NovelToon NovelToon
Takdir Cinta CEO Dingin

Takdir Cinta CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Joelisha

Azzam Syauqi Atharis pria yang dulunya memilik sifat ceria dan jahil berubah menjadi sosok pria dingin setelah tragedi na'as yang terjadi di dalam keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joelisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

  Malam di kota besar itu selalu di penuhi oleh lampu-lampu yang berpendar, menciptakan ilusi bahwa segala sesuatu baik-baik saja. Mobil Azzam melaju dengan kecepatan sedang. Di dalamnya ada Letta yang duduk dengan santai.

  Status baru dengan seseorang yang ternyata tanpa dia sadari sudah mulai mengisi ruang terdalam. Entah sejak kapan Letta tidak menyadari itu.

 Letta sesekali mencuri pandang ke arah Azzam yang tampak fokus menyetir, wajahnya yang terkena sorot lampu-lampu jalanan menambah kadar ketampanannya.

   Ini beneran dia tunangan gue? Kok gue baru nyadar ya Azzam ganteng banget.

 "Wajahku bisa bolong kalau kamu tatap seperti itu terus"

  Letta seketika lemas, malunya sampai ke tulang belulang. Dirinya tertangkap basah tengah memperhatikan Azzam.

 Letta menggigit bibir bawah, menekan rasa malunya.

Membalikkan badan.

   Pengen hijrah aja ke pluto. Sumpah malu banget gue.

   "Nggak perlu malu. Aku tahu,aku memang setampan itu."

   Gila! Narsis banget,tapi memang sih dia tampan.

Azzam menghentikan mobilnya tepat di depan gedung apartemen Letta. Azzam memutar badannya menatap gadis yang saat ini masih duduk anteng di sebelahnya.

    "Jangan natap aku kayak gitu, aku nggak nyaman."

    "Kenapa nggak nyaman? Apa ada sikapku yang buat kamu merasa nggak nyaman, aku akan coba perbaiki."

 Azzam mendekat, membuat Letta mendelik kaget saat pergerakannya terkunci. Punggung Letta melekat ke pintu mobil.

  Letta meneguk ludah melihat wajah Azzam sedekat itu padanya. Senyum lelaki itu begitu menawan membuat Letta tertegun untuk beberapa saat.

   Apa dia semanis ini? Gue di buat mati gaya setiap kali ia mendadak kayak gini mulu.

  Dan anehnya, jantung Letta terpompa dengan cepat

Berbeda jika berdekatan dengan Bima mantan kekasihnya. Dia biasa saja tanpa ada debaran jantung yang menyertai.

  Dulu,Letta merasa perasaannya pada Bima adalah cinta. Tapi kalau dipikir ulang,apakah itu benar-benar cinta? atau hanya perasaan nyaman karena terbiasa bersama sejak kuliah. Apalagi dulu Bima sering membantunya. Dan mengdeklarasikan sendiri bahwa mereka berpacaran. Dan dia mengiyakan.

    "Apa mau di gendong sekalian?"

Ucapan Azzam membuyarkan lamunan Letta, ia lansung bergerak cepat ingin membuka pintu. Namun pergerakannya kalah cepat dengan Azzam yang menahan pergelangan tangannya.

   "Diam disitu." ucap Azzam lalu langsung turun memutari mobil dan membukakan pintu.

   Bagaimana bisa perlakuan semanis ini di bilang dingin dan kejam.

   "Besok, langsung ke ruanganku saja. Daniel akan memberitahu apa saja perkerjaanmu selama menjadi sekretaris."

  "Baiklah."

  "Kalau begitu sampai jumpa lagi besok,aku pergi dulu."

Ucap Azzam kemudian masuk ke dalam mobil,dia sempat melambaikan tangan sebelum melajukan mobilnya. Meninggalkan Letta yang masih berdiri terpaku di tempat.

*

*

*

    Bila rindu adalah firasat, maka pertemuan adalah tafsirnya.

Derap langkah gadis berambut sebahu yang berkibar saat berlari berpacu dengan waktu menuju restoran di seberang jalan. Sesekali melirik jam di pergelangan tangan, memastikan sampai tepat waktu.

  Lima menit kemudian, tepat berdiri di depan pintu. Nafas gadis berambut sebahu itu ngos-ngosan. Sambil menyisir pandangan bola matanya tertuju ke arah pukul sebelas. Dimana kedua sahabatnya melambaikan tangan dengan senyum di wajah mereka.

 Langkah kaki dari Kesya Aquiela gadis berparas menawan, rambut hitam dengan mata bulat yang terbingkai dari kedua alis seperti bulan sabit. Memiliki hidung mancung dan bibir ranum yang mengkilap oleh lipgloss.

Gadis itu melayangkan tatapan kesal pada Kania dan Melinda sahabatnya sejak masih kecil.

   "Lo berdua emang tega banget, njir! Bikin gue kayak ikut lomba lari."

Kesya menarik kursi menghempas bokongnya dengan kesal."kalo ngajak ketemu minimal ngasih kabar tuh jauh-jauh hari, nggak harus dadakan kayak gini.

 Kania terkekeh "Sorry, kan niatnya mau kasih kejutan. Kalo di kasih kabar duluan bukan kejutan dong namanya!."

   Melinda mengangguk setuju.

  "Sesuai perjanjian karena lo telat berarti harus ikut selesaikan permainan!"

Kesya menyambar jus melon milik melinda lalu meneguk nyaris tanpa sisa. Melinda membulatkan mata melongo kaget melihat yang tersisa hanyalah potongan es batu dalam gelas.

  "Asem lo emang, baru juga gue seruput dikit udah lo ludesin minuman gue!" dengusnya kesal.

Kesya menyeringai, lalu mengibaskan rambutnya ke belakang punggung.

   " Gue haus. Lo kan bisa tinggal pesan lagi."

    " Sekarang pilih, jujur apa tantangan?"

   "Gue nggak pernah suka pilih jujur jadi gue ambil tantangan."

  Kania dan Melinda menampakkan senyum penuh arti." Bagus, kalau lo bisa naklukin tantangan, gua sama Melinda transfer lo dua puluh jeti. Mau nggak?"

  " Deal! Apa tantangannya."

  "Mudah kok tantangannya." Kania berdeham,menatap kesya yang menunggu kalimat selanjutnya dari kania.

  " Lo harus ngajak balikan mantan lo yang paling berkesan!"

Kesya menunjukkan wajah tanpa ekspresi."Lo berdua tahu dengan jelas,satu-satunya mantan laknat gue yang gue putusin karena selingkuh dengan Sera. Gue nggak mau!"

   "Lah,katanya suka tantangan. Itu hal paling menantang."sahut kania,menaik turunkan alisnya.

   "Sekali mantan tetap mantan. Lo berdua sahabat gue nggak, sih? Sengaja banget jerumusin gue ke jalan sesat!"protesnya.

  "Ya udah, kalau lo berani nembak tuh cowok, tantangan selesai!" Kania menunjuk ke arah lelaki yang duduk memunggungi tak jauh dari meja mereka.

   "Nggak perlu jawabannya apa,kan?"

Kania mengangguk."Entar lo bilang aja. Anda kena prank! Tuh kamera ada disana. Nanti gue sama melinda lambai tangan sambil nunjukin ponsel.

  Kesya menghembuskan nafas panjang"Moga aja bukan laki orang."

 Kania mendongak melihat Kesya berdiri dari duduknya."Woi, Serius lo?" Kania menahan tangan Kesya.

   "Anjir gue bercanda doang"

  "Dari pada ngajak mantan laknat gue balikan,mending gue nge-prank orang lain." Kesya mengaitkan anak rambutnya menghampiri lelaki yang tak di kenalnya.

  "Ish, Mel. Kesya seriusan anjir. Gue pikir dia bakalan merengek dan minta ganti tantangan lain."ujar Kania merasa panik.

  "Salah lo sendiri ajuin tantangan itu."decak Melinda merasa deg-degan melihat Kesya sudah berada di hadapan lelaki itu.

   "Ekhem!"

 Kesya menarik kursi, duduk di hadapan lelaki yang tengah sibuk dengan laptopnya. Ia mengangkat muka, sontak membuat Kesya tertegun.

   Buset! Gantengnya nggak ada saingan. Bentukan wajahnya nyaris tanpa cacat!"

Lelaki itu melepas earphon, menatap Kesya yang tampak gugup sendiri.

Duh, ditatap kayak gini udah bikin keringat dingin duluan,njir!

   "Ada perlu apa?"

  "Sorry ganggu, gue nggak mau basa-basi. Mau nggak jadi pacar gue? Gue nggak ngarep lo terima , hanya menuhin tantangan dari teman-teman gue. Lo tinggal jawab nggak, tantangan selesai!"

  Kesya tersenyum pandangannya jatuh pada nama yang tertera di buku milik pria itu.

  Oh, namanya Leo! Kayaknya dia perkerja kantoran juga."

Kesya memperhatikan lelaki di hadapannya yang mengenakan kemeja warna biru tua dengan lengan yag tergulung sebatas siku, juga jas yang tersampir di sandaran kursi belakang yang tengah ia duduki.

Lelaki benama Leo itu melayangkan tatapan dingin dengan seringaian tipis sedikit tertarik dengan gadis yang baginya cukup berani tiba-tiba mengajaknya pacaran lebih dulu.

"Saya nggak mau pacaran, maunya nikah aja. Kamu tinggal jawab ya maka saya siap melamar kamu depan orang tuamu!"

Jleb!

Kesya seketika terperangah di tempat. Dia syok, melihat Leo menutup laptopnya, menggeser pelan sembari melipat tangan di atas meja menatap Kesya yang masih bergeming.

"Gimana? Ya atau nggak!"

Kesya seketika itu juga langsung berdiri dari duduknya lalu berseru kocak.

"Selamat anda kena prank! Tuh disana ada kamera! Silahkan lambaikan tangan pada pemirsa!"

Kania dan Melinda sontak terperangah melihat wajah Leo yang membuat mereka salah tingkah.

"Apa gue baru saja di tatap pangeran berkuda putih?!" Kania tersenyum kaku, melambaikan tangan ke arah Leo dan Kesya.

"Jangan lebay, woi! Sepertinya situasi nggak memungkinkan. Ayo ambil ancang-ancan bersiap kabur." Melinda berkata pelan nyaris berbisik.

"Kesya gimana?"

" Seret jugalah. Buruan!" desak Melinda, berdiri lebih dulu.

"Anggap tadi cuma prank! Makasih atas waktunya!"Kesya berlari cepat ke arah kania dan Melinda yang beranjak bersamanya keluar dari kafe.

Leo merasa tergelitik mengabaikan kelakuan Kesya yang baginya masih bocil.

Senyuman lelaki itu tersemat, pandangannya terkunci pada sesuatu di bawah kaki kursi.

Tangannya terulur mengambil sebuah id-card milik gadis tadi yang tertinggal.

"Kesya Aquiela. Wilson Corp."

Senyumnya tersungging." Sepertinya kita akan bertemu lagi."

" Tuan Leo!"

Pria bernama Leo itu menoleh. Ia memasukkan kartu tanda pengenal milik Kesya kedalam saku jasnya yang tersampir di belakang kursi.

"Maaf telat. Tadi sedikit macet."

"Tidak apa-apa, tolong berikan ini pada Daddy dan bilang aku tidak bisa ke kantor hari ini." Ucapnya sambil menyerahkan berkas kepada pria yang ada di hadapannya.

"Baik. Tuan!"

*

*

*

Hari ini,hari pertama Letta menjabat sebagai sekretaris sementara Azzam. Walaupun awalnya tidak terbiasa tapi ia mencoba menyesuaikan diri. Karena perpindahan yang mendadak itu pula membuatnya menjadi bahan gosipan satu kantor.

Bahkan ada yang bermulut nyinyir mengatakan dia mencoba merangkak ke atas ranjang CEO. Di tambah lagi Hana menyebar gosip kalau dirinya juga pernah mencoba dekat dengan putra kedua keluarga Stanley.

Benar-benar mulut Hana itu, rasanya Letta ingin menyumpalnya dengan sepatu. Tidak tahu saja dia kalau Gio itu abangnya.

"Nyonya. Tuan memanggil anda." ucap Daniel yang baru saja keluar dari ruangan Azzam.

Letta merasa kikuk dengan panggilan Daniel terhadapnya."Bisakah tidak memanggilku seperti itu? Takutnya ada yang mendengar dan terjadi keributan."

"Justru jika saya tidak memanggil Nyonya seperti itu, saya yang akan di penggal oleh Tuan. Nyonya tenang saja di lantai ini semuanya orang kepercayaan Tuan, di jamin tidak akan tersebar sebelum waktunya lagi pula saya akan menyesuaikan diri saat di depan orang banyak."

"Terserah kau saja,yang penting tidak menggangu perkerjaan ku."ujar Letta pasrah.

Letta pun melangkah menuju ruangan Azzam,masuk setelah mengetuk pintu beberapa kali.

"Kemarilah!"

Azzam menarik tangan Letta,mendudukkannya di kursi kerjanya,lalu pria itu berdiri tepat di samping Letta. Satu tangannya berpegangan pada sandaran kursi dan satu lagi bertumpu pada meja seakan-akan mengurung Letta dengan wajah yang sedikit tertunduk.

Di perlakukan seperti itu, membuat wajah Letta memerah seperti tomat di tambah lagi debaran jantungnya yang berpacu hebat.

Ya ampun! Nih cowok pinter banget bikin anak orang salting!

"Lihat lah, Ibumu mengirimiku beberapa contoh gaun pengantin. Kamu suka yang mana?"

Letta yang sejak tadi fokus mengatur debaran jantungnya lantas langsung menoleh ke arah laptop Azzam.

Kenapa mama malah mengirimnya kepada Azzam? Kenapa nggak kirim ke aku dulu?

"Bagaimana?"

Pertanyaan Azzam menyadarkan kembali Letta dari lamunannya.

" Tidak apa-apa, nanti kita lihat secara langsung saja ke butik ibumu." ucap Azzam sambil mengelus puncak kepala Letta dengan gemas.

" Mau makan sesuatu?" tanya Azzam kembali.

" Boleh aku reques?"

" Tentu. Kamu mau apa?"

"Pizza!"

"Oke!" Azzam meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja lalu memesan apa yang di inginkan Letta termasuk minuman dan beberapa makanan tambahan,takut Letta tidak merasa kenyang jika hanya makan pizza. Dan kebetulan juga sudah masuk jam makan siang.

1
LISA
Bahagia selalu y Letta & Azzam
Reni Anjarwani
doubel up thor
LISA
Happy wedding untuk Azzam & Letta..happy selalu ya..rukun & langgeng 😊🙏
LISA
Bagus nih Letta udh mulai menyukai Azzam..moga semuanya aman y sampe hari pernikahan kalian.
LISA
Rukun selalu y Letta & Azzam
LISA
Leo bakal nyusul Azzam jg nih 😊
LISA
Bagus ceritanya Kak..salut sama Letta yg meskipun putri pengusaha kaya tp mau bekerja di perush laen..rukun selalu deh sama Azzam sampe hari H nya 😊
LISA
Ceritanya bagus bgt..sipp klo Letta yg jdi sekretarisnya Azzam..
LISA
😊😊 good job Letta..tunjukkan ke Hana bahwa kmu mendptkan yg lebih baik drpd Bima..pdhl sebnrnya Gio itu kakaknya Letta..😊
LISA
Azzam akan dijodohkan sama Letta nih asyikk kan Azzam emg udh tertarik sama Letta 😊
LISA
Dunia sempit nih ternyt Bella yg dulu kekasihnya Razzan adl sahabatnya Letta
LISA
Aq mampir Kak
Otra Mas Aqui
cerita ini bikin saya ingin terus membacanya sampai selesai! Keren banget, thor!
🔥ana_omi🦊🍃
Jalan cerita hebat.
Arabelle Arinne
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!