NovelToon NovelToon
Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:38.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Setelah dua tahun menikah, Laras tidak juga dicintai Erik. Apapun dia lakukan untuk mendapatkan cinta suaminya tapi semua sia-sia. Laras mulai lelah, cinta Erik hanya untuk Diana. Hatinya semakin sakit, saat melihat suaminya bermesraan dengan Dewi, sahabat yang telah dia tolong.
Pengkhianatan itu membuat hatinya hancur, ditambah hinaan ibu mertuanya yang menuduhnya mandul. Laras tidak lagi bersikap manja, dia mulai merencanakan pembalasan. Semua berjalan dengan baik, sikap dinginnya mulai menarik perhatian Erik tapi ketika Diana kembali, Erik kembali menghancurkan hatinya.

Saat itu juga, dia mulai merencanakan perceraian yang Elegan, dibantu oleh Briant, pria yang diam-diam mencintainya. Akankah rencananya berhasil sedangkan Erik tidak mau menceraikannya karena sudah ada perasaan dihatinya untuk Laras?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Tidak Keberatan

Laras melangkah cepat menyusuri koridor kantor. Di tangannya, tergenggam erat satu map berisi dokumen penting yang membutuhkan tanda tangan Erik.

Entah apa yang Erik inginkan kali ini. Mungkin untuk berdebat soal kesepakatan mereka semalam. Atau mungkin, sekadar memprotes roti bakar yang sengaja ia buat sedikit gosong pagi tadi. Tapi apa pun alasannya, Laras tidak lagi seperti dulu. Bukan lagi istri yang patuh dan bisa ditekan sesuka hati.

Langkahnya terhenti di depan pintu ruang kerja Erik. Dari balik pintu yang sedikit terbuka, suara lembut namun memohon menyusup ke telinganya. Kebiasaan, apa mereka sengaja tidak menutup pintu dengan rapat? Atau mereka terlalu terburu-buru dan tak sabar?

"Please, Erik. Berikan kepercayaan ini padaku."

Itu suara Dewi. Laras bersandar di sisi pintu, mendengarkan diam-diam.

Rupanya wanita itu lebih cepat dari yang ia perkirakan. Wajar, pikirnya. Seorang simpanan memang harus gesit kalau tidak ingin kalah bersaing. Padahal, Laras berharap bisa membuat Dewi gerah hari ini. Tapi nyatanya, ia tertinggal satu langkah.

"Aku tidak bisa, Dewi," suara Erik terdengar tegas namun lelah. "Proyek dengan perusahaan Nugraha terlalu penting. Aku tidak bisa mengutus sembarang orang, apalagi dirimu."

“Kenapa? Apa kau meragukan kemampuanku? Aku jauh lebih baik daripada Laras! Aku pasti bisa mendapatkan kerja sama itu untukmu!”

Laras mengulas senyum sinis. Jadi, bukan cuma pria itu yang Dewi incar. Sekarang pekerjaannya juga. Licik. Serakah. Pengkhianat. Entah apa lagi yang pantas Dewi dapatkan.

“Sudah aku bilang, tidak bisa. Jangan memaksa. Lakukan saja pekerjaanmu yang biasa, dengan baik,” Erik mengakhiri pembicaraan.

Cukup. Laras mendorong pintu hingga terbuka lebar.

Kedua sejoli itu sontak terkejut. Dewi yang sedang duduk di pangkuan Erik melompat berdiri. Erik pun pura-pura mendorongnya menjauh, seolah belum terjadi apa-apa. Tapi Laras sudah melihat semuanya.

“Wah… wah… kalian benar-benar tidak tahu malu,” ucap Laras tajam. “Bagaimana kalau yang masuk bukan aku? Apa kalian ingin seluruh kantor tahu tentang perselingkuhan kalian?”

“Diam, Laras! Seharusnya kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk!” tegur Dewi sengit.

“Ini ruangan suamiku. Aku tidak perlu izin. Dan aku juga tidak perlu duduk di atas pangkuannya hanya untuk mendapatkan proyek.” Senyum dingin Laras menyiratkan ejekan yang tajam.

“Diam kau!” bentak Dewi, wajahnya merah padam.

“Laras, apa yang?”

“Tidak perlu basa-basi, Erik,” potong Laras cepat. “Kau memanggilku untuk apa? Supaya aku melihat pertunjukan menjijikkan kalian? Atau ada hal penting yang perlu dibicarakan?”

Erik terdiam sejenak, lalu menghela napas berat. Laras benar-benar berbeda sekarang. Dingin, tajam, dan tak mudah terpancing. Dulu, wanita itu akan langsung menangis atau berteriak. Tapi kini, dia tak tahu apa yang Laras pikirkan.

“Aku ingin kau menggantikanku bertemu dengan Briant Nugraha. Urusan kerja sama bisnis.”

Laras menyipitkan mata, lalu melirik ke arah Dewi. “Kau ingin mengutus aku? Apa kau yakin ingin mengutus aku dan tidak meminta selingkuhanmu itu yang pergi saja?”

“Laras, jangan memulai. Aku tidak ingin berdebat.”

“Ayolah. Kasihan Dewi. Sudah duduk manja di pangkuanmu, membujuk penuh rengekan, tapi tetap tak kau kirim untuk proyek itu. Jangan sampai nanti malam dia tak mau melayani dirimu lagi di ranjang.”

“Laras!” Erik membentak dan menghantam meja dengan kepalan tangannya.

Dewi menggertakkan gigi, wajahnya menghitam karena malu dan marah.

Laras terkekeh pelan. “Kau benar-benar tidak tahu cara menghargai wanita, Erik. Begini saja. Aku akan pergi bersama Dewi. Mungkin dia bisa menggoda Pak Nugraha dengan tubuh binalnya. Kita harus jaga-jaga, kan? Siapa tahu pria itu menolak kerja sama, sayang kalau bakat yang dimiliki Dewi disia-siakan.”

“Kau menghinaku, Laras!” Dengusan Dewi terdengar seperti geram seekor kucing terluka.

“Lho, di mana letak hinaannya? Bukankah itu keahlian utamamu? Atau jangan-jangan kau sendiri tidak percaya diri bisa menggoda Pak Nugraha?”

“Cukup, Laras!” Erik memijit pelipisnya. “Kenapa setiap ucapanmu terdengar seperti pancingan untuk pertengkaran? Bukankah kau sendiri yang bilang tidak akan mencampuri urusan pribadi kita? Jadi diamlah dan bersikap profesional.”

Kedua tangan Laras mengepal, tapi wajahnya tetap datar. Dia bukan batu, dia memiliki perasaan. Tapi dia pun bukan perempuan lemah yang akan terus diinjak.

“Oke,” ucapnya datar. Ia melangkah maju, meletakkan map di atas meja Erik. “Aku akan pergi menemui Pak Nugraha. Dan aku akan diam, seperti yang kau minta. Asalkan transferan masuk tepat waktu, aku tidak akan menyebut apa pun, termasuk soal wanita yang duduk di pangkuanmu. Mulutku terkunci rapat asal ada uang tutup mulut”

“Laras, kau?”

“Satu hal lagi,” tambahnya cepat. “Kau boleh mengutusnya ikut denganku. Aku tidak keberatan membawa selingkuhanmu ke pertemuan penting itu. Siapa tahu dia lebih berguna daripada aku, kan?”

Dengan senyum tajam, Laras melewati Dewi tanpa sedikit pun gentar pada tatapan membunuh dari wanita itu. Tatapan Dewi tak lebih dari goresan di kaca bagi Laras, karena semua itu tidak berarti.

“Jangan lupa transfer, Erik,” ucapnya tenang sebelum keluar dari ruangan.

Pintu menutup. Hening. Erik memejamkan mata dan menghela napas panjang.

Sekarang ia merindukan Laras yang dulu. Dia merasa tangisan Laras jauh lebih baik dibandingkan mulut pedasnya.

Dewi masih berdiri di tempat, tubuhnya tegang penuh amarah.

“Bagaimana ini, Erik? Dia mempermalukanku! Kau dengar semua ucapannya, ‘kan?”

Erik menatapnya letih. “Dewi, aku sudah bilang, jangan duduk di pangkuanku. Tapi kau tetap melakukannya.”

“Jadi sekarang kau menyalahkan aku? Semua ini karena istrimu yang kurang ajar itu! Kalau dia tidak mengendap masuk, takkan terjadi keributan ini!”

“Masalahnya bukan itu.” Erik berdiri, meraih jasnya. “Sekarang pergilah. Ikuti Laras. Jangan buat keributan.”

Mata Dewi membelalak. “Kau serius ingin aku pergi bersamanya menemui Pak Nugraha?”

“Bukankah kau bilang ingin menunjukkan kemampuanmu? Ini kesempatanmu. Tunjukkan. Buktikan padanya kalau dia salah. Bawa proposalmu itu, mungkin saja Briant Nugraha akan lebih tertarik dengan milikmu dibandingkan dengan proposal yang dibawa oleh Laras.”

Dewi mengangguk dengan rahang mengeras. Apa pun yang tadi dilontarkan Laras, akan ia balas. Dia akan mempermalukan wanita itu. Dia tidak akan membiarkan dirinya diinjak begitu saja.

Erik kembali duduk. Tangannya mengetuk-ngetuk meja. Kepalanya terasa berat. Tapi satu hal yang ia yakin, Laras mungkin sudah hancur secara emosi, tapi dia takkan mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan.

Briant Nugraha, dia mendengar pria itu sedikit sulit dan tidak mudah. Sepertinya membiarkan Laras membawa Dewi adalah pilihan yang tepat karena Dewi memang lebih bermulut manis dibandingkan Laras.

Dia percaya Laras tidak akan membuat kekacauan dan membiarkan Dewi menunjukkan kemampuannya.

1
Ma Em
Semoga Laras segera tau siapa yg menabrak Laras .
Dewi Ariyanti
Erick kau mendekati Laras hanya ingin memberikan ibumu cucu nanti setelah itu kau pasti kau berselingkuh lagi ck ck itu tidak akan mungkin terjadi karena laras akan pergi meninggalkan mu sebelum usahamu tercapai
Ikoh Jenggung
Erik mungkin penasaran aja karna belum mencicipi laras makanya mau melakukan apapun
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Erik pede sekali bisa bobo n menghasilkan cucu buat emaknya 🤣
hayuu Erik n Ratna cemuuuunguut utk tujuan kalian yg bersebrangan 🤣🤣
Sunaryati
Segera Laras jangan sekedar rencana
Sunaryati
Mintalah pada Laras pasti dikasih
mery harwati
Ayo Ratna berusahalah lebih keras lagi untuk mengambil buku nikah Erik & Laras agar rencanamu semakin mulus untuk mengesahkan perceraian Erik & Laras 💪😛
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Laras seakan memberikan Erik sayap utk terbang tinggi ternyata sayapnya rapuh, Erik jatuh lagi gubrak 🤣🤣
semangat utk mendapat luka Erik 🤣
Lianty Itha Olivia
kasihan juga lihat perjuangan Erik KLO SDH begini
Ikoh Jenggung
ssekarang biarin Erick terbang nanti hempaskan sampai titik paling dalam
Dewi Ariyanti
💪💪💪Laras biarkan Erick merasa terbang tinggi dan berbunga bunga dan setelah itu kau hempaskan seperti angin biar dia merasakan apa yang kau rasakan dulu
🌈Yulianti🌈
nanti pas s Diana datang mana janji mu mana sumpah mu yg pernah kau ucapkan dahulu pokoknya mpreet lah kau erik
Ma Em
Laras emang kamu yg terbaik biarkan si Erik berusaha sendiri untuk berubah dan perbaiki dirinya paling nanti lama2 selingkuh lagi .
Susan Susanti
semangat briant 💪
mery harwati
Istri orang lebih menantang Briant 😄
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Go go pebinor🤣🤣👍👍
lyani
istri org lebih menggoda y bre
lyani
sedangkan kau suami tak tahu berterima kasih Rik,dah capek kak Reni cariin istri sebegitu sempurna masih aja cari selingkuhan...heran dehhh
🌈Yulianti🌈
istri orang memang sebuah tantangan briant tp sayang Laras juga blm tentu memilih kamu bisa jd Laras juga trauma akan sebuah penghianatan dan perselingkuhan
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
masalah nya Laras ogah memperbaiki n itu menjadi peluang buat Briant 🤭
hayuuu Briant gaskeun 😁
buat Erik kebakaran jenggot 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!