NovelToon NovelToon
Pembalasan Tuan Muda Yang Dianggap Sampah

Pembalasan Tuan Muda Yang Dianggap Sampah

Status: tamat
Genre:Spiritual / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Horror Thriller-Horror / Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:494.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Niat hati menolong seorang wanita yang nyaris diperkosa, Rain justru diperlakukan layaknya sampah. Sebab setelah difitnah oleh para pelaku, Echa selaku wanita yang nyaris diperkosa juga membenarkan, bahwa justru Rain pelakunya.

Karena kenyataan tersebut juga, warga yang telanjur datang ke lokasi, langsung mengeroyok Rain. Rain yang nyaris meregang nyawa sengaja dibuang ke sungai berarus deras. Mereka yakin, dengan begitu Rain akan benar-benar mati. Hingga mereka tak perlu bertanggung jawab, apalagi berurusan dengan polisi.

Padahal, harusnya satu minggu lagi Rain menikah dengan Hasna. Malahan saat Rain mengalami kejadian tragis saja, keduanya baru saja meninjau lokasi resepsi pernikahan. Hanya saja, menghilangnya Rain tak membuat Hasna curiga. Terlebih selain tipikal periang, Rain yang berasal dari keluarga kaya raya juga terbiasa jail. Meski di hari pernikahan mereka, Hasna berakhir pingsan karena Rain tetap tak kunjung datang. Namun di tempat berbeda, Rain yang terluka parah akhirnya sadar. Rain dirawat di rumah seorang dukun dan ternyata merupakan orang tua angkat Echa. Masalahnya, Echa yang hamil di luar pernikahan mengaku dihamili Rain.

Satu-satunya yang ingin Rain lakukan hanyalah balas dendam. Rain sungguh langsung memulainya, dan menjadikan Echa sebagai target pertama sekaligus utama. Meski karena keputusan itu juga, sederet fakta mencengangkan membuat hidup Rain layaknya menaiki roller coaster.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9 : Bukti Pertama

“Berhentilah, ... jangan mengguna-guna aku lagi!” tegas Rain menatap marah pak Dartam.

Pak Dartam yang terduduk di tanah, menjadi merasa terancam. Hingga mulutnya dengan refleks berteriak meminta tolong. Tak butuh waktu lama, akhirnya warga berdatangan.

“M—maling! Pria ini maling!” teriak pak Dartam sambil menunjuk wajah Rain. “Jika memang dia tidak mau menikahi Echa, lebih baik dia mati!” batin pak Dartam.

“Panggil polisi, atau setidaknya aparat setempat. Ayo sidang, jangan hanya main haki-m sendiri!” tegas Rain sengaja menantang.

Enam bapak-bapak, tiga ibu-ibu, dan juga lima pemuda yang datang, langsung kebingungan. Apalagi setelah mereka awasi, Rain tak membawa apa pun karena pakai baju saja, tidak.

“Kenapa dia begitu ingin dilaporkan ke polisi atau setidaknya, aparat setempat? Apa yang sebenarnya dia rencanakan?” batin pak Dartam lagi makin penasaran. “Jika dia justru ingin dipertemukan dengan polisi atau setidaknya, aparat setempat, pasti dia punya tujuan. Bisa jadi, dia sengaja ingin meminta bantuan yang berkaitan dengan alasannya di sini. Iya, aku beneran harus hati-hati. Karena sepertinya, dia memang bukan orang sembarangan. Buktinya, dia bisa menghilangkan setiap demi-t yang aku jadikan pasukan!” pikir pak Dartam yang beranjak berdiri. Seorang pemuda menolongnya, dan ia sengaja segera mengucapkan terima kasih.

Setelah menghela napas dalam, pak Dartam berkata, “Sebelumnya, ini saya mohon maaf banget karena sudah membuat keributan. Namun, saya memang sedang butuh pertolongan. Soalnya ini, ada pasien dari Jakarta, yang hobinya ngamuk-ngamuk terus. Ini mohon maaf banget, ya. Orangnya memang agak miring!” Pak Dartam sengaja berbisik-bisik di akhir kalimatnya.

Ketika semuanya langsung paham dan menatap maklum kepada Rain, tidak dengan Rain. Rain langsung mendelik.

“Yang miring itu kamu. Mainnya serba jampi-jampi!” kesal Rain. “Sekarang gini saja, .. hubungi polisi, atau ... sini pinjam hape kalian agar aku bisa menghubungi keluargaku!”

“Berhari-hari aku di sini. Aku disekap dan dibikin sakit biar enggak bisa pergi. Aku dipaksa menikah Echa yang hamil di luar pernikahan, padahal kenal saja enggak!” Rain benar-benar cerewet.

Hanya saja, kiprah pak Dartam yang telanjur dikenal baik, membuat warga dengan sangat mudah percaya kepadanya. Diam-diam pak Dartam tersenyum penuh kemenangan. Karena meski Rain sibuk menolak, warga kompak menyekap Rain.

Rain kembali dibawa masuk ke dalam rumah pak Dartam. Perasaan Rain benar-benar hancur. Selain menahan tangis, Rain juga menahan emosi.

“Ya Allah, kenapa sih, aku masih belum diizinin pergi?” kesal Rain sambil memejamkan kedua matanya.

Rain yang duduk di pinggir dipan, menatap miris keadaan kedua tangannya. Kali ini, kedua tangan Rain diikat menggunakan selendang. Sementara jendela yang sempat Rain gunakan kabur, kini ditutup menggunakan papan. Semua papan tersebut dipaku kanan kirinya. Pak Dartam melakukan semua itu sendiri. Malahan kini, pak Dartam sengaja tersenyum mengej-ek kepada Rain.

“Hasan bilang, ada saat di mana kita lebih baik terlihat lemah. Kata Hasan, cukup pura-pura pingsan, atau bahkan pura-pura mati. Biar lawan senang!” batin Rain yang detik itu juga sengaja pura-pura pingsan.

Pak Dartam makin tersenyum puas. Rain yang masih kuyup bahkan kedua kakinya penuh lumpur, ia tinggalkan begitu saja. Pak Dartam sengaja mengunci pintu kamar Rain, dari luar.

Kedua mata Rain berangsur terbuka, tak lama setelah ia mendengar suara pintu dikunci. “Hah!” refleks Rain berat. Ia sengaja mengembuskan napas panjang, berusaha meredam amarah yang masih saja ia rasakan.

“Kok jadi gini? Apes banget! Memang ada yang harus aku tahu, atau aku bereskan di sini, apa bagaimana?” pikir Rain masih bertanya-tanya.

“Dreett ... drrettt!” Getar ponsel dan itu Rain duduki, membuat Rain tercengang. Hati Rain menjadi berbunga-bunga menahan bahagia.

“Ada hape! Hapenya siapa, ini!” Rain langsung mengambil ponsel tersebut.

Rain menjadi sibuk bersyukur. “Alhamdullilah, ya Allah. Ya ... aku bakalan lebih bersabar. Alhamdullilah. Oh, ini hape si Echa. Ada foto dia. Tapi BTW, ini wajib aku senyap deringnya. Selain, foto profil yang bakalan aku hapus, biar pas telepon Hasna, apa telepon keluarga, enggak kelihatan,” batin Rain.

Satu hal yang membuat Rain makin bersyukur. Karena di era yang serba canggih ini, Echa tak sampai mengunci ponselnya. Baik menggunakan sandi, atau malah sidik jari. “Ini menandakan kalau sdm Echa ren-dah sih,” pikir Rain.

Rain dengan segala rencananya benar-benar membuat pemuda itu bersemangat. Segera Rain mencoba membuka ikatan di kedua tangannya. Ia menggunakan kedua kakinya untuk melakukannya.

Di tempat berbeda, di kamar sebelah kamar Rain, pak Dartam tak sengaja melihat kaki mulus Echa. Karena kebetulan, pintu kamar tersebut tidak dikunci. Sementara gorden yang menutupi, juga kadang terempas pelan akibat kipas angin di atasnya.

Iman pak Dartam yang memang setipis tisu dibagi sembilan, kemudian berakhir terkena air, membuat pria itu tidak bisa untuk tidak melihat lebih. Jantung pak Dartam langsung berdetak lebih kencang, selain tubuhnya yang mendadak mirip demam.

“Duh, ... si Echa ... menggoda banget. Tapi, ... ya udahlah. Dingin-dingin begini, mumpung rumah juga sudah sepi. Bikin air minum dulu buat Echa, biar aman!” batinnya.

“Ini kok rumah sepi banget. Terus itu tadi, si Adul sudah dibawa ke rumah sakit, atau malah sudah langsung pindah alam?” batin Rain masih berusaha membuka ikatan selendang di tangannya. “Eh, itu suara langkahnya abah dukun!” batinnya lagi.

Sekitar lima menit kemudian, Rain kembali mendengar langkah diseret khas langkah pak Dartam, kembali lewat. Langkah tersebut masuk ke kamar sebelah.

Awalnya, Rain tidak curiga dan masih sibuk mencoba membuka tali di kedua tangannya. Namun karena suasana di sana yang telanjur sepi, sementara dinding setiap ruangan juga berupa bilik tua, Rain bisa mendengar suara daru setiap ruangan, dengan leluasa. Termasuk suara bisik-bisik pak Dartam yang membujuk untuk minum.

“Siapa yang disuruh minum? Minum air jampi-jampi?” pikir Rain langsung waspada. Lirikan tajamnya langsung tertuju ke belakangnya. Karena di sana, sumber suara berada.

Hati Rain langsung bergetar tak lama setelah ia mendengar suara wanita mendesah dan itu Rain kenali sebagai suara Echa! Suara yang tentu saja berasal dari kamar sebelah.

“Ya Allah, ... apakah ini alasan Engkau, belum mengizinkan aku pergi dari sini?!” pikir Rain mendadak deg-degan.

Bersama suara langkah buru-buru dari pak Dartam, Rain juga bergegas mendekati bilik sebelah. Apalagi, tampaknya pak Dartam sengaja mengunci pintu kamar Echa berada, dari dalam.

“Emang enggak beres nih orang. Ternyata begini kelakuannya. Dia yang hamilin, aku yang suruh tanggung jawab!” batin Rain. “Tunggu ya! Bentar lagi kalian jadi artis!” batinnya lagi.

Rain sengaja merekam apa yang pak Dartam lakukan kepada Echa. Pak Dartam bahkan melakukan hubungan layaknya suami istri itu tetap di lantai tanah tanpa alas. Pak Dartam tak sampai memindah tubuh Echa yang setengah sadar ke tempat tidur.

“Pasti langsung viral!” batin Rain sudah langsung mengunggah video hasil rekamannya ke semua ak-un Echa. “Bukti pertama!”

“Terima kasih banyak ya Alloh. Setelah ini, aku cukup menghubungi Hasna. Eh, buset batrenya tewas!”

1
Sami
iya oke 2 aja, lanjutthor
Sami
seruuu banget/Wilt//Wilt/
Ddek Aish
mampir
Rafly Rafly
Luar biasa
Safa Almira
suka
Fikri Alam
👍👍
Nafilla Hikari
Luar biasa
Nafilla Hikari
Lumayan
Selamet Turipno
jgn kalian baca cerita bodoh ini
Azalea New
Luar biasa
Nartadi Yana
kok jadi horor ya
Nartadi Yana
ularnya pasti melindungi rain
Nartadi Yana
karma dibayar total habis perkosa dan fitnah langsung kecelekaan nggak sekalian jadi cacat tu Amir end the genk
Endah Setyati
Aku mah ga peduli tanda baca apapun,, atau ada typo,, aman aman aja aku baca nyambung aja,, kalo ada typo misal langsung aja otakku konek oh maksudnya mungkin ini cuma typo aja,, so ga masalah . titik atau * ,, GO go mba Ros makin di depan 😇😇😇semangat
Endah Setyati
Buyutnya Athan bapaknya paojan alias kim oh jan,, pak Haji pemburu janda ya 🤣🤣🤣si mbah yg sinyal jandanya selalu full 😆😆
Maz Jawir
Luar biasa
Prihati Hidayah
thor...seneng sama yg horor² ya
Prihati Hidayah
pak ojan /Cry/
Prihati Hidayah
seru ceritanya
Sun Flower
karya nya selalu keren👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!