Dahlia hidup dalam kenyamanan jauh dari orang-orang yang mengenal masa lalu kelamnya bersama putranya.
Tetapi suatu ketika tepat di hari penghargaan yang diadakan di negaranya, dia tiba-tiba melihat sosok yang tidak ingin Ia lihat selama-lamanya.
Lagi, sebuah kejadian tidak menyenangkan terjadi membuatnya harus kehilangan anaknya dan menggali kembali dan dalam hatinya yang sudah lama terlupakan.
SIAP MENGIKUTI ACARA BALAS DENDAM DAHLIA? YUK,, BACA!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Dahlia menampar Galang
Mobil yang ditumpangi oleh Tiara dan Galang akhirnya tiba di restoran tujuan mereka.
Galang pun memesankan sebuah tempat untuk Tiara dan menemani perempuan itu duduk selama beberapa menit menunggu makanan, karena memang pertemuan Galang dengan klien hari ini dijanjikan dalam 30 menit lagi sehingga masih ada waktu untuk menunggu.
Tiara pun merasa sangat senang karena orang-orang di sana memperhatikan mereka, apalagi restoran tersebut adalah restoran orang-orang kaya sehingga banyak di antara mereka mengenali pasangan konglomerat antara dirinya dan Galang.
'Sangat menyenangkan menjadi tunangan Galang, untungnya 5 tahun yang lalu aku bergerak dengan cepat dan akhirnya bisa menikmati semua ini,' ucap Tiara dalam hati sambil memperhatikan seorang pelayan yang telah datang mengantarkan makanan pembuka untuknya.
"Kau mau mencobanya?" Tanya Tiara pada Galang.
"Tidak perlu," ucap Galang membuat Tiara menikmati makanannya sendirian saja.
Tetapi Baru beberapa suap saja saat perempuan itu terkejut melihat seorang perempuan memasuki restoran.
'Dahlia!' ucap Tiara dalam hati sambil melihat ke arah Dahlia yang muncul sambil melirik ke segala ruangan.
Tetapi yang membuat Tiara lebih terkejut lagi ketika pria yang ada di sampingnya telah berdiri dan berkata, "klienku sudah datang, nikmatilah makananmu."
Tiara mengangguk pelan sambil memperhatikan Galang yang berjalan mendekati Dahlia.
'Jadi klien yang dimaksud oleh Galang adalah perempuan itu?' ucap Tiara dalam hati kini merasa begitu cemas.
Apalagi saat dua orang itu saling bersalaman dan mereka berdua berjalan ke ruangan private yang terletak di sebelah kiri restoran.
"Apa yang harus kulakukan?" Ucap Tiara sambil memegang erat sendok dan garpu yang ada di tangannya.
Tentunya dia tidak bisa menerobos masuk ke ruangan itu karena sekretaris Galang juga berjaga di sana dan Galang tidak akan senang apabila dia mengganggu meeting pria itu dengan Dahlia.
Tetapi karena tidak tahan dengan rasa penasarannya, Tiara pun segera berdiri mengikuti dua orang itu sampai akhirnya ia menghampiri sang sekretaris yang berjaga di depan pintu yang telah tertutup.
"Kerjasama apa yang mereka berdua lakukan?" Tanya Tiara.
"Hanya kerjasama perusahaan," ucap sang sekretaris.
"Kau yakin ini hanya kerjasama biasa saja?" Tanya Tiara.
"Ya, hanya kerjasama biasa saja," ucap sang sekretaris.
Tiara menggigit kukunya sambil menatap pintu ruang privat yang tertutup rapat, 'aku tidak bisa tenang, perempuan itu pasti akan berusaha mengatakan sesuatu pada Galang. Tapi tidak ada cara untuk menghentikan mereka berdua!' gerutu Tiara dalam hati.
Sang sekretaris memperhatikan reaksi perempuan di hadapannya, Tetapi dia tidak mengatakan apapun dan hanya terus memperhatikan ketakutan perempuan itu.
'perempuan ini sangat takut kalau Galang bertemu Dahlia, Sebenarnya apa yang membuatnya takut? Gerak-geriknya di mobil tadi juga sangat mencurigakan, apa jangan-jangan ada sesuatu yang dia sembunyikan?' sang sekretaris tidak bisa tenang, pria itu diam-diam berpikir untuk menyelidikinya.
Sementara di dalam ruangan, saat ini Galang telah meletakkan sebuah dokumen di atas meja, dokumen mengenai konsep iklan yang akan mereka buat.
Sebenarnya tugas tersebut bukan tugasnya, melainkan tugas departemen penjualan, Tetapi dia ingin melakukannya sendiri karena hal tersebut berhubungan dengan Dahlia yang merupakan ibu kandung dari pria jenius yang sedang ia tahan.
Dahlia pun berusaha bersikap profesional, ia membaca sekilas konsep yang ada di hadapannya sebelum akhirnya berkata, "ini konsep yang unik, saya baru pertama kali melihatnya. Bahkan sudah ada beberapa lirik lagu yang ditulis di sini, jadi saya hanya perlu menyempurnakannya saja nanti. Tapi sebelum itu Saya ingin mengetahui target pembuatan iklan ini karena setiap rentang usia, profesi dan kebiasaan masyarakat memiliki selera yang berbeda-beda yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan lagu."
"Tentu saja," Galang mengambil sebuah dokumen lain yang telah Ia siapkan dan memberikannya pada perempuan di hadapannya.
Dahlia pun membaca dokumen itu dengan seksama, sementara Galang memperhatikan perempuan di hadapannya yang tampak sangat cantik ketika sedang serius membaca.
'Apa ini?' ucap Galang dalam hati ketika menyadari dirinya hampir saja terus pesona oleh seorang rubah betina sehingga dia menggelengkan kepalanya dan segera mengalihkan tatapannya ke tempat lain.
Tetapi detik kemudian dia kembali menatap Dahlia dan melihat perempuan di depannya memiliki mata yang sama dengan perempuan yang terus muncul di mimpinya.
'Apa aku salah lihat? Tapi kenapa mata itu sama persis?' ucap Christian dalam hati.
Dahlia akhirnya selesai membaca dokumen di hadapannya lalu kembali menatap pria di depannya, "Baiklah, saya akan membuat lagu sesuai dengan karakteristik dari target pasar yang tertera di sini. Tapi sebelum itu, Apakah ada sesuatu yang salah di wajah saya?" Tanya Dahlia Yang merasa risih dengan pria di hadapannya yang tampak menatap lekat dirinya.
Galang Langsung tersadar setelah ditegur, "Tentu saja tidak ada! Kalau begitu rapat ini selesai, Saya telah memesan makanan untukmu Jadi kau bisa menikmatinya," ucap Galang sebelum berdiri untuk meninggalkan ruangan tersebut.
Tetapi saat itu juga Dahlia berkata, "jadi pekerjaan kita sudah selesai? Padahal masih ada beberapa poin yang perlu dibahas, tapi saya akan menghubungi anda lewat pesan. Namun sekarang saya ingin membicarakan sesuatu terlepas dari urusan pekerjaan kita."
Ucapan Dahlia membuat langkah Galang terhenti hingga dia berbalik menatap perempuan yang telah berdiri menatapnya.
"Apa kau mau membahas mengenai putramu?" Tanya Galang.
Tangan Dahlia terkepal kuat melihat pria sombong di hadapannya, "Kau tidak tahu malu mengatakannya? Putra saya sedang kau tahan, jadi--"
"Kau mungkin tidak tahu, tapi putramu sangat senang tinggal bersama denganku! Lalu untuk dokumen yang kau berikan padaku, jangan coba-coba mengancamku lagi dengan dokumen itu! Jangan berani membocorkannya ke publik karena aku tidak suka tunanganku dan keluarganya diganggu oleh perempuan seperti mu!" Tegas Galang sebelum berbalik meninggalkan Dahlia.
Kepergian pria itu membuat Dahlia semakin marah, dia dengan cepat berlari mengejar pria itu dan menarik jasnya.
Plak!
Sebuah tamparan diibaratkan Dahlia di wajah Galang membuat Tiara dan sang sekertaris yang sedari tadi menunggu langsung melototkan mata mereka.
Galang baru saja ditampar!