NovelToon NovelToon
Celine Juga Ingin Bahagia

Celine Juga Ingin Bahagia

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:803
Nilai: 5
Nama Author: *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*

Celine si anak yang tampak selalu ceria dan selalu tersenyum pada orang-orang di sekelilingnya, siapa sangka akan menyimpan banyak luka?
apakah dia akan dicintai selayaknya dia mencintai orang lain? atau dia hanya terus sendirian di sana?
selalu di salahkan atas kematian ibunya oleh ayahnya sendiri, membuat hatinya perlahan berubah dan tak bisa menatap orang sekitarnya dengan sama lagi.
ikuti cerita nya yuk, supaya tahu kelanjutan ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kenangan...

Malam tiba dan Celine juga baru siap mandi. Dia yang tak sabar untuk melihat ponsel barunya segera naik ke tempat tidur dan mulai memainkannya.

Tapi tiba-tiba dia diam sejenak, menatap ke arah pintu, dia beranjak dan dengan perlahan melangkah untuk mengunci pintu kamarnya. Takut-takut ayahnya akan datang dan mengambil ponselnya, jadi dia mengunci nya agar tahu siapa yang akan masuk ke kamarnya saat pintu diketuk.

Dia pun kembali ke ranjangnya, masuk ke dalam selimut dah membuka setiap aplikasi di ponselnya. Aplikasi apa saja yang ada di ponselnya dia buka satu per satu, sampai akhirnya dia membuka galeri ponsel atau tempat biasanya foto tersimpan.

Betapa terkejutnya dia, jarinya yang sibuk menggeser foto satu persatu tiba-tiba terhenti di salah satu foto. Foto itu... Adalah foto keluarga nya dan ada ibunya di sana, Isabella.

Dia pun teringat foto itu diambil sebelum ibunya tiada karena kecelakaan. Jemarinya menyentuh gambar Isabella, jelas menggambarkan betapa rindu ia dengan sang ibunda tercinta.

Air matanya mulai menetes, menatap wajah ibunya yang sangat cantik itu membuat hatinya merasa sangat berat.

Dia menggeser lagi dan semakin banyak foto keluarga yang ada di ponsel itu. Ada dirinya, kakaknya Michael dan Felix, ada Damian papanya dan mamanya Isabella tepat di sampingnya dan memeluknya erat.

Senyuman mereka di potret itu mengingatkan nya pada hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya. Hal-hal menyenangkan dan membuat hatinya bahagia, tidak seperti sekarang.

Teringat olehnya kakaknya yang dulu begitu menyayangi nya. "kalau kamu nanti dijahati oleh siapapun, kakak yang akan melindungi Celine!."

Dia ingat bagaimana dulu Michael mengatakan itu padanya.

Bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama untuk bermain, dirinya yang akan di bela oleh kakaknya saat ibunya memarahi nya, semua kenangan itu kembali berputar di pikiran nya.

"kalau Celine ulang tahun, Celine ingin apa, sayang?." Ucap Damian dulu menanyakan hal itu pada gadis kecilnya, saat Celine melihat potret dia yang berulang tahun.

Tapi, sekarang sangat berbeda. Jangan kan bertanya, bahkan papanya itu sudah tak ingat kapan ulang tahunnya.

Dua tahun terakhir tak ada perayaan ulang tahun seperti sebelum ibunya tiada. Biasanya mereka akan pergi berlibur dan membuat banyak kenangan. Tapi, semenjak ibunya tiada mereka bahkan tak mau mengajaknya bicara.

Dia terus menggeser foto satu persatu dengan jarinya yang mungil, dan dia berhenti di satu foto. Yaitu foto saat dia masih kecil yang di gendong oleh papanya, Damian.

Senyuman itu tidak palsu, kebahagiaan itu benar-benar nyata di gambar itu, sampai-sampai dia tak bisa membayangkan betapa dingin papanya sekarang.

Senyuman, tawa, kebahagiaan dan kesenangan.

Dulu dia ingat itu pernah dirasakan, sekarang hanya kenangan.

"Papa... Aku rindu papa" tanpa sadar dia bergumam yang diikuti derai air mata yang berjatuhan.

Dia mengambil boneka panda di sampingnya, dan itu adalah boneka kesayangannya, kesayangan karena itu di belikan oleh Damian, papanya.

Dia memeluk boneka itu erat-erat, ingat bagaimana dulu papanya datang setiap malam dan membacakan cerita tidur untuknya.

Tak adil baginya harus di benci oleh orang yang dia sayangi. "Maafkan Celine, papa..." air matanya terus mengalir tak ada tanda akan berhenti.

"Mama... Celine rindu mama" ucap gadis kecil itu dengan tangisan dan sesenggukan. Dia hanya ingin disayangi seperti dulu, bukan seperti yang sekarang.

"Mengapa papa lebih sayang Anastasya? Padahal kan Celine juga anak papa" ucapnya pada dirinya sendiri, pikirannya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa dia jawab.

"Celine juga sudah minta maaf pada papa dan kakak, kenapa Celine tetap dijauhi? Kenapa Celine sangat dibenci? Celine juga sayang mama, pa... tapi Celine tidak tahu mama akan mendapatkan kesialan karena Celine!" dia mencoba untuk menahan air matanya, mencoba menghentikan tangisannya tapi itu malah membuat nya semakin sakit.

"Kakak... Celine ingin kakak temani seperti dulu..." dia hanya bisa mengingat bagaimana Michael yang begitu hangat padanya sebelum seperti sekarang ini.

1
Musri
baru awal aja dh suka,mudah2n alur ceritanya bagus GK berbelat Belit...semangat Thur💪🫰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!