NovelToon NovelToon
KETUA OSIS CANTIK VS KETUA GENG BARBAR

KETUA OSIS CANTIK VS KETUA GENG BARBAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Musoka

Ketua OSIS yang baik hati, lemah lembut, anggun, dan selalu patuh dengan peraturan (X)
Ketua OSIS yang cantik, seksi, liar, gemar dugem, suka mabuk, hingga main cowok (✓)

Itulah Naresha Ardhani Renaya. Di balik reputasi baiknya sebagai seorang ketua OSIS, dirinya memiliki kehidupan yang sangat tidak biasa. Dunia malam, aroma alkohol, hingga genggaman serta pelukan para cowok menjadi kesenangan tersendiri bagi dirinya.

Akan tetapi, semuanya berubah seratus delapan puluh derajat saat dirinya harus dipaksa menikah dengan Kaizen Wiratma Atmaja—ketua geng motor dan juga musuh terbesarnya saat sedang berada di lingkungan sekolah.

Akankah pernikahan itu menjadi jalan kehancuran untuk keduanya ... Atau justru penyelamat bagi hidup Naresha yang sudah terlalu liar dan sangat sulit untuk dikendalikan? Dan juga, apakah keduanya akan bisa saling mencintai ke depannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musoka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kangen?

Happy reading guys :)

•••

Pintu masuk ruangan markas Valefor yang sedang tertutup rapat tiba-tiba saja terbuka dengan sangat kasar, membuat beberapa orang yang berada di dalam sana—termasuk Kaizen—sontak mengalihkan pandangan ke arah sumber suara.

Para petinggi Valefor spontan mengerutkan kening sempurna, ketika melihat kehadiran Naresha yang tengah mengukir ekspresi wajah tidak bersahabat di dalam area kekuasaan mereka.

Tanpa memperdulikan tatapan dari para petinggi Valefor, Naresha segera melangkahkan kaki mendekati tempat Kaizen berada saat ini, lantas tanpa banyak basa-basi,bergegas mencengkeram erat lengan kanan cowok itu—berusaha membuat sang suami mengikuti dirinya keluar dari dalam ruangan ini.

Akan tetapi, Kaizen hanya diam di tempat tanpa mengatakan apa-apa sejenak, sebelum pada akhirnya menarik Naresha hingga jatuh di atas pangkuannya, sebelum mengalihkan pandangan ke arah para anggota geng-nya.

“Bisa tinggalin gue sama ini anak sebentar … ada hal yang mau kami berdua obrolin,” ucap Kaizen dengan suara sangat datar, seraya tangan kirinya memeluk perut Naresha sangat erat—menahan gadis itu yang ingin beranjak dari atas pangkuannya.

Para petinggi Valefor saling pandang beberapa saat, merasa heran serta penasaran dengan hal yang akan dua musuh bebuyutan itu obrolkan. Namun, itu tidak berlangsung lama, lantaran mereka segera menganggukkan kepala pelan dan bangun dari tempat duduk masing-masing, sebelum berjalan meninggalkan bagian dalam ruangan seperti perintah yang telah diberikan oleh Kaizen

Sepeninggal anak-anak Valefor, tanpa aba-aba Naresha menggigit tangan kanan Kaizen yang masih dirinya cengkeraman, karena sudah tidak memiliki cara lain untuk terbebas dari atas pangkuan suaminya itu.

Akan tetapi, hal itu tidaklah membuat Kaizen melepaskan pelukannya. Ia justru semakin mengeratkan pelukannya sembari menyandarkan dagu di bahu kanan Naresha.

“Ngapain lu ke sini? Kangen sama gue, ya?” tanya Kaizen, suaranya masihlah sangat datar, tetapi kini terdengar sedikit lebih lembut.

“Ngaco! Geer banget, sih, lu jadi orang!” jawab Naresha, sambil terus-menerus mencari cara agar dapat lepas dari pelukan Kaizen, “Lepasin gue! Gue nggak sudi dipeluk sama orang kayak lu! Buru!”

Kaizen mengembuskan napas pelan di dekat telinga kanan Naresha, sengaja membuat tubuh istrinya itu bergetar lantaran suaranya yang begitu sangat dekat dan lembut.

“Lu ke sini, nyari dompet lu, kan?” bisik Kaizen tepat di telinga kanan Naresha, “Sayangnya, Sa … dompet sama semua yang lu punya sekarang ada di tangan gue.”

Naresha sontak berhenti meronta-ronta. Ia membelalakkan mata sempurna dengan tubuhnya sedikit menegang, lantaran bisa merasakan sebuah nada ancaman tersembunyi dalam setiap kata yang telah Kaizen lontarkan, meskipun dibungkus dengan suara tenang yang begitu menyebalkan.

“Gue serius! Kalau lu nggak balikin semuanya hari ini juga, gue bakal—”

“Bakal apa?” potong Kaizen, seraya mengambil dompet berwarna beige milik Naresha dari dalam saku celananya. Ia membuka dompet itu secara perlahan-lahan, lantas mengeluarkan dan mengangkat salah satu kartu ATM, sebelum menggoyangkannya tepat di depan wajah cantik istrinya itu, “Lu bakal lapor hal ini ke mama sama papa? Memangnya mereka bakal mau dengerin lu, setelah lu kecewain kepercayaan mereka selama ini?”

Naresha hanya diam saat mendengar beberapa pertanyaan yang telah Kaizen lontarkan. Ia ingin merampas kartu miliknya itu, tetapi Kaizen dengan sangat cepat kembali menaruh semua alat pembayarannya ke dalam saku celana—membuat Naresha di dalam hati spontan mengeluarkan banyak sekali kata-kata mutiara.

“Gue akan balikin semuanya, tapi dengan satu syarat ….” Kaizen memegang dagu Naresha, lantas menggerakkan ke kanan agar mereka bisa saling menatap wajah satu sama lain. “Mulai hari ini … Lu harus nurut sama semua keputusan gue … nggak ada penolakan sama sekali. Gimana?”

Naresha masih terus diam, membalas tatapan Kaizen dengan sorot mata dipenuhi rasa benci serta hawa amarah yang semakin menjadi-jadi. Namun, itu tidaklah berlangsung lama, lantaran sebuah senyuman samar mulai terukir saat dirinya merasakan pelukan sang suami mulai melonggar.

Tanpa menunggu waktu lama, Naresha mendorong serta menginjak kaki Kaizen dengan sangat kencang, lalu buru-buru bangun dari atas pangkuan cowok itu.

Setelah berhasil terlepas, Naresha menoleh ke arah belakang, menatap Kaizen yang seperti sedang menahan rasa sakit pada bagian kaki kanan. Ia mengukir senyuman tipis penuh kemenangan, sembari merapikan seragam sekolahnya yang sedikit berantakan.

“In your dreams, Kaizen,” ucap Naresha, sebelum pada akhirnya pergi meninggalkan bagian dalam ruangan markas Valefor sambil mengibaskan rambut panjangnya ke udara—seolah sedang memberikan ejekan kepada suaminya.

Sepeninggal Naresha, Kaizen mengukir senyuman tipis penuh akan arti, sembari mengambil kembali dompet milik sang istri dari dalam saku celananya.

“Kita lihat … sampai kapan lu bisa bertahan tanpa semua ini. Welcome to the game, Baby.”

•••

Suasana koridor Batara Senior High School yang beberapa menit lalu dipenuhi oleh gelak tawa serta langkah kaki mulai berubah menjadi sangat tenang dan sunyi, lantara siswa-siswi telah kembali masuk ke dalam ruangan kelas masing-masing untuk mengikuti berbagai macam pelajaran yang diberikan oleh para guru sekolahan ini—setelah mendengar bel masuk berbunyi.

Cahaya matahari menyelinap masuk melalui deretan jendela besar di sisi kanan koridor, memantulkan bayangan dedaunan pohon rindang yang melambai pelan saat tertiup oleh hembusan angin sepoi-sepoi yang datang.

Di antara ketenangan serta kesunyian itu, terdengar suara langkah kaki Naresha sedang menyusuri koridor dengan sangat cepat, seolah dirinya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa rasa kesalnya kepada sang suami sudah tidak bisa diredam lagi.

“Lihat aja lu, Kai … Gue pastiin bikin balasan yang lebih menyakitkan daripada ini … Gue janji akan hal itu. Tunggu aja!” batin Naresha, menggembungkan kedua pipi putihnya dan mengepalkan tangan sempurna—kala kembali mengingat tentang semua perkataan Kaizen beberapa menit lalu.

Saking asyiknya menyumpah serapah serta mencari cara untuk membalas perlakuan Kaizen, Naresha sampai tidak membalas sapaan dari beberapa guru atau adik kelas yang telah berpapasan dengan dirinya—membuat mereka semua sontak mengerutkan kening, merasa heran dengan hal yang sedang dipikirkan oleh sang ketua OSIS.

Sekitar lima menit berlalu, begitu sampai di depan ruangan kelasnya, Naresha tanpa mengatakan apa-apa segera membuka pintu masuk dengan begitu kencang serta cukup kasar, hingga membuat para siswa-siswi yang sedang asyik mengobrol di dalam sana sontak membelalakkan mata dan segera mengalihkan pandangan ke arahnya.

Tanpa memperdulikan tatapan yang sedang diberikan oleh para teman sekelasnya, Naresha melangkahkan kaki mendekati tempat duduknya berada—masih terus menggembungkan pipi serta mengepalkan tangan sempurna.

Melihat hal yang sedang dilakukan oleh sang sahabat, Nayla dan Thalita sontak saling pandang beberapa saat, sebelum pada akhirnya menggeser kursi mereka mendekati Naresha yang baru saja mendudukkan tubuhnya.

“Sa, lu kenapa? Kenapa lu kelihatan badmood gini? Lu habis berantem lagi, ya, sama Kaizen?” cecar Nayla dengan suara penuh kehati-hatian, sembari memberikan elusan lembut di punggung Naresha—berusaha menghilangkan hawa amarah pada tubuh sahabat baiknya itu.

Naresha diam beberapa saat, mengalihkan pandangan ke arah luar melalui jendela kaca ruangan kelas, sebelum membuka suara. “Bukan berantem … tapi gue sebel banget sama dia. Rasanya gue pengin hancurin itu mukanya yang ngeselin.”

“Kenapa sebel sama itu anak? Gara-gara dia bayarin makanan lu wak—”

“Udah, deh, nggak usah bahas dia lagi!” potong Naresha dengan sangat cepat, meskipun nada suaranya justru semakin menunjukkan memang ada sesuatu yang sedang dirinya sembunyikan. Ia masih terus menggembungkan pipi, seraya matanya memancarkan hawa amarah yang semakin menjadi-jadi.

Nayla dan Thalita kembali saling pandang, tetapi itu tidak berlangsung lama, lantaran mereka pada akhirnya mengangguk paham, lalu mulai kembali duduk di tempat masing-masing kala melihat seorang guru perempuan telah memasuki ruangan.

Naresha sendiri masihlah asyik melihat ke arah luar, seolah dirinya tidaklah peduli dengan guru yang telah masuk—lantaran semua pikirannya kini tertuju pada sosok sang suami yang begitu sangat menjengkelkan.

“Tunggu aja … gue pastiin bikin lu nyesel, Kaizen!”

To be continued :)

1
Vlink Bataragunadi 👑
what the..., /Shame//Joyful//Joyful//Joyful/
Vlink Bataragunadi 👑
buahahaha puas bangett akuu/Joyful//Joyful//Joyful/
Musoka: waduh, puas kenapa tuh 🤭
total 1 replies
Vlink Bataragunadi 👑
buahahaha Reshaaaa jangan remehkan intuisi kami para orang tua yaaaaa/Chuckle//Chuckle/
Musoka: Orang tua selalu tahu segalanya, ya, kak 🤭🤭
total 1 replies
Vlink Bataragunadi 👑
ada ya yg ky gini/Facepalm/
Musoka: ada, dan itu Resha 🤭🤭🤭
total 1 replies
Vlink Bataragunadi 👑
gelooooo/Facepalm/
Musoka: gelo kenapa tuh kak 🤭🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!