Usaha suami dalam membawa istri nakalnya kembali.
Sebuah kisah yang mengandung rasa cinta, benci dan obsesi pada wanita yang masih berstatus sebagai istri.
Segala paksaan dan tipuan Mikhael lakukan demi mendapatkan sang istri tercinta, Mikhayla, seorang Model papan atas.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Silahkan baca sampai akhir..
Memiliki 2 buku:
• My Obsession Model
• Her Obsession
_-_
Dalam Tahapan Revisi!
Note : Bentuk Season 2 dari ' Playboy Vs Playgirl '.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva As, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan
Semua lampu yang tadinya menyala menjadi padam seketika. Satu di antara lampu itu menyala dan menampilkan sosok yang di idam-idamkan banyak pria.
Mikhayla atau Kayla muncul dari balik layar dengan menggunakan long dress berwarna biru laut dengan pernak-pernik berlian di bagian dadanya dan tak lupa dengan satu set perhiasan bermerk disertai high heels indah yang melekat di kaki jenjangnya.
Kayla berjalan dengan anggunnya di iringi dengan musik slow yang berhasil membius para penonton terutama Mikhael.
Mikhael mengaga melihat keindahan yang terapapang di depannya. Dia baru menyadari jika body goals yang Mikhayla miliki sekarang jauh lebih indah dari pada saat SMA dulu.
Mikhael tersenyum geli saat menyadari pikiran liarnya. Kemudian secara tidak sengaja dia melirik ke arah Stev yang juga terbius oleh pesona wanitanya, dan dia tidak suka itu!
Mikhael memutar pandangannya ke segala arah, seketika wajahnya yang berseri menjadi masam saat melihat semua para kaum adam yang berada di sana membuka mulutnya masing-masing saking terpesonanya oleh pesona wanitanya.
Mikhael balik menatap Mikhayla tajam. Jika dia sudah mendapatkannya kembali, maka tidak akan dia biarkan Mikhayla kembali menjadi model.
Karna keindahan wajah dan tubuhnya hanya milik Mikhael seorang.
Prok...Prok..Prok..
Gemuru tepuk tangan menggema di seluruh ruangan. Kayla yang sudah menyelesaikan tugasnya pun hanya berdiri di atas panggung dengan senyuman yang mengembang sambil menerima semua hadiah yang para pengusaha berikan padanya.
Di mulai dari buket bunga, kado, dan cek pun dia dapatkan. Bukan hanya itu, terkadang dalam buket bunga yang ia terima selalu terselip hadiah lain seperti kartu kredit, surat tawaran kerja, dan cek pun selalu dia dapatkan di setiap buketnya.
Setelah panggung mulai mengosong, dengan segera Mikhael bangkit untuk bertemu dan memberikan selamat pada Key nya.
Tidak lupa dengan satu buket bunga mewah yang Mikhael bawa untuk diberikan kepada Mikhayla nya.
Saat Mikhael dan Stev akan melangkah, mereka di kejutkan dengan Aditya yang sudah menghampiri Mikhayla terlebih dahulu.
Dan yang lebih mengejutkannya lagi, Aditya datang dengan memberikan pelukan dan ciuman hangat di pipi Mikhayla yang membuat Mikhael marah bukan main.
Mikhael meremas kuat bunga yang di pegangnya, bisa-bisanya orang itu menyentuh miliknya.
Saat Mikhael yang marah itu hendak melabrak bahkan sudah ada pikiran untuk meninju Aditya habis-habiskan, tiba-tiba saja-
" Nona, apa ini tunanganmu? " Tanya pria paruh baya dengan raut wajah kecewanya.
" Yes. He is my future husband! " Jawab Kayla pasti.
Beledag.
Bruk..
Mikhael tercengang dan refleks menjatuhkan bunga yang di pegangnya.
Apa tadi? Apa dia tidak salah dengar? Tunangan? Mikhayla, Key nya sudah bertunangan?
" Hah, tidak mungkin. Ini tidak mungkin. " Ucap Mikhael lirih sambil berjalan mundur.
" Ael! " Pekik Stev yang langsung menangkap tubuh Mikhael yang hampir saja jatuh.
Mikhael menatap Stev dengan raut wajah sedihnya.
" Apa ini, dia sudah bertunangan? Apa itu benar, Steven? " Tanya Mikhael sambil menatap Stev menunggu jawaban.
Stev menunduk tidak berani menatap Mikhael.
Harusnya dia mengatakan ini sejak lama, tapi- argkk sudahlah! Sekarang menyesal juga percuma, karna Mikhael sudah mengetahui kenyataan bahwa Mikhayla sudah melanjutkan hidupnya.
Melihat Stev yang menunduk dan terdiam membuat Mikhael kembali memasang wajah datarnya. Dia yang tadinya masih di pegang oleh Steven langsung menghempas tangan pria itu kasar.
" Jadi ini benar. Dia sudah bertunangan, " Ucap Mikhael dingin.
Stev langsung mendongak dan menatap Mikhael yang sedang membelakanginya dan menatap Mikhayla dan Aditya yang sedang berpelukan itu tajam.
" Ael, lupakan dia! Dia sudah melanjutkan hidupnya, dan dia juga tidak lagi menginginkan masa lalunya seperti kau yang terus menginginkannya! " Ucap Stev berusaha memberikan pengertian.
Tapi bukannya mengerti, Mikhael justru malah tersenyum sinis. Dia berbalik dan menatap Stev dengan seringai liciknya.
" Kau pikir, setelah dia membuatku menderita karna menunggunya selama ini, aku akan melepaskannya begitu mudah. Begitu? " Tanya Mikhael.
" Tidak akan Stev! Beraninya dia berbahagia dengan pria lain sedangkan aku, aku menunggunya kembali dan merindukannya setiap saat. Bahkan aku menolak semua wanita yang mendekatiku hanya demi dirinya. Dan dia, hah! " Lanjut Mikhael sambil tersenyum sinis.
" Ael, tapi dia sudah bahagia. Apa kau- "
" Aku akan merusak kebahagiaannya! " Potong Mikhael.
" Aku akan merusak kebahagiaannya, ya. Aku akan merusak segala kebahagiaannya dan aku juga masih menginginkan dia untuk selalu berada di sampingku. " Lanjutnya bertekat.
Stev mengusap wajahnya kasar. " Ael, apa kau akan merebut Mikhayla darinya? " Tanya Stev sambil menunjuk Aditya yang sedang merangkul pinggang Kayla mesra.
" Apa kau tidak lihat jika Mikhayla bahagia bersama Aditya dan Aditya pun bahagia bersama Mikhayla. Mereka sama-sama bahagia Ael! Apa kau tega merusak- "
" Aku tidak peduli! " Potong Mikhael dingin. " Aku tidak peduli, lagian untuk apa aku peduli pada mereka? Toh, mereka juga tidak peduli dengan kesengsaraanku selama menunggunya. " Lanjutnya santai.
Stev menarik nafasnya dalam. Baiklah, dia pasrah sekarang.
" Baiklah. Sekarang apa yang akan kau lakukan? " Tanya Stev mengalah.
Mikhael tersenyum licik. " Lihat saja nanti! " Ucap Mikhael sambil menatap Mikhayla tajam.
Steven melirik ke arah Mikhayla dan Aditya yang sedang tersenyum bahagia sambil menerima berbagai ucapan selamat dari para pengusaha dan sesekali berbincang dengannya.
Sepertinya Mikhayla tidak menyadari kehadiran Mikhael karna terlalu banyak orang di sana.
Dan Stev beralih melirik Mikhael yang sedang melihat mereka penuh kebencian. Steven menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
" Aku harap kau tidak gegabah dalam mengambil keputusan, Ael. Karna aku tidak ingin apa yang akan kau lakukan justru membuat Mikhayla semakin jauh darimu. " Batin Stev.
_-_
Tbc!