarh dingin bs dgn
mudh membunuh mafia juga diego sdh siao sedia dgn pengawal bayangannya
Rahma Inayah
semoga santika bs membunuh ke 10 pembunuh bayaran itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!