Kesabaran Cinta

mereka tengah sibuk dengan toko online, karna hari ini hari minggu, jadi Ali dan Lia datang ke rumah Wulan untuk mengambil desain baju.

"Wul kita dapat pesanan baju seragam buat pernikahan, jadi apa kau sudah punya desainnya?"tanya Ali.

"ini ada untuk satu keluarga, sudah ku kasih warna dan jenis kainnya, jadi kamu tinggal bawa ke tukang jahit kita saja," jawab Wulan memberikan desainnya.

"ini pesanan dari keluarga dokter Prayoga dari Surabaya, dan dalam 1minggu harus selesai," kata Ali lagi.

"kalau begitu kita tambah tukang jahitnya biar bisa memenuhinya, karena jangan membuat pelanggan kecewa," jawab wulan.

"siap Mak, kalau gitu aku berangkat dulu," jawab Ali seraya tertawa.

Ali pun menerima dan membawa nya ke tukang jahit, sedang Lia tengah memilih seragam pernikahan buat keluarganya nanti.

"Wulan keluarga kita pakek desain yang ini saja, simpel tapi modern dan terlihat mewah," tunjuk Lia pada sebuah gambar.

"oke tapi ini akan bagus kalau di gabung dengan batik," jawab Wulan.

kemudian mereka lanjut dengan kegiatan masing-masing, Lia tengah memfoto baju untuk di jual, sedang Wulan membuat desain pakaian muslim untuk di produksi.

Di Rumah keluarga Shiddiq..

Sandi tengah ber-gym ria saat Vita datang menghampirinya.

" hai kak, apa Vita bisa bicara?" tanya Vita sambil duduk di salah satu alat gym.

"mau bicara apa Vita," jawab Sandi sambil berhenti lari dari treatmeal.

" kak Sandi, emm.. apa masih suka berkencan dengan wanita?" tanya vita takut.

"memang kenapa?" tanya Sandi datar.

" apa kakak tak takut sifat kakak akan berakibat buruk pada anak perempuan kakak nantinya?" ucap Vita menatap Sandi.

" maksudmu?" tanya Sandi.

"kak semua perbuatan dan perilaku manusia pasti ada balasannya, jika kakak terus berkencan dengan wanita, aku takut jika nanti anak-anak kakak nantinya yang mendapat akibatnya, coba bayangkan jika seandainya aku atau Salsa setiap malam berkencan dengan pria tanpa ikatan, apa kakak tak sakit melihat nya," kata Vita sedih.

Sandi hanya terdiam, hatinya sakit mendengar kata-kata adiknya.

"kak aku mohon berhenti, ini demi kakak dan keluarga kita, lupakan wanita itu yang bahkan tak mencintai kakak, insyaallah calon istri kakak mempunyai akhlak yang mulia," ucap Vita lagi.

"bagaimana kau tau?" tanya Sandi.

"orang tua berkorban untuk anaknya itu pasti, tapi jarang anak mau mengorbankan kehidupannya untuk orangtua, meski itu untuk menanggung kesalahan orang lain," kata Vita sambil menatap Sandi yang tertunduk.

"jadi aku mohon, buka hati kakak aku yakin kakak adalah orang baik," tambah Vita sambil berjalan meninggalkan Sandi.

Sandi pun merenungkan kata-kata yang di Vita ucapkan, memang benar Sandi adalah pria baik sebelum kehidupan nya hancur karna wanita itu.

🌼🌼🌼🌼🍀🍀🍀

tak terasa seminggu telah berlalu sekarang semua siswa tengah berjuang dalam UN selama empat hari begitupun Wulan, Ali dan Lia mereka juga berjuang sekuat tenaga.

tak terasa ujian pun usai sekarang mereka tengah merayakan selesainya ujian.

tapi ada siswi yang diam siapa lagi kalau bukan Wulan, dia merenung karena pernikahannya tinggal dua hari lagi akan di laksanakan.

"Wulan, ayo gabung bareng kita," ucap Lia dan Ali.

Wulan pun menghampiri mereka tapi saat mereka ingin mencoret seragam Wulan dia menolak karna seragam yang masih bagus bisa di sumbangkan.

jadi dia mengambil hoodie putih miliknya dan memakai dan mulai meminta tanda tangan semua teman sekelasnya.

wali kelas menghampiri mereka dan bergabung, dan meminta Wulan ke ruang kepala sekolah.

TOK..TOK..

"masuk," sahut kepala sekolah.

"siang pak, ada apa bapak memanggil saya," tanya Wulan.

" ini saya memberitahukan data-data yang sudah harus kamu penuhi persyaratan, serta jurusan kuliah di universitas bina sakti Surabaya, jadi kamu tinggal daftar ulang satu bulan lagi dan bisa langsung ikut ospek," kata kepala sekolah sambil menyerahkan bukti dari universitas.

" iya pak, terima kasih dan saya permisi," ucap Wulan menerima dan meninggalkan ruang kepala sekolah.

saat membawa bukti dari universitas Wulan pun meneteskan airmatanya karna sedih apa dia masih bisa kuliah.

Ali dan Lia yang melihat Wulan menangis, hanya bisa memandang sedih sahabat mereka yang harus menanggung hal yang bukan kesalahannya.

"Wulan ayo kita ke kantin," teriak Lia. Wulan pun dgn cepat menghapus air matanya.

"iya ayo," jawab ya seraya tersenyum.

"ayo, aku yang traktir dech, tapi satu orang gak boleh lebih dari tiga makanan dan minumnya," ucap Ali berlalu pergi duluan.

"ah kau tak asik Ali, padahal aku mau pesen banyak," cerocos Lia.

"Lia kau ini perempuan tapi makanmu seperti kuli, cih.. bikin malu saja," kata Ali memutar bola mata malas.

"biarin yang penting kenyang, wek.." jawab Lia sambil memeletkan lidahnya.

Wulan hanya menangapi celoteh si kembar dengan tersenyum manis, meski ada rasa sedih di hatinya.

saat di kantin mereka duduk berhadapan, akhirnya Ali yang akan memesan makanannya.

"kalian pesen apa?" tanya Ali.

"aku mie ayam, siomay dan jus jeruk saja,"jawab wulan.

"aku mau mie ayam, batagor dan jus jambu," ucap Lia.

" oke saudaraku yang cantik-cantik, aku pesankan dulu," Ali pun pergi memesan makanan mereka.

tak lama Ali kembali duduk bersama dengan Wulan dan Lia sambil berbincang menunggu pesanannya.

"lusa acaranya jam berapa Wul?" tanya Ali.

"insya Alloh habis isyak Ali, kalian harus bersama denganku ya," jawab Wulan.

"pasti dong, kan kita saudara, terus nanti kita pisah dong," ucap Lia sedih.

"kita gak jauh, aku nanti akan ikut ke Surabaya dan menetap di sana, jadi kita tetap bisa bertemu," jawab Wulan tersenyum.

tak lama ibu kantin datang dengan pesanan mereka, dan Lia berbinar senang, karna Ali membelikan gorengan dua piring.

"wah ini mah kita pesta besar mari makan," ucap Lia langsung mencomot gorengan dan memakanya.

sedang Wulan dan Ali hanya tertawa melihat kelakuan Lia.

.

.

.

.

.

**mohon dukungan nya dengan like. vote dan komen....

terimakasih😉😉😉**