Ditahun ketiga pernikahan, Laras baru tahu ternyata pria yang hidup bersamanya selama ini tidak pernah mencintainya. Semua kelembutan Hasbi untuk menutupi semua kebohongan pria itu. Laras yang teramat mencintai Hasbi sangat terpukul dengan apa yang diketahuinya..
Lantas apa yang memicu Laras balas dendam? Luka seperti apa yang Hasbi torehkan hingga membuat wanita sebaik Laras membalik perasaan cintanya menjadi benci?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehilangan wajah.
Pelukan hangat Putri berikan pada Laras.
Walaupun Putri dan Laras satu kampus, mengambil jurusan yang sama. Laras adalah putri dari salah satu pengusaha kaya, menjadi pesaing Laras saat di kampus. Baik Putri maupun Laras sama-sama terkenal, karena mempunyai kemampuan yang bagus. Sayangnya Putri adalah orang yang terpilih mendapatkan beasiswa untuk sekolah S2 di Jordania, sedangkan Laras harus memilih untuk menikah kala itu.
Laras harus menyerah untuk melanjutkan pendidikan. Hanya karena Laras ingin menjadi istri yang baik untuk Hasbi, dan karena harus memenuhi tuntun seorang suami. Ada berapa banyak wanita di luar sana, yang harus berkorban berhenti bermimpi. Karena harus memenuhi kewajiban sebagai seorang istri, namun yang terjadi? Seorang istri tetap berada di bawah kendali seorang suami. Seakan semua yang dikatakan itu mutlak, dan istri wajib mematuhinya.
"Oke, aku pergi dulu." Pamit Laras pada Putri.
"Ingat untuk mikirin tentang harta gono-gini, jangan biarkan orang lain tertawa di atas tangisanmu!"
Laras berdecak kecil mendengar nasehat Putri, Putri dan Laras. Sama-sama berasal dari keluarga broken home, Pedihnya melihat sebuah penghianatan. Bedanya, Ayah Laras tetap mempertahankan Ibu Laras menjadi istri pertama hingga beliau wafat. Bukankah, saat pria sukses ia tidak akan cukup dengan satu wanita. Namun, berbeda dengan seorang wanita saat seorang wanita sukses. Ia tidak butuh satupun laki-laki di sisinya untuk bahagia.
*****
Hasbi sedang memberi arahan pada timnya, saat Tengku mengatakan jika Direktur Utama ingin bertemu.
"Kok tumben?" komen Hasbi, dan dibalas gedikan bahu oleh Tengku.
Hasbi meninggalkan timnya, naik lift menuju lantai 7, menuju ruang direktur.
Hasbi mengetuk pintu, dan diminta duduk menunggu oleh Jaksel.
"Duduklah, ada yang ingin bicara denganmu."
Hasbi duduk dengan bingung, ternyata setelah sampai di ruang direktur, bukan Jaksel yang ingin bertemu dengannya.
Lantas siapa?
Sekitar lima menit menunggu, pintu ruangan terbuka. Masuk dua orang yang Hasbi tak kenal, dari pakaiannya sepertinya mereka bukan orang sembarangan.
"Pak Mario, pria ini yang bernama Hasbi, orang yang ingin anda temui." Hasbi melihat sekilas Jaksel yang tampak begitu segan dengan lawan bicaranya, itu artinya orang yang ingin bicara dengannya memiliki jabatan yang tak kalah penting.
Hasbi tersenyum ramah, hendak mengucapkan selamat datang pada tamu tersebut, namun yang terjadi...
PRANG!
Asbak kaca tempat rokok langsung pecah tepat di samping kaki Hasbi. Hasbi terlonjak kaget mendengar hempasan asbak rokok pecah, dan reflek meneguk kasar salivanya.
"Kau berselingkuh di belakang putriku?" Marah Mario dengan nada keras.
Sejenak, Hasbi mematung, sebelum mengingat sapaan Jaksel, yang memanggil tamu tersebut dengan sebutan Pak Mario.
Hasbi berakhir menghela napas kasar, Mario Davit Kawidiharja. Nama yang disebut kala menjabat tangan penghulu tiga tahun lalu. Ayah mertua. Hasbi akui terkejut dengan identitas Laras, setelah menikah dengan Hasbi. Pria ini baru tahu kalau Laras adalah Putri salah satu konglomerat, karena ia dipanggil ke ruang Dirut.
"jika kau bercerai dengan putriku. Aku pastikan kau akan langsung keluar dari kantor ini, perlu kau ketahui. Kau bisa masuk dan menjadi manajer di kantor ini karena siapa? Karena aku. Aku ingin membuatmu layak berasa di sisi Laras. Aku masukkan kau ke tempat yang bagus dengan gaji yang besar. Untuk apa? Untuk membahagiakan putriku. Bukan untuk berselingkuh di belakangnya," marah Mario dengan nada menggelegar. "Cuih! Putriku yang bodoh. Kenapa jatuh cinta dan menikah dengan manusia tamak sepertimu. Harusnya dia mendengar perkataanku. Menikah dengan pria sebanding dengan dia," Mario terang-terangan mengancam Hasbi. Pria itu bangkit dari posisi duduknya, menatap marah pada Hasbi. Ia melangkah meninggalkan ruangan Dirut, kedua tangan Hasbi mengepal erat. Tiga tahun pacaran, tiga tahun menikah ia sama sekali tidak tahu latar belakang Laras, dan kini sosok asing tiba-tiba datang dengan kuasanya, merendahkannya sebagai laki-laki tak berguna. Sialnya dia tak mampu mengelak, pertama kali bertemu dengan mertua, Hasbi sudah kehilangan muka.
"Sial!" umpatnya, meremas rambutnya dengan frustasi.
#######
Dududu kasian...
Malu nggak tuh, ternyata jabatan yang teramat sangat Hasbi banggakan tidak berarti apa-apa bagi mertuanya, ... eh sebentar lagi jadi mantan mertua ngga sih?
Hai teman-teman lancar update karena kalian juga lancar kasih semangatnya.
Happy Reading..