NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Benci

Cinta Setelah Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Enemy to Lovers
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Setelah perpisahan itu, Siena memulai hidup baru tanpa mengenang lagi masa lalu. Namun, saat kakinya meninggalkan Limerick, benih Erlan tumbuh di perutnya. Itu anak mereka. Tapi bagi Siena, anak itu hanya miliknya seorang.

Erlan tidak pernah membayangkan Siena akan benar-benar pergi. Erlan hidup dalam bayang-bayang penyesalan yang menyakitkan.

Nicole Ophelia Calliope tahu bahwa jatuh cinta pada Fernando Sagara Caesar adalah kesalahan besar. Pria itu adalah orang yang sangat ia benci selama lebih dari sepuluh tahun. Selain itu, ia tahu bahwa hati Nando adalah milik kakaknya, Siena Ariana Calliope.

Sampai kapanpun ia tidak akan pernah memenangkan hatinya. Nando mencintai kakaknya, selalu. Nicole hanya bisa menyimpan perasaannya sendirian, bahkan saat perjodohan keluarga Caesar dan keluarga Calliope yang baru berdamai mengikat dirinya dan Nando dalam ikatan pernikahan.

***
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar itu hanyalah karangan penulis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Dalam kamarnya, Nicole menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia mencoba untuk mengenyahkan pikiran dari insiden tadi siang.

“Astaga! Itu benar-benar memalukan,” gumam Nicole, ia berguling diatas pasir dalam pelukan Nando. Bibir mereka bahkan bersentuhan, lalu Nando dengan berani menciumnya. Itu benar-benar memalukan dan di tonton banyak orang.

Nicole tanpa sadar mengusap bibirnya dengan wajah memerah.

"Namun ... berciuman diatas pasir sungguh tidak terduga," gumam Nicole menangkup pipinya dengan kedua tangannya. Mata Nicole berbinar saat memikirkan sesuatu. "kenapa dia menciumku? jangan-jangan dia juga menyukaiku?"

Memikirkan kemungkinan itu, Nicole berguling-guling diatas ranjang. Ia jadi sedikit berharap, tapi-

Ding! Dong!

Bel pintu berbunyi, seseorang datang bertamu.

Nicole menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pikiran itu dari dalam kepalanya. Ia melangkah lebar ke pintu sambil bertanya-tanya siapakah yang datang? Apa hari ini mertuanya lagi yang datang untuk agenda makan malam, mungkin.

Namun Nicole sedikit terkejut saat membuka pintu dan mendapati Ruella berdiri di depannya dengan wajah tidak bersahabat. Nicole bisa melihat kemarahan yang jelas di wajah Ruella.

'apalagi yang dia inginkan?’

“Aku mau bicara,” kata Ruella sambil menggertakkan giginya.

“Masuk aja,”

“Nggak disini. Ayo kita bicara di luar,”

Nicole mengikuti Ruella yang tampak serius dan marah. Ia mengerutkan dahinya sambil memikirkan tindakan antisipasi jika Ruella melakukan sesuatu yang nekat untuk mencelakainya.

'dia tidak bisa di percaya, aku harus memikirkan sesuatu untuk berjaga-jaga.’ pikir Nicole.

Mereka berjalan keluar hotel, lalu berhenti di dekat batu besar. Ruella berbalik menatapnya.

“Ada apa?” tanya Nicole. Sambil diam-diam mengirim pesan kepada Nando.

{Aku sedang keluar bersama Ruella. Kalau sesuatu…}

Namun belum selesai ia mengetik, seseorang menghantam kepada bagian belakangnya dengan kayu.

“Ruella, brengsek! Apa yang-”

“Argh!” Ruella dengan berani mengayunkan kakinya yang dibalut heels tinggi ke perut Nicole, rasa pusing akibat pukulan membuatnya terhuyung dan tidak bisa mengelak saat Ruella menendangnya.

Heels runcing itu melukai perutnya, Ruella dengan sengaja mendorong kakinya hingga ujung heels menancap lebih dalam.

"Aku akan membuat Nando menceraikanmu," Bisik Ruella bengis, ia memberi isyarat kepada dua pria di belakang Nicole untuk kembali memukul kepala Nicole.

Nicole tersungkur diatas pasir, tangannya yang masih menggenggam ponsel tak sengaja menekan tombol panggil. Lalu sebelum kegelapan membawa kesadarannya pergi, ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

Nando yang sedang membicarakan sesuatu di kamar Sylvia seketika terdiam melihat Nicole menelpon. Tidak biasanya wanita ini menelponnya.

“Hallo istriku, ada apa?” Tanya Nando setelah menyapanya dengan manis.

“Ruella…Arrggh! Apa yang kamu lakukan padaku?!” Namun bukan balasan judes yang ia terima seperti biasa, tetapi suara Nicole yang berbicara dengan rintihan kesakitan.

“Nico, apa yang terjadi? Kamu dimana?” Tanya Nando panik, ia langsung berdiri dan berlari keluar.

“Ada apa Nando? Terjadi sesuatu?” Tanya Sylvia ikut berlari keluar bersama Nando.

“Sial! Apa yang terjadi padanya?” Umpat Nando, suara Nicole tidak lagi terdengar. Nando segera pergi menemui manager hotel untuk meminta akses ke ruang CCTV.

Manager hotel yang kebetulan mengenal, langsung membawanya ke ruang kontrol CCTV.

Dalam CCTV terlihat Nicole keluar dari kamar mereka, dia bertemu dengan Ruella di depan kamar atau sepertinya Ruella datang ke kamarnya untuk mengajak Nicole pergi ke suatu tempat.

“Ruella, berani-beraninya dia.” Nando mengepalkan tangannya kuat hingga memperlihatkan buku-buku jarinya. Perlahan wajah ramah dan tenangnya berubah menjadi dingin, datar dan tidak berperasaan.

“Tenanglah,” bisik Sylvia mengusap lembut pundak sang putra.

“Mama kembalilah ke kamar. Aku akan mencari Nicole,” kata Nando dengan nada memerintah.

Sylvia hanya mengangguk, ia tidak berani membantah saat Nando berubah menjadi orang yang tidak berperasaan. Dia menjadi orang berbahaya yang tidak bisa diganggu saat ini.

Setelah melihat arah pergi Ruella dan Nicole, Nando langsung menuju kesana.

Tidak butuh waktu lama untuk ia sampai di tempat kejadian. Matanya yang teduh menatap tajam pada batu besar, dibawahnya ada darah berceceran.

Dengan ekspresi muram, Nando mencari kontak seseorang di ponselnya. Ia menelpon orang dengan ID name dark shines, Hacker kelas atas yang sudah menjadi langganan perusahaannya.

“Selamat malam, Tuan Caesar. Ada yang bisa saya bantu?” Suara berat seorang pria terdengar.

“Tolong lacak ponsel istriku,” kata Nando.

Setelah menerima tugas itu, Dark Shines mematikan sambungan telepon mereka. Tak lama kemudian, dia mengirimkan sebuah lokasi.

Nando dengan cepat menuju titik lokasi yang tidak terlalu jauh. Lokasi yang dikirimkan Dark Shines membawanya ke sebuah hotel lainnya.

“Aku sudah cukup baik membiarkanmu berkeliaran di sekitarku, Ruella. Tapi kali ini kamu melewati batasku, akan aku perlihatkan konsekuensi seseorang yang berani menyentuh batas itu.” Geram Nando berhasil memasuki hotel setelah menghubungi manager hotel. Ruella pasti membawa Nicole ke dalam salah satu kamar yang ada di hotel ini.

Memikirkan apa yang sedang di rencanakan Ruella terhadap Nicole, membuat darah Nando mendidih. Wanita itu pasti menyewa orang untuk menyentuh Nicole.

'Sialan! berani sekali dia, tidak akan aku biarkan mereka melakukan itu pada Nicole.'

Ia terus melihat ke ponselnya, ia semakin dekat dengan titik lokasi.

Nando berhenti di depan kamar VIP 103, matanya semakin gelap menatap pintu yang terkunci.

“Berikan saya kartu akses cadangan,” perintah Nando pada Manager hotel yang mengikutinya.

“Maaf Tuan, namun-”

“Istriku ada di dalam, saya harus membawanya pergi. Cepat berikan sebelum dia kenapa-kenapa!” Potong Nando, ekspresi wajahnya semakin gelap ketika manager hotel tidak mau menuruti perintahnya.

Melihat manager hotel masih diam, Nando mengancam. “Jangan memaksa saya berbuat jahat manager, saya bisa memburu keluargamu sampai ke neraka kalau istri saua kenapa-kenapa akibat kelalaianmu.”

“Jangan Tuan, saya akan melakukannya.” Manager hotel dengan panik menghubungi seorang staf hotel untuk membawakan kartu akses cadangan kamar 103. Ia tidak bisa membiarkan keluarganya dalam bahaya, pria di depannya jelas bukan orang biasa. Orang-orang seperti ini tidak bisa di tentang.

Tidak lama kemudian seorang staf hotel membawakan kartu Akses cadangan. Nando mengambilnya dan menempelkan ke pintu.

Pintu terbuka.

Dan pemandangan yang dilihatnya sungguh menyakitkan mata, Nicole terbaring di ranjang dalam keadaan tidak sadar. Dua orang pria berbadan kekar sedang merobek bajunya, Ruella duduk sebagai penonton dengan kamera mengarah ke Nicole.

Perut Nicole yang terluka terus mengeluarkan darah, wajahnya yang biasa garang tampak pucat dan rapuh.

"N-nando," Ruella yang menyadari kehadiran Nando di pintu menggigil ketakutan.

...***...

...Like, komen dan vote....

...💗💗💗...

1
sweyy
yuk siena come back with erlan 🥹🙏
yani
nunggu Siena balik Erlan
yani
nunggu Siena dan Erlan balikan
Uthie
Cepet ketemuin sama Erlan Thor 🤩🙏🙏
nonoyy
aaaa sosweet nya kai pahlawan mommy siena
nonoyy
please thor pertemukan erlan siena & kaivan
Uthie
Apakah Sienna masih di RS?!?
Uthie
tau rasa!! 🤨😡
sweyy
mampusss kamu ruella
lisa_lalisa
luar biasa
lisa_lalisa
semangat author
Sii JunJun
makan tuh ruella
Niia
salam kenal buat paman arsen dan bibi lori, makin penasaran aja lanjut thor
Uthie
Lori siapakah?? baru atau tokoh lama sebelum nya? 😁😀
nonoyy
jgn sampai siena knp2..
kasihan kaivan 🥲🥲
Uthie
Sy tuhhh suka ketuker aja dengan nama Rain (adiknya Nando) karena lebih identik Laki-laki.. padahal disini perempuan 😁
Uthie
Jangan-jangan anak lain ibumu kali Nando 🤨😏😡😡
Uthie
Wahhhh.. perlu di eksekusi tuhh si Ruella 😡😡😡😡
nonoyy
habis kau ruella dari nando
Sii JunJun
ruella mampus kau skrg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!