NovelToon NovelToon
WOTU

WOTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Kutukan / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:736
Nilai: 5
Nama Author: GLADIOL MARIS

Di kota kecil Eldridge, kabut tidak pernah hanya kabut. la menyimpan rahasia, bisikan, dan bayangan yang menolak mati.

Lisa Hartman, gadis muda dengan kemampuan aneh untuk memanggil dan mengendalikan bayangan, berusaha menjalani hidup normal bersama dua sahabat masa kecilnya-Ethan, pustakawan obsesif misteri, dan Sara, sahabat realistis yang selalu ingin mereka tetap waras.

Namun ketika sebuah simbol asing muncul di tangan Lisa dan bayangan mulai berbicara padanya, mereka bertiga terseret ke dalam jalinan rahasia tua Eldridge: legenda Penjaga Tabir, orang-orang yang menjadi pintu antara dunia nyata dan dunia di balik kabut

Setiap langkah membawa mereka lebih dalam pada misteri yang membingungkan, kesalahpahaman yang menimbulkan perpecahan, dan ancaman makhluk yang hanya hidup dalam bayangan. Dan ketika semua tanda mengarah pada Lisa, satu pertanyaan pun tak terhindarkan

Apakah ia pintu menuju kegelapan atau kunci untuk menutupnya selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GLADIOL MARIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERPUSTAKAAN

Pagi itu, trio kembali berkumpul di rumah Bu Redfield terasa lebih sunyi dari biasanya. Bukan sunyi yang tenang, tapi sunyi yang menegangkan — seperti gedung tua yang menahan napas sebelum badai datang.

Lisa duduk di meja dapur kayu, menatap secangkir teh hitam yang sudah dingin.

Tangannya memegang erat buku catatan kecil — bukan catatan biasa, tapi catatan mantra dan simbol yang ditulisnya semalam yang dia salin ulang dari catatan Ethan, setelah pelajaran pertama dari Bu Redfield. Di halaman terakhir, ia menulis ulang mantra "Vel’shar en mora, thal’kai en dren" berulang kali, seolah takut lupa saat dibutuhkan.

Di seberang meja, Sara duduk dengan punggung tegak, matanya merah karena kurang tidur. Ia tidak menyentuh makanannya — hanya menatap jendela, seolah menunggu sesuatu muncul dari balik kabut.

Ethan, seperti biasa, sibuk. Ia menyebar peta kota Eldridge di atas meja, menandai lokasi penting dengan pena merah: rumah Bu Redfield, apartemen Lisa, gereja tua, dan tentu saja — Perpustakaan Kota.

Bu Redfield berdiri di ambang pintu dapur, tongkat kayunya mengetuk lantai pelan. Matanya yang biru pucat menatap mereka bertiga, lalu berhenti di Lisa.

“Kalian akan kembali ke sana, bukan?” tanyanya, suaranya datar tapi penuh makna.

Lisa menoleh, menatap wanita tua itu. “Ya. Kami harus. Ethan bilang ada catatan tentang ‘Ritual Penutupan’ di ruang arsip bawah. Dan… aku merasa… aku harus kembali ke sana. Seperti ada sesuatu yang menunggu.”

Bu Redfield mengangguk pelan. “Perpustakaan adalah jantung Eldridge. Tempat retakan tabir paling lebar berada. Jika kau ingin memahami takdirmu, kau harus kembali ke tempat semuanya bermula.”

Sara menoleh cepat. “Dan kau akan ikut, kan? Kau kan tahu segalanya. Kau bisa bantu kami kalau terjadi sesuatu.”

Bu Redfield menggeleng. “Tidak. Aku tidak akan ikut.”

Sara langsung berdiri, wajahnya memerah. “APA?! Kenapa?! Kau pikir kami bisa menghadapi… apapun yang ada di sana sendirian?!”

Bu Redfield tidak terpengaruh. Ia berjalan pelan, duduk di kursi kosong di ujung meja. “Kehadiranku di sana akan memicu sesuatu yang tidak kalian siap hadapi. Perpustakaan… mengenalku. Dan ia tidak suka aku datang tanpa diundang.”

Ethan menatapnya, alisnya berkerut. “Apa maksudmu, ‘ia tidak suka’? Kau bicara seakan perpustakaan itu… hidup.”

Bu Redfield menatap Ethan, matanya berkilat. “Bukan ‘seakan’, Ethan March, kau jelas lebih tau tentang ini karena kau senang sekai mengeram disana. Dan ya, Ia memang hidup. Sama seperti rumah ini. Sama seperti kabut Eldridge. Mereka semua adalah bagian dari tabir. Dan mereka punya ingatan. Mereka tahu siapa aku — Penjaga Lama yang gagal melindungi custodian sebelumnya.” Ia menatap Lisa. “Elizabeth Hartman.”

Lisa menunduk, dadanya sesak. Nama ibunya selalu membawa rasa sakit — dan sekarang, juga rasa tanggung jawab.

“Kalau begitu… kenapa kau biarkan kami pergi?” tanya Lisa, suaranya serak.

“Karena kau bukan Elizabeth,” jawab Bu Redfield, suaranya tiba-tiba lembut. “Kau lebih kuat. Dan kau tidak sendiri.” Ia menatap Ethan dan Sara. “Mereka akan menjagamu. Dan aku… aku akan menjaga kalian.... dari sini.”

Bu Redfield merogoh saku gaun hitamnya, mengeluarkan tiga jimat kecil — batu hitam pekat, masing-masing diikat dengan tali kulit tipis. Ia meletakkannya di atas meja.

“Ini jimat perlindungan,” katanya. “Bukan untuk melindungi kalian dari bayangan. Tapi untuk melindungi bayangan… dari kalian.” Ia menatap Lisa. “Terutama darimu, Lisa. Emosimu adalah kunci — dan juga senjata paling berbahaya. Jika kau marah, takut, atau putus asa… kekuatanmu bisa meledak. Dan jika itu terjadi di dalam perpustakaan… kau bisa membuka retakan yang lebih besar.”

Lisa mengambil jimatnya, merasakan dinginnya batu itu meresap ke telapak tangan. Simbol di tangannya berdenyut pelan, seolah menyambut energi dari jimat itu.

“Kenakan ini,” perintah Bu Redfield. “Dan ingat — jangan biarkan emosimu menguasaimu. Jangan biarkan bayangan itu membuatmu lupa siapa dirimu.”

Sara mengambil jimatnya dengan ragu. “Dan kalau… kalau sesuatu terjadi? Kalau kami terjebak?”

Bu Redfield menatapnya, matanya tajam. “Kalau kalian terjebak, Lisa akan membawa kalian keluar. Ia adalah custodian. Ia adalah kunci. Dan kunci… selalu berpasangan dengan pintu.”

Ethan mengangguk, memasukkan jimatnya ke saku. “Kami siap.”

Tapi Lisa tahu, mereka tidak benar-benar siap.

Ia menatap jendela. Kabut Eldridge masih tebal, menutupi jalan, menutupi masa depan. Tapi ia tahu, ia tidak bisa bersembunyi lagi.

Ia berdiri, menggenggam jimat dan buku catatannya erat-erat.

“Mari kita pergi,” katanya, suaranya mantap. “Sebelum mereka datang mencari kita… lebih baik kita yang mencari mereka dulu.”

Sara menghela napas panjang, lalu berdiri. “Aku masih benci ini. Tapi… aku ikut.”

Ethan melipat peta, memasukkannya ke dalam tas. “Ruang arsip bawah menunggu.”

Mereka berjalan ke pintu, meninggalkan Bu Redfield duduk sendirian di meja kayu tua. Wanita tua itu tidak menoleh. Ia hanya menatap cangkir tehnya yang dingin, seolah sedang berbicara pada sesuatu yang tak terlihat.

“Jaga mereka,” bisiknya, suaranya hampir tak terdengar. “Jangan biarkan sejarah terulang.”

Di luar, kabut Eldridge menyambut mereka — tebal, dingin, dan penuh rahasia.

Perpustakaan menunggu.

Entah apa perpustakaan akan menganggap mereka tamu,

...atau sebagai penantang.

1
~abril(。・ω・。)ノ♡
Saya merasa seperti berada di dalam cerita itu sendiri. 🤯
GLADIOL MARIS: Semoga betah nemenin Lisa di Wotu dalam perjalannya 🤗
total 2 replies
Không có tên
Kocak abis
GLADIOL MARIS: Waduh, susah nih bikin kakak takut pas baca kayaknya⚠️
total 1 replies
GLADIOL MARIS
Halo teman-teman yang sudah menyempatkan mampir. Aku harap WOTU bisa nemenin kalian nantinya😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!