Menjalin kasih selama 2 tahun lamanya, bahkan sudah tinggal satu atap dengan segala tujuan cerita dan mimpi di masa depan. Semuanya sudah di rancang sejak awal.
Namun apa jadinya ketika salah satu dari mereka malah jatuh cinta pada orang lain dan memilih untuk berkhianat?
Semua mimpi dan cerita yang sudah di rangkai kini harus hancur seketika dan tidak bisa di perjuangkan lagi. Mungkin satu hal yang membuat Fadil rela menghancurkan hubungan yang sudah terjalin lama ini, hanya karena Yara yang memiliki tubuh berisi dan jauh dari kata cantik dan ideal. Seperti wanita di luaran sana.
Lalu, apa Yara akan mampu memeprtahankan hubungan ini di saat sudah ada wanita lain yang hadir di kehidupan Fadil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Cemburu Yang Masih Ada
Ajeng masuk ke dalam kamar, dia melihat suaminya yang sedang berdiri di balkon kamar. Ajeng menghampirinya dan memeluk tubuhnya dari belakang.
"Honey, kamu lagi ngapain disini. Kan dingin"
Fadil menghela nafas pelan, dia membuang putung rokok yang sedang dia hisap. Menginjaknya dengan kaki. Sebenarnya Fadil sedang stres dan banyak fikiran, apalagi ketika dia mengingat tentang Yara.
"Tidak sedang apa-apa, ayo kita masuk ke dalam"
Ajeng mendengus kesal ketika Fadil melepaskan lingkaran tanganya dan berlalu begitu saja ke dalam kamar tanpa melakukan apapun.
Ketika pagi ini Fadil terbangun dan sudah selesai mandi, namun dia tidak menemukan pakaian ganti yang disiapkan oleh Ajeng. Sejak menikah dia memang tidak pernah menyiapkan apapun untuk keperluan Fadil.
"Ajeng, apa kamu tidak menyiapkan pakaian kantorku?"
Ajeng yang baru bangun tidur langsung menghampiri Fadil di ruang ganti. Dia mengucek matanya yang terasa perih karena baru bangun tidur. "Ada apa? Pagi-pagi kamu sudah teriak-teriak"
"Kamu gak siapin pakaian kantorku? Sudah perlengkapan mandi juga tidak pernah kamu siapin untuk aku"
Ajeng menggaruk kepalanya, dia menatap Fadil dengan kesal. Selalu saja membahas tentang hal yang sama setiap harinya. "Apaan si kamu ini, nyiapin kayak gitu doang masa harus aku yang siapin. Udahlah, kamu udah besar dan pasti bisa melakukannya sendiri"
Fadil menatap Ajeng yang berlalu dari ruang ganti.Dia menghela nafas pelan, rasanya dia sudah terlalu di manja oleh Yara hingga semuanya selalu dia yang siapkan. Tapi saat ini Fadil harus belajar mneyiapkan segalanya seorang diri lagi, karena Ajeng yang sangat berbeda dengan Yara.
Semua ingatan tentang Yara langsung melintas begitu saja dalam fikiran Fadil. Kenangan bersama dengan gadis gendut itu yang selalu membuat Fadil bahagia dan nyaman. Namun saat ini semuanya hanya tinggal kenangan.
######
Yara yang benar-benar berjuang untuk bisa merubah bentuk tubuhnya akhirnya berhasil. Selama hampir dua bulan ini dia benar-benar berjuang untuk bisa mendapatkan tubuh yang ideal seperti kebanyakan wanita yang dia temui di luar sana.
Malam ini Yara harus menerima ajakan Keanu yang ingin mengajaknya makan malam bersama di sebuah Restaurant yang cukup mewah. Jika tidak berjanji karena Keanu berhasil membimbing Yara bermain gym sampai tubuh Yara sudah benar-benar memiliki berat tubuh yang ideal.
Meski sebenarnya Yara masih belum bsia membuka hati untuk pria mana pun. Namun, dia hanya menghargai kebaikan Keanu saja saat ini. Jadi Yara menyetujuinya ketika dia mengajaknya untuk makan malam bersama.
Turun dari taksi Yara benar-benar terlihat sangat berbeda dengan gaun yang begitu pas di tubuhnya. Memiliki tubuh yang ideal memang lebih menambah kecantikannya. Yara masuk ke dalam Restaurant saat bertepatan dengan sepasang suami istri yang juga baru sampai di tempat ini.
"Hai Yara apa kabar?"
Disaat Yara ingin menghindar, tapi Putri Ajeng malah menyapanya dan berjalan mendekat ke arahnya. Akhirnya mau tidak mau Yara berhenti dan mencoba untuk tersenyum pada mereka.
"Baik Nona, anda apa kabar?"
"Tentu kami hidup dengan baik dan bahagia"
Yara hanya tersenyum masam mendengar itu. Dia sama sekali tidak berani menatap ke arah Fadil, semuanya karena Yara yang masih belum bisa melupakan pria itu. Jadi dia memilih untuk melihat ke arah lain daripada menatap ke arah Fadil. Yara takut tidak bisa menahan diri.
Sementara Fadil terus menatap Yara dengan intens, gadisnya yang dulu gemuk kini telah menjadi gadis yang memiliki tubuh ideal dan terlihat semakin cantik dengan lesung pipi yang semakin menambah kecantikannya.
"Yara, maaf aku terlambat"
Yara menoleh pada Keanu yang ternyata juga baru datang di tempat ini. Yara tersenyum pada Keanu. Dan hal itu jelas terlihat oleh Fadil yang berada di depannya. Ada rasa menggebu dalam dirinya, Fadil tidak suka melihat Yara menampilkan senyuman manisnya itu pada pria lain.
"Tidak papa Mas, aku juga baru sampai kok"
Keanu menatap ke arah Fadil dan Ajeng, dengan sengaja dia merangkul bahu Yara hingga tubuh mereka benar-benar tidak ada jarak lagi. Rasanya Keanu ingin menunjukan pada Fadil, jika Yara bisa berubah dengan baik dan bisa menjalani hidupnya dengan baik juga.
Melihat itu, tangan Fadil mengepal erat. Apalagi saat Yara kembali tersenyum begitu manis pada Keanu. Semakin meradang saja hatinya itu.
"Ayo kita masuk Mas, aku sudah lapar"
"Iya, kami duluan ya Ajeng"
"Baik Kak"
Ajeng menatap suaminya yang terus memandang kemana Yara pergi bersama Keanu. Hal itu membuatnya kesal saja, Ajeng merangkul tangan Fadil dan membawanya masuk ke dalam Restauran dengan sedikit memaksanya.
"Kamu ngapain terus menatap mantan pacar kamu itu"
Fadil tidak menjawab, dia menarik kursi dan duduk saling berhadapan dengan istrinya di sebuah meja bundar yang ada disana. Entah kebetulan seperti apalagi, meja yang ditempati Yara dan Keanu tepat berada di belakang Ajeng. Membuat Fadil bisa dengan jelas menatap gadis itu, begitu pun dengan Yara.
Seolah tahu apa yang sedang Yara tatap saat ini. Keanu langsung menyodorkan satu sendok makanan miliknya di depan mulut Yara.
"Cobain deh Ra, ini enak loh"
Yara tersenyum, lalu dia menerima suapan itu. Dan tentu saja hal itu jelas di lihat oleh Fadil, dan dia merasa sangat kesal ketika Yara bahkan makan dengan satu sendok yang sama dengan pria lain. Jelas ada perasaan tidak rela dalam diri Fadil ketika melihat Yara yang sedang dekat dengan pria lain.
Sial, kenapa aku masih merasa cemburu melihat Yara degan pria lain.
"Honey, ayo makan. Kamu liatin apa si?" Ajeng yang kesal langsung menoleh ke belakang dan melihat Yara yang berada di belakangnya bersama dengan Keanu. Kini Ajeng tahu apa yang menjadi pusat perhatian suaminya itu.
"Sudah kamu makan saja dulu, aku mau ke toilet sebentar"
Fadil berdiri dan berlalu ke kamar mandi yang berada di Restaurant ini. Namun dia tidak menuju toilet pria, tapi malah menunggu di depan toilet wanita. Semuanya karena memang dia melihat Yara yang pergi lebih dulu ke toilet, jadi ini menjadi kesempatan bagi Fadil untuk berbicara berdua dengan Yara.
Rasa cemburu yang masih ada dalam diri Fadil saat ini. Meski dirinya yang sudah menunjukan jika dia tidak akan pernah lagi peduli pada Yara karena dia yang sudah menikah dengan Ajeng. Tapi nyatanya ketika dia melihat Yara bersama dengan pria lain, Fadil masih merasa cemburu dan tidak suka pada apa yang di lihatnya barusan. Bodoh karena Fadil yang nyatanya masih belum bisa menghilangkan Yara dalam hatinya.
Bersambung