Pertemuan pertama antara mereka terjadi saat Erick Meijer membeli jasa Clara Anderson untuk melayani nya diatas ranjang.
Sebagai pelanggan aneh dan misterius Clara
Lalu setelah itu mereka bertemu lagi saat Clara yang sedang berlibur tanpa diduga mendapatkan masalah dengan seorang pria dan Erick yang menyelamatkannya.
Bermula dari situ keduanya menjadi dekat,
Dari sekedar simpati, lalu berubah menjadi saling menginginkan.
Hingga timbullah perasaan berbeda diantara keduanya,terutama Clara.Perasaannya pada Erick bukan lagi sebatas hubungan fisik semata, melainkan dia juga menginginkan hati pria itu.Meski Clara tau kalau hati Erick sudah dimiliki oleh perempuan lain. Tapi...dia tidak perduli dan berniat merebut pria itu dari perempuan yang menjadi tunangannya.
Apakah Clara bisa? Penasaran cusbaca reader.
Happy reading reader 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10.
" Ah ini dia!" sorak Clara, senang akhirnya ponselnya ketemu terselip diantara kekacauan kamar itu.
Lalu dia memeriksa siapa yang bati saja menghubungi tadi.
"Edwin, juga Melisa." Gumam nya.
Tapi diantara dua nomor itu yang pertama kali dia hubungan adalah Edwin, orang yang menjadi supir pribadinya.
" Halo Ed, apa kau sudah datang menjemput ku ke hotel?"Dia bertanya karena tau kalau saat itu sudah hampir tengah hari.
Biasanya paling lambat setelah melayani pelanggan dia akan pergi dari hotel pukul segitu.
Karena itu Clara menduga tadi Edwin menelpon dia untuk menanyakan hal itu.
" Iya nona Clara. Saya sudah ada diparkiran hotel sejak satu jam yang lalu.Saya menghubungi anda karena ingin tau, apakah anda akan pulang sekarang atau...."
" Aku pulang Ed,tunggu 30 menit lagi aku akan turun!" Ucapnya lalu mematikan telponnya dengan Edwin, kemudian bangun berdiri untuk bergegas pergi kekamar mand, guna membersihkan dirinya yang sangat berantakan.
Saat melihat sebuah bathup besar dikamar mandi, sebenarnya dia ingin sekali berendam air panas disana. Tapi sudah tak punya waktu, Edwin sudah menunggu dia dibawah dan mungkin saja sebentar lagi pelayan hotel akan datang untuk membersihkan kamar itu,pikir Clara.
Dia masih mengira kalau klien yang sudah dia layani tadi malam hanya menyewa kamar itu saja seperti kesemua kliennya selama ini.
Padahal kamar itu merupakan kamar pribadi Erick karena dia merupakan salah satu pemegang saham terbesar dihotel tersebut.
Membersihkan diri sekedarnya yang penting aroma sisa sisa pergulatan panas semalam dengan pria yang tidak dia tau siapa identitas nya sampai sekarang hilang.
Kalau untuk rasa sakit dan lebam, serta kemerahan yang ditinggalkan oleh pria itu di seluruh tubuhnya.Clara merasa dia butuh beberapa hari untuk bisa pulih lagi.
Setelah selesai memakai pakaiannya dan mengambil barang barang pribadi yang dia bawa ketika datang kesana,Clara lalu keluar dari sana, untuk menuju area parkir hotel dimana Edwin sudah menunggu dia.
" Nona Clara silahkan masuk." sapa Edwin dengan membantu membukakan pintu mobil untuk Clara.
" Thanks Ed." Balasnya.
Setelah itu mobil yang dinaiki Clara pergi meninggalkan area hotel untuk kembali ke apartemen yang ditempatinya.
" Ed, apa mami Aster ada mengatakan sesuatu padamu soal klienku tadi malam?"
Clara bertanya membuka percakapan. Dia berharap, Edwin tau soal pria misterius yang sudah dia layani tadi malam dari mucikarinya. Jujur dia masih merasa penasaran pada pria itu.
Karena sampai pergi dari kamar tadi, dia sama sekali tidak tau mengenai pria itu. Bahkan dia juga tidak tau kapan pria itu pergi dari kamar tersebut.
sepertinya karena terluka lelah,dia tidur seperti orang mati.
Bagaimana dia tidak lelah,kalau mereka tadi malam bergumul selama berjam jam lamanya hampir tanpa jeda.
Mengingat hal itu Clara sontak menarik nafas yang ternyata didengar juga oleh Edwin. Hingga pria itu langsung menegurnya.
" Apa anda baik baik saja nona Clara?"
" Eh! Ah! Iya aku tidak papa Ed.Ada apa?" Clara balik bertanya dengan wajah bingung.
" Tidak ada,tapi barusan anda terdengar menghela nafas keras Saya pikir mungkin saja anda sedang mengalami sesuatu yang tidak nyaman." Terang pria itu yang langsung membuat wajah Clara bersemu merah akibat malu.
" Aku nggak papa. Jangan cemas.Oh iya, kita langsung pulang saja ya sekarang. Lalu begitu mengantarku kau boleh pulang juga." Kata Clara dengan berusaha menutupi perasaan malunya barusan pada supir pribadinya itu.
" Oh baik kalau begitu nona. Tapi...anda menyuruh saya langsung pulang. Apa hari ini anda tidak ingin pergi lagi? Bukankah biasanya setelah itu anda pergi ke klinik kecantikan?" Kata pria itu dengan nada heran. karena Clara tidak melakukan apa yang selalu dia lakukan begitu selesai melayani kliennya.
" Nanti saja, hari ini aku hanya ingin istirahat.Kau juga pasti lelah sudah menunggu ku tadi lama." Dia membalas, mendengar perkataan supir pribadinya itu.
" Oh baik kalau begitu. Saya akan mengantar anda ke Apartemen lalu pulang kerumah. Jangan sungkan hubungi saya kapak saja kalau anda butuh saya natar nona." Pesona pria itu yang diangguki Clara.
Tapi Clara yakin hari itu dia tidak akan membutuhkan Edwin untuk mengantarkan nya kemana mana. Sebab, jangan kan untuk pergi keluar,untuk duduk lama didalam mobil seperti sekarang saja bagian bawahnya terasa tidak nyaman.
Jadi, Clara rasa yang dia butuhkan saat ini adalah berendam dengan air hangat didalam bathup, untuk mengurangi nyeri sekujur tubuhnya lalu tidur nyenyak diranjangnya.
biasa main ma orang berduit...