Sebuah tragedi membuat sang CEO kehilangan ingatannya sehingga dia harus kehilangan cintanya yang diambil rekan bisnisnya dari Amerika.
Kembalinya ingatan sang CEO membuatnya ingin merebut kembali sang pujaan hati yang sudah berbadan dua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
David ke luar negeri
Mas David mampir sejenak dan bersantai di kontrakanku,mas David duduk di sofa dengan memegang kepalanya dan senyum senyum sendiri.
"Apa yang kamu fikirkan mas,kok senyam senyum sendiri,"tanyaku heran dengan tingkah mas David.
"Tak ada,,"jawabnya singkat.
"La kok senyum senyum sendiri,"kataku penasaran.
"Kamu ingin tau sayang,"godanya.
"Kalau kamu gak keberatan ngasih tau,"kataku judes
"Iiiih cemberut,"godanya sambil mencubit bibirku yang sudah monyong.
"Mas David gitu deh,"kataku sambil melepaskan tangannya.
"La salah sendiri kok monyong gitu",ledeknya
"Ya gak usah di cubit kali,ni semakin monyong,gak malu apa punya cewek bibir monyong"gerutuku.
"Eh sayang aku tu mikir kalau kita sudah nikah nanti,pasti tiap malam,aku gak akan tidur,,"katanya sambil senyum senyum.
"Pikiran mesum,emange mau ngapain kok gak tidur,"tanyaku heran
"Ada dech,"katanya sambil mengedipkan matanya kepadaku.
"Dasar CEO genit,kalau dikantor dinginnya minta ampun la kenyataannya model kaya gini,ledekku sambil tertawa.
Aku pun cekikikan sendiri melihat pikiran konyolnya.
Seorang CEO tampan sedingin es antartika bisa lucu seperti ini.
waktu cepat berlalu,mas David pun ingin pulang.
Tapi saat mau beranjak ada panggilan masuk di ponsel mas David.
Wajahnya pun berubah ntah ada masalah apa,
seusai menerima panggilan aku memberanikan diri bertanya.
"Ada apa mas?"tanyaku.
"Ada masalah sayang,mungkin besok aku akan ke Singapore selama 3 hari,"jawabnya.
"Aku sendirian dong,"kataku sambil memonyongkan bibir.
Cup,dia pun mencium bibirku,awalnya hanya menempel lama kelamaan dia membuka mulutnya dan aku pun membalasnya,ciuman kami semakin dalam dan dalam,dan akhirnya kami menyudahinya karena patokan oksigen sudah habis.
Sering sering monyong ya?biar aku dengan mudah menciumnya,ejeknya.
Aku pun memukul bahunya sambil berteriak ''Mesum''
"I love u sayang,"katanya sambil mengecup keningku.
"Aku ada urusan bisnis disana,aku akan secepatnya kembali,jika kurang dari 3 hari sudah selesai aku akan langsung balik,"katanya menjelaskan.
"Iya mas,kamu besok hati hati ya?selalu berdoa semoga selamat sampai tujuan,,"pesan dan doa ku untuk mas David
"Amin,makasih sayang,
ya sudah aku balik,sekalian mau prepare buat besok karena pagi sekali aku akan berangkat,,"katanya.
Aku pun mencium tangan dan keningnya dengan menjinjitkan kakiku,karena memang mas David tinggi banget.
Setelah kepergiannya aku pun langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan langsung menuju kasur untuk menuju ke alam mimpi.
Beberapa jam tertidur akhirnya aku kembali ke alam nyataku,aku bangun dan bersiap untuk pergi kekantor,aku mengecek ponsel dan ada pesan dari mas David kalau dia sudah berangkat,aku pun segera membalasnya.
Brak...tak sengaja aku pun menabrak pengendara sepeda motor,
aku pun langsung kluar dan melihat kondisinya.
aku tidak fokus di jalan dan tidak melihat kalau ada pengendara motor yang mau menyebrang.
"Maaf mas,aku tidak sengaja,"kataku
Untung tadi aku mengendarai dengan pelan sehingga tidak parah.
"Saya tidak apa apa mba cuma lecet lecet saja," jawabnya.
"Mari mas saya antar kerumah sakit,"menawarkan diri sebagai bentuk tanggung jawab.
"Gak usah mba cuma luka ringan,"tolaknya.
"Ya udah gini aja mas,motornya mas taruh di bengkel semua biaya saya yang tanggung,"ucapku sambil memberikan kartu namaku.
"Iya mba makasih,tadi saya juga salah,menyeberang tidak lihat lihat,"katanya.
"Ya sudah,aku pergi dulu ya mas,ini sudah telat."
"Baik mba,"katanya sambil mengangguk.
Tak berapa lama sampai juga dikantor,rasanya sangat berbeda karena tidak ada pak David.
Aku langsung keruanganku dan mengerjakan semua pekerjaan.
Waktu di singapore menunjukan pukul 09.00 pagi,pak David masih di kamar hotel untuk mempersiapkan meeting dengan klien.
Pak Raka yang dari tadi juga sibuk dengan bahan bahan untuk meeting.
