NovelToon NovelToon
Menikahi Anak Majikan

Menikahi Anak Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:33.7k
Nilai: 5
Nama Author: lara hati

Kania indira putri dipaksa menikah dengan anak Majikan yang sedang patah hati.
Padahal ia tahu sejak Awal bertemu Aran sangat membenci dirinya.

Dia kerap menjadi ajang pelampiasan kekasalan Aran.

Tapi apa hendak di kata karena hutang dan balas Budi Kania harus menerima takdir menjadi istri Seorang Aran Maheswara yang dingin dan angkuhnya tidak ketulungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lara hati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepuluh Rencana perjodohan Aran.

Aran merasa sangat depresi setelah mendengar kabar pernikahan Silvia.

Karena kecewa dia mengurung dirinya di kamar selama berhari- hari.

Awalnya semua orang menganggap hal tersebut wajar karena semua pasti terasa sulit, empat tahun bukan waktu yang singkat menjalin sebuah hubungan untuk berpisah secara mendadak.

Pasti sulit melupakan semua kenangan yang sudah di rajut bersama.

Akan tetapi sifat Aran perlahan berubah, jadi muda marah,tersinggung dan emosional.

Dia mulai suka membentak, memaki suka mengasari semua orang, enggan bersosialisasi dan pergi bekerja.

Bosan mengurung diri terus menerus, Aran mulai memiliki kebiasaan baru.

Dia mulai rutin mendatangi Klub malam.Mabuk- mabukan dan pulang menjelang pagi.

Kadang pergi bersama teman- teman.

sesekali dia sendirian.

Aran smaa sekali tak punya niat menemui Silvia atau merusak pernikahan wanita yang ia cintai.

Aran sadar sudah tidak punya hak untuk mengganggu istri orang lain.

Aran hanya butuh pelarian.

Alkohol adalah solusi baginya.

Tapi tanpa sadar perbuatan tersebut justru semakin menjerumuskan Aran dalam kehancuran.

Rasa sepi dan hampa menggerogoti dirinya.

Dia terpuruk dalam bayang bayang masa lalu bersama Silvia.

Saat mabuk dia menciptakan dunia ilusi sesuai dengan harapan.

Dia tak perlu merasa marah, takut dan bersedih.

Hingga meminumnya menjadi sebuah kebutuhan.

Hari- hari terus berlalu menciptakan rutinitas yang aneh bagi Aran.

Menjadi pecandu dan bergantung padanya.

Aran bagaikan pria putus asa yang tidak punya gairah hidup.

Selalu menghabiskan malam hanya di temani wanita sewaan dan Alkohol.

Sejak menjadi pecandu Alkohol Aran mengubah jadwal tidurnya menjadi siang.

Setiap hari pelayan mengantar Makanan untuknya.

kadang- kadang mereka mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari Aran.

Aran akan melemparkan piring dan semua makanan jika tidak sesuai dengan seleranya.

Memarahi pelayan habis- habisan dengan kata- kata kasar dan tidak beradap.

Dia juga tak segan menyakiti mereka secara fisik

Seluruh pelayan sangat takut dan enggan bertemu dengan nya.

Mengantarkan makanan menjadi waktu yang paling di hindari oleh mereka.

Karena sering mendengar keluhan dari pelayan, Nyonya Sanjaya mencoba bicara dari hati ke hati.

Siapa tahu Aran mau berubah seperti sedia kala.

Meski dia tidak ramah tapi tidak pernah bertindak semena mena terhadap orang lain.

Malam menjelang.

Saat Kinasih masuk kamar Aran, pemuda itu sudah rapi sedang bersiap- siap pergi ke klub malam seperti biasa.

"Sayang... mau kemana?"

Tanya Kinasih lembut.

Meski sudah tahu tujuan Aran, tetap saja ingin menayakannya.

" Mau ke klub, Ma. Buang beban." sahut Aran datar sambil membubuhkan pome di rambut hitamnya yang lurus.

"Tadi siang, Papa harus meninjau semua proyek perumahan baru di pinggiran kota dan Papa sangat kewalahan melakukannya seorang diri, Apa kau tidak berniat datang untuk membantu Papa, esok? kasihan beliau..."

pancing Kinasih dengan suara di buat sendu

" Gibran, kan, Ada. suruh dia saja, Aran malas."

Sahutnya acuh.

Aran menyambar jaket dan kunci mobil di atas nakas.

itu.

"Aran, Berhenti! Mama sedang bicara..!?" Seru Nyonya sanjaya geram.

Aran berhenti dan menoleh malas pada ibunya.

" Ck! Apalagi? jangan paksa Aran, Ma...Percuma"

Kinasih berdiri melihat lurus padanya.

"Bila terus begini Apa kau tidak takut kehilangan hak mu di perusahaan??" Tanya Kinasih tajam

Aran tersenyum sinis sambil memakai jaket dan memasukan kunci mobil ke kantong nya

"Kita tidak akan jatuh miskin dengan perusahaan yang dipimpin oleh orang lain... Mama jangan terlalu pusing. Nikmati saja hidup ini dengan santai tidak perlu terlalu serius, nanti Mama bisa terluka seperti Aku."

Aran tidak tersentuh meski Kinasih memasang wajah kecewa.

Kinasih menarik tangan Dan kasar dan memutar tubuh Aran menghadap dirinya. mengunci pandangan Aran.

"Papa mu sudah tua, sering sakit dan kelelahan. jika terjadi sesuatu yang serius padanya karena kelelahan. Mama tidak akan pernah memaafkanmu..."

Nyonya Sanjaya keluar mendahului Aran, setelah mengancam putra kesayangan yang keras kepala itu.

Brak!

Aran menggebrak meja.

Membuat pengunjung klub terkejut

Mereka mulai menatap Aneh padanya.

"Bawa sebotol wine padaku.." bentaknya pada salah satu pelayan wanita yang melintas.

Kepalanya pusing mengingat perdebatannya dengan Mama, di kamar tadi.

Ancaman Mama terus terngiang di telinga.

Dia mulai menikmati minumannya.

Seorang wanita cantik berpakaian terbuka mendatanginya tersenyum ramah.

"Kau tidak menungguku, sayang?" tanyanya ramah pada Aran.

berpakaian Anggun dan terbuka itu duduk di sisi Aran. memeluk pinggangnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Aran.

"Kau terlambat honey... baguslah kau datang. Ayo Temani aku minum dan bersenang- senang." Aran membalas dengan mengecup puncak kepala wanita itu.

Wanita itu dengan senang hati melayani dan menemani Aran Minum.

Menuangkan Anggur mahal kedalam gelas slokynya setiap gelas itu kosong isinya.

Sesekali memamerkan senyuman genit dan menggoda saat Aran melirik. Sorot tajam yang dipancarkan Aran, menjadikan wanita itu berdebar hangat.

Dia selalu mengharapkan lebih dari pertemuan mereka.

Berakhir di ranjang yang sama dengan Aran. Pastilah menyenangkan.

Tubuhnya yang kokoh dan atletis juga sangat wangi, di dukung wajah tampan yang memikat, setiap saat wanita itu menginginkan nya.

Sayang nya Aran hanya butuh teman untuk minum tidak untuk di ranjang seperti yang ia harapkan..

Dia sudah beruntung katean di pilih pria itu untuk selalu berada di sisinya saat di klub. setidaknya tidak perlu menemani tamu yang menyebalkan lainnya.

" Sayang...." panggil Aran memegang dagunya lembut dan mendongakkan wajahnya, mensejajarkan posisi wajah mereka.

Tatapan sendu Aran dan dia bertemu.

Wanita itu merasa tatapan Aran sangat berbeda malam ini, dia terlihat lebih sendu dan sedih.

" Kamu, cantik sekali.." Aran meracau sambil terkekeh pelan.

dan menciumnya tanpa isyarat.

Awalnya dia tertegun, seperti mimpi. Aran mencium bibirnya?"

Sesaat kemudian dia pun membalas karena Ciuman Aran yang makin liar dan menuntut.

Wanita itu merasa Aliran listrik menjalar di tubuhnya. Dia mulai

melayang layang penuh hasrat.

"Sepetinya kau sedang ada masalah, Tuan?" pancing wanita itu.

Dia ingin Aran mau membagi masalahnya. Dengan begitu dia akan menjadi istimewa bagi Aran.

"Lupakan Semua Masalah, Ayo kita bersenang- senang." Aran kembali mnghujami wanita itu dengan ciuman panas.

Wanita menikmati nya dan mulai melupakan hal lainnya.

Aran mulai menjelajah bermain liar di tubuhnya.

Wanita itu mendesah dan terengah- engah.

Adegan semakin memanas.

ketika lidah Aran ikut Lincah berselancar menyentuh bagian- bagian intim miliknya.

Wanita itu menggeliat- liat penuh hasrat.

Saat di puncak gairah Aran menghentikan cumbuannya.

"Mau ikut aku pulang ke rumah?" Tanya Aran mengejutkan dengan matanya yang mengerling nakal.

" Rumah!?" ulang wanita itu.l tidak percaya.

Apa maksudnya?

"Maksud, tuan. Rumah keluarga Wicaksono? Tapi...biasanya para pria itu mengajakku ke hotel..."

" Hmmm... kau tidak ingin menginap di rumahku?" pancing Aran mendorong perempuan itu menjauh.

" Kalau begitu aku kan mengajak perempuan lain saja"

Aran berdiri matanya yang sayu karena pengaruh minuman mulai beredar ke area klub mencari wanita yang di inginkan ya.

Wanita cantik itu berdiri dan menyentuh lengan Aran.

" Jangan, Tuan. saya mau...Kok. Tuan terburu- buru sekali memutuskan."

Aran menyeringai , kembali menatap wanita itu dengan mata sayu nya.

"Menghabiskan malam romantis bersamaku, Di kamar pribadiku, bukankah itu indah?" Pancing Aran menaikan alisnya, menggoda.

Wanita itu tersedak ludahnya sendiri.

Apakah dia tidak sedang berhalusinasi?

" Ke- kenapa kita tidak ke hotel?" Wanita itu masih meragukan Aran.

Aneh saja bila tidur dirumah Aran.

Bagaimana tanggapan kelurganya.

" Mau atau tidak?" Tegas Aran sekali lagi.

Wanita itu tak ingin menyia- nyiakan kesempatan berharga. Siapa tahu setelah melayani di ranjang. Aran akan tergila- gila kepadanya dan menjadikan dia sebagai wanita tetap di ranjang Aran.

" Ba-baik, Tuan.Saya mau.." angguk wanita itu senang.

" Kita pulang... kau bisa menyetir?"

" Bisa, Tuan.." jawab wanita itu tanpa ragu.

" Bagus...kau yang menyupir"

Wanita itu merasa bersemangat. tak Sabar ingin segera bertempur di ranjang Aran. Sepanjang jalan tangan Aran terus bergerilya menyentuh tubuh nya.

Menimbulkan rasa geli sekaligus percikan gairah yang sulit ia kendalikan.

" Tuan..hentikan kita bisa kecelakaan bila terus begini..."

Aran terkekeh.

" Cepatlah sedikit,aku sudah tidak sabar..." Ujar Aran memancing.

" Iya aku sedang berusaha,Tuan" Wanita itu tersenyum simpul

hatinya berbunga- bunga bahagia..Aran Maheswara tak sabar ingin bercinta dengannya.

Besok dia akan memamerkan pada teman- temannya yang lain. mereka pasti merasa iri padanya.

wanita itu tersenyum sendiri.

Tiba di kediaman Sanjaya. Aran meminta wanita itu memapahnya masuk.

Dia sudah dalam kondisi mabuk berat dan setengah mengantuk.

Dengan patuh, Wanita itu membawa Aran masuk. meski merasa kepayahan karena tubuh Aran yang jauh lebih besar dan tinggi darinya.

Wanita itu merasa kagum dengan kemewahan rumah itu...

Bahkan ragu- ragu saat ingin masuk kedalamnya.

Seorang pelayan muda membuka pintu bagi mereka.

Eli sangat terkejut mendapati Aran di papah oleh perempuan dengan dandanan menor.

" Sayang... bawa aku ke kamar." Lirih Aran. Melirik Eli sekilas.

"Tunjukan letak kamarku padanya."

"Ba- baik, Tuan" gugup Eli menjawab.

Eli kesal sekali, karena melihat Aran bersama wanita lain.

Ingin rasnya dia menjambak perempuan itu.

Tapi punya hak apa dia?.

Hiks...!

Eli cuma bisa mengekor geram. Apalagi saat Aran dan wanita itu masuk bersama ke dalam kamar, menutup dan mengunci pintu rapat.

" Lho! Pintunya malah dikunci? mereka mau ngapain berduaan di kamar?" Eli melihat kamar Aran curiga.

" Nggak benar, ini....cewek itu pasti bukan perempuan baik- baik.."

"Sial! apa yang harus aku lakukan? laporin nggak ya!?"

Eli mondar- mandir gelisah di depan kamar Aran.

Sesekali menempelkan kupingnya di daun pintu.

dia kepo sekali.

Tapi tak ada suara- suara yang terdengar, kamar itu hening sekali.

Eli menghentakan kakinya karena kesal

" Ah, terserahlah!. Tuan muda makin gila saja kelakuannya."

Eli bergegas turun kembali ke bawah.

Dia juga butuh istirahat agar bisa memulihkan stamina untuk esok.

Dikamar Aran.....

Wanita itu membaringkan Aran hati- hati.

Membuka sepatu dan kaos kaki Aran dengan telaten.

" Kau mau apa?" Tanya Aran ketika wanita itu ikut berbaring di sisinya ingin melanjutkan hal yang tertunda. Wanita itu sudah tak sabar untuk bermesraan kembali dengan Aran.Tangannya mulai merayap di dada Aran. mengelus dada six pack yang terbentuk semmpurna di sana.

Gerakannya spontan berhenti saat Aran bertanya.

Wajah wanita itu berkernyit bingung

" Tidur... dan bermesraan dengan Tuan. Bukankah itu yang Tuan ingin saya lakukan? melayani anda..."

Aran bangun dengan wajah tak bersahabat.

" Maaf aku lelah dan ngantuk sekali..dan aku tidak suka ada wanita asing tidur di ranjang ku. kau tidurlah di sofa di ujung sana" Usir Aran tanpa perasaan.

Wanita itu terpaku.

"Pria ini, sedang mengigau atau dia yang salah menanggapi sikap Agresifnya,Bukankah dia yang memqncing dan memaksanya sejak tadi. Kenapa tiba- tiba berubah!?" batinnya.

" Ta- tapi.." Wanita itu kehabisan kata- kata karena kecewa.

" Tunggu apa lagi? pergilah!. Atau kau mau aku memanggil satpam dan menyeret paksa dirimu keluar, malam ini juga..?" Aran mengulang perintahnya dengan suara dingin mengancam. Menunjuk ke arah sofa dengan isyarat dagu.

Dengan wajah menyimpan rasa bingung dan Amarah, wanita itu menuju sofa.

Dan berbaring disana.

Sepanjang malam itu dia tidur dengan tubuh kedinginan

Bahkan Aran tega tak memberinya selimut.

Bagaimana bisa tidur di ruangkan AC yang sangat dingin dan membuat tubuhnya beku.

"Nasib- nasib...Malang nian. Mau ***- *** malah di prank begini" Batin perempuan itu melirik Aran yang sudah tertidur lelap di atas kasur empuk lebar, menggulung dirinya dalam balutan selimut tebal yang sangat hangat

Jam tujuh pagi, Pasangan Suami istri itu terkejut sekali mendapati ada wanita asing keluar dari kamar Aran dengan langkah terburu- buru.

"Kau siapa?" tanya Nyonya Sanjaya menelitinya sesaat dengan wajah bingung.

Pakaian seksi, rambut acak- acakan, bibirnya membiru, tubuhnya gemetar kedinginan.

" Sa- saya...teman kencan Tuan Aran, Nyonya" jelas wanita bibirnya terlihat bergetar.

"Te- teman kencan!?"

Tuan Sanjaya melotot galak.

Wanita itu mengangguk tapi dengan gestur tubuh salah tingkah.

Tatapan tak suka terlihat jelas dari sorot mata Tuan dan Nyonya Sanjaya.

dan tolong katakan padanya untuk membayar saya sesuai tarif." ketusnya dan berlalu meninggalkan Keduanya begitu saja.

Wanita itu masih kesal dengan kejadian semalam. Ditambah lagi tak bisa tidur dengan nyaman karena hawa dingin AC di kamar tidur milik Aran. Sangat menyiksanya.

sepanjang malam di buat menggigil kedinginan.

Saat bangun dia jadi tak enak badan.

" Sial! sepertinya aku akan demam.." Menyentuh dahi dan merasa tubuhnya sedikit menghangat.

" Dasar orang kaya! seenaknya saja memperlakukan orang" umpatnya sambil melihat ke arah rumah megah milik Sanjaya.

Sebuah taksi berhenti di hadapan membawa wanita itu pergi dari sana.

BRAAAKKK!

Tuan Sanjaya menggebrak meja makan karena sangat kesal.

"Keterlaluan! Ini tidak bisa di biarkan! Aran sudah sangat keterlaluan. Selain hobby mabuk, dia sudah berani membawa pulang perempuan tak benar. Bahkan sampai nekat tidur satu kamar..!?" Sanjaya bersungut- sungut dengan tatapan mata menyimpan amarah.

"Sabar, Pa. Nanti tekanan darah Papa naik.." Nyonya Sanjaya mengingatkan memegang dan mengusap lengan demi menenangkan perasaan Sanjaya yang bergejolak.

"Papa harus mencari calon istri untuknya, agar dia bisa melupakan Silvia."

" Apa! Calon istri!?" Ulang Nyonya Sanjaya kaget.

Sanjaya menatap Istrinya dengan mimik kesal.

"Dengan begini dia punya tanggung jawab"

"Pa, mana mungkin Aran setuju.Hati dan pikirannya sedang dalam kondisi tidak baik."

Sanjaya mengusap rambutnya kesal

" Dari pada dia semakin liar dan tidur dengan sembarang perempuan. Sebagai laki- laki terhormat, Papa jijik membayangkannya. Mama lihat tadi? tipe perempuan apa yang di kencani Aran!?"

Nyonya Sanjaya terdiam. Perkataan suaminya ada benarnya.

Nyonya Sanjaya tahu persis wanita seperti apa yang di bawa Aran semalam ke rumah.

Hatinya bertambah kesal saja membayangkan saat Aran tidur bersamanya. kenapa Aran jadi tidak bertanggung jawab begini.

"Papa akan menghubungi beberapa kenalan yang memiliki Anak gadis yang masih single, cantik, dan terpelajar. Kita bisa mengatur pertemuan dengan mereka. Kuharap salah satu dari mereka ada yang cocok dengan Aran."

Nyonya Sanjaya mangut- mangut mendengar penuturan Suaminya

" Baik, terserah Papa Saja."

Mereka melanjutkan sarapan pagi dengan tak berselera.

****

"Sssst..Ana. sini, dech!"

Eli menarik Ana, saat mereka berdua mengambil Alat kebersihan di gudang penyimpanan.

" Ada apa,sih?"

Tanya Ana acuh tak acuh lanjut dengan kegiatannya. Akhirnya Eli yang mendekati Juliana.

"Tadi malam.." Dia mulai bicara dengan suara pelan

"Tuan Aran memasukan perempuan asing ke kamarnya."

"Biar saja, itu kan urusan mereka." Ana terlihat tidak tertarik.

Eli sedikit dongkol dengan respon Ana yang datar.

" Kamu Gimana, Sih!"

" Perempuan itu bukan pacarnya, tapi dia..."

" Eli, kamu lupa? kita hampir dipecat gara- gara bergosip beberapa waktu lalu?"

" Ah, Ana. kamu tidak Asyik.." Eli berkata kecewa.

" Aku kesal, tahu..."lanjut Eli

" Lho..! kesal kenapa?" tanya Ana

" Tentu saja kesal! Kenapa bukan aku, yang diajak Bobo bareng olehnya, aku juga mau dengan senang hati malah..."

Ana mendesah maklum

"Dari pada dengerin omongan mu yang suka ngelantur tidak jelas, lebih baik aku lanjut kerja.." Dengan cuek Ana meninggalkan Eli sendirian di gudang.

Wajah Eli cemberut dan bibir di monyong- monyong kan, Eli mengekori Ana di belakang.

...Satu bulan berlalu dengan cepat.......

Hampir setiap malam para pelayan di sibuk kan dengan Perilaku Aran. Kerap kali pemuda Pulang larut. Hampir setiap malam dia membawa perempuan yang berbeda- beda dan tidur bersama di kamar.

Kadangkala para pelayan harus mengusir paksa perempuan- perempuan itu karena permintaan Nyonya Sanjaya.

Beberapa diantara nya mabuk dan terlihat keras kepala.

Bahkan ada yang tidak terima di usir begitu saja.

Semua pelayan di buat kesal apalagi Tuan dan nyonya Sanjaya.

Mereka pun akhirnya menegur Aran.

" Jika kalian keberatan dengan gaya hidupku. Aku akan pergi dari rumah ini" Jawab Aran Santai melipat tangan di dada saat di tegur.

" Aran!!" hardik Nyonya Sanjaya, menegur sikapnya yang tidak sopan pada Papanya.

Sanjaya melihat Aran dengan tatapan tajam menusuk, pria itu bertelanjang dada duduk di pinggir ranjangnya. rambut dan mukanya masih kusut karena di paksa bangun pagi.

Wanita yang tidur denganya juga sudah lama pergi.

" Sekarang bangun dan kita bicara di ruang kerja Papa."

" Aran masih ngantuk" bantahnya dengan muka malas.

" Lima menit, Papa tunggu di sana!" tegas Sanjaya.

lalu keluar dari kamar Aran tanpa bicara apa pun.

Meski kesal Aran terpaksa menuruti kemauan Papanya.

Butuh waktu lima belas menit bagi Aran tiba di ruang kerja Tuan Sanjaya.

"Duduklah!" pinta Sanjaya.

Melihat Aran berdiri dihadapannya dengan muka masam.

"Papa berniat akan menjodohkanmu" Sanjaya bicara langsung ke Intinya.

Muka masam Aran sedikit mengantuk langsung berubah.

"Apa, Pa!? Aran tak salah dengar?" katanya kaget

Sanjaya menggeleng.

" Tidak! kau tak salah dengar. Papa dan Mama sudah mengatur pertemuan dengan beberapa rekan dan kenalan kita.

Dan kau harus mengikutinya"

" Tidak bisa begitu, Dong. Pa! Aran bukan anak kecil lagi..."

"Papa tidak suka kamu bergonta- ganti wanita setiap malam. Menyusahkan semua orang karena perempuan- perempuan itu. Lalu apa kata Dewan direksi dan penanam saham, jika mereka tahu perilaku burukmu. kau akan kehilangan hak mu sebagai pewaris utama perusahaan Bintang sejahtera."

"Aku tidak perduli. Biarkan saja mereka yang mengelola perusahaan. Kita tetap kaya meski aku tidak bekerja" sahut Aran Santai.

" Aran!! kenapa kamu berubah begini??"

Aran tidak menjawab, membuang muka ke arah lain, menghindari menatap Sanjaya.

" Jawab!!" bentak Sanjaya dengan nada tinggi

Aran berdiri menatap lekat mata Sanjaya menantang.

" Karena Aran kecewa dengan Papa dan Mama! Kalian tidak mendukung usahaku untuk mengejar cinta Silvia. Kalian membiarkan Adiwijaya membawa calon Istriku begitu saja saat pernikahan itu!! Kalian bisa membelaku tapi tidak melakukanya!!."

Setelah bicara demikian Aran bergegas keluar dari Ruang kerja milik Sanjaya. Saat menutup pintu sengaja membanting pintu keras- keras hingga menimbulkan suara berdentum yang mengagetkan Sanjaya.

Sanjaya ambruk di kursinya memijit keningnya yang terasa berdenyut.

Kenapa putranya yang sangat tampan dan terpelajar itu bisa tergila- gila hanya pada satu wanita.

Padahal di luar sana begitu banyak wanita yang menggilainya.

Namun Sanjaya sadar. sifat Aran menurun darinya Karena Sanjaya juga memiliki karakter yang sama persis seperti dirinya. Setia pada satu wanita.

1
Nathan Mahsuri
lanjutt
Susanti
sudah ngak nulis LG ya thorr, sehat kak
Elly Supar
penasaran euy
Irene
mana nih up nya
Irene
ditunggu up nya
Glastor Roy
up
Uni Rasid
lanjut up thor
Imanuelsitorus Imanuelsitorus
lanjut dong kak
Ina Yuni Novika S
kapan up lagi Thor.... masih penasaran sama kisah Aran dan Kania.... semangat dan sehat ya thor
Ina Yuni Novika S
lanjut Thor.... menunggu saat Aran bucin dan ditinggal kabur sama Kania.... penasaraannn
Farida Wahyuni
lama ga up kaka?.udah februari tp belum ada bab yg baru..semoga kaka authornya sehat2 terus.
Farida Wahyuni
akhirnya ada jalan kania lepas dari tuan muda sombong. lepaskan aja kania, aran. apalagi kalau kamu tdk suka atau benci sama dia. cari sj silvia, kamu bisa nikahin aja dia setelah jadi janda.
Farida Wahyuni
kania jangan mudah jatuh cinta sama aran, biarkan aran yg duluan jatuh cinta, biar mampus dia udah hina2 kanian lalu jatuh cinta, hehheh bakal lucu nih jadinya kalau gini.
Rabiatul Addawiyah
Ayoo Lee ambil Kania dr Aran.. biar Aran ga sombong merasa paling ganteng, dan ngga semena-mena terhadap Kania.
Lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
Aran gemblung... kasian istrinya hanya dijadikan pelayan..
Lanjut thor
💕KyNaRa❣️PUTRI💞
cih tidak ada nya menghargai istri .......meskipun tak punya harta tpi jngan di hina
Farida Wahyuni
yah cuma up 1 bab, aku penasaran dg aran dan kania, ga sabar liat mereka jatuh cinta😊
Sincan Rivai
lanjut
Rabiatul Addawiyah
wah up jg thor 👍👍 ditunggu trus kelanjutan novelmu ya thor...
Semangat thor
Farida Wahyuni
kok belum update ya kaka? aku udah nunggu2 bgt nih. semangat ya kaka author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!