NovelToon NovelToon
A Mafia'S Love For A Muslimah

A Mafia'S Love For A Muslimah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi
Popularitas:842.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nurliah Ummu Tasqi

Seorang mafia kelas kakap, Maxwell Powell nyaris terbunuh karena penghianatan kolega sekaligus sahabatnya. Namun taqdir mempertemukannya dengan seorang muslimah bercadar penuh kharisma, Ayesha, yang tak sengaja menolongnya. Mereka kemudian dipersatukan oleh Allah dalam sebuah ikatan pernikahan gantung karena Ayesha tak ingin gegabah menerima lamaran Maxwell terhadapnya. Kehidupan seorang muallaf dengan latar belakang kehidupan gelap seorang mafia mengharuskan sang gadis muslimah yang nyaris sempurna ini harus menguji dulu seberapa mungkin mereka kelak bisa membangun rumah tangga Islami yang seutuhnya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurliah Ummu Tasqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10. Ditolong Orang Suruhan

Ayesha bergegas menuju stasiun kereta api. Kali ini ia harus lebih waspada. Ia terus menatap dengan nanar situasi di sekelilingnya jikalau ada sesuatu yang mencurigakan. Setelah dirasa aman, ia pun kemudian memesan tiket dan tak lama kereta pun segera melaju kencang. Kereta komuter Rusia memang canggih dan sangat nyaman. Ayesha tenggelam dalam lamunannya ketika duduk bersandar di sudut sebuah bangku kereta. Terbayang segala hal menyeramkan yang barusan dilaluinya. Bisikan menenangkan kembali hadir di hatinya. Allah pasti punya rencana yang indah untuk semua hal yang sudah dilaluinya ini. Dan ia pasti punya kemampuan untuk lulus dari ujianNya ini.

Ayesha tersenyum. Pelan dikeluarkannya HP dari saku bajunya. Ia baru membelinya tadi. Setelah aktif, yang pertama kali Ayesha lakukan adalah menginstal aplikasi Qur’an dengan terjemahannya dalam bahasa Rusia. Setelah itu ia mengirim pesan ke kakaknya, Ahmed. Pesannya sangat singkat. Kak, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Ayesha. Ayesha tersenyum. Ia mematikan data selulernya. Kini ia tenggelam dalam bacaan Qur’annya yang mirip bisikan yang hanya dia saja yang bisa mendengarnya. Ia larut dalam tadabur ayat yang panjang yang saat ini ketika dibacanya, terasa lebih merasuk ke dalam jiwa. Tak terasa buliran air mata jatuh membasahi maskernya. Ayesha tanpa sadar tergugu.

Nun jauh beberapa deret bangku di seberang gadis itu, sepasang mata yang tersembunyi di balik kaca mata hitam sedang mengamatinya dan sekali-kali menatap ke HP yang dipegangnya. Mata dari seorang lelaki bertubuh tegap, tinggi besar. Ada tato tersembul di balik kerah t-shirt yang dipakainya. Selintas ada senyum di sudut bibirnya. Ia menatap mantap ke arah Ayesha, tentu tanpa diketahui orang yang ditatapnya sama sekali.

Kereta terus membawa Ayesha pergi menuju distrik di kediaman Yovanna, sahabatnya. Tak terasa setelah satu jam lamanya, akhirnya Ayesha sampai di stasiun yang dituju. Gadis itu bergegas keluar kereta dengan memegang tas kecilnya yang diselempangkan di depan. Ia nampak seperti seorang turis. Ia terus melangkah dan kemudian menyetop taxi yang lewat menawarkan bantuan. Setelah nego sebentar ia pun masuk dan taxi itu pun melaju mengikuti arahan sang penumpang. Namun tatkala jalanan mulai memasuki daerah yang sepi, mendadak Ayesha dan sang supir taxi dikejutkan dengan sebuah mobil box yang tiba-tiba memepet jalan, seperti sengaja hendak menghentikan taxi yang ditumpangi Ayesha. Karena dalam kondisi terjepit, mendadak supir taxi pun menghentikan mobilnya dengan merem mendadak. Sang supir mengumpat panjang lebar dan hendak keluar menemui si pengendara. Namun niatnya terhenti ketika muncul beberapa wajah di kaca mobilnya yang sedikit terbuka. Ayesha terhenyak.

“Serahkan penumpang anda atau anda mati”, ancam mereka seraya menodongkan sebuah pucuk pistol ke kepala sang supir. Pria separuh baya berkepala botak itu pun gemetar ketakutan. Ia menoleh ke arah Ayesha. Yang ditatap hanya bisa menahan nafas. Tidak ada pilihan lain. Pikir gadis itu.

“Jangan sakiti dia. Apa mau kalian?”, teriak Ayesha.

“Keluar sekarang juga”

“Baiklah. Lepaskan supir ini”

Ayesha pun perlahan keluar. Sekilas ia mendengar suara deritan mobil menjauh di belakangnya. Hm, ternyata sang supir taxi sudah melarikan diri meninggalkannya begitu saja. Ia kini berhadapan dengan ketiga orang anak buah Joeris yang selama ini tak kenal lelah terus mengejarnya. Sepertinya mereka memang masih mengenalinya meski sudah merubah penampilan. Mereka benar-benar menguntitku kemana pun. Gumam Ayesha dalam hatinya. Perlahan ia merogoh sesuatu di saku bawah bajunya. Secepat kilat ia menyiramkan pasir yang memang sudah disiapkannya ke arah wajah-wajah sangar di hadapannya yang kontan membuat yang diserang gelagapan dan histeris sambil memegang mata mereka masing-masing. Tak sampai disitu, dengan gerakan cepat Ayesha pun melayangkan satu tendangan bebas yang cukup telak ke arah ******** musuh yang masih memegang pistol dan dalam waktu yang bersamaan tangan kirinya melemparkan tas kecilnya yang ternyata berisi batu ke kepala musuh yang lainnya.

Satu orang lagi yang masih terperangah melihat apa yang menimpa kawannya juga tak luput dari bogem mentah yang mematikan di tengkuknya oleh tangan kanan Ayesha. Semua terjadi begitu cepat. Ketiga orang yang sebelumnya penuh dengan kepercayaan diri dan kesombongan pada satu menit yang lalu tiba-tiba saat ini sudah terduduk tak berdaya di atas jalanan sambil memegangi jejak-jejak serangan wanita bermasker di depannya.

Tapi Ayesha belum bisa bernafas lega, karena kemudian ia merasakan pelipisnya dingin oleh sentuhan sebuah moncong senjata. Ternyata masih ada dua orang kawanan lainnya yang sedari tadi menyaksikan adegan itu di balik kaca mobilnya. Mereka segera keluar begitu melihat ketiga kawannya tak berdaya hanya oleh seorang wanita bermasker. Dan tanpa mengulur waktu lagi mereka menodongkan senjata laras panjangnya ke kepala Ayesha.

“Dimana Maxwell sekarang.”

“Siapa Maxwell. Aku tidak tahu”

“Jangan bohong. Kami tidak sempat bermain lagi. Katakan sekarang atau kau kuhabisi wanita liar”

“Aku katakan pun kalian juga akan membunuhku bukan? Jadi percuma saja menggertakku. Pergilah sebelum polisi Rusia yang akan menghabisimu. Presiden kami tidak akan tinggal diam melihat warganya dibantai orang asing di negaranya sendiri”

“Dasar bodoh. Katakan dimana Maxwell sekarang dan kau akan selamat”

“Dia sudah mati. aku tidak bisa menyelamatkannya waktu itu. Kalian sudah meracuni dan menembak jantungnya. Kalau kalian tak percaya carilah abunya di rumah sakit dekat hutan yang dulu kalian membunuhnya. Puas?”, Ayesha terpaksa berbohong.

“Apa? Kau pikir kami bisa percaya begitu saja ucapanmu?”

“Terserah apa mau kalian. Aku tidak peduli. Aku tidak ada hubungan apapun dengan orang yang kalian cari. Aku bahkan tidak mengenal orang itu sama sekali juga kalian. Apa untungnya bagiku menutupinya?”

Anak buah Joeris sangat geram. Ingin rasanya mereka menembak kepala wanita di depannya ini saat itu juga namun mengingat mereka sedang di negara orang, mereka urung. Mereka tidak ingin mencari masalah saat ini. Focus mereka hanyalah Maxwell.

“Boss, kalau kita tidak ingin membunuhnya, bukankah kita bisa membuatnya cacat? Ingatlah apa yang sudah dilakukannya pada boss besar kita dan kawan-kawan kita ini”

“Hm, kau benar. Kita harus memberi pelajaran pada wanita liar ini.”

Ayesha terpana. Keduanya masih menodongkan pistol mematikan ke arah kepala dan dadanya dengan jarak hanya dua meter. Sementara salah seorang lelaki bengis di depannya merogoh sesuatu di balik bajunya. Pisau. Ya, sebuah pisau kecil dengan ujung yang melengkung berkilauan. Perlahan ia mendekat ke arah Ayesha. Ayesha sesaat memejamkan matanya sembari terus berzikir meminta pertolongan Allah. Ia yakin Allah tidak pernah tidur. Dan kalau pun ajalnya sampai hari ini, maka ia ingin mati dalam keadaan syahid, bukan mati konyol tanpa perlawanan. Ia sedang menunggu saat yang tepat untuk melawan semampunya walau pun nanti akan tertembak. Ia tidak sudi pasrah dianiaya tanpa berjuang. Namun tiba-tiba segalanya berubah.

Terdengar suara tembakan yang begitu cepat menghantam kedua lelaki bengis itu dan hanya hitungan detik mereka terkapar dengan kepala bersimbah darah dan tak bergerak lagi. Sementara tiga orang lainnya yang tadi sempat kesakitan diperdaya Ayesha dan terduduk kini mendadak berdiri dan melotot. Namun tak sempat berkata apapun mereka akhirnya bernasib sama seperti dua rekannya. Semuanya hanya terjadi tidak lebih dari satu menit saja. Amat cepat dan Ayesha cuma bisa menahan nafasnya. Kini seorang lelaki tinggi besar nan tegap dengan tato yang menyembul di balik kerah bajunya berdiri menatapnya sekilas. Ia menggunakan sarung tangan dan dengan kecepatan yang luar biasa, menyeret ke lima mayat yang terkapar itu ke dalam mobil mereka sendiri. Tak lama dia kembali menemui Ayesha.

“Anda Nona Ayesha bukan?”

Ayesha mengangguk spontan.

“Segeralah pulang nona. Keluarga Anda sangat cemas. Mereka sudah saya habisi. Sementara ini Anda dan keluarga Anda aman. Saya pergi dulu. Ingat secepatnya pergi dari sini karena polisi akan segera datang”.

“Siapa Anda?”

“Saya hanya bertugas”

Si lelaki aneh itu tanpa menoleh lagi segera menyambar motornya dan menghilang di balik tikungan. Ayesha tergagap. Menyadari masalah baru akan datang ia segera berlari ke seberang dan menemukan jalanan yang ramai. Ia segera menyetop taxi yang lewat dan melesat menuju rumahnya.

Kepalanya diliputi tanda tanya. Ia bahkan belum sempat mengucapkan terima kasih pada orang asing itu.

1
Eliadorrʕ •ᴥ•ʔゝ☆
lnjt kk
Eliadorrʕ •ᴥ•ʔゝ☆
lnjt kkk plisss
Yuli Budi
ya Allah Thor lama amat 3 thn, wis kedarung lupa jln critane
Nurliah Kisarani Lia: maafin ya..../Pray//Pray//Pray//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Rudiyan
Cerita yg sangat menarik untuk di baca dan membuat kita ingin tahu apa episode berikutnya
Nurliah Kisarani Lia: tq rudi...smg bermanfaat
total 1 replies
Nurliah Kisarani Lia
semangattttsss
@
bagus bngt Thor crita nya God 👍🏻
Samsuna
Mark ketika jatuh cinta lucu sekali 😂🤭
Samsuna
tegang akuuu
Samsuna
aku sedih Peter meninggal 😭😭😭😭
s
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
lupa nama?
yukk bisa yuukk thor up lagi..bismillah.
lupa nama?
nona grace kka sepupu/ adik sepupunya maxwell dong..bukan bibi dong kan anak dari pamannya
Nurliah Kisarani Lia: keduanya sis. sepupu kandung dari Abraham krn anaknya, juga bibi karena adik dari cristine yg juga ibunya maxwel (ibu susu)
total 1 replies
lupa nama?
Dari karya ini banyak pembelajaran yg dapat diambil bagaimana menjadi muslim yg taat kepada Rabb-NYA
Nafid Fajarina
waah.. samaan kaya aku mak otor. baby nya udah berpa bukan nih?
Ibunya Alzam Zaky
di tunggu up nya lagi kak... setia menunggu
Ibunya Alzam Zaky
😭😭😭😭😭
Ibunya Alzam Zaky
ky di pelem Thor
Ibunya Alzam Zaky
mark kamu sana grace sono
Asih Suhermanto
seneng dech di up lagi ini cerita... semangat yaa kak di tunggu kela jutannya
Ibunya Alzam Zaky
waah mak author hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!