Anak Genius: Putra Sang CEO
Sore itu Adelia sedang menatap dirinya di kaca, dia sedang mencoba gaun yang di berikan oleh Yasmin.
Gadis cantik bernama Adelia Calista Amadea, gadis yang di buang oleh keluarganya sendiri.
Dan di besarkan oleh kakek angkat dari ibunya, dia gadis ceria dan hari ini dia akan menghadiri pesta sang papa.
“Aku sudah cantik dan siap untuk berangkat, semoga aku tak membuat malu di sana,” gumam Adelia.
Adelia pun naik ojek online yang sudah di pesannya, Adelia juga tak lupa membawa kado yang dia siapkan khusus untuk orang terkasihnya.
Adelia berjalan menuju sebuah ballroom hotel tempat di ada kan ya sebuah pesta mewah tersebut.
Adelia pun menunjukkan sebuah undangan pesta yang di terimanya kemarin lusa. Dan para pengawal mempersilahkan gadis itu masuk.
Adelia pun tak mengira akan bisa datang ke pesta ayahnya, seorang pengusaha besar yang begitu terkenal.
Adelia menghampiri Yusrin Sukoco, pria yang telah begitu ia rindukan, meski begitu dia hanya ingin memberikan hadiah yang di buatnya sendiri.
“Papa,” panggil Adelia dengan senang.
Yusrin pun menoleh dan langsung merubah raut wajahnya, pria itu bahkan terlihat tak suka dengan kedatangan gadis muda itu, dan langsung menyeret Adelia ke sebuah ruang tunggu.
“Papa sakit...” lirih Adelia merasakan panas di lengannya.
“Kamu gadis pembawa sial, kenapa di sini, sudah ku katakan jangan pernah memanggilku papa!” hardik Yusrin.
“Adel hanya ingin memberikan hadiah untuk papa, Adel membuat ini sendiri, lagi pula Teana memberikanku undangan kemarin,” jawab Adelia.
“Hei gadis bodoh, jangan gila ya, kenapa aku memberikan undangan padamu, kamu itu hanya gadis pembawa sial tau, lebih baik kamu pergi dari sini,” usir Teana.
“Tapi Tea, kamu memang yang memberikan aku undangan, papa tolong percaya padaku,” Mohon Adelia.
“Dasar gadis tak berguna, kenapa dulu kamu tak ikut ibumu yang murahan itu mati saja, kenapa malah hidup dan menyusahkan seperti ini,” maki Yumna ibu tiri dari Adelia.
“Apa yang kalian katakan, ibu ku wanita baik-baik, papa aku mohon biarkan aku menyaksikan pesta papa, setelah ini aku tak kan pernah memperlihatkan wajah ku lagi,” mohon Adelia.
“Baiklah, tapi jangan membuat keributan, dan kamu hanya bisa menyaksikan dari jauh, dan ingat jangan membuat masalah,” kata Yusrin dingin.
Teana dan Yumna pun menggandeng Yusrin kembali ke pesta, sedang Adelia sebisa mungkin tersenyum kembali.
Adelia duduk di kursi sudut ruangan, dia melihat sang ayah yang begitu bahagia dengan menebar tawa terus menerus.
Bahkan dengan bangga Yusrin mengenalkan Teana pada semua sahabat dan para kenalannya.
Sedang ia merasa sedih, karena dia juga putri dari Yusrin Sukoco, tapi dia di perlakukan begitu buruk oleh keluarganya sendiri.
Bahkan dia dan ibunya di usir dari rumah, karena fitnah dan hasutan dari wanita yang sekarang begitu bangga menemani papanya.
Acara pun di mulai, tak lama datanglah segerombolan bodyguard untuk mengamankan tempat pesta.
Adelia pun tak bisa melihat siapa yang datang, tapi dari pengawalnya mungkin dia orang yang sangat penting.
Bahkan papa Adelia saja terlihat begitu senang dan hormat saat tamu itu datang, bahkan Teana terlihat langsung merapikan diri.
“Ah ... lebih baik aku pergi dari sini, lagi pula kehadiran ku tak di harapkan oleh mereka, aku selalu menjadi orang yang terbuang di keluarga Sukoco,” gumam Adelia.
Adelia pun berjalan di keluar dari hotel, dia memilih berjalan di trotoar yang begitu sepi, tapi tak di sangka seseorang membekap mulut Adelia dan menyeretnya ke kegelapan malam.
“Maafkan aku, aku membutuhkan bantuan mu, aku tak bisa menahannya lagi,” bisik orang itu di telinga Adelia.
Adelia mencoba berontak, agar bisa melepaskan diri, tapi tiba-tiba dia merasakan sesuatu membelah dirinya, Adelia pun tak berdaya dalam Kungkungan pria kekar itu.
Bahkan suara ******* pria itu menutupi suara tangisan Adelia yang terbekap tangan kekar pria itu.
Adelia hanya bisa menangisi takdir hidupnya yang begitu tragis, dia di lecehkan oleh orang yang tak di kenal.
Bahkan pria itu tak menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti, akhirnya Adelia pun pingsan karena rasa sakit di tubuhnya dan pria itu masih saja menikmati tubuh indah Adelia.
“Terima kasih gadis muda, tak ku kira ternyata kamu baru pertama kali, dan aku akan mencarimu, karena aku harus pergi sekarang,” gumam pria itu melihat wajah Adelia sekilas dan memakaikan sebuah cincin padanya.
Dan pria itu sebelum pergi mengambil sebuah kalung milik Adelia, pria itu akan menjadikannya sebuah suvenir untuk mengingat malam ini.
Adelia pun di tinggalkan begitu saja, Adelia pun terbangun dan menemukan sebuah jaket pria yang menutupi dirinya, dan jaket itu milik pria yang melecehkannya.
Adelia hanya bisa menangis meratapi dirinya, Adelia pun bangun dan mulai berjalan tertatih menuju ke rumah sederhana milik kakeknya.
Ya Adelia hanya tinggal berdua dengan sang kakek, Adelia pun langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menggosok tubuhnya.
Dia ingin menghilangkan bau dari pria itu, malam ini Adelia seakan mendapatkan kemalangan yang bertubi-tubi.
Setelah mandi, Adelia pun menangisi kehidupannya, dia sekarang sudah kotor apa yang harus di lakukan.
Adelia menangis hingga tanpa sadar tertidur karena lelah, keesokan paginya pak Kus mengetuk pintu kamar Adelia.
“Nduk.. bangun, sudah siang, kamu tidak kuliah,” kata pak Kus dengan suara lemah.
“Iya Mbah, aku kuliah siang,” Saut Adelia yang bangun dari tidurnya.
Saat dia melihat dirinya, mata Adelia sembab karena menangis semalaman, bahkan gadis itu hari ini tak berjualan.
Adelia pun keluar sambil membawa handuk untuk mandi dan bersiap untuk ke kampus.
Meski kehidupannya menyedihkan ia setidaknya beruntung masih bisa meneruskan kuliah dengan beasiswa.
Dan demi membantu sang kakek Adelia berjualan makanan kering dan kue yang di titipkan di warung-warung tetangga.
Semua orang bahkan melihat Adelia kasihan, apalagi mereka tau jika pak Kus itu bukan kakek kandung Adelia.
Dia adalah ayah angkat dari sang ibu yang sudah lama meninggal dunia, dan meninggalkan putrinya bersama kakek tua itu.
Adelia pun selesai mandi dan bersiap ke kampusnya, di pun memilih berjalan menuju kampusnya.
Dia sudah tak memiliki uang untuk naik kendaraan, karena uangnya sudah habis untuk membuat kado untuk sang papa.
Tapi Adelia tak patah semangat, dia pun berjalan menyusuri jalan kota besar itu, hanya butuh dua puluh menit dengan berjalan kaki.
Adelia sampai di kampus, dia pun memilih rehat di bawah sebuah pohon besar. Dan seseorang mengulurkan sebotol minuman padanya.
“Kamu kenapa? Habis nangis, apa semalam mereka menghina mu lagi,” kata Yasmin sahabat dari Adelia.
“Ya kamu sendiri tahu bagaimana mereka, aku hanya ingin melihat papa saja, aku sedang begitu merindukan nya, aku kemarin berharap dia akan senang dan memelukku saat aku datang, tapi nyatanya...” seru Adelia tertawa miris.
Yasmin pun langsung memeluknya, di tak mengira hidup Adelia bisa seperti ini, tak di harapkan oleh keluarganya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
q doakan adelia akan hidup bahagia dan sang papa suatu saat akan menyesal karena telah nembuang darah dagingnya
2024-10-30
0
Sumawita
Mantap Kak,, aq selalu menyukai karya" Kakak,, semangat Kak
2023-04-11
2
Nazwaputri Salmani
mampir thor
2022-09-05
0