Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#10
Jade dan Bryce tampak mengobrol di rooftop sambil menikmati kopi panas dan sandwich croisant.
"Sejak kapan uncle membangun toko ini?", tanya Bryce.
"Sejak 15 tahun yang lalu..itu karena perusahaan tempatku bekerja memPHK banyak karyawannya..dan kebetulan istriku sangat suka membuat roti..jadi kami mencoba bisnis ini dan berhasil", jawab Jade.
"Uncle sangat pantang menyerah sepertinya..aku salut", kata Bryce.
"Terima kasih..oh ya dimana rumahmu nak...aku ingin mengirim roti setiap hari padamu", kata Jade.
"Itu terlalu belebihan uncle..tidak perlu", jawab Bryce sambil menyeruput kopi panasnya.
"Tidak nak..katakan dimana rumahmu..aku juga bisa bertamu kesana bukan?", kata Jade tersenyum.
"Aku dari New York..dan disini aku tinggal di Caravan..aku suka berpetualang", jawab Bryce.
"Really?wah sepertinya itu sangat menyenangkan..anakku juga ingin berpetualang..hanya saja aku tak mengizinkannya karena dia seorang wanita..aku takut terjadi sesuatu yang buruk padanya", kata Jade.
"Ya..harus ada yang menemaninya agar lebih aman", kata Bryce.
Jade hanya mengangguk.
"Oh ya..apakah uncle tahu tempat memakirkan caravan di sekitar sini?aku akan hiking sore ini naik motorku..jadi aku mencari tempat yang aman untuk memarkirkan campervanku", kata Bryce.
"Halaman rumahku lumayan lebar..kau bisa menaruhnya sementara disana..itu akan lebih aman kurasa", jawab Jade.
"Ah begitu..baiklah..terima kasih uncle..nanti sore aku akan kerumahmu..dimana rumah uncle?", tanya Bryce.
"Hanya beberapa blok dari sini..nanti uncle Share alamatnya..berapa nomer ponselmu?", tanya Jade.
Lalu Bryce memberikan nomer ponselnya pada Jade.
Inilah yang disukai Bryce ketika berpetualang. Dia akan selalu mendapatkan teman baru dari berbagai negara, bahkan kadang sudah dianggap keluarga olehnya.
"Baiklah..aku pergi dulu uncle ..terima kasih makan paginya", kata Bryce yang kemudian beranjak dari kursinya.
"Sama sama nak", jawab Jade dan jalan disamping Bryce.
Mereka turun ke bawah dan mata Bryce langsung menuju ke arah Yara yang sedang melayani pembeli di meja kasir.
Yara yang melihat sang ayah turun dari tangga tampak melirik Bryce sekilas.
'Laki laki mesum itu?apa yang dia lakukan bersama daddy?', batin Yara bertanya tanya.
Yara mendatangi sang daddy dan menatap tajam pada Bryce.
"Daddy...apa yang daddy lakukan dengan orang ini?", tanya Yara langsung tanpa tedeng aling aling.
Bryce mengangkat alisnnya.
"Oh..ini putri uncle?", tanya Bryce.
"Ya..ini putri keduaku...namanya Yara", kata Jade.
"Kami sudah saling mengenal..kami bertemu di...", Yara langsung melangkah lebar ke arah Bryce dan menutup mulutnya sehingga Bryce tak bisa melanjutkan ucapannya.
"Bertemu dimana?", tanya Jade.
Bryce memegang tangan Yara yang membungkam mulutnya dan melepasnya.
Yara membelalakkan matanya tanda bahwa Bryce tak boleh mengatakan tentang semalam bahwa dirinya sedang berada di club malam.
"Kami bertemu di supermarket..dia sedang menghajar adiknya", kata Bryce melanjutkan.
Jade tertawa mendengar jawaban Bryce.
"Ya ..mereka memang selalu begitu dan tak mengenal tempat", kata Jade.
Yara menghembuskan nafasnya pertanda lega
"Baiklah uncle aku akan pergi dulu..nanti sore aku akan ke rumah uncle", kata Bryce dan mengedipkan satu matanya pada Yara.
Dan Yara membelalakkan matanya kembali pada Bryce. Kemudian Bryce keluar dari toko Jade.
"Sayang...sopanlah pada tamu", kata Jade.
"Dia pria brengsek dad..bagaimana daddy bisa mengenal pria brengsek seperti dia", kata Yara.
"Yara..jangan melihat seseorang dari penampilannya..bukankah daddy selalu mengajarkan hal itu padamu..apa dia pernah menyakitimu?sampai kau mengatainya brengsek?", kata Jade memperingatkan.
"Tidak..tapi dia..", kata kata Yara menggantung.
"Bryce menolong daddy semalam ketika daddy akan dirampok oleh beberapa orang preman ketika daddy akan membeli obat untuk mommy", kata Jade.
"Oh God..daddy tidak terluka kan?", tanya Yara khawatir.
"Tidak..mereka tak menyentuh daddy sedikitpun karena Bryce menghajar mereka semua", jawab Jade.
"Really?jadi Bryce menolong daddy?", tanya Yara.
"Ya..dan bersikaplah sopan padanya", kata Jade.
"Baiklah dad..", jawab Yara pasrah dan kembali ke meja kasirnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤