"Aduh!!" Lia mengaduh karena ada seseorang yang menabraknya, saat ia menoleh ke belakang ternyata ada anak laki-laki yang terlihat menunduk kemudian Lia mensejajarkan tingginya dengan anak itu
"Hai, apa kamu yang tabrak aku tadi?" Anak kecil itu mengangguk,
"Siapa namamu?" Anak kecil itu mendongak
"Nama aku... " Ucapan anak kecil itu terpotong karena ada yang memanggilnya,
"Kevin!" Lia menoleh ke sumber suara
Deg!
"Kevan?"
"Lia?"
________________________________________
Liana Putri Leonard, gadis yang memiliki senyum manis dan pesona yang dapat mengikat kaum pria. Dia di tinggal menikah oleh kekasihnya, tapi suatu saat setelah sekian tahun dia kembali di pertemukan dengan mantan kekasihnya itu.
Akankah Lia kembali pada mantan kekasihnya?
Penasaran bukan? Yuk baca dan tunggu kelanjutan ceritanya.
Jangan lupa like, komen, vote dan rating 5-nya ya teman-teman. Mohon dukungannya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marselia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10
Ayo donggg mana ini likenyaa, aku butuh dukungan kalian juga supaya aku makin semangat untuk up tiap hari, jadi mohon dukungannya ya.
Kalau di setiap episode yang aku up likenya lebih dari 50, aku akan up 2 episode setiap hari. Jadi ayo dongg likenya yaa..
Terimakasih, selamat membaca😊
__________________________________________
"Ya ampun, kamu Adrian?" pemuda itu mengangguk
"Aduh maaf, aku agak lupa soalnya muka kamu waktu kecil engga begini,"
"Kan sekarang sudah dewasa," ucap pemuda itu
"Hehe beda banget tahu. Oh ini adik kamu? Tapi bukannya," ucap Lia yang merasa bingung
"Iya dia adik aku tapi beda ibu," potong Adrian
Adrian itu teman masa kecil Lia yang biasa di sebut Iyan olehnya. Adrian pun memanggil Lia dengan sebutan Ana. Mereka selalu bermain bersama di taman perumahan ini, dulu saat Mamanya Adrian meninggal dia pindah ke luar kota dengan Ayahnya. Semenjak saat itu Adrian hilang kabar,
"Aku senang banget akhirnya kamu balik lagi, tapi dulu kenapa kamu pindah?" tanya Lia
"Papa aku tugas di luar kota jadi aku ikut Papa dan sekarang aku tinggal disini lagi sepertinya akan menetap." Ucap Adrian
"Emm, rumah yang dulu kamu tempatin lagi?" Tanya Lia
"Iya, kamu mau ikut aku pulang? Ketemu Papa," ajaknya pada Lia, Lia pun mengangguk
"Boleh deh," kemudian mereka berjalan ke rumah Adrian sepanjang perjalanan banyak yang mereka ceritakan sehingga tidak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Adrian. Mereka masuk ke dalam rumah dan mengucapkan salam
"Assalamu'alaikum" ucap Adrian dan Veronica
"Wa'alaikumsalam," jawab seseorang dari arah dapur,
"Akhirnya kalian pulang juga Mama kira kalian tersesat." Ucap Mamanya Adrian
"Kan bukan jalan-jalan ke hutan Ma," Mama Adrian hanya tersenyum
"Lho ini siapa?" Tanya Mama Adrian
"Oh ini teman aku mah, namanya Liana."
"Liana Tante," Lia mencium tangan Mama Adrian dan tersenyum
"Aduh cantiknya, panggil Mama Veli." Ucapnya
"Iya Mama," Lia mengangguk dan tersenyum
"Ya sudah ayo kita duduk, bentar ya Mama buat minum sama ambil camilan dulu," ucap Mama Veli, berjalan meninggalkan mereka yang sedang duduk di ruang tamu.
Adrian, Lia dan Veronica berbincang-bincang. Sesekali tertawa mendengar cerita lucu dari Veronica,
"Ada tamu ya?" tanya seseorang di belakang Lia
"Papa!!!" Veronica berlari memeluk Papanya Adrian
"Eh sayang jangan lari nanti jatuh," ucap Mama Veli khawatir
"Ini lho Pah, ada temannya Iyan mampir ke rumah," Mama Veli berbicara sambil meletakkan makanan dan minuman di meja ruang tamu, Papa Adrian pun ikut duduk.
"Kamu temannya Adrian?" tanya Papa Adrian, Lia mengangguk
"Iya Om," Jawabnya
"Oh saya Kelan, Papanya Adrian." Ucapnya
"Saya Liana Om," balas Lia sambil mencium tangan Papanya Adrian
"Oh ya sudah mari silahkan di makan dan di minum," Mereka pun memakan makanan dan minuman yang telah di sediakan oleh Mama Veli tadi.
"Hebat kamu baru pindah sudah dapat teman," ucap Om Kelan
"Hehe, kami sudah kenal lama Pa, dia Ana teman masa kecil aku," ujar Adrian
"Kamu Ana? Anaknya Leo dan Riana?" tanya Om Kelan
"Iya Om," jawab Lia
"Lho Pa, kamu kenal sama Lia?" tanya Mama Veli
"Kenal dong Ma, Ayahnya kan teman masa kuliahnya Papa," jelas Om Kelan bangga Mama Veli hanya mengangguk.
"Ya ampun dulu kamu kecil banget sekarang sudah sebesar ini, oh iya gimana kabar orang tua kamu?" tanya Om Kelan
"Baik ko, Om." Jawab Lia
"Masih tinggal di rumah yang sama kan?" tanya Om Kelan lagi
"Iya Om," jawab Lia
"Engga nyangka Leo punya Putri cantik seperti kamu, oh iya Abang kamu ada di sini juga?" tanya Om Kelan
"Iya Om, Bunda, Ayah sama Bang Alfa tinggal di sini," jawab Lia
"Kalau begitu saya harus main ke rumah kamu untuk melepas rindu dengan teman saya," ujar Om Kelan
"Boleh Om, tapi kalau hari biasa Ayah engga ada di rumah. Biasanya weekend baru ada di rumah," Om Kelan mengangguk
Lia melihat jam yang ada di tangannya ternyata sudah jam 11 siang dan ia lupa membawa ponselnya.
"Emm, Om, Mama Veli, Iyan maaf aku harus pulang takut Bunda nyariin aku karena aku belum ngabarin Bunda," ucap Lia
"Yah padahal Mama mau ajak kamu makan siang," ucap Mama Veli
"Maaf banget Ma, aku bukannya nolak tapi aku bilangnya ke Bunda keluar cuma bentar saja," ucap Lia merasa bersalah
"Hmm, ya sudah lain kali kita ajak Ana makan siang bareng ya," ucap Om Kelan, Mama Veli hanya mengangguk
"Kamu Yan, antar Ana pulang!" Perintah Om Kelan, Adrian mengangguk
"Iya Pa, ini juga mau ko. Ayo Na!" ajak Adrian
"Iya, aku pamit Om Mama," mereka berdua hanya mengangguk
"Kakak pamit ya adik manis" ucap Lia sambil mengusap pipi Veronica, anak itu hanya tersenyum dan mengangguk.
"Assalamu'alaikum," ucap Lia sambil mencium tangan Om Kelan dan Mama Veli.
"Wa'alaikumsalam," jawab mereka
Lia berjalan keluar rumah dengan Adrian di sampingnya. Sampai di depan mobil mereka segera masuk. Adrian pun mulai menjalankan mobilnya.
"Em, Ana kamu kuliah dimana?" tanya Adrian memulai pembicaraan
"Aku sudah lulus dan sudah jadi Sarjana." ucap Lia, Adrian merasa kaget lantas menoleh ke arah Lia
"Serius? Ko bisa? Harusnya kan kamu masih kuliah, umur kita aja selisih dua tahun aku saja baru lulus satu tahun yang lalu." ucap Adrian, Lia tersenyum kecil karena ucapan Adrian yang merasa tidak mungkin dirinya sudah menjadi Sarjana.
"Aku serius, ya aku masuk sekolah memang lebih awal jadi ya begini, umur belum 20 aku sudah lulus kuliah," ucap Lia
"Kenapa masuk sekolah lebih awal?" tanya Adrian
"Nanti aku jawab pas sudah sampai di rumah ya," Adrian mengangguk dan kembali memperhatikan jalan. Dia sudah tahu rumah Lia jadi tidak perlu lagi menanyakan dimana block perumahannya.
Saat sampai di rumah Lia, mereka berdua turun dan memasuki rumah.
"Assalamu'alaikum, Bunda." ucap Lia mencium tangan Bunda nya
"Wa'alaikumsalam, Aduh sayang kamu kemana aja Bunda khawatir sama kamu di telpon ga diangkat," ucap Bunda yang khawatir
"Maaf Bunda, aku mampir ke rumah teman aku dulu," ucap Lia merasa bersalah
"Hmm, ya sudah yang penting kamu engga kenapa-napa. Eh tunggu ini siapa?" tanya Bunda yang melihat ada orang di belakang putrinya.
"Oh ini teman aku Bun," Lia pun meminta Adrian mengenalkan dirinya
"Saya Adrian, Tante." ucap Adrian
"Panggil Bunda Riana" ucap Bunda
"Iya Bunda,"
"Ya sudah ayo duduk," ajak Bunda, Adrian mengangguk dan mengikuti langkah Bunda ke arah ruang tamu.
"Bentar Bunda ambil minum dulu." berjalan ke arah dapur, kini tersisa Lia dan Adrian.
"Engga mau jawab pertanyaan aku tadi?" tanya Adrian
"Yang mana?" tanya Lia bingung
"Kamu ini memang ga berubah selalu aja lupa," Lia hanya tersenyum,
"Kenapa kamu bisa sekolah lebih awal?" tanya Lia
"Karena waktu itu kalau aku masuk sekolah terakhir aku engga ada temannya dan aku bosan kalau harus diam di rumah kan kamu pindah." jelas Lia
"Hm, maaf aku pergi tanpa kabar." Adrian merasa bersalah
"Engga apa-apa ko, aku ngerti kenapa kamu pindah dan mungkin kamu engga sempat ngasih kabar ke aku," ucap Lia
"Kamu masih sama seperti dulu tetap mengerti terhadap keadaan seseorang," ucap Adrian mengusap puncak kepala Lia, Lia terpaku seketika pandangan mereka bertemu. Adrian yang melihat tatapan mata Lia seakan tersihir oleh pesona Lia,
"Ana, kamu tumbuh jadi wanita dewasa sekarang. Kenapa rasanya darahku langsung berdesir saat menatap mata itu? Ah tidak-tidak aku tidak boleh punya perasaan ke Lia lebih dari rasa sayang kakak pada adiknya." batin Adrian
__________________________________________
Hai, teman-teman. Jangan lupa kasih vote dan klik likenya ya, mohon kritik dan sarannya juga ya.
Dan jangan lupa juga Add ke Favorit♥
_________Semoga kalian suka_________
Apa karna masih diawal kisah????
Coba deh nanti smp setengah kisah, kalo masih ttep gl greget, gk tk lanjut mf ya