"Batalkan pernikahanmu dengan Mas Radit,karena Aku sedang mengandung anaknya,jika kamu tetap menikah,Aku akan menghancurkan semuanya".
Kinaya bergetar saat membaca pesan yang masuk kedalam ponselnya,Ia berkali-kali membaca berharap apa yang Ia baca salah,tapi nyatanya justru kembali mendapatkan pesan sebuah foto yang memperlihatkan kemesraan calon suaminya dengan wanita lain.
Waktu yang tinggal 1 bulan lagi menuju pernikahan membuat Kinaya benar-benar hancur dan bingung secara bersamaan,terlebih kedua orang tuanya tetap memaksa melanjutkan pernikahan karena tak ingin malu dengan tetangga dan keluarga besar yang sudah mengetahui akan adanya pernikahan.
Bagaimana Kinaya akhirnya melepaskan semuanya?Apa yang akan Ia perbuat untuk membalas rasa sakitnya?
Ikuti kisahnya disini ya!!
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan
Alvian mempercepat laju mobilnya,tujuannya adalah Apartment yang Ia sewakan untuk Nayla,Ia tidak sudi jika apa yang Ia berikan dibalas dengan fitnahan yang begitu kejam.
Saat Alvian tiba,Ia membuka sendiri Apartment itu dari sandi yang Ia masih ingat dikepalanya,karena hanya Ia yang bisa menggantinya sebagai penyewa yang sah.
Saat Alvian masuk kedalam Apartment bukan hanya membuat barang berserakan dilantai,tapi membuang pakaian milik Nayla yang Ia masukkan kedalam beberapa koper.
Saat Alvian sudah puas melakukannya Ia pergi dan kembali ke Apartment Kinaya setelah menelpon Kinaya bahwa ada hal yang harus Ia jelaskan.
Saat Alvian tiba,Ia menerima panggilan telpon dari Ayahnya yang tak berhenti berdering setelah Alvian tak membalas pesan.
Kinaya yang tidak tau apa-apa hanya duduk diam saat layar ponsel Alvian menghubungi seseorang.
"Halo Pa....,tadi Alvian lagi dijalan,Papa jangan percaya dengan apa yang Nayla kirimkan,dia yang justru berselingkuh dan buka aku Pa..,.kalau Papa nggak percaya Papa bisa tanyakan langsung pada teman Alvian yang baru Alvian kenal tadi malam".
Alvian mengarahkan ponselnya kehadapan Kinaya,Kinaya seketika jadi bingung dan canggung karena harus menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi tadi pagi.
"Halo Om...,Saya Kinaya teman Alvian yang kenal kemarin,Apa yang dikatakan oleh Alvian adalah benar Om,kita nggak punya hubungan apapun dan juga kesalahpahaman tadi pagi karena Alvian menginap diApartment saya secara terpaksa karena saya nggak tega dia harus mencari hotel saat tengah malam,Jadi Om nggak perlu marah sama Alvian karena yang selingkuh adalah Nayla,bahkan tadi pagi juga Nayla bersama kekasihnya saat bertemu dengan Kami".
Ayahnya Alvian merasa lega,Namun sebuah suara menjadi perhatian Kinaya saat Ia seperti mengenal orang yang berbicara dengan Ayahnya Alvian.
"Papa....,Apa Papa ada disana?Ini Kinaya Pa...".
Ayahnya Kinaya yang sedang berkunjung kerumah Ayahnya Alvian karena akan membicarakan bisnis juga terkejut saat mengenali suara anaknya.
Ayahnya Kinaya merebut ponsel milik Ayahnya Alvian setelah yakin yang memanggil adalah anaknya yaitu Kinaya.
"Halo sayang.....,kok bisa jadi seperti ini ceritanya?,Kamu baik-baik disana Nak?,Papa sama Mama 1 bulan lagi akan datang kesana,Papa kangen banget sama anak Papa yang bawel".
Kinaya menahan airmatanya karena begitu rindu dengan orangtuanya,Alvian yang melihat itu mengusap punggung Kinaya dengan lembut.
"Kinaya baik Pa...,Kinaya juga nggak tau jadi kenal seperti ini,Nanti Kinaya titip makanan kesukaan Kinaya Ya Pa kalau mau kesini,Papa sama Mama sehat-sehat ya...".
Saat telpon terputus Kinaya menangis,Ia sangat merindukan orangtuanya tapi Ia menahannya karena tidak ingin apa yang Ia putuskan menjadi sia-sia.
Kinaya merasa malu saat Alvian melihat kelemahannya,tapi Ia tak peduli karena memang berada didalam negara yang berbeda dan seorang diri rasanya tidak enak,tapi semua sudah menjadi keputusan Kinaya jadi harus selesai sampai pada waktunya.
Alvian jadi merasa tak enak karena telah membuka kesedihan Kinaya,Ia mencoba mengalihkan kesedihan Kinaya dengan mengajak Kinaya jalan-jalan.
"Ayo kita pergi kemana gitu,Aku merasa bersalah kalau harus melihatmu menangis terus-terusan",ucap Alvian dengan lembut.
Kinaya mengangguk setuju,Ia berganti pakaian saat Alvian lebih dulu menunggu dibawah.
Saat keduanya mulai berangkat tanpa tujuan,ponsel milik Alvian kembali berdering dan terlihat Nayla yang menelpon Alvian tanpa henti.
"ALVIAN.....,ini pasti ulah kamu kan?,Jawab!!!,Kemana baju-baju aku?,Kamu jahat Alvian kamu jahat....".
Alvian menonaktifkan ponselnya,Ia tidak ingin diganggu dengan Nayla yang terus berteriak diluar sana.
Alvian dan Kinaya kembali sama-sama diam,Alvian mengarahkan mobilnya kesebuah pantai yang dari dulu selalu ingin Ia kunjungi tapi Nayla selalu beralasan saat dia mengajaknya.
Cukup lama Alvian mengendarai mobilnya yang membuat Kinaya kembali tertidur.
Sedangkan dirumah Alvian,Ayahnya dan Ayahnya Kinaya saling menceritakan bagaimana kegagalan percintaan anak-anak mereka,tiba-tiba Ayahnya Alvian dengan sadar mengucapkan sesuatu yang terlintas dipikirannya.
"Apa kita jodohkan saja anak-anak kita?,sepertinya mereka akan cocok satu sama lain karena pernah sama-sama dikhianati,bagaimana Mahesa?".
Ayahnya Kinaya terkejut namun Ia menyerahkan semua keputusan kepada anaknya.
"Biarkan mereka mengalir apa adanya dulu Hendra,dengan mereka saling mengenal seperti ini mungkin sudah menjadi garis takdir mereka,karena bagaimanapun hanya mereka yang tau kapan siapnya perasaan melupakan kesakitan dan menggantikan dengan orang baru,Karena jujur saya tidak mau keduanya menerima perjodohan kita hanya karena kita yang menyuruhnya".
Pak Hendra setuju dengan apa yang Ayahnya Kinaya katakan,mereka kemudian membicarakan bisnis yang akan mereka jalani bersama dengan segera,tapi dalam hati keduanya semoga anak-anak mereka bahagia dengan siapapun yang dicintai dan mencintainya.
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️