Nareshpati Sadewa Adibrata akhirnya bertemu lagi dengan.gadis yang sudah menolaknya delapan tahun yang lalu, Nathalia Riana.
Nareshpati Sadewa Adibrata
"Sekarang kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."
Nathalia.Riana
"Baguslah. Jangan pernah lupa dengan kata katamu."
Semoga suka♡♡
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanggung jawab Naresh
Hening, ngga ada yang membantah setelah mendengar tuduhan yang sangat berdasar dari istrinya. Bukti bukti sudah sangat jelas.
Ngga ada yang bersuara. Semuanya terdiam. Suasana terasa hening, sunyi dan mencekam.
Fathan menatap wajah putrinya yang memucat. Baru kali ini dia menangkap ekspresi berbeda Nathalia. Biasanya anaknya itu selalu cuek. Tapi kali ini dia seperti takut karena sudah ketahuan berbuat kesalahan besar
Kemudian dia ganti menatap Naresh serius. Laki laki muda itu tetap berdiri tenang.
"Kalian sudah berpacaran berapa lama?" Suara Fathan memecahkan kesunyian ini setelah hampir satu menit berlalu.
Melihat efek ci uman itu Fathan merasa hubungan putrinya dengan laki laki muda yang katanya teman SMA mereka dulu cukup dalam.
Tetap hening, ngga ada yang bisa menjawab. Mereka bingung harus menjawab apa. Mereka baru bertemu Naresh malam ini. Mereka juga masih kaget dengan ci uman ilegalnya.
Nathalia hanya bisa menunduk. Dia juga ngga bisa berkata apa apa. Salahnya yang mau saja dici un Naresh hingga dia bisa hilang kendali seperti tadi.
Nathalia merasa malu mengakui efek membalas ci unan Naresh tadi mengurangi rasa sakitnya saat dipijat tadi
Rasanya nyaman, tapi kata kata Naresh membuat harga dirinya terpanggil. Dia marah, benci. Naresh seakan menganggap ci umannya bukan sesuatu yang berharga.
"Saya akan bertanggung jawab, Om," ucap Naresh tenang, mengagetkan semua teman SMAnya.
"Tanggung jawab?" ulang Fathan tertarik. Dia mulai suka dengan kepribadian laki laki muda ini.
"Tangggung jawab apa? Nggak!" tolak Nathalia tegas.
Setelah kata katanya tadi sekarang mau bersikap gentleman? No! Nathalia menatap Naresh marah.
Abiyan menghembuskan nafas. Dia yakin pasti Naresh memaksakan kehendaknya, makanya Nathalia menamparnya.
Nathal, kamu harusnya bisa baca situasi, batin Adelia sambil mengedip ngedipkan matanya pada kembarannya. Tapi Nathalia malah memelototinya.
Ayra memijat keningnya yang mendadak pusing. Padahal dia psikolog. Tapi menghadapi situasi ini pikirannya malah buntu.
Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Mereka berci uman, kan? Trus Nathal marah dan menampar Naresh. Apa benar kata Abiyan, Naresh memijat bagian yang lain? Ayra mencoba merunut kejadian kejadian sebelumnya. Dia memperhatikan kebaya Nathalia, masih serapi saat dia tinggalkan.
Sudah, Nathal, terima saja, batin Nevia gemas. Padahal sudah terlihat jelas kalo Nathalia juga menyukai Naresh.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian berdua? Baim rasnaya ingin pergi dari ruangan ini. Dia merasa acnya rusak. Tapi dia takut disemprot Tante Nidya.
"Sebenarnya kalian sudah melakukan apa?" Nidya menatap putrinya bergantian dengan laki laki muda yang seusia keponakan keponakannya bergantian.
"Kami.... berci uman, tante," jawab Naresh jujur.
Nathalia tercekat melihat keberanian Naresh yang mengatakannya langsung di depan orang tuanya. Begitu juga sepupu sepupunya.
Milan melirik Nevia. Apa dia berani mengaku di depan Tante Kiran, ya, kalo dia juga sudah menci um putrinya.
Apa? Nevia balas menatapnya galak. Milan tersenyum samar.
"Tapi Nathalia sudah menampar saya," lanjut Naresh lagi membuat mereka yang ada makin tercekat.
Nidya menatap suaminya-Fathan dengan tatapan seakan mengatakan selesaikan masalah ini sekarang.
"Hubungan kalian sebenarnya sudah berapa lama?" Fathan jadi teringat sepupu Nidya, Kirania dan suaminya Hazka. Mereka juga begitu. Satu jam mesra, satu jam lagi bertengkar.
Naresh bingung harus menjawab apa. Penolakan terang terangan Nathalia sedikit mengurangi kepercayaan dirinya.
Fathan berdehem sebentar.
"Om ganti pertanyaannya."
Semua orang deg degan menunggu apa kelanjutan omongan Fathan.
"Dengan apa kamu akan bertanggung jawab, Naresh?!"
Kini semua pasang mata tertuju menatap Naresh. Termasuk Nathalia yang harap harap cemas dengan apa yang akan Naresh katakan
"Saya akan menikahinya."
WHAAAT'SSSS !!!
Rahang Nathalia hampir jatuh ke lantai.
Senyap! Beberapa detik suasana seperti kuburan.
Abian cs juga sampai melototkan matanya mendengar kalimat yang diucapkan Naresh dengan amat ringannya.
Woooiiii.... Ini kandangnya Airlangga Wisesa dan Artha Mahendra, batin Abiyan berteriak.
"Nggak! Naresh! Kamu apa apaan, sih," teriak Nathalia kaget bercampur stres.
Menikah?
Dengan Naresh?
Nathalia menggelengkan kepala saat ingat senyum Naresh tadi. Senyum yang bukan dia kenal dari Naresh.
Nidya menatap suaminya.
Mungkin ini saatnya. Selama ini Nathalia sulit dekat dengan laki laki lain selain sepupu sepupunya.
Fathan memahami keinginan istrinya.
"Ngga bisa, Om. Naresh sudah punya calon istri," tukas Abiyan memberitau. Kalo memang kamu mau dengan Nathalia, kamu harus putusin calon istri kamu dulu, batin Abiyan dengan tatapan tajamnya pada Naresh.
"Calon istri?" cetus Nidya menatap tajam Naresh. Dalam hati dia sudah suka dengan keberanian dan ketenangan laki laki ini.
"Iya, tante. Lagi nungguin Naresh di tempat pesta," ucap Abiyan lagi.
"Baru calon istri, kan?" tukas Nidya santai.
Nathalia menatap maminya ngga percaya.
Naresh menganggukkan kepalanya.
"Iya, tante."
Fathan tersenyum miring. Istrinya sepertinya sudah menemukan laki laki yang cocok untuk putrinya Nathalia.
"Iya, mam. Baru calon istri." Adelia ikut menyahuti. Delapan tahun berlalu, tanpa kabar, sekalinya ketemu bisa berci uman seganas ini.
Oke, Adelia akan meminta maaf nanti pada calon istri Naresh. Tapi Adelia yakin, Naresh pasti akan terus dibayang bayangi oleh Nathalia sepanjang hidupnya.
Kembarannya sendiri si denial Nathalia akan jadi perawan tua karena ngga bisa jatuh cinta dengan laki laki lain selain Naresh.
Nevia tersenyum mendengar ucapan Adelia, begitu juga Ayra dan Luna.
"Oke, Naresh. Kalo kamu serius mau menikahi Nathalia, bawa orang tua kamu menemui om dan tante besok malam. Di rumah Nathalia," ucap Fathan tanpa basa basi.
Nathalia langsung speechless.
Abiyan dan Baim saling pandang. Ketika Abiyan akan protes lagi, Baim memegang lenganya. Abiyan menatap Baim yang menggelengkan kepalanya.
"Baik, om."
"Ohya, siapa nama orang tua kamu? Om juga belum tau siapa kamu."
Naresh tersenyum tipis.
"Nama saya Nareshpati Sadewa Adibrata, Om, tante. Papa saya Sandy Adibrata. Mama saya sudah meninggal." Naresh terdiam sejenak seolah ada yang mengaduk perasaannya jika dia menceritakan tentang keluarganya.
Fathan tentu tau siapa Sandy Adibrata.
Teman temannya pun ngga ada yang menyahut. Nathalia yang siap menyemprotnya jadi terdiam.
"Kami dulu berteman di SMA yang sama. Kemudian saya pindah. Setelah delapan tahun saya baru kembali ke sini," sambungnya lagi.
Delapan tahun ngga bertemu? Wooww.... Fathan dan istrinya melirik Nathalia.yang seperti kehilangan taringnya.
Jadi kamu nunggu dia delapan tahun ini, batin Nidya penih arti.
"Jadi kalian berteman?" tanya Fathan sambil melihat putrinya dan keponakan keponakannnya serta Milan.
"iya, pi. Naresh pindah waktu kelas tiga SMA," sahut Adelia.
"Kita sempat sekelas," sambung Abiyan.
"Nathal juga sekelas dengan Naresh?" tanya Nidya sambil menatap putrinya yang sedang menunduklan wajahnya.
"Iya, tante."
"Oke, Naresh. Kalo kamu serius dengan niatmu untuk menikahi Nathalia, datang besok malam. Tapi kalo kamu ngga datang, kamu bisa melupakan Nathalia buat selamanya," tegas Fathan.
Abiyan cs terdiam. Itu ancaman, batin mereka.
"Saya akan memberitau papa." Naresh balas menatap mata tajam Fathan.
Abiyan menatapnya datar.
Jadi kamu akan putuskan calon istri kamu malam ini demi Nathal?
membohongi perasaan masing-masing,
nyesek tau pas Naresh bilang Nathal bukan prioritas nya lagi,
Duh Naresh Naresh...ga takut apa doa emak" online, di doain bucin akut sama Nathalia baru rasa.
Kak Rahma, bikin Naresh menemukan buku Diary nya Nathal, 8 th yg lalu, biar setidaknya Naresh sedikit mengerem ucapannya yg bisa menyakiti Nathal
𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙠𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙡𝙖𝙝 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙠𝙚 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙖𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙯𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙤𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙣𝙞𝙨 𝙙𝙤𝙖𝙣𝙠, 𝙖𝙥𝙖 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙚𝙠 𝙣𝙣𝙩𝙞 𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪...
𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙟𝙣𝙜𝙣 𝙙𝙞𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙙𝙚𝙘𝙝 𝙏𝙝𝙤𝙧 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙨𝙖𝙙𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙠𝙚 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖... 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙚𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙨𝙞 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙖𝙙𝙖 𝙚𝙛𝙛𝙤𝙧𝙩 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙪𝙖𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖... 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙢𝙚𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙢𝙧𝙚𝙠𝙖
Om Ocong Ngasih iklan
semangat ya nathali 😍😍😍