⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 - Mencari Perawan
Yofan menatap Marvel. Ia tentu kaget dengan pernyataan cowok itu terkait Bella dan Olivia. Namun kedua cewek tersebut tampak memucat dan tak membantah sama sekali. Mereka terlihat beranjak dari ruangan karena merasa malu.
"Ayo kita ke lantai dansa," ajak Tirta. Dia dan Agung menyusul Bella dan Olivia keluar.
"Ayo! Kau harus coba juga." Marvel sudah berdiri karena ingin mengikuti teman-temannya. Namun Yofan sigap memegang lengannya.
"Sepertinya kau ahli dalam urusan wanita," tukas Yofan.
"Bisa dibilang begitu. Kenapa?" tanggap Marvel sambil mengernyitkan kening dengan samar.
"Aku ingin kau membantuku."
"Bantuin kau dekat sama cewek? Begitu?"
Yofan langsung mengangguk. Marvel lantas tersenyum, dia tak mengatakan apapun dan malah mengajak Yofan ke lantai dansa.
"Kau tidak butuh bantuan kalau punya wajah tampan. Menarilah di lantai dansa dan dekatilah cewek mana pun. Kebanyakan orang-orang yang datang ke klub mencari kesenangan. Mereka mencari orang asing untuk bersenang-senang," ujar Marvel. Ia berbicara cukup nyaring di telinga Yofan karena suara musik yang sangat menggema.
"Begitukah?" sahut Yofan.
"Cobalah dulu," saran Marvel.
"Tapi aku--" Yofan tak menyelesaikan ucapannya karena Marvel pergi begitu saja.
Yofan terdiam. Kini dia memperhatikan sekitar dan berusaha mencari perempuan yang menarik perhatiannya.
Yofan nyaris melangkah, namun dia berhenti. Ia merasa tidak yakin karena dirinya tak bisa mengetahui gadis perawan.
"Jamal benar. Aku tak bisa menemukan gadis perawan di sini, tapi malah sebaliknya," gumam Yofan. "Tapi... Aku tak mau membuang kesempatan untuk bersenang-senang," sambungnya seraya tersenyum miring. Ia segera mendekati salah satu perempuan di lantai dansa.
Tidak butuh waktu lama, Yofan bisa berkenalan dan mengobrol dengan perempuan itu. Namanya adalah Aurel. Kala itu Aurel minta traktir minum.
Aurel tak berhenti memberikan kode kalau dirinya tertarik dengan Yofan. Tetapi Yofan tidak menyadari itu sama sekali.
Dari kejauhan Marvel memperhatikan. Dia mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Yofan. Kebetulan tadi dia dan Yofan sudah saling bertukar nomor.
'Ciumlah bibirnya. Dia udah gatal tuh.' Begitulah bunyi pesan dari Marvel.
Deg!
Jantung Yofan berdegup kencang. Rasanya tidak sopan jika dia mencium bibir Aurel begitu saja.
Yofan lantas membalas pesan Marvel. 'Rasanya tidak sopan kalau aku berbuat begitu. Tapi apa kau bisa pastikan cewek ini perawan.'
Lidah Marvel berdecak saat membaca pesan dari Yofan. Dia pun menghampiri Yofan dan mengajak bicara empat mata di balkon. Lagi pula Aurel terlihat sudah mabuk karena minum terus. Cewek itu memilih minum terus karena menunggu Yofan merayunya.
...***...
Sekarang Yofan berada di balkon bersama Marvel. Dia melihat Marvel menyalakan sebatang rokok dan tak lupa menawarkan.
"Enggak!" Yofan menolak.
"Kau itu terobsesi sama perawan ya?" timpal Marvel.
Yofan menenggak salivanya satu kali. Tak mungkin dia berkata jujur. Terutama pada orang seperti Marvel. Entah kenapa Yofan merasa cowok itu berbahaya. Namun di sisi lain, dia merasa Marvel adalan orang yang bisa membantunya mencari gadis perawan dengan mudah.
"Bisa dibilang begitu. Alasannya karena aku masih perjaka. Jadi aku hanya ingin tidur dengan gadis perawan." Yofan berusaha menjelaskan dengan tenang.
"Kalau begitu kau salah besar mencari mereka di klub," sahut Marvel.
"Lalu dimana?" tanya Yofan.
Marvel terdiam. Ia tak langsung menjawab. Dia tampak berpikir.
"Aku nggak tahu. Tapi yang jelas, gadis yang menjaga keperawanannya itu adalah gadis baik-baik." Marvel akhirnya menjawab.