Anak Genius: Putra Sang CEO

"Semua berawal dari hati pertama kali kuliah, ibumu adalah gadis yang cantik dan ayah mu adalah senior yang cukup populer.

Mereka bahkan bisa langsung dekat hanya selang beberapa bulan berteman, aku melihat bagaimana Vena begitu mencintai ayahmu.

tapi semua berubah saat ayahmu mengajak ibumu menikah," kata mama Laura tiba-tiba sedih.

"Kenapa ma? apa yang terjadi?" tanya Adelia.

"Ibumu memilih menikah dengan ayah mu dan meninggalkan keluarganya dan hidup sederhana di rumah petak itu, dan keduanya memulai usaha SKA properti bersama."

Mama Laura menghela nafasnya, "tapi itu pun tak berjalan baik, perusahaan mereka sempat hampir bangkrut dan ibumu meminta bantuan kami, dan saat itulah aku membuat janji dengannya, dan akhirnya perusahaan itu kembali bangkit," jawab mam Laura mulai menangis.

"Tapi kenapa keluarga bahagia itu akhirnya hancur ma, aku bahkan hanya ingat bagaimana ayah mengusir kami setelah memukuli ibuku," tanya Adelia.

"Itu karena Yumna yang merayu ayah mu dan membuatnya bertekuk lutut padanya," jawab mama Laura.

Flashback...

Mama Laura dan mama Vera sedang berbincang di taman samping rumah keluarga Sukoco.

Joshua kecil terus menjaga Adelia yang berumur tiga tahun, Joshua bahkan tak pernah membiarkan seekor semut mengigit Adelia.

"Adelia kalau besar mau jadi pengantin ku," kata Joshua kecil.

Adelia pun mengangguk, sedang dua wanita yang mendengar ungkapan Joshua pun hanya tersenyum.

"Memangnya kamu mau kasih makan Adelianya, apa Jojo bisa mencari uang?" tanya mama Laura.

"Jojo akan bekerja keras untuk itu, dan membahagiakan Adelia ma," jawab Joshua sambil mengandeng tangan Adelia yang bahkan belum mengerti.

Sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah itu, Vena langsung bergegas menyambut suaminya.

Tapi langkahnya terhenti, seorang wanita hamil datang bersama dengan Yusrin.

Vena pun tersenyum menyapa keduanya, "mas sudah pulang, mas ini siapa?" tanya Vena lembut.

"Dia adalah Yumna, dia sekertaris ku, dan dia hamil karena aku yang mabuk saat melakukan perjalanan bisnis ke Manado," jawab Yusrin melihat Vena.

Laura pun terdiam melihat dan mendengar perkataan dari suami sahabatnya itu.

Vena pun tersenyum pada suaminya, menyembunyikan sejuta luka yang di tanggung nya.

"Laura maaf, bukannya aku mengusir mu, tapi kami ada yang harus di bicarakan," kata Vena menghampiri Laura.

"Baiklah, tapi apa kamu yakin baik-baik saja? kamu bercerita padaku nanti," kata Laura memeluk tubuh Vera.

"Terima kasih," jawab Vena.

Akhirnya Laura pergi bersama putranya Joshua, dan itu adalah pertemuan terakhir kalinya.

Laura harus ikut Federico untuk kunjungan bisnis ke luar negri, tapi saat pulang dua bergegas ingin menemui sahabatnya.

Laura datang bersama Joshua yang juga membawakan oleh-oleh untuk Adelia.

Laura pun mengetuk pintu tapi yang membukakan pintu bukan Vera melainkan Yumna.

"Iya ada perlu apa?" tanya Yumna sombong.

"Minggir aku ingin bertemu sahabat ku," kata Laura ingin masuk tapi Yumna mendorongnya.

"Nyonya tolong sopanlah, lagi pula sahabat mu sudah tak disini, dia sudah pergi bersama selingkuhannya," kata Yumna tertawa mengejek.

"Tutup mulutmu, Vera tak mungkin melakukan hal seperti itu," kata Laura.

"Terserah saja, kalau tak percaya kamu bisa menanyakan pada suamiku, kamu pasti tau dimana kantornya bukan," kata Yumna.

Mendengar itu Laura pun mengajak putranya untuk datang ke perusahaan tempat Yusrin.

Saat sampai tak di sangka Federico juga di sana, Laura pun tanpa bertanya langsung menampar pipi Yusrin dengan keras.

"Kemana sahabat ku, katakan Yusrin!" bentak Laura.

Federico pun mengambil putranya yang ketakutan melihat amarah Laura.

"Aku mengusirnya, aku melihatnya berselingkuh dengan seorang pria asing di hotel," jawab Yusrin.

"Kau bodoh atau gila, itu kakaknya, Vena memiliki kakak yang memang berbeda ayah dengannya, dan kamu bahkan tak bertanya penjelasan, kau buta hah," teriak Laura marah.

"Sayang tenanglah, ini di perusahaan," kata Federico.

"Tidak, dia pria tak tau malu, dia bisa bersama wanita menjijikkan itu, dan mengusir istri yang membuatnya hingga sukses seperti ini, ingat Yusrin jika terjadi sesuatu pada Vena dan Adelia, aku akan membuatmu jadi gelandangan, karena ini semua milik Vena, dan kamu hanya orang miskin sebelum Vena datang ke hidupmu," kata Laura.

"Aku sukses dengan usahaku," bantah Yusrin.

"Ha-ha-ha, kau pikir aku bodoh, Vena masih memegang lima puluh satu persen dari saham perusahaan ini, kau hanya pegawai Yusrin, pegawai ingat itu," kata Laura pergi dari sana.

Federico pun tak mengira istrinya bisa melakukan semua ini, karena dia juga tau bagaimana Vena selama ini.

Laura terus mencari sahabatnya, tapi Vena seperti hilang di telan bumi, dan hari ini Laura harus berangkat ke luar negeri bersama suami dan putranya.

Flashback selesai...

"Ibu mengalami kecelakaan bersama ku ma, kami di tabrak mobil saat pulang dari pasar, dan setelah itu aku hanya hidup bersama kakek," jawab Adelia.

"Adelia, itu bukan kecelakaan sederhana, itu adalah pembunuhan, supir truk itu di bayar untuk membunuh kaloan berdua, tapi kamu selamat, dan aku baru tau jika mama mu di usir karena fitnah Yumna, dan mereka juga memalsukan hasil tes DNA milikmu, dan buruknya Yusrin lebih percaya pada mereka di banding istri yang menemaninya dari nol," kata mama Laura.

"Iya ma... aku tau itu, karena mereka terus mengatakan jika aku anak haram, tapi apa mama tau dimana keluarga ibuku?" tanya Adelia.

"Entahlah Adelia, keluarga Amadea tiba-tiba hilang begitu saja, bahkan kak Ferdinand juga tak bisa di hubungi lagi," jawab mama Laura.

Adelia pun memeluk sang mertua, sekarang hanya keluarga Gusman yang Adelia miliki.

"Mama, papa aku datang, aku bawa buah," kata Darwin berlari sambil menarik keranjang belanja.

Adelia pun buru-buru menghapus air matanya, Darwin pun melihat itu langsung menghampiri Joshua.

"Papa, kenapa mama menangis, papa jahatin Mama ya, tahu begitu aku tak akan menolong opa tadi," kata Darwin kesal.

"Kok papa sih, papa saja baru selesai di obati dokter, memang kamu tolongin apa sih, papa penasaran," tanya Joshua.

"Rahasia benar kan opa," kata Darwin.

"Benar, cucu opa memang yang terbaik," kata Federico duduk di samping Laura.

Adelia pun menaikan Darwin ke atas ranjang Joshua dan Adelia duduk di samping keduanya.

"Memang apa sih yang gak bisa di lakuin putra mama?" tanya Adelia

"Tidak ada, karena aku adalah si genius, benarkan Oma," kata Darwin.

"Benar sayang, bahkan dia bisa membuat seseorang miskin dalam satu malam," jawab mama Laura tersenyum.

Darwin pun mengacungkan ibu jarinya pada Laura, "tapi papa ingin kamu menikmati waktumu seperti bocah seusia mu nak," kata Joshua.

"Tidak masalah papa, aku memang menyukai semua ini, karena aku harus melindungi mama dan papa," jawab Darwin.