NovelToon NovelToon
ME OR HER, MR?

ME OR HER, MR?

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Pelakor / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Blueberry Solenne

Serafim Dan Zephyr menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dari awal Serafim tahu Calon suaminya sudah mempunyai pacar, dan di balik senyum mereka, tersembunyi rahasia yang bisa mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blueberry Solenne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 – Di Pinggir Hutan

(Zephyr) 

Suara Zea di telepon terdengar bergetar, panik, seolah sedang dikejar sesuatu.

Ia berteriak memanggil namaku, tapi sambungannya penuh suara pecahan benda, lalu tiba-tiba hening dan terputus.

Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari menuju rumahnya, untung hari itu tidak ada pertemuan penting. Begitu tiba di sana, aku menekan bel berkali-kali dengan napas memburu. Jantungku seolah melompat ke tenggorokan. Dan saat pintu terbuka, aku hampir tak percaya.

“Zea, kau tidak apa-apa!” seruku panik sambil langsung memeluknya.

“Syukurlah kau baik-baik saja…”

Tapi tiba-tiba, Zea tertawa.

“Surprise, selamat ulang tahun, sayang! Maaf ya, aku cuma bercanda,” ucapnya lembut sambil mencium pipiku.

Aku menatap sekeliling, melihat kue dan balon warna pastel memenuhi ruang tamu.

“Ya Tuhan, Zea… jantungku hampir copot. Aku kira kau dalam bahaya.”

Ia tertawa pelan, memelukku lagi dan meminta maaf. Kami memotong kue bersama, lalu aku menyuapkan sepotong padanya.

Namun waktu tak berpihak lama. Aku harus kembali ke kantor.

“Sayang, nanti malam kau pulang ke sini kan?”

Aku tak menjawab pasti, hanya berjanji akan mengabarinya.

Di kantor, aku menaruh barang-barangku dan langsung menatap tumpukan laporan di meja.

Belum sempat menarik napas lega, salah satu stafku masuk dengan wajah serius.

“Pak Zephyr, jembatan baru yang kemarin dibangun dilaporkan retak. Arsitek kita sudah memeriksa, retakan itu bukan dari kesalahan pekerja. Sepertinya masalahnya dari bahan semen.”

Aku menatap foto-foto di tangannya. Retakannya parah, seperti urat-urat luka di dinding beton.

“Parah sekali ini… kalian yakin bukan kesalahan manusia?”

“Tidak, Pak. Semua proses sesuai SOP, dan para pekerja juga orang-orang kepercayaan Bapak.”

Aku mengangguk berat. “Baik, nanti saya akan bicarakan dengan pihak Sakura Cement.”

Begitu staf keluar, aku langsung menghubungi Louis.

“Apa kau meragukan kualitas perusahaanku, Phyr?” nada suaranya tajam.

Aku menjelaskan dengan tenang, mengirimkan foto bangunan itu.

“Baiklah, aku akan bicara dengan Papi. Kita akan cek lapangan,” katanya akhirnya.

(Serafim) 

Sementara itu di kantor Sakura Cement, suasana menegang.

Louis memanggil seluruh staf, termasuk Ayah. Wajah mereka kaku saat melihat foto retakan jembatan itu terpampang di layar.

“Fim, cek sampel semen di lapangan. Pastikan bahan bakunya cocok dengan formula produksi.”

“Baik, Pak Louis.”

Ayah menatap tajam. “Kita awasi juga pihak Elias. Jangan sampai mereka lalai. Tapi aku yakin ini bukan kesalahan dari pihak kita.”

“Yah, sebaiknya kita periksa dulu di sisi kita. Mungkin ada kelalaian internal,” ucapku pelan.

Namun Ayah hanya menggeleng. “Perusahaan kita sudah puluhan tahun berdiri, Fim. Aku tak percaya ini kesalahan internal.”

(Zephyr) 

Sore itu, aku dan Louis datang ke lokasi bersama. Retakannya semakin jelas di bawah cahaya senja.

Angin berhembus dingin, membawa aroma semen dan debu yang menggelitik hidung.

Louis memberitahuku karyawannya sedang memeriksa produksi. 

Aku menoleh padanya. 

“Ya aku juga tidak bisa menyuruh mereka langsung merenovasi karena harus memastikan apakah bahan bakunya sesuai standar yang biasa atau ada pergantian bahan baku.”

Louis mendengus pelan. Ia menyalakan rokok, kepulan asap menutupi tatapannya yang curiga.

“Bisa saja… salah satu karyawan telah melakukan kelalaian, tapi mereka menutupinya darimu.

Tapi aku percaya pada kemampuan mereka, dan aku meyakinkannya pekerjaku tidak mungkin berbuat kesalahan fatal  karena kami sudah lama bekerja sama. 

 

“Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk perusahaanmu, Louis. jangan sampai kau menghancurkan perusahaanku.”

Louis membuang puntung rokoknya dan mematikannya, tiba-tiba ia mencengkram kerah bajuku. 

“Apa maksudmu.”

“Kau harus ingat, hidupmu berada di bawah kendali ku, jangan berani menentang atau mengancamku. Apalagi kau suami adikku, paham!”

Ia melepaskanku dengan kasar dan menepuk-nepuk dadaku. 

Sebelum pergi ia memperingatkanku. 

“Dan satu lagi, kalau kau muncul dengan Di depan publik dengan gundikmu, aku akan melenyapkan dia dari hidupmu, jangan macam-macam denganku, Phyr!”

Ia terus menggerutu dan pergi begitu saja. 

Aku berdiri terpaku. Sorot mataku tajam, rahangku menegang, dan… meninju tiang beton di dekatku hingga kulit tanganku tergores.

(Serafim) 

Langit sudah berubah jingga keemasan, ketika Zephyr menjemputku di depan kantor. Ia membukakan pintu mobil dengan wajah tenang, tapi aku bisa melihat luka di tangannya.

“Phyr, tanganmu kenapa?” tanyaku lirih.

Ia hanya tersenyum samar. 

“Hanya sedikit lecet.”

Aku mendekat, menatapnya khawatir. 

“Setiap kali bertemu Kak Louis, kau selalu terluka. Sebenarnya ada apa di antara kalian?”

Ia tak menjawab. Mobilnya berbelok ke jalan kecil yang menembus pinggir hutan. Aku hanya menatapnya di cermin, seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan. 

“Phyr… kenapa kita ke sini? Ayo pulang, aku takut,” ucapku pelan.

Ia menatapku lembut, tapi matanya menyimpan sesuatu yang sulit terbaca.

“Fim… apa kau mau jadi istriku yang sesungguhnya? Maksudku, kita benar-benar hidup sebagai suami istri, bukan sekadar perjanjian.”

Aku terdiam, degup jantungku berpacu cepat. Suara jangkrik terdengar samar di kejauhan.

“Aku… aku tak tahu harus bilang apa. Kita bicarakan di rumah saja, Phyr?”

Zephyr hanya menatapku, seolah berjuang melawan sesuatu di dalam dirinya.

“Fim, aku akan bicara dengannya, dan akan memutuskan semuanya. Aku mulai terbiasa di dekatmu.”

Tangannya menyentuh pipiku, jari-jarinya menyelipkan rambutku yang tertiup angin.

“Sebenarnya aku ingin  mempunyai keluarga yang nyata. Tapi kau sudah punya Zea,” suaraku melemah. 

“Tanda tangani dokumen yang kuberikan padamu, lalu bebaskan aku, Phyr!”

Zephyr tidak mengatakan apapun ia justru mencondongkan tubuhnya. 

Aku menelan ludah, darahku berdesir cepat.

“Phyr, jangan mendekat… tolong.”

“Kenapa? bukankah kau bisa dekat dengan pengacara itu, lantas kenapa aku tidak boleh?”

Ia menatapku begitu dalam, lalu tiba-tiba jarak di antara kami lenyap. Bibirnya menyentuh bibirku lembut, lalu semakin dalam, kami terhanyut. Aku tak tahu bagaimana bisa aku tidak menolaknya. Tanganku terangkat, melingkar di lehernya. Dunia seakan berhenti berputar.

Namun saat ia mulai membuka kancing bajuku, aku sadar.

“Phyr… jangan. Tak seharusnya kita begini.”

Ia menunduk, menempelkan keningnya di keningku. Napasnya berat, penuh penyesalan.

“Maaf…” katanya pelan.

Sepanjang perjalanan pulang kami diam. Hanya suara mesin dan hembusan angin yang menemani.

Di rumah, aku berlari masuk kamar, mencoba menenangkan diri. Tapi setiap kali melihat pantulan wajahku di cermin, aku mengingat sentuhan itu… dan detak jantungku kembali berantakan.

“Ya Tuhan, apa yang sudah kulakukan,” bisikku, menyentuh bibirku sendiri.

Setelah mandi, aku keluar mengenakan baju tidur. Saat hendak membuat jus di dapur, aku berpapasan dengannya.

“Fim, kau mau minum?” tanyanya lembut.

Aku menggeleng, berusaha tidak menatap matanya. 

“Tidak, aku hanya ingin membuat jus jeruk.”

“Biar aku saja. Aku juga akan membuat makan malam buat kita. Kau tunggu saja di meja.”

Belum sempat aku menolak, tubuhnya sudah mendekat. Punggungku menempel pada pintu kulkas.

“Fim…” suaranya rendah, nyaris berbisik di telingaku. 

Ia mengangkat daguku

“Kenapa kau tak menatapku? Apa kau malu setelah kita berciuman… yang kedua kalinya?”

Napasnya terasa di kulit leherku. Jantungku seolah ingin meloncat keluar.

Aku tak sanggup menjawab, sejujurnya tubuhku terasa berat digerakkan. Dan di antara keheningan itu… aku menyadari, semuanya baru saja berubah.

Bersambung.

1
🦋Rosse Roo🦋
timpuk aja tuh, muka pake tas. Daripada di anggurin tasnya.. 😩
🦋Rosse Roo🦋
sori sori tu say bang,, 😌
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
katanya kalau orang yang minta cerai, nanti pernikahannya akan awet terus
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
hahaha kamu yang terlalu bodoh😂
⛧⃝ 𓂃Luo Yi⧗⃟
Klo suka mulai brubah bukannya ngekang gak jelas
⛧⃝ 𓂃Luo Yi⧗⃟
Ni Zapyr tu maunya apa dah.. Posesif tpi masih main ama selingkuhan juga dasar nyebelin
dilafnp
sabar ya bu..
dilafnp
aku kebayang kok, pasti cantik..
dilafnp
pake jaket kamu sekarang, aku traktir seblak.. dijamin ga hambar.
kim elly
🙄🙄🙄kok gitu
kim elly
wow gundik 🤣
kim elly
🙄🙄bingung ya kalo bukti terarah padanya
Ani Suryani
ibunya di bunuh siapa
Iyikadin
Weh ternyata menikah diaaa
Iyikadin
Baru kali ini ada yang menolak perjodohan
Mingyu gf😘
ehh langsung di snaggul ya kirain cuma fitting coba coba gaun aja
Kutipan Halu
Di sogok dong biar dapat cucu🤣🤣
rahmad faujan
tenang bakal tau juga lama²
Nadin Alina
Visual yang keren dan cool banget cowok jas hitam itu
Wida_Ast Jcy
wah... kuat juga ya. keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!