Muak dengan perlakuan keluarga angkatnya yang selalu menindas dirinya.Membuat ia dengan nekat menggantikan perjodohan dengan pria asing yang telah diatur oleh ayah angkatnya.
Tidak peduli siapa orangnya,Alya lebih menerima perjodohan itu demi bisa keluar dari keluarga angkatnya yang toxic.
Siapakah pria yang yang akan dijodohkan ayah angkatnya?Terlebih pria tersebut berasal dari perkampungan yang jauh.Akankah ia tetap menikahi pria asing dari kampung itu?
Yuk simak ceritanya..☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Karena kau tidak pantas jika menikah dengan Alan.!" jawab Lela dengan nada lantang dan tatapan yang tajam.
"Bibi,tolong berhenti.!Sebaiknya tinggalkan kami berdua." sahut Alan menegur Lela dan menyuruhnya untuk pergi.
Lela pun tak bisa menolak dan langsung meninggalkan mereka berdua,sambil tetap menatap tajam ke arah Alya.
Alya hanya mengernyitkan pandangan aneh ke arah Lela yang sudah pergi.
Dasar nenek sihir.! Gerutu Alya dalam hatinya.
"Maafkan sekali lagi atas sikap bibi ku.Dia cuma kerabat ku dari jauh,jadi tidak akan bisa menentang keputusan ku." jelas Alan pada Alya.
"Ah,iya tidak apa-apa.Umur segitu memang sedang lucu-lucunya." ujar Alya tidak mempermasalahkannya.
"Kalau begitu,mari aku akan menunjukkan kamar mu.Supaya kau bisa beristirahat setelah perjalanan jauh." ujar Alan mengajak Alya untuk menunjukkan kamarnya.
Setibanya dikamar yang ditunjuk Alan,Alya kembali tercengang saat melihat suasana kamar yang begitu luas dan bersih dan juga wangi.
"Ini kamar mu,kau bisa menggunakan kamar ini sesuka mu." ujar Alan menjelaskan pada Alan.
"Oh,jadi ini kamar kita berdua?" tanya Alya memastikan.
"Ah,bukan.Tapi cuma kamar mu.Kamar ku ada disebelah sana."jawab Alan menggelengkan kamar dan menunjukan kamarnya diujung.
Sesaat Alya pun langsung memasang wajah cemberut.
"Oh,jadi aku akan tidur sendiri di kamar ini." tukas Alya dengan nada lesu.
"Kenapa?Apakah kau tidak suka dengan kamar ini?" tanya Alan dengan sedikit bingung.
"Bukan,ku kira kita akan tidur sekamar.Tapi apakah setelah menikah kita akan tidur sekamar?" tanya Alya lebih dulu.
Sesaat Alan langsung tersenyum tipis.
"Hal itu nanti bisa dibicarakan.Yang lebih penting aku ingin kau merasa nyaman dulu.Karena kita juga baru saling mengenal." jelas Alan panjang lebar.
"Baik lah." jawab Alya singkat.
"Kalau begitu beristirahat lah,aku harus pergi ke peternakan.Mungkin akan pulang nanti malam.Jika kau butuh sesuatu bilang saja pada bi Lela.Dia akan melayani semua kebutuhan mu." ujar Alan sebelum akan pergi.
"Oke..Hati-hati." ujar Alya sesaat menunjukan senyuman pada Alan.
Alan pun membalasnya dengan senyuman dan langsung pergi.
Setelah Alan pergi,Alya pun langsung menutup pintu kamar dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang besar.
Buk..
"Kasur ini nyaman sekali.Huah..baru kali ini aku merasakan kasur yang begitu empuk dan lembut.Tidak seperti kasur lama ku,yang sangat keras dan bahkan terkadang suka gatal." ujar Alya saat memanjakan tubuhnya diatas kasur tersebut.
"Sepertinya aku akan betah tinggal disini.Selain akan menikah dengan pria tampan tapi juga kaya raya.Tidak peduli dengan statusnya yang duda dan memiliki dua anak.Yang terpenting masa depan hidup ku akan terjamin.Hihi." ucap Alya sata meluapkan rasa bahagianya setelah mengetahui seperti apa lelaki yang akan menikahinya dan kehidupannya yang ternyata memiliki kekayaan yang melimpah.
Karena terlalu bahagia,akhirnya Alya pun tertidur.Sampai ia tidak menyadari jika ia sudah tidur terlalu lama sampai menjelang malam.
Seketika ia pun langsung terbangun kaget.
"Astaga,aku ketiduran.Sudah jam berapa ini?" ujar Alya sata terbangun dan menoleh ke arah jam tangan yang ia pakai.
"Hah?sudah hampir jam 7 malam?Sebaiknya aku cepat bersihkan tubuh ku dan keluar untuk mengurusi kedua anak itu." ujar Alya langsung bangkit dari tempat tidur dan membersihkan tubuhnya.
saingan mu muncul, Lan
.. 😃
gawatttttt
kena tampar si Gio.... 😁