Kisah ini mencertiakan tentang Zahra gadis manis yang berasal dari desa.
Zahra adalah anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtua nya. Dia bertekad menjadi orang sukses.
Zahra pun pergi merantau ke kota untuk bekerja.
Gadis itu tidak pernah menyangka dalam perjalanan hidup nya dia bertemu dengan Pria Tampan dan sukses.
Dialah Arfan pratama, Pria tampan dan sukses tapi sayang dengan kepribadian yang dingin dia selalu gagal dalam hubungan asmara nya.
Akankah Zahra dan Arfan akan bersatu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saffana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MUSIBAH
Pagi yang sangat cerah membuat semangat Zahra meningkat. gadis itu tersenyum menatap langit yang indah, dia lebih memilih menaiki busway transjakarta supaya lebih cepat sampai ke tempat kerjanya.
Hari ini Sari sedang libur jadi dia berangkat sendiri. Sesampainya di tempat kerja ternyata toko sudah dibuka oleh karyawan lain yang sudah datang terlebih dahulu. Belum lama ini Fina diangkat sebagai kepala toko. Zahra semakin dibuat tidak betah bekerja karena sering di tindas.
"Udah kaya bos aja jam segini baru datang," sindir Fina pada Zahra matanya mengkelit sangat jelas terlihat tak suka.
Zahra yang sudah biasa mendapat sindiran lebih memilih diam dan meninggalkannya masuk ke dalam toko. Padahal waktu mulai bekerja masih kurang setengah jam. Tetap saja dia menerima sindiran.
Zahra memulai pekerjaannya, tugas gadis itu mempacking barang yang akan dikirim. Sebelum gadis itu libur kerja kemarin dia sudah menyiapkannya. Setelah beres mempacking barang gadis itu pun bergantian dengan teman yang lain untuk berjaga di bagian depan.
Jam menunjukkan pukul tiga sore. Pemilik toko menampilkan raut wajah serius bergegas masuk ke dalam ruangan khusus beliau. Menyuruh semua karyawan yang berjaga di depan dan bagian Packing berkumpul.
"Pengiriman hari ini siapa yang bertanggung jawab?" tanya bos toko pada semua karyawannya.
Semua pegawai terdiam, mereka tahu suasana hati bosnya sedang kurang baik.
"Saya, Bu," jawab Zahra sembari mengangkat tangan nya.
"Huh … kamu lagi Zahra, kenapa kamu sangat ceroboh dan tidak teliti! Kamu tahu barang yang kamu kirim itu reject? Pelanggan itu rekan bisnis saya. Dia sangat kecewa kepada saya dan memutuskan mengakhiri kerja sama kami!" cecar bosnya itu. Terlihat dari tatapan mata bos nya sangat marah pada zahra.
Zahra sangat terkejut raut wajah nya terlihat takut, dia merasa sudah menyiapkan barang dan kondisi nya tidak ada yang reject. Tapi kenapa bisa ada kesalahan fatal seperti ini.
"Maaf Bu … Ta-tapi saya sudah menyiapkan nya dan memastikan tidak ada yang reject sebelum di packing!" Zahra menjelaskan pada bosnya dengan sedikit terbata. Terlihat jelas dari raut wajah manisnya sedikit takut.
"Coba kamu lihat bukti ini," timpal bosnya sambil menyodorkan ponselnya pada Zahra.
Melihat bukti bahwa baju yang gadis itu kirim ternyata benar-benar reject. Zahra tidak bisa membela diri lagi.
Dia hanya bisa terdiam dan menerima hukuman dari bosnya.
"Kamu sudah lihat kan? Sudah beberapa kali kamu membuat kesalahan selama bekerja dengan saya, selama ini saya memaafkan kamu, tapi sekarang sudah cukup Zahra. Kamu saya pecat!"
Bagaikan petir di siang bolong. Zahra sangat terkejut gadis itu tidak menyangka akan dipecat dari pekerjaan. Dirinya sedang berpikir akan bertanggung jawab tapi ternyata gadis itu sudah tidak boleh bekerja di toko ini.
"Bu … saya mohon beri kesempatan untuk saya bertanggung jawab, ta-tapi … tolong jangan pecat saya!" Zahra memohon pada bos nya. wajahnya terlihat memerah tanpa permisi butiran kristal bening meluncur dari pipi manisnya itu.
"Tidak Zahra, sudah cukup saya memberi kamu kesempatan. Sekarang tolong kemas barang- barang kamu dan keluar dari toko saya!" perintah bos nya itu mengusir Zahra.
"Gaji kamu untuk bulan ini akan saya transfer," sambung nya lagi.
Zahra sungguh tidak bisa berkata-kata gadis itu tidak mengira. Baru tadi pagi dia merasa sangat senang ketika berangkat kerja, ternyata Sore ini mendapatkan kenyataan pahit yang membuatnya sedih.
"Ba-baik … Bu, mohon maaf jika selama bekerja disini saya selalu membuat kesalahan." tutur Zahra sembari terus mengusap pipi nya yang sudah basah dipenuhi butiran kristal bening tanpa permisi memaksa keluar dari sudut matanya.
Semua karyawan pun kembali bekerja ke posisinya masing-masing. Ada yang berbisik-bisik dan ada juga yang menyemangati Zahra.
"Zahra, yang sabar ya … udah jangan nangis terus, nanti aku akan tanya pada teman yang bekerja di lantai atas siapa tau ada lowongan pekerjaan," ucap salah satu teman kerjanya itu sembari menepuk-nepuk bahu Zahra.
"Iya makasih ya, ini nggak tau kenapa keluar terus," jawab Zahra terus menyeka air matanya berharap tidak menangis lagi.
Gadis itu pun bergegas merapikan barang-barangnya dan keluar dari toko. Sebelumnya Zahra sudah berpamitan dan meminta maaf takut selama bekerja dia melakukan kesalahan yang tidak dia sadari terhadap teman kerjanya.
"Kasian banget Zahra," ucap teman kerjanya.
"Iya kasian, semoga aja dia segera dapat pekerjaan lagi," timpal temannya yang lain.
***
Fina merasa sangat senang akhirnya orang yang paling dia benci sudah dipecat. Senyum terus tersungging di wajahnya.
"Guys … makan malam gw traktir ya," ucap Fina pada teman kerjanya yang lain.
"Wah Mbak Fina baik banget makasih banyak ya," sahut teman yang ada di sebelah Fina.
Sedangkan teman kerjanya yang lain merasa keheranan dengan tingkah laku Fina hari ini, Tidak biasanya wanita itu begitu baik kepada mereka.
"Iya gw baru baru dapet kado spesial dari Mas Pacar makanya seneng banget," jelas Fina pada teman kerjanya itu.
"Oalaaaah … pantesan," ucap temannya serentak.
***
Jam menunjukan pukul sebelas malam Arfan sedang mengendarai mobil nya hendak pulang ke apartemen yang berlokasi di harmoni Jakarta pusat.
Dari kejauhan dia melihat seorang gadis berjalan di tempat sepi diikuti dua orang Pria.
Gadis itu terlihat sangat terburu-buru seperti ketakutan.
Arfan pun memelankan laju mobil nya mencoba mendekat. Tak lama salah satu Pria tersebut memegang sebelah tangannya Gadis itu sontak berteriak dan meronta-ronta.
"Tolong!"
"Lepaskan tangan saya!" Gadis itu mencoba menarik tangan nya.
"Tolong!" teriak gadis itu berharap ada yang menolong.
Arfan yang melihat langsung menghentikan mobilnya dan segera menghampiri gadis itu.
"Lepaskan, gadis itu!" Perintah Arfan kepada kedua Pria yang ada di hadapannya.
"Nggak usah ikut campur lo," jawab salah satu Pria itu.
Tanpa aba-aba Arfan langsung melayangkan pukulan yang mengenai wajah salah satu pria itu.
"Brengsek!" Salah satu Pria itu langsung mencoba menyerang Arfan. Pria itu sangat sulit mengalahkan Arfan mereka tidak menyangka ternyata Arfan sangat jago bela diri. Pria itu langsung terkulai setelah mendapat beberapa pukulan dari Arfan. Melihat temannya sudah kalah Zahra langsung dilepaskan dari genggaman Pria tersebut. Kedua Pria itu pun akhirnya kabur berlari tunggang langgang meninggalkan Arfan dan Zahra.
Zahra terguncang seluruh tubuh gadis itu gemetar ketakutan. Terlihat dari wajahnya yang pucat pasi.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Arfan. Pria itu ikut berjongkok melihat kondisi gadis yang sedang menunduk ketakutan.
"Tidak perlu takut, mereka sudah pergi. Saya tidak berniat jahat sama kamu," sambung nya lagi karena gadis itu tidak menjawab pertanyaan nya.
Mendengar ucapan Pria itu Zahra pun memberanikan diri melihat Pria yang menolong nya. Kedua netra yang sayu itu terlihat memfokuskan tatapannya.
"Kamu …?" Arfan sangat terkejut melihat Gadis yang ditolongnya ternyata dia yang pernah menolong mamanya.
Bukan hanya Arfan, Zahra pun sangat terkejut melihatnya.
"Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Arfan lagi memastikan.
Zahra menjawab dengan anggukan kepala. Gadis itu sangat syok sampai tidak bisa menjawab pertanyaan Arfan. Sungguh dia tidak menyangka mendapatkan musibah yang mengerikan ini.
"Mari saya antar kamu pulang," tawarnya lagi. Melihat Zahra sungguh sangat memprihatinkan kerudung nya sangat berantakan dan lengan baju yang sobek membuat hati Arfan trenyuh melihatnya.
LOgiKA