NovelToon NovelToon
LOVASAINS

LOVASAINS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Anak Genius / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Bad Boy
Popularitas:28.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reyni Rahma

Sinopsis Lovasains

Bagaimana jika cewek tomboy dekat sama cowok pintar sains yang dingin nggak banyak bicara apalagi satu bangku? Raut wajahnya penuh ambisius dan dendam. Bisa bersatu nggak layaknya komponen minyak dan air. Namanya Tama pindahan dari SMA Pelita Indah dia cakep sih cuma nggak banyak bicara, misterius. Kedekatannya membuat ketua geng Dewa yang bernama Keenan, geng motor yang terkenal tapi anti tawuran membuka kembali kartu joker yaitu kartu kematian.

Dera dan Tama yang makin lama dekat dengan Tama mulai jatuh hati, sampai akhirnya saat berada di rumahnya sebuah rahasia besar terbongkar. Rahasia di luar nalar. Saat setelah selesai olimpaiade sains, geng Elang membuka rahasia besar yang membuat geng Dewa marah besar dan terjadi tawuran.

Apa rahasia tersebut? Apakah ini ada kaitannya dengan Tama?







Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyni Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI TUNGGUIN TAMA DI UKS

Melihat Dera pingsan membuat dia merasa sedih. Sudah hampir 20 menit gadis pujaannya masih tertidur pulas. Keenan masih setia menunggu Dera. Kadang dia merintih kesakitan karena memar di pipi akibat perkelahian tadi malam. Hari ini Keenan di skorsing. Tadi pagi dia di panggil pak Samsul BP. Pak Samsul mendapati wajah Keenan yang habis berantem sebenarnya dia di suruh pulang, tapi dia harus menunggu Dera siuman.

Dera perlahan membuka matanya. Di mana ini? Surga? Duh, mana baru pingsan lagi. Di tatapnya ada Keenan yang duduk di sebelahnya. Kok jadi berubah power rangers si Keenan.

“Kee, kok Lo ada di sini? Di mana Tama?”

Keenan sedikit kesal bukanya yang di cari dirinya malah si Tama kutu kampret. Okey, sementara ini Tama akan menjadi saingannya merebut Dera, tapi dari sikapnya Tama tidak ada respect.

“Nasib jadi kekasih bayangan. Nggak di anggap.” Keenan memalingkan wajahnya.

“Jangan marah dong, masa ketua geng Dewa suka ngambek.” Dera sedikit menghibur Keenan, dia tahu kalau si Keenan bakalan cemburu.

“Dari craby paty buka cabang di bikini bottom nggak bakalan plankton bisa ambil resep tuh makanan, sama kaya gue yang dari lubuk hati paling dalam nggak bisa bakalan nyentuh hati Lo.”

Uhuk … uhuk .. Keenan gombalnya kebangetan nggak sih. Kena banget ke hati tembus jantung.

“Merayu atau menggombal nih ceritanya?”

“Ngedance, pacar. Ra, gue mau pamit.” Keenan mengganti topik pembicaraan.

“Pamit mau ke bikini bottom mau cari resep craby Paty.” Senyuman kecil muncul di wajah Dera menggoda Keenan.

Keenan gemas dengan tingkah laku Dera. Ingin banget Dera menjadi kekasihnya. Entah kenapa Keenan tergila-gila dengan kekasihnya ini. Ada yang beda dari Dera.

“Gue di skorsing.” Nada Keenan lemas.

“What? Di skorsing? Kok bisa, Kee. Berapa hari?”

“Satu Minggu. Gara-gara pak Samsul lihat muka gue yang bonyok, langsung gue di panggil ke BP. Iya terima saja konsekuensinya. Toh, bokap dan nyokap gue nggak peduli sama gue. Mereka terlalu sibuk dengan dunia mereka. Gue butuh kali di perhatiin dan disayang.”

Mendengar Keenan curhat Dera merasa tidak enak hati dengan cowok yang mirip Jungkook ini. Cinta Keenan belum bisa dia balas dan kaya’nya Dera lebih tertarik sama Tama.

“Maafin gue. Gara-gara lo nolongin gue. Lo jadi di skorsing dari sekolah. Kalau nggak ada Lo pasti gue di lecehkan sama geng motor brandal itu. Gue … gue ….” Dera tidak bisa menahan air matanya. Terlalu sakit. Keenan langsung memeluk tubuh Dera sekilas.

Dera menangis tersedu-sedu. Pelecehan yang hampir di lakukan geng tersebut membuatnya trauma.

“Gue akan balas dendam ke Mr In.” Keenan mengelus pipi Dera.

“Jangan buat onar lagi. Gue nggak mau lo ada masalah.”

“Gue nggak terima cewek yang gue sayang di perlakukan kaya’ gitu. Tuh orang harus di beri pelajaran. Dera, kali ini lo nggak boleh tahan gue buat beri pelajaran Mr in,” Keenan menggebu-gebu. Kedua tangannya di kepalkan.

Astaga baru kali ini gue lihat dia semarah ini hanya untuk membela gue, tapi gue nggak ada perasaan ke Lo, Kee. Gue harus bagaimana?

makasih pacar, gue makin cinta sama Lo. Gue pulang dulu. Kalau pak Samsul tahu gue masih berada di sekolahan ini. Bisa-bisa dia nambahin skorsing gue. Jangan nakal iya.” Keenan pamit sambil mengelus-elus rambut Dera.

Dera hanya terdiam. Mr In. Nama itu selalu muncul di pikirannya. Sejahat dan se brutalnya dia. Jawabannya iya. Keenan sudah pergi. Dera ingin mengejarnya tapi dia masih pusing.

Seseorang membuka tirai. Tama datang dengan membawa buku Fisika. Lah, ngapain ni bocah kemari? Lagi sakit? Ngapain bawa buku fisika segala. Tama melihat Dera sudah siuman, namun dia berfikiran cewek ini beneran pingsan atau nggak dan di buat-buat. Pasalnya wajahnya lebih fresh.

Tama duduk di samping kasur Dera.

“Lo ngapain ada disini? Hukuman Lo bukanya udah selesai?” Tanya Dera bingung.

Lagi-lagi jawabannya hanya dia sambil fokus ke buku fisikanya. Greget banget sama ini cowok. Dinginnya kebangetan.

“Tama! Lo dengar gue nggak sih kalau gue ngomong?” Tanya Dera sekali lagi.

Diam. Seolah Dera tidak ada di sampingnya.

“Tama!” Dera memanggil dengan penuh tekanan dan dengan jurus jitu yaitu mencubit lengan Tama.

Tama langsung menutup buku fisikanya dan melotot ke arah Dera. Wajahnya kaya’nya marah. Biarkan. Tama harus di beri pelajaran bagaimana menghargai orang. Melihat Tama menatapnya horor, Dera jadi salah tingkah.

“Ini semua gara-gara Lo! Seharusnya gue nggak ngasih jawabannya. Lo udah sia-sian waktu gue. Gue nggak boleh ikut pelajaran Fisika dan harus neemin Lo di UKS. Paham.” Tama menunjuk tangannya.

Dera menatap Tama dengan terkejut. Dan tiga detik. Dua sudut bibirnya terangkat membentuk garis senyuman. Dera nggak percaya ni cowok bisa bicara dengannya lebih dari kata iya.

“Makasih kalau gitu. Lo tadi yang bawa gue ke UKS, bukan?”

“Nggak.” Tama menggeleng-gelenkan kepala dan kembali lagi dengan buku fisikanya.

“Jujur dong, Tam. Lo kan yang bawa gue?”

“Iya … ya gue yang bawa Lo.” Tama berbohong padahal yang bawa Keenan. Oke, sekali-kali Dera biar tersentuh. “Lagian Lo ngapain pingsan segala? Jadi cewek lemah banget.”

“Gue …” Dera masih belum melanjutkan perkataanya. Nggak mungkin dia jujur dengan kejadian tadi malam di arena balap yang membuat dia tidak tidur dan lupa sarapan saat berangkat sekolah. Malu banget nggak sih jadi cewek pulang malam. Harga diri dikit.

“Kok diam?” Tama menunggu jawaban dari Dera.

“Eh, Tama jadi Lo tadi gendong gue nggak sih? Sosweet banget kalau gitu. Uh, Tama.” Dera mengalihkan pembicaraan dan menggoda Tama.

“Gue seret.”

“Hah, jahat banget!”

“Kalau udah sembuh balik.” Tama langsung beranjak, tapi tangan Dera langsung mencegahnya.

“Gue masih sakit, Tama. Gue boleh minta tolong nggak?”

Tama langsung balik badan mamandang Dera.

“Apa?” Jawabnya ketus.

“Pesenin gue nasi kuning sama lemon tea tapi yang dingin jangan yang panas, gue kali ini pengen yang dingin-dingin.”

“Lo fikir gue waiters. Nggak.” Tama duduk kembali.

Astaga, dia baru pindah dari sekolah Pelita Indah berharap menemukan cewek normal otaknya bukan kaya’ gini. Kepindahan Tama karena dia bosen dengan sekolah barunya dan ingin menemukan hal yang baru di sekolah lain dan dia tertantang di sekolah Tunas Bangsa.

“Tama, ayolah. Lo jadi cowok nggak peka banget sih!” Dera merengek manja.

“Bumi telan gue! Mana uang lo?”

Dera merogoh sakunya.

Aish, uang gue di kelas lagi. Duh, gimana dong?

Tama masih setia menatapnya.

“Hehe … pinjam uang Lo dulu iya? Tama, baik, cakep dan tidak sombong lagi. Uang gua di kelas.” Dera tersipu malu sesekali menggoda Tama.

Tama langsung membalikkan badannya. Lama-lama dekat Dera dia tambah gila. Dera hanya tersenyum tipis saat Tama pergi, dia melihat buku fisika milik Tama. Langsung di raihnya. Rasa penasaran muncul.

Tama Ravindra Shan. Terlihat tulisan di awal buku tulis pertamanya. Hem, tulisannya bagus juga ni cowok. Dera membuka halaman selanjutnya. Kedua matanya menyipit ada tulisan yang membuat dia aneh.

Hukum Newton 1 menyatakan bahwa suatu benda tidak akan bergerak selama gaya yang bekerja terhadapnya adalah nol. Atau suatu benda yang bergerak lurus akan tetap bergerak apabila tidak ada gaya lain yang mempengaruhi. Seperti halnya gue jika orang itu bergerak sedikitpun, bakal gue habisi.

Dera langsung menutup buku Tama dan meletakkan di meja dan sebisa mungkin dia mengembalikan sesuai awal takut Tama curiga.

Aneh banget tuh cowok. Tulisannya ngeri banget. Sapa yang mau di abisinya? Misterius amat. Gue jadi penasaran siapa yang mau di abisinya?

Srekk!

Seorang membuat tirai dan munculah Tama dengan wajah yang super duper cemberut sambil menenteng bungkusan plastik berisi nasi kotak dan air mineral.

“Tama, gue tadi pesan es lemon tea kok jadi air putih?”

“Jangan banyak omong. Makan.”

Lagi-lagi dia duduk dan membaca buku fisikanya. Dera teringat tulisan tadi.

Tanya nggak iya tentang tulisan itu? Ah, Dera jadi miss kepo kenapa sih?

Dera mengambil nasi kotak berisi nasi uduk.

“Tama,” panggil Dera.

“Ehm …”

“Suapin gue dong? Gue masih pusing."

“Emang gue baby sister lo,” jawabnya dengan nada ketus.

Dera menyodorkan nasi kotak tepat di hadapan Tama. Gusti, ni cewek memang kebangetan. Nggak punya harga diri sama sekali. Dera mengedip-ngedipkan kedua matanya.

Tama menghela nafas panjang.

“Bisa-bisanya gue ketemu cewek aneh kaya’ Lo. Nyusahin banget. Mana?”

Tama akhirnya mendekat dan menyuapi Dera. Jujur Dera senang banget jika Tama memlerlakukan dia seperti ini. Satu demi suapan Tama suapin Dera. Terlihat ini cowok tulus banget.

"Tama." panggil Dera sambil mengunyah nasi uduk.

"Kalau makan nggak usah banyak bicara. Gue nggak mau lama-lama nyuapin Lo." Tama menyuapi Dera satu kali lagi. Si Tama nggak mau mandang Dera.

"Gue mau bilang makasih."

"Iya. Nanti gue antar Lo pulang."

Dera langsung terbatuk-batuk. What? Si Tama mau anterin dia pulang? Astaga, Gue serasa ketiban rejeki nomplok.

"Ada acara apa Lo mau antar gue."

"Keenan pesan sama gue buat jaga Lo, dia minta tolong agar gue nganterin Lo pulang. Selanjutnya Lo jangan berfikiran aneh-aneh."

Selasai. Akhirnya itu suapan Tama yang terakhir.

Dera berfikir sejenak. Pak Anton lagi cuti. Pas banget. Yes, Tama antarin gue.

"Lo mau kemana, Tama?" Tama beranjak sambil menenteng buku fisikanya.

"Balik ke kelas."

"Katanya mau nungguin gue?"

"Banyak omong berarti sudah sembuh." Jawabnya dingin dan ketus.

Tama meningglkan Dera. Dera memijat keningnya. Punya teman sebangku dingin banget sih, tapi dia senang nanti Tama mau ngantar dia pulang.

1
sherin
Thor, gue likeeee
sherin
hei Lo kata guru .sebel sama ni cowokkkk . hedeh
RISA
kasihan keenan. besok sama siapa sih endingnya 😭😭
RISA
Thor aku padamu. ceritanya seru
RISA
ngakak
RISA
lanjut thor
RISA
Tama the best
RISA
Woh wohhh senyumannya bikin candu
RISA
dera semangat kejar cintanya Tama. tapi mending kamu sama Keenan. cowok yang mencintaimu dengan tulus
nana
ahh lanjutin Thor. gue harap bisa jadi buku cetak, film, series 😭😭😭
nana
Ziko makin lama makin jahat gaes. males gue sama tuh cowok
nana
Thor, episodenya agak panjang jangan tamatin dulu... baper
nana
visualnya kereeeeeeennn. Novel ini toppp
nana
Kee, ente yang nolongin gue yang salting
nana
astaga si dera toy story aja . ngakak plus guling2
GERAL
anjayy
GERAL
tam cowok harus jaim
GERAL
lanjuttt. gue suka nihhh nopel
GERAL
gue di mall udah gratisan Thor.
bee happy
zikooooooooo jahat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!