Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAH
Nova duduk dengan tatapan kosong tinggal menunggu menit saja statusnya berganti menjadi seorang istri, Usianya masih sangat muda namun dia harus merasakan pernikahan dini karena suatu perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya.
Sintia berjalan menghampirinya duduk dengan menggenggam kedua tangan putrinya yang terlihat begitu cantik dengan kebaya putih yang sangat pas di tubuhnya.
Riasan tipis membuat wajah Nova terlihat semakin cantik walaupun sebenarnya Nova memang sudah cantik.
" Mi " Ucap Nova menatap Sintia yang tengah tersenyum manis ke arahnya.
" Ada Mami sayang,, Mami temani kamu.. "
Nova mengangguk,,
" Kita turun ya " Ajak Sintia membuat Nova semakin merasakan tidak karuan rasanya.
Nova memejamkan matanya sekilas dan akhirnya mengangguk.
Sintia menggenggam tangan Nova, mereka berjalan turun terlihat sudah banyak yang menunggu mereka walau itu hanya kerabat dsri dua keluarga saja namun terlihat kepala sekolah merek yang juga ikut hadir di sana membuat Nova semakin bertanya tanya sampai tidak menyadari jika dirinya sudah duduk di samping Viken yang terlihat begitu tampan dengan tuxedu berwarna putih senada dengan kebaya Nova.
" Apa sudah bisa kita mulai Saudara Vikenzo " Ucap Penghulu membuat Nova tersadar dari lamunannya yang kini telah berada di samping Viken.
Viken hanya mengangguk menjawab pertanyaan Penghulu.
" Saudara Vikenzo Alexander saya nikah dan kawinkan adan dengan saudari Casanova Isabela dengan mas kawin emas seberat 500gram di bayar tunai "
" Saya terima nikah dan kawinnya Casanova Isabela dengan mas kawin tersebut tunai "
" Bagaimana para saksi "
" SAH " Ucap Serempak membuat Viken menghela napasnya.
Penghulu langsung membacakan doa dengan semua yang juga mengikutinya.
" Silahkan Saudara Casanova cium tangan laki laki berada di depan yang merupakan suami saudara sekarang "
" Saudara Vikenzo, sayangi dan perlakukan istri saudara anda dengan baik.
Nova menatap Viken yang berdiri di depannya, dia pun menyalaminya dan mencium punggung tangannya dengan jantung yang berdetak begitu kencang.
Kedua orang tua Nova langsung menghampiri mereka,,
" Sayang selamat ya, Kamu sekarang sudah menjadi seorang istri berbaktilah kepada suami kamu Nak " Ucap Sintia memeluk Nova erat.
" Papi " Ucap Nova langsung memeluk laki laki yang sudah merentangkan kedua tangannya
" Selamat sayang,, Maaf karena Papi sudah merebut masa muda kamu, tapi semua ini Papi lakukan demi kebaikan kamu "
" Viken,, Jaga anak Papi Nak.. Sayangi Nova dia gadis yang manja dan keras kepala " Ucap Hendy memeluk menantunya
" Pasti Pi "
" Sayang,, sekarang kamu sudah menjadi anak Bunda " Ucap Ana yang langsung memeluk menantu cantiknya.
" Viken,, Nova sudah menjadi tanggung jawab kamus sekarang jaga dia, Ayah tau kamu laki laki yang bertanggung jawab "
Viken mengangguk dan menatap Nova yang terlihat meneteskan air matanya.
-
Hari semakin malam dan semua tinggal di Hotel setelah acara pernikahan mereka.
Nova duduk di tepi ranjang dengan memainkan ponselnya yang sedari tadi banyak Telpon juga Chat masuk.
Dia tidak ingin membalasnya, dia hanya ingin mendengarkan lagu kesukaannya di saat merasakan sedih seperti ini.
Entah kemana Viken saat ini, setelah selesai pesta dia hilang tanpa memberi tahu Nova dan Nova sendiri tidak mempermasalahkan nya.
Tok,,
Tok,,
Tok,,
" Sayang,, Bunda masuk ya Nak "
" Masuk saja Bund "
Ceklek..
Pintu terbuka dan terlihat Ana yang tersenyum sambil berjalan mendekat.
" Kamu lagi ngapain Nak,, " Ucap Ana mengusap wajah cantik menantunya
" Engga Bund,, Oya ada apa Bund " Ucap Nova meletakan ponselnya di atas nakas.
" Viken belum pulang ya " Ucap Ana dan Nova hanya menggeleng menjawabnya
" Mungkin urusannya belum selesai,, Oya apa kamu lapar Bunda ingin makan bersama menantu baru Bunda "
Sebenarnya Nova sama sekali tidak nafsu makan namun dia tidak mungkin menolak ajakan mertuanya apalagi Bunda Ana begitu baik dan menyayangi dirinya.
" Ya Udah Bund, kita mau makan di mana "
" Resto Hotel aja ya Sayang, sudah malam juga"
Nova mengangguk dan mereka berjalan keluar, namun Nova melirik kamar dimana kedua orang tua nya menginap namun terlihat sepi dan tidak terdengar suara apa pun.
" Yuk sayang " Ucap Ana mengandeng tangan Nova dan mereka menuju Lift.
Mereka duduk di resto Hotel dengan Nova yang hanya memesan Jus jeruk juga cemilan.
" Kamu benar gak makan, Nanti kalau malam malam lapar gimana"
" Nova masih kenyang Bund "
" Ya Sudah, Bunda makan ya "
Nova mengangguk dan menikmati jus jeruknya dengan menatap sekeliling.
" Sayang,, Jangan sungkan dengan Bunda ya Nak, kamu sekarang sudah menjadi anak Bunda dan Bunda menyayangi kamu Nak "
Nova terdiam namun kemudian mengangguk,, dia berpikir coba jika orang tuanya sama seperti Bunda Ana sudah pasti Nova akan sangat bahagia.
" Oya Bund,, Tadi kamar Papi terlihat sepi apa mereka sedang keluar " Ucap Nova membuat Ana menghentikan makannya dan menatap sayu menantunya.
" Mereka sudah kembali ke Amerika Nak "
Deg,,!
Jantung Nova seperti berhenti berdetak bahkan mereka hanya pulang untuk menikahkannya dan setelah semua selesai mereka langsung kembali.
Sama sekali tidak peduli atau memikirkan perasaannya.
" Sayang kamu gak papa " Ucap Ana khawatir
" Tidak Bund, Nova tidak kenapa kenapa "
Mereka memang selalu mementingkan bisnisnya ketimbang gue anaknya.
Malam semakin larut dan Ana kembali mengajak menantunya kembali ke kamar.
" Kamu istirahat ya Nak,, Jangan kelelahan "
Nova mengangguk dan langsung memeluk Ana erat,,
" Bunda juga istirahat ya, Nova masuk dulu "
Ana mengangguk dan menatap menantunya hingga masuk ke dalam kamar.
Bunda tidak tega melihat kamu seperti ini Nov, Kasih kamu, orang tua kamu lebih mementingkan bisnisnya, tapi Bunda janji akan menyayangi kamu Sayang.
Di dalam kamar tangisan Nova pecah mengingat begitu teganya orang tuanya, Di saat seperti ini harusnya mereka ada di sampingnya dan bukan malah pergi meninggalkannya demi bisnisnya.
Bahkan mereka sengaja pulang hanya untuk menikahkannya saja.
Jadi,, kalian hanya menikahkan Nova karena kalian sudah tidak mau repot mengurusi Nova, kalian benar benar tega, kalian mementingkan bisnis ketimbang perasaan anak sendiri.
Nova meringkuk dengan terus terisak, dadanya begitu sesak dan sakit.
