NovelToon NovelToon
Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pernikahan Kilat
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

karna dalam pengaruh obat, membuat Ameena terpaksa menghabiskan malam dengan pria asing yang tidak dikenalnya.

Pria itu adalah Satria Wijaya, seorang kurir paket yang kebetulan akan mengantarkan barang ke hotel tempat Ameena menginap.

Kehidupan Ameena setelah malam itu berubah 180 derajat. Ameena terpaksa menikah dengan Satria karna telah tumbuh kehidupan baru dalam rahimnya.

Bagaimana kisah selanjutnya? ikuti terus kisah Ameena dan Satria ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Kau Serius?

Keesokan paginya...

"Cantik sekali." Satria menatap Ameena yang masih terlelap dalam tidurnya. Wajah Ameena terlihat begitu damai ketika sedang tertidur, seakan tidak ada masalah dalam hidupnya.

"Emghhh..." Ameena meregangkan otot-ototnya dan mulai mengerjapkan mata.

"Oe!" Ameena merasa mual karna hal pertama yang ia lihat setelah bangun tidur adalah wajah Satria.

"Ck. Kau ini!" kesal Satria terhadap reaksi Ameena yang selalu merasa mual tiap kali melihat wajah tampannya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Ameena sinis.

"Tidak ada. Aku hanya ingin membangunkanmu karna tidurmu mendengkur, aku jadi tidak bisa tidur semalaman." kilah Satria.

"Mendengkur?" beo Ameena dengan wajah tak percaya.

"Tidak mungkin! Mana mungkin aku mendengkur!" tepis wanita cantik itu.

"Kalau kau tidak percaya ya sudah. Lain kali kalau kau tidur mendengkur lagi aku akan merekamnya untuk dijadikan barang bukti." Satria tersenyum miring.

"Satria!!!" Ameena memukul pria itu dengan menggunakan bantal dan guling, Satria pun tak tinggal diam, ia membalas perbuatan Ameena dengan melakukan hal yang sama.

Keduanya saling mengejar sambil tertawa riang, seperti anak remaja yang tengah kasmaran.

"Akkk!"

Ameena hampir terjatuh karna tersandung kaki ranjang. Dengan sigap Satria menahan Ameena agar tidak terjatuh.

Deg!

Jantung Ameena dan Satria berdebar kencang kala netra mereka berdua saling bertemu.

"Ada kotoran mata dimatamu!" Satria memutus tatapan itu terlebih dahulu.

"Benarkah?" bergegas Ameena membersihkan wajahnya dengan telapak tangan. Satria tersenyum tipis melihat tingkah polos Ameena.

"Ini sudah siang, cepat bersihkan dirimu. Setelah itu kita temui orang tuamu." ucap Satria.

"Hem." Ameena menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Dengan langkah gontai Ameena berjalan menuju kamar mandi yang letaknya ada di luar kamar kostan Satria.

"Whatt!!!" mata Ameena membelalak karna ternyata ia harus mengantri dengan penghuni kostan lain untuk menggunakan kamar mandi tersebut.

***

30 menit kemudian, Ameena dan Satria sudah selesai membersihkan diri. Ameena hanya mencuci muka dan gosok gigi saja karna tidak merasa nyaman jika harus mandi di kamar mandi yang ada di kostan Satria.

Ditambah lagi penghuni kost yang lain terus mengetuk pintu meminta Ameena agar tidak berlama-lama di dalam sana.

"Satria, apa kau serius ingin menikah denganku?" tanya Ameena.

"Aku tidak punya pilihan lain. Aku adalah pria sejati, aku harus bertanggung jawab atas perbuatanku." balas Satria dengan wajah datarnya.

"Cih. Kau itu menyebalkan sekali. Harusnya kau bersyukur bisa menikah dengan wanita seperti aku. Cantik, berasal dari keluarga berada, baik hati." cicit Ameena dengan bibir mengerucut.

"Tentu saja aku serius ingin menikahimu Ameena, kalau tidak untuk apa aku menemui orang tuamu untuk meminta restu?" Satria merangkul bahu Ameena. Mencoba untuk meyakinkan wanita cantik itu.

"Tapi aku punya syarat!" Ameena melepaskan tangan Satria dari bahunya.

"Jika kau mau memenuhi persyaratan dariku, baru aku mau menikah denganmu. Kalau kau tidak mau, kita batalkan saja pernikahan ini!" ujar Ameena.

"Apa syaratnya?" tanya Satria dengan dahi yang mengkerut.

"Setelah kita menikah nanti, kita harus pindah ke rumah yang lebih besar. Aku tidak mau tinggal di kostan ini lagi." pinta Ameena.

"Baiklah. Itu bukan hal yang sulit untukku." Satria menyetujui persyaratan dari Ameena.

"Kau serius? Memangnya kau punya uang untuk menyewa rumah yang lebih besar untuk kita tinggal nanti?" Ameena tak percaya begitu saja dengan ucapan Satria.

"Tentu saja, apa kau pikir calon suamimu ini semiskin itu sampai tidak mampu memberikan tempat tinggal yang layak untuk istrinya?" Satria balik bertanya.

"Bukan begitu maksudku." Ameena menggelengkan kepalanya walau dalam hatinya berkata iya.

"Sudahlah, kita bicarakan hal ini lain kali saja. Sekarang sudah siang, ayo kita temui orang tuamu untuk meminta restu." ajak Satria.

Ameena menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Tunggu Satria! Apa kau akan menemui orang tuaku dengan pakaian seperti ini? Pakailah pakaian yang lebih pantas." peringati Ameena saat melihat Satria hanya memakai celana levis belel dan kaos oblongnya saja.

"Seperti apapun penampilanku, orang tuamu tidak punya pilihan lain selain menerima aku untuk jadi menantunya." balas Satria dengan jumawa.

"Kau itu percaya diri sekali!" cibir Ameena.

"Sudah jangan berdebat lagi! Belum menikah saja sudah hobi mengajak aku berdebat. Buang sifat burukmu itu." ujar Satria. Ameena hanya bisa mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan pria itu.

"Ayo kita pergi." Satria menarik tangan Ameena. Ameena tidak punya pilihan lain lagi selain menuruti ucapan Satria.

Sepanjang perjalanan menuju parkiran, semua orang terus menatap sinis pada Ameena dan Satria.

Ameena dan Satria belum menikah, tapi mereka berdua tidur di kamar kost yang sama. Wajar jika hal itu terjadi.

"Satria siapa wanita ini? Apa dia pacarmu?" tanya seorang tetangga kost Satria.

"Aku ceritakan nanti saja. Aku pinjam helmmu sebentar ya." balas Satria. Ameena yang mendapat tatapan tajam dari tetangga Satria hanya membalasnya dengan senyum kikuk saja.

Namun mereka berdua mencoba untuk tidak peduli dan tidak ingin menjelaskan apapun pada siapapun yang menurut mereka tidak penting.

"Pakai helmnya!" Satria memberikan sebuah helm yang baru saja ia pinjam dari tetangga kostannya pada Ameena.

"Serius kita akan pergi menemui orang tuaku naik ini?"

Keterkejutan Ameena tidak habis sampai di situ. Ameena yang kemana-mana biasa menggunakan mobil, kini harus pergi bersama Satria hanya dengan menggunakan sepeda motor bututnya saja.

Bersambung.

1
Cantika
Dera wanita ular
Cantika
next
Cantika
jangan terlalu sombomg kalian ya. kalian tidakg tahu siapa satria sebenarnya
Isnanun
aduh Andrea
Cantika
feeling seorang istri memang kuat
Cantika
next
Cantika
aku juga bakal senang kalau ternyata suamiku orang kaya
Cantika
kenapa tidak jujur aja satria
Valen Angelina
aduh kasian andrea... padahal dia baik
Cantika
kocak/Facepalm/
Cantika
ameena cemburu tuh
Cantika
pasangan somplak/Facepalm/
Cantika
pasti dera
Cantika
pasti papa arjuna dan satria sudah saling kenal
Isnanun
aha ada rahasia apa lg ini
Cantika
next
Cantika
Dera musuh dalam selimut
Cantika
terima saja ameena
Diana Dwiari
pantesan ngeyel sekali mama Widya....ternyata tukang ssss....sama sprti calonnya
Cantika
kayaknya dera bukn sahabat yang baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!